Anda di halaman 1dari 2

TONSILITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Dr. Bambang Wahyu N
Prabumulih Barat Nip.198411262010011019
1. Pengertian Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari
cincin Waldeyer, cincin Waldeyer terdiri atas susunan jaringan limfoid yang
terdapat di dalam rongga mulut. Infeksi yang terjadi pada tonsil / amandel
yang biasanya disebabkan oleh Virus atau bakteri. Pada umumnya terjadi
pada anak usia 3 – 10 tahun dan anak remaja berusia 15 hingga 25 tahun.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penatalaksanaan dalam
mengindentifikasi penyakit Penyakit Tonsilitis di Poli Umum
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Prabumulih Barat No.
440/91.7/PKM.B/SK/2018 Tentang Layanan Klinis Berorientasi Pasien
4. Referensi  KMK Nomor HK.02.02/MENKES/514/ tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Alat  Lampu Kepala
 Spatula lidah
6. Prosedur/Langkah- 1. Petugas memanggil pasien ke Poliklinik
langkah 2. Melakukan anamnesis pada pasien yaitu nyeri pada tenggorokan, rasa
kering di tenggorokan, nyeri saat menelan, demam, nyeri kepala, badan
lesu dan nafsu makan berkurang pada tonsilitis akut, dan menanyakan
keluhan ada penghalang/ mengganjal di tenggorokan, tenggorokan
terasa kering dan pernafasan berbau (halitosis) pada tonsillitis kronis.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik patognomonis pada Tonsilitis
akut: pada pemeriksaan ditemukan tonsil yang udem (ukuran
membesar), hiperemis dan terdapat detritus yang memenuhi
permukaan tonsil baik berbentuk folikel, lakuna, atau pseudomembran.
Bentuk tonsillitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis
folikularis, bila bercak-bercak detritus ini menjadi satu, membentuk alur
alur maka akan terjadi tonsilitis lakunaris. Bercak detritus ini dapat
melebar sehingga terbentuk membran semu (pseudomembran) yang
menutupi ruang antara kedua tonsil sehingga tampak menyempit.
Palatum mole, arkus anterior dan arkus posterior juga tampak udem
dan hiperemis. Kelenjar submandibula yang terletak di belakang
angulus mandibula terlihat membesar dan ada nyeri tekan. Pada
tonsilitis kronik: pada pemeriksaan fisik ditemukan tampak tonsil
membesar dengan permukaan yang tidak rata, kriptus melebar, dan
kriptus berisi detritus. Tanda klinis pada Tonsilitis Kronis yang sering
muncul adalah kripta yang melebar, pembesaran kelenjar limfe
submandibula dan tonsil yang mengalami perlengketan. Tanda klinis
tidak harus ada seluruhnya, minimal ada kripta yang melebar dan
pembesaran kelenjar limfe submandibular. Menentukan ukuran tonsil,
T1,T2,T3,T4.
4. Petugas menanyakan factor risiko yaitu usia, adanya riwayat penyakit
berupa penurunan daya tahan tubuh, rangsangan menahun (misalnya
rokok, makanan tertentu), higiene rongga mulut yang kurang baik.
5. Petugas menentukan diagnosis klinik adalah tonsillitis akut/kronik,
dengan diagnosis banding faringitis dan tumor tonsil
6. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium khusus tonsillitis.
7. Petugas memberikan tatalaksana sesuai etiologi tonsillitis:
Tonsilitis Akut
a. Tonsillitis virus; edukasi istirahat dan minum cukup, terapi
simptomatik.
b. Tonsillitis bakteri
Tonsilitis akibat bakteri diberikan antibiotik yaitu Amoksisilin 50
mg/ kgBB dosis dibagi 3 kali/ hari selama 10 hari dan pada
dewasa 3x500 mg selama 6-10 hari atau eritromisin 4x500
mg/hari dan diberikan kortikosteroid deksametason 3x0,5 mg
pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01
mg/kgBB/hari dibagi 3 kali pemberian selama 3 hari.
c. Pada tonsilitis difteri
Anti Difteri Serum diberikan segera tanpa menunggu hasil kultur,
dengan dosis 20.000-100.000 unit tergantung umur dan jenis
kelamin. Antibiotik penisilin atau eritromisin 25-50
mg/kgBB/hari. Antipiretik untuk simptomatis dan pasien harus
diisolasi. Perawatan harus istirahat di tempat tidur selama 2-3
minggu.
Tonsilitis kronik
Diberikan obat-obatan simptomatik dan obat kumur yang mengandung
desinfektan.
7. Hal yang perlu di 1. Bekerja dengan teliti
perhatikan 2. Lapor Dokter bila ada perubahan
(Jika Perlu)
8. Unit Terkait 1. Loket Pendaftaran
2. Laboratorium
3. Ruang Rujukan (Bila perlu)
4. Apotek
9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Buku Register Harian Umum
10. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai