Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN PENYAKIT GLUKOMA

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.Y
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. Gelatik no. 25
Pekerjaan : Tukang parker

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Keluahan Utama : Penglihatan kabur
b. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengalami sakit kepala, mata berair, mata
bengak
P :Tn.Y dibawa ke RS karena mengalami penglihatan
kabur setelah kemarin menglami benturan pada
matanya saat bekerja. Tn.Y juga merasakan tidak
dapat melihat di sisi samping, dan sellu melihat ada
pelangi saat melihat lampu yg terang. Setelah
mengalami benturan, mata Tn.Y dikompres istrinya
dengan air dingin.
Q :Penglihatan kabur dirasakan setelah Tn.Y mengalami
benturan pada matanya.
R :di daerah matanya
S :penglihatan yang kabur dirasakan sangat mengganggu
aktivitas pekerjaan Tn.Y, sampai-sampai beliau
sering berpegangan saat berjalan karena takut jatuh.
Tn. Y mengatakan skala yeri yang di alaminya dari 0-
10 ada pada angka 8
T : penglihatan kabur lebih dirasakan saat siang hari dan
saat malam hari jika terkena sinar lampu.

c. Riwayat penyakit dahulu : Klien tidak pernah mengalami penyakit mata


sebelumnya
d. Riwayat penyakit keluarga : Menurut keterangan klien, tidak ada keluarga yang
memilik penyakit mata

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : Compos mentis
a. TD : 120/80 mmHg
b. P : 24x/menit
c. S : 370c
d. N : 80x/ menit
2. Kepala
Inspeksi : Simetris, kulit kepala bersih tidak ada lesi.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan edema

3. Wajah
Inspeksi : Warna sama dengan bagian tubuh lain, tidak pucat.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan edema
4. Mata
Inspeksi : Mata memar dan merah, edema epitel kornea, reaksi pupil
melebar dan melambat
Palpasi : Mata sebelah kanan lebih keras
5. Hidung
Inspeksi : Simetris kika, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan
atau pendarahan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
6. Telinga
Inspeksi : Simetris, bersih
7. Mulut
Inspeksi : Warna bibir agak gelap, lembab, halus, gigi lengkap, tidak ada
lesi, jika di rangsang cahaya pasien seperti melihat pelangi
Palpasi : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan.
8. Leher
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Tidak terasa pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan
9. Dada
a. Paru
Inspeksi : Pengembangan paru kanan kiri simetris
Palpasi : Vokal premitus kiri kanan sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
b. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada interkosta 5-6
Perkusi : Pekak, tidak ditemukan adanya pembesaran jantung.
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi murmur
c. Abdomen
Ispeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus 9 kali/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan lien

d. Ekstremitas : Tidak ada oedem pada kedua ekstremitas atas dan bawah
e. TTV : TD : 120/80 mmHg
P : 24x/menit
S : 370c
N : 80x/ menit

IV. PEMERIKSAAAN PENUNJANG


1. Tonometri : TIO 25 mmHg
2. Gonioskopi : Metode Van Herik Grade 3 : PAC > ¼-1/2 CT, metode Shaffer
grade slit
3. Funduskopi : C/D rasio meningkat (N=0.3).
4. Perimetri : Lapang pandang menyempit pada 45° sentral
V. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : Trauma mata Gangguan persepsi


Klien mengatakan penglihatan sensori
kabur setelah mengalami (penglihatan)
benturan pada matanya saat Peningkatan TIO

bekerja

Penekanan bola
DO:
mata oleh cairan
- Mata terlihat memar dan
aqueus
merah
- Edema epitel kornea
- Pupil melebar dan Tekanan pada
melambat syaraf optic retina
- Saat dirangsang cahaya
yg terang pasien
mengeluh melihat Penipisan serat
pelangi syaraf dan inti
- Pemeriksaan penunjang : bag.dalam retina
1. Tonometri : TIO 25
mmHg
2. Gonioskopi : Atrofi discus
Metode Van Herik opticus
Grade 3 : PAC > ¼-
1/2 CT, metode
Shaffer grade slit Hilangnya

3. Funduskopi : C/D pandangan perifer

rasio meningkat
(N=0.3).
Gangguan persepsi
4. Perimetri : Lapang
sensori
pandang menyempit
(penglihatan)
pada 45° sentral
Ds : Obtruksi jaringan Gangguan rasa
trabekuler nyaman nyeri
Klien mengatakan mata
berhubungan
penglihatan kabur, sakit kepala
dengan
dan seperti melihat pelangi bila
Hambatan pengaliran meningkatan TIO
melihat cahaya yang terang
aqueus humor

Do :
TIO meningkat
- Meringis, menangis
menahan nyeri.
- Sering memegangi mata. Nyeri

- Lemah, Lelah,
- Pergerakan klien
berkurang
TTV :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 80x/menit
- S : 38 C
- RR : 20x/menit
DS: Glaukoma Ansietas
Klien mengatakan bahwa
mendengar informasi dari
orang-orang bahwa Glaukoma Kurang pengetahuan

bisa buta, sehingga Tn. Y takut


mengalami kebutaan.
Koping inadekuat
Klien mengeluh keluhan orbita
dextra terasa sakit jika ditekan
DO:
Krisis informasi
TTV :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 80x/menit Ansietas
- S : 38 C
- RR : 20x/menit
- Klien terlihat
menggunakan kacamata
- Klien terlihat gelisah
- Klien tampak pucat
- Klien terlihat
mencemaskan keadaan
dirinya

DS: Tersumbatnya Resiko terjadi injuri


Klien mengatakan tidak bisa saluran schlemm
beraktivitas seperti biasa.
DO:
 Aktivitas klien dibantu Aliran humors

oleh keluarga aqucous terganggu

 Visus : OD 1/300,
OS:3/60
Penggaunang dan
 TIO : 37,8
atropi syaraf
optik+defek lapang
padang

Penurunan lapang
pandang

Resiko cidera
DS: Galukoma Gangguan konsep
Klien mengatakan malu tidak diri : harga diri
bisa beraktovitas seperti biasa. rendah
DO: Penurunan lapang

 Visus : OD : 1/300, OS: pandang

3/60
 TIO : 37,8
Klien tidak bisa
 Aktifitas klien dibantu
beraktivitas seperti
oleh keluarga
biasa

Cemas

DS: - Tindakan invasive Resiko terjadi


DO: infeksi

Tampak luka operasi pada


mata sebelah kanan. Inkontinuitas
jaringan

Port d ́entry bagi


kuman dan
mikroorganisme

Resiko infeksi
VI. INTERVENSI

Hari/tanggal Diagnosa Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional

30 April 1.Gangguan Setelah 1. Kaji derajat / 1. Mengetahui


2017 persepsi dilakukan tipe harapan masa
sensori tindakan kehilangan depan klien
(penglihata diharapkan klien penglihatan dan pilihan
n) b.d dapat 2. Dorong klien intervensi
hilangnya menunjukkan untuk 2. Intervensi dini
pandangan penggunaan mengekspresi untuk
perifer penglihatan yang kan perasaan mencegah
sekunder optimal tentang kebutaan,
dari Kriteria hasil ; kehilangan / klien
peningkatan - Pasien kemungkinan menghadapi
TIO > 21 berpartisipasi kehilangan kemungkinan /
mmHg dalam penglihatan mengalami
program 3. Lakukan kehilangan
pengobatan tindakan penglihatan
- Pasien akan untuk sebagian atau
mempertahank membantu total.
an lapang pasien untuk 3. Dapat
ketajaman menangani mempermudah
penglihatan keterbatasan pasien dlm
lebih lanjut penglihatan, beraktivitas.
- Pemeriksaan contoh, atur 4. Dapat
TIO kmbali perabot, mengurangi
normal antara perbaiki sinar TIO dan
10-21 mmHg dan masalah mengontrol
- COA kembali penglihatan TIO,
luas malam mencegah
- Pupil normal 4. Kolaborasi : kehilangan
jka diberi Berikan obat penglihatan
rangsang tetes mata lebih lanjut.
chaya akan beta bloker
mengecil misalnya
- Dan klien tdk timolol,
melihat betaxolol,
pelangi lg saat cartexolol,
dirangsang levabunolol,
chaya terang metipranolol
2. Nyeri Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui
yang tindakan nyeri tingkat nyeri
berhubun diharapkan nyeri 2. Pantau derajat untuk
gan dapat berkurang, nyeri mata memudahkan
dengan hilang atau setiap 30 intervensi
peningkat terkontrol. menit selama selanjutnya.
an Kriteria hasil : fase akut. 2. Untuk
tekanan - Klien dapat 3. Pertahankan mengidentifik
intraokula mengidentifikasi tirah baring asi kemajuan
r. penyebab nyeri. ketat pada atau
- Klien posisi semi penyimpangan
menyebutkan fowler dari hasil yang
faktor-faktor 4. Berikan diharapkan
yang dapat lingkungan 3. Tekanan pada
meningkatkan gelap dan mata
nyeri. terang. ditingkatkan
- Klien mampu bila tubuh
melakukan datar
tindakan untuk 4. Stress dan
mengurangi sinar
nyeri. mienimbulkan
TIO yang
mecetuskan
nyeri hilang.
3.Ansietas b/d Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Faktor ini
faktor tindakan ansietas, mempengaruhi
fisilogis, keperawatan derajat persepsi pasin
perubahan selama 3x24 jam pengalaman terhadap
status diharapkan masal nyeri/ ancaman diri,
kesehatan, ah keperawatan timbulnya potensial
adanya Ansietas teratasi. gejala tiba-tiba sikulus ansietas
nyeri, Kriteria hasil : dan dan dapat
kemungkina - Klien tampak pengetahuan mempengaruhi
n/kenyataan rileks dan kondisi saat ini upaya medik
kehilangan melaporkan 2. Berikan untuk
penglihatan ansietas infromasi yang mengontrol
menurun akurat dan TIO
sampai tingkat jujur. 2. Menurunkan
dapat diatasi Diskusikan ansietas
- Klien kemungkinan sehubungan
menunjukkan bahwa dengan
keterampilan pengwasan dan ketidaktahuan/
pemecahan pengubahan haraan yang
masalah dapat akan datang
- Klien mencegah dan
menggunakan kehilangan memberikan
sumber secara penglihatan dasar fakta
efekti tambahan untuk membuat
3. Dorong pasien pilihan
untuk informasi
mengakui tentang
msalah dan pengobatan
mengekspresik 3. memberikan
an persaan kesempatan
untuk pasien
menerima
situasi nyata,
4. Identifikasi mengklarifikasi
sumber / orang salah konspesi
yang dan pemecahan
menolong masalah.
4. Memberikan
keyakinan
bahwa pasien
tidak sendiri
dalam
menghadapi
masalah.

4.Resiko Selama adanya 1. Observasi 1. Untuk


tinggi faktor, injuri tidak Visus dan TIO mengetahui
terjadinya terjadi. 2. Berikan perkembangan
injusi b/d Kriteria hasil: penyuluhan kesehatan
penurunan - Ibu dapat kesehatan mata klien.
ketajaman mengenal tentang hal-hal 2. Menambah
penglihatan. lingkungan, yang dapat pengetahuan
orang dan factor-faktor klien
waktu. yang dapat mengenai hal
- Ibu dapat menyebabkan – hal yang
melakukan dan mencegah dapat
aktifitas ringan terjadinya membuat
di tempat tidur injury pada injuri.
- Keluarga klien dengan 3. Melatih klien
dapat penurunan secara
mengetahui ketajaman bertahap untuk
faktor-faktor penglihatan. beraktivitas.
yang dapat
menyebabkan 3. Lakukan 4. Mencegah
injuri pada ibu aktivitas secara pasien agar
- Keluarga bertahap di tidak terjatuh.
dapat tempat tidur. 5. Agar ibu tidak
mengetahui 4. Pertahankan bingung dan
cara mencegah lantai dalam mencegah
injury pada keadaan kering terjadinya
ibu dan tidak licin. injury
5. Pertahankan
pintu dalam
satu posisi
(tidak sering
ditutup – buka)

