KEPERAWATAN KOMUNITAS
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
scabiei variasi homini. Penyakit scabies paling banyak ditularkan melaui kontak
langsung seperti jaba tangan, tidur bersama atau hubungan seksual antara
penderita dengan orang sehat. Scabies juga dapat ditularkan secara tidak langsung
melalai benda seperti tempat tidur, sprei, handuk, dan pakaian (Sukmawati et al,
2018).
Scabie merupakan salah satu dari sekian contoh penyakit kulit menular,
daerah yang padat penduduknya dan rendah tingkat kebersihannya. Banyak orang
secara dini maka dapat menular ke anggota keluarga lain ( Rasyid et al, 2019).
scabies pada tahun 2014 sebanyak 130 juta orang di dunia. Tahun 2014 menurut
bervariasi mulai dari 0,3% menjadi 46%. Scabies adalah penyakit kulit yang
umum, menyerang semua ras dan kelompok umur serta cenderung tinggi pada
subtropis, seperti Afrika, Amerika selatan, Australia tengah, Australia selatan dan
Asia. Prevalensi scabies pada anak berumur 6 tahun didaerah kumuh Bangladesh
adalah 23 - 29% dan Kamboja 43%. Prevalensi scabies di Binen (Afrika barat)
sebesar 5,60 - 12,9% dan scabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit.
Ditahun 2011 jumlah penderita scabies sekitar 6,915.135 (2,9%) dari jumlah
penduduk 238.452.952 jiwa. Jumlah ini meningkat pada tahun 2012 yang dimana
dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat mengenai semua
yang muda menular. Penyakit ini dapat ditularkan secara langsung (kontak kulit
dengan kulit) misalnya berjaba tangan, tidur bersama, dan melalui hubungan
handuk, sprei, bantal, dan selimut. Penyakit ini mudah menular dan banyak faktor
jelek dan lingkungan yang tidak sehat. Penyakit scabies pada umumnya
(Ely, 2017).
kondisi kebersihan diri dan lingkungan di dibawah standar. Hal ini disebabkan
penyakit ini di anggap sebagai penyakit yang biasa saja karena tidak