Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR RIWAYAT

HIDUP

 PENDIDIKAN TERAKHIR:
• Dokter Umum di FK USK Banda Aceh (1999-2006)
• PPDS THT-KL di FKUP Bandung (2008-2012)
• S2 Magister Kesehatan di FKUP Bandung (2010-2012)

 TEMPAT BEKERJA:
• PNS di RSUD Pidie Jaya
• RS Bireuen Medical Center (BMC)

 ORGANISASI PROFESI:
dr. Rizayani, Sp.T.H.T.K.L, MKes • Anggota IDI wilayah Bireuen
Lahir di Bireuen, Aceh/12 Februari 1982 • Anggota Perhati-KL Aceh
TATALAKSANA
TONSILITIS KRONIS
DALAM ERA PANDEMI
COVID 19

dr. Rizayani, Sp.T.H.T.K.L, M.Kes


ANATOMI
TONSIL

Tonsil lingual Tonsil adenoid

uba

To
t
il

ns
n s

il
To

pa
lat
ina
Cincin Waldayer
FISIOLOGI
TONSIL

Aktivitas imunologi terbesar umur 3-7


tahun

2 fungsi utama:
Terpapar benda asing/patogen  Tonsil sebagai filter
• Efektif menangkap & mengumpulkan benda asing
menangkap bakteri/virus yang masuk melalui mulut 
• Organ produksi antibodi & sensitisasi sel limfosit
merespon sistem imun  memproduksi antibodi 
T dengan antigen spesifik
melakukan diferentisasi & proliferasi sel limfosit yang
tersensitisasi
TONSILITIS

 Definisi

Peradangan umum & pembengkakan • Klasifikasi


jaringan tonsil palatina, biasanya disertai
pengumpulan leukosit, sel epitel mati &
bakteri patogen dalam kripta
1. Tonsilitis akut
2. Tonsilitis kronis
TONSILITIS KRONIK

Peradangan kronis tonsil palatina setelah


serangan akut berulang atau infeksi
subklinis
Etiologi

25 % disebabkan oleh bakteri


streptokokus B hemolitikus
grup A
Faktor Pencetus

 Rokok
 Kelelahan fisik
 Makanan tertentu
 Higiene mulut yang kurang baik
 Cuaca
 Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
Patofisiologi

Epitel mukosa & jaringan Jaringan limfoid diganti


Radang berulang
limfoid terkikis jaringan parut

Perlengketan ke jaringan Proses berlanjut menembus Jaringan parut mengkerut &


sekitar fosa tonsilaris kapsul tonsil kripta melebar terisi detritus
Gejala Klinis

 Rasa mengganjal di tenggorok


 Rasa kering di tenggorokan
 Nafas berbau
 Tidur mengorok
Pemeriksaan fisik

 Hiperemis plika anterior


 Permukaan tonsil tidak rata
 Kripta melebar (beberapa terisi
detritus)
 Pembesaran kelenjar limfa di leher
Diagnosis

Ukuran tonsil

T0 = tonsil di dalam fosa/ post tonsilektomi


T1 = Tonsil masih berbatas dalam fosa tonsilaris
T2 = pembesaran tonsil melewati pilar anterior tetapi belum
masuk garis paramedian
T3 =pembesaran tonsil berada diantara garis paramedian
dengan garis median
T4 = pembesaran tonsil melewati garis mediana
Tata Laksana

 Konservatif :
-Non medikamentosa
-Medikamentosa

 Operatif
Konservatif-Non medikamentosa

 Banyak minum
 Jaga pola makan
 Istirahat cukup
 Jaga higiene rongga mulut
 Dalam era pandemi covid: Mengikuti protokol kesehatan 5 M
Konservatif-Medikamentosa

 Analgetik
 Antipiretik
 Anti inflamasi
 Antibiotik
Medikamentosa-Antibiotik

 Sesuai hasil kultur


 Pilihan pertama: Golongan Penisilin (Amoksisilin oral, 25 mg/BB 2 x sehari)
 Pilihan lanjutan: Golongan Sefalosporin
Antibiotik-Pilihan Lanjutan-Sefalosporin

 Sefalosporin terbukti lebih efektif terhadap bakteri Streptokokus


 Menghambat pembentukan sintesis dinding sel bakteri
 Generasi I: Sefadroksil, Sefazolin
 Generasi II: Sefuroksim, Sefaklor
 Generasi III: Sefiksim, Sefditoren
Antibiotik-Pilihan Lanjutan-Sefalosporin

• Peningkatan stabilitas enzim B laktamase


• Perluasan efikasi bakteri gram + & gram –
• Perluasan spektrum terhadap bakteri gram + & gram –
(generasi ke3 terkini: Sefditoren)

Dosis: 3mg/BB 2x sehari


Tatalaksana-Operatif

 Pengangkatan tonsil palatina


 Dilakukan apabila terapi konservatif tidak
berhasil
Tatalaksana-Operatif

Indikasi relatif:
Indikasi absolut: • >3 periode atau lebih infeksi per tahun dengan terapi AB
• OSAS adekuat
• Riwayat abses peritonsil • Halitosis yang tidak membaik
• Keperluan biopsi • Karier streptokukokus B hemolitikus yang tidak
• Disertai kejang demam membaik dengan pemberian AB resisten B laktamase
Tatalaksana-Operatif-Kontraindikasi

• Tonsilitis akut
• Gangguan perdarahan
• Risiko anestesi yang berat
• Anemia
• Palatoskizis
Komplikasi

Supuratif:
• Ottis media kut
• Mastoiditis
• Meningitis bakterialis Non supuratif:
• Endokarditis • Demam reumatik akut
• Abses peritonsilar • Penyakit jantung reumatik
• Abses retrofaring • Glomerulonefritis
• Bakterimia
• Limfadenitis servikalis
• Pneumonia
Bagaimana membedakan infeksi tonsil dengan
infeksi covid 19?

Pada covid 19 gejala yang dominan ditemukan:


 Demam
 Batuk kering
 Rasa lelah berlebihan
 Hilang bau & rasa Ada riwayat
 Sesak napas kontak dengan
pasien covid 19 Swab
 Ruam kulit atau melanggar antigen/PCR
 Nyeri kepala, sendi & otot prokes 5 M
 Mata merah
 Diare
SIMPULAN

 Tonsil berperan penting dalam sistem imun sebagai organ produksi antibodi
 Penegakan diagnosis tonsilitis: anamnesis, pemeriksaan fisik & penunjang (kultur swab tenggorok)
 Pemberian AB sebaiknya dengan klinis & hasil laboratorium yang mengarah ke iinfeksi bakteri
 AB yang digunakan: Amoksisilin & Sefalosporin
 Operasi dilakukan bila tidak respon dengan terapi medikamentosa yang adekuat serta sudah ada komplikasi,
disesuaikan dengan indikasi absolut/relatif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai