MODUL VII.3
PRINSIP DASAR KEMOTERAPI KEGANASAN
KEPALA LEHER
EDISI III
KOLEGIUM
ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK
BEDAH KEPALA DAN LEHER
2019
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
DAFTAR ISI
A. WAKTU ........................................................................................... 2
B. PERSIAPAN SESI ........................................................................... 2
C. REFERENSI ..................................................................................... 2
D. KOMPETENSI ................................................................................. 3
E. GAMBARAN UMUM ..................................................................... 3
F. CONTOH KASUS DAN DISKUSI ................................................. 3
G. TUJUAN PEMBELAJARAN .......................................................... 4
H. METODE PEMBELAJARAN ......................................................... 4
I. EVALUASI ...................................................................................... 6
J. INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KOGNITIF ............... 7
K. INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR .................................. 9
L. DAFTAR TILIK ............................................................................... 13
M. MATERI PRESENTASI .................................................................. 17
N. MATERI BAKU ............................................................................... 18
1
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
A. WAKTU
B. PERSIAPAN SESI
Materi presentasi:
o Power point
o Video
Kasus: Kemoterapi
Seorang wanita berumur 46 tahun datang ke poliklinik Onkologi Bedah
Kepala Leher dengan keluhan penglihatan ganda. Keluhan disertai dengan
mimisan yang tidak terlalu banyak, hidung tersumbat, telinga terasa
tersumbat, benjolan di leher, dan penurunan berat badan dalam 3 bulan
terakhir.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di kedua leher dengan
ukuran kurang lebih 4 cm dan multiple. Dari hasil pemeriksaan endoskopi
didapatkan massa putih kemerahan yang memenuhi nasofaring. Hasil
histopatologis menunjukkan jenis karsinoma tidak berdiferensiasi. Os juga
telah membawa hasil CT Scan yang menunjukkan massa memenuhi
nasofaring dan terdapat pembesarn kelenjar getah bening yang yang
menyengat dengan penambahan kontras, Hasil rontgen thoraks dan USG
abdomen serta bone scan dalam batas normal.
Kasus : Kemoterapi
2
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
C. REFERENSI
D. KOMPETENSI
1. Pengetahuan
Mampu melakukan penatalaksanaan kemoterapi pada keganasan kepala dan
leher berdasarkan prinsip dasar kemoterapi dan mekanisme kerja obat-obat
kemoterapi serta indikasi dan kontraindikasi pemberian kemoterapi.
2. Keterampilan
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik diharapkan terampil dalam:
1. Menentukan histopatologi dan stadium keganasan kepala dan leher.
2. Menentukan indikasi dan kontraindikasi kemoterapi pada kasus
keganasan kepala dan leher
3. Menjelaskan prinsip dasar kemoterapi pada keganasan kepala dan leher
4. Menjelaskan macam-macam obat kemoterapi
5. Menjelaskan mekanisme kerja obat-obat kemoterapi
6. Menjelaskan persyaratan pemberian kemoterapi
7. Menjelaskan teknik pemberian kemoterapi
8. Melakukan pemberian kemoterapi pada keganasan kepala dan leher
9. Melakukan pemantauan dan penanganan efek samping obat kemoterapi
yang diberikan
E. GAMBARAN UMUM
Diskusi:
Histopatologi dan stadium keganasan kepala dan leher.
Indikasi dan kontraindikasi kemoterapi pada kasus keganasan kepala dan
leher
Prinsip dasar kemoterapi pada keganasan kepala dan leher
Macam-macam obat kemoterapi
Mekanisme kerja obat-obat kemoterapi
Persyaratan pemberian kemoterapi
Teknik pemberian kemoterapi
Pemberian kemoterapi pada keganasan kepala dan leher
Pemantauan dan penanganan efek samping obat kemoterapi yang diberikan
Jawaban:
Diagnosis kerja ; KNF T4N2M0Karsinoma Nasofaring T4N2M0 stadium IVA
Rencana terapi ; Kemoradiasi/kemoterapi neo adjuvan
4
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
H. METODE PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan mempunyai kemampuan dasar
untuk melakukan pemberian kemoterapi pada kasus keganasan kepala dan
leher
5
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
I. EVALUASI
1. Pada awal pertemuan dilaksanakan pre test dalam bentuk essay dan oral
sesuai dengan tingkat masa pendidikan yang bertujuan untuk menilai kinerja
awal yang dimiliki peserta didik dan untuk mengindentifikasi kekurangan
yang ada.
Materi pretest terdiri atas;
- Prinsip dasar kemoterapi pada keganasan kepala dan leher
- Mekanisme kerja obat-obat kemoterapi
- Teknik pemberian kemoterapi
- Indikasi dan kontra indikasi pemberian kemoterapi
- Pemantauan dan penanganan efek samping obat kemoterapi
6
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
Kuesioner meliputi:
1. Sebelum pembelajaran
Soal:
7
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
Jawaban : A
Jawaban : A
2. Tengah pembelajaran
Soal :
1. Berapakah dosis toleransi maksimal pemberian Cisplatin pada
kemoterapi neo adjuvant penderita KNF ?