5. Gangguan Dalam 2 hari 1. Diskusikan 1. Mengetahui


konsep perawatan, klien dengan klien perasaan
diri : dapat beraktivitas mengenai klien
harga diri Kriteria hasil: perasaannya 2. Menambah
rendah b.d - Kien tidak 2. Beritahukan motivasi
keterbatas mengeluh pada klien pada klien
an malu bahwa dirinya 3. Menambah
aktivitas - Kien bisa semangat
beraktivitas beraktivitas 4. Menambah
sesuai dengan seperti biasa. pengetahuan
anjuran 3. Berikan klien dan
- Keluarga motivasi pada keluarga
membantu kliien untuk
kllien dalam melaukan
melakukan aktivitasnya
aktivitasnya 4. Beritahukan
hanya jika pula pada klien
diperlukan dan keluarga
mengenai
aktivitas yang
tidak boleh
dilakukan oleh
klien

6. Resiko Tidak terdapat 1. Diskusikan 1. Menurunkan


terjadinya tanda-tanda pentingnya jumlah
infeksi b.d infeksi dalam mencuci bakteri pada
terputusnya waktu 2 x 24 jam tangan tangan,
kontinuitas perawatan. sebelum mencegah
jaringan Kriteria hasil: menyentuh / kontaminasi
lensa - Tidak mengobati area operasi
terdapat mata 2. Teknik
tanda-tanda 2. Gunakan aseptic
kalor, rubor, teknik yang menurunkan
dolor, dan tepat untuk resiko
fungsiolesa membersihkan penyebaran
- Leukosit mata bakteri dan
dalam batas 3. Tekankan kontaminasi
normal pentingnya silang
tidak 3. Mencegah
menggaruk / kontaminasi
menyentuh dan
mata yang kerusakan
dioperasi sisi operasi
4. Observasi / 4. Infeksi mata
diskusikan terjadi 2-3
tanda hari setelah
terjadinya prosedur dan
infeksi seperti memerlukan
kemerahan, upaya
kelopak intervensi
bengkak, 5. Menurunkan
drainase resiko
purulen terjadinya
5. Kolaborasi infeksi
untuk
pemberian
therapy
antibiotik
sesuai program
VII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.
Hari/tgl Jam IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
1 Senin, 1 08.00 1. Mengkaji derajat / tipe kehilangan S : Klien mengatakan
Mei 2017 penglihatan. Hasil : penglihatannya masih
Pasien mengatakan kabur saat melihat kabur
benda yang terlalu dekat dan terlalu
O : - Pemeriksaan tonometry
terang
TIO 15 mmHG
- Visus / ketajaman 3/6
08.20 2. Kaji tingkat nyeri.
- Klien masih melihat
Hasil :
pelangi saat dirangsang
Klien mengatakan nyeri yang dialami
dengan cahaya terang
berada pada angka 8
A : Masalah belum teratasi
08.30
3. Mendorong klien untuk P : lanjutkan intervensi
mengekspresikan perasaan tentang 1. Mengkaji derajat /
kehilangan / kemungkinan kehilangan tipe kehilangan
penglihatan. Hasil : penglihatan
Klien dengan antusias menjelaskan 5. Mengkolaborasi :
ketakutannya jika sampai kehilangan Memberikan obat tetes
penglihatan. mata beta bloker
misalnya timolol,
betaxolol, cartexolol,
08.50
4. Melakukan tindakan untuk membantu levabunolol,
pasien untuk menangani keterbatasan metipranolol.
penglihatan, contoh, atur perabot,
perbaiki sinar dan masalah
penglihatan. Hasil :
Klien mnegatakan jadi terlihat lebih
lapang, dan pasien lebih nayaman
melihat sekelilingnya.
09.00
5. Mengkolaborasi : Memberikan obat
tetes mata beta bloker misalnya
timolol, betaxolol, cartexolol,
levabunolol, metipranolol.
Hasil :
Pasien mendapat obat tetes mata
2 08.22 S : Klien mengatakan nyeri
1. Mengkaji tingkat nyeri. berkurang tetapi klien masih
Hasil : menahan nyeri.
08.30 Klien mengatakan nyerinya
O : - Wajah klien terlihat
berada pada angka 8
lebih rileks
2. Memantau derajat nyeri mata
- Klien telihat sesekali
setiap 30 menit selama fase akut.
kesakitan
09.00 Hasil :
Klien terlihat masih kesakitan
A : Masalah belum teratasi
3. Memertahankan tirah baring ketat
pada posisi semi fowler. P : Lanjutkan intervensi.

Hasil : 1. Mengkaji tingkat

09.15 Pasien terlihat masih belum nyeri.

dalam kedaan nyaman 2. Memantau derajat

4. Memberikan lingkungan gelap nyeri mata setiap 30

dan terang. menit selama fase

Hasil : akut.

Klien mulai berdaptasi dengan 3.

keaadaan cahaya di ruangan 4. Memberikan


lingkungan gelap dan
terang.

3 09.00 S : Klien mengatakan sudah


mulai mengerti mengenai
1. Mengkaji tingkat ansietas, derajat
keadaan anaknya
pengalaman nyeri/ timbulnya gejala
tiba-tiba dan pengetahuan kondisi O : Klien tampak tenang
saat ini.
A : Masalah teratasi
Hasil :
Kien mengatakan nyeri dan kabur P : Hentikan intervensi
09.18 saat melihat cahaya yang terang.
2. Memberikan infromasi yang akurat
dan jujur. Diskusikan kemungkinan
bahwa pengwasan dan pengubahan
dapat mencegah kehilangan
penglihatan tambahan.
Hasil :
klien terlihat tegang dan kaget,
tetapi berusaha untuk menerima
09.30 keadaannya yang sekarang
3. Mendorong pasien untuk mengakui
msalah dan mengekspresikan
perasaan.
Hasil :
Klien menceritakan keadaannya
09.53 dengan ekspresi sedih
4. Mengidentifikasi sumber / orang
yang menolong.
Hasil :
Ada istri klien yang sering
mendampingi klien

1 Selasa, 2 09.00 1. Mengkaji derajat / tipe kehilangan S : Klien mengatakan


Mei 2017 penglihatan. penglihatannya masih
Hasil : kabur
Pasien mengatakan masih belum
O : - Pemeriksaan tonometry
melihat secara jelas
TIO 15 mmHG
09.54 2. Mengkolaborasi : Memberikan obat
- Visus / ketajaman 5/6
tetes mata beta bloker misalnya
- Klien masih melihat
timolol, betaxolol, cartexolol,
pelangi saat dirangsang
levabunolol, metipranolol.
dengan cahaya terang
Hasil :
A : Masalah belum teratasi
Klien mendapatkan obat tetes mata
P : lanjutkan intervensi
1. Mengkaji derajat /
tipe kehilangan
penglihatan
2. Mengkolaborasi :
Memberikan obat
tetes mata beta bloker
misalnya timolol,
betaxolol, cartexolol,
levabunolol,
metipranolol.

2 10.00 1. Mengkaji tingkat nyeri. S : Klien mengatakan nyeri


10.14 2. Memantau derajat nyeri mata berkurang dan klien
setiap 30 menit selama fase akut. sudah tidak menahan nyeri
10.44 3. Memberikan lingkungan gelap lagi
dan terang.
O : - Klien tampak sehat
- Wajah klien terlihat lebih
rileks
- Keadaan umum klien
normal kembali
A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi.
1 Rabu, 3 09.00 1. Mengkaji derajat / tipe kehilangan S : Klien mengatakan
Mei 2017 penglihatan. Hasil : penglihatannya sudah
Klien sudah dapat melihat dengan tidak kabur lagi
jelas
O : - Pemeriksaan tonometry
TIO 15 mmHG
09.20 2. Mengkolaborasi : Memberikan obat
- Visus / ketajaman 6/6
tetes mata beta bloker misalnya
- COA kelmbali luas
timolol, betaxolol, cartexolol,
- Pupil mengecil saat diberi
levabunolol, metipranolol. Hasil :
cahaya
Penglihatan kembali normal
- Klien sudah tidak melihat
pelangi saat dirangsang
dengan cahaya terang
A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi,

Anda mungkin juga menyukai