A. 40 mg/m2 .
B. 60 mg/m2 .
C. 100 mg/m2 .
D. 120 mg/m2 .
E. 250 mg/m2 .
Jawaban : C
3. Akhir pembelajaran
Soal :
1. Apakah kontraindikasi absolut pemberian kemoterapi ?
A. Kadar Hb 9 gr/dl
8
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
B. Neutropenia
C. Gangguan faal hemostasis
D. Systemic Inflammatory Response Syndrome
E. Usia lanjut
Jawaban : D
9
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan
atau membantu untuk kondisi di luar normal
3 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja
yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
1. Menjelaskan tentang penyakit dan tujuan serta
efek samping pemberian kemoterapi kepada
pasien dan keluarga (informed consent)
2. Siapkan Menyiapkan alat perlengkapan set
infus, kateter intravena, dan cairan infus sesuai
protokol.
3. Menyiapkan obat premedikasi, regimen, dan
dosis kemoterapi, dan postmedikasi sesuai
protokol terapi
4. Mencocokkan nama lengkap pasien dan
tanggal lahir yang tertera dibungkus obat
dengan gelang identitas yang terpasang pada
pasien dan yang dikatakan oleh pasien secara
verbal
5. Menimbang berat badan pasien, jika bertambah
> 2kg (untuk kemo selanjutnya) diberikan
furosemide 20 mg PO atau 100 ml mannitol
10%
6. Pemberian rehidrasi dengan cairan infus NaCl
0,9% 500 ml, 3-4 kolf dalam 12 jam (Hari
I)Pre-hidrasi
- Bila dosis cisplatin < 50mg/m2; NS 1.000 ml
dalam 1 jam
10
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
2
- Bila dosis cisplatin > 50mg/m atau <
75mg/m2; KCL 20mmol/L dalam NS 1.000
ml selama 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 75mg/m2 atau <
100mg/m2 ; KCL 20 mmol/L dalam 1.000 ml
NS selama 1 jam
7. Pemberian premedikasi :
- Deksametason 20 mg dalam 50 ml NS
selama 15 menit
- Difenhidramin 502 ampul intravenamg IV
+ ranitidine 50 mg IV dalam 50 ml NS
selama 20 menit
- Deksametason 8 mg intravena bolus
pelan
- Ondancetron 8 mg (1 amp) intravenaIV
- Ranitidin 50 mg intravena
8. Pemberian Cisplatin 100 mg/m2 intravena
dalam NaCl 0,9% 500 mlNS 1.000 ml
diberikan bersama mannitol 30 g dalam
selama 2 jam
9. Post kemoterapi:
Pemberian Ondancetron 8 mg +
deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg IV
10. Post-hidrasi
- Bila dosis cisplatin < 50mg/m2; tidak
diperlukan hidrasi. Rekomendasikan kepada
pasien untuk meminum air 8 gelas dalam 24
jam
- Bila dosis cisplatin > 50mg/m2 atau <
75mg/m2; KCL 20mmol/L + MgSO4
10mmol/L dalam NS 1.000 ml selama 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 75mg/m2 atau <
100mg/m2; KCL 20 mmol/L + MgSO4
10mmol/L dalam NS 1.000 ml dalam 1.000
ml NS selama 1 jam, 2 kali. Monitor
tekanan darah
11. Terapi pulang:
- Pemberian infus NaCl 0,9% 1000 ml habis
dalam 2-4 jamDexametason 2x4 mg PO
selama 2-3 hari
- Prochlorperazine 10 mg PO tiap 4-6 jam
atau bila perlu selama 3-4 hari atau
metoclopramide 10-40 mg PO setiap 4-6
jam atau bila perlu selama 3-4 hari
11
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
12. Pemberian Ondancetron 8 mg +
Deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg
intravena
- Berikan infus NaCl 0,9% 500 ml dalam 4
jam
13. Berikan Lasix 1 amp intravena
14. Cisplatin tidak diberikan bila urine output <
100ml/jam, berikan NS 500 ml dalam 30
menit.
15. Modifikasi dosis:
- Hematological;
ANC > 1500 dan platelet ≥ 100.000
Dosis 100%
ANC > 800 atau platelet ≥ 100.000
Dosis 100 %
ANC <800 atau platelet < 100.000
Dosis 50 %
16. Disfungsi ginjal
Kreatinin klirens ≥ 60ml/m dosis
100 %
Kreatinin klirens 45-59 ml/m 50 %
Kreatinin klirens < 45 ml/m ditunda
1 minggu kemudian periksa ulang
17. Gastrointestinal
Pasien yang mengalami mual muntah gr IV,
>10 x/24 jam, atau memerlukan rehidrasi
ataupun akses parenteral, jika tidak
terkontrol dengan anti emetic, berikan dosis
80 %, atau hentikan terapi.
12
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan
atau membantu untuk kondisi di luar normal
3 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja
yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
1. Menjelaskan tentang penyakit dan tujuan
serta efek samping pemberian kemoterapi
kepada pasien dan keluarga (informed
consent)
2. Siapkan alat perlengkapan set infus, kateter
intravena, dan cairan infus sesuai protokol.
3. Menyiapkan obat premedikasi, regimen, dan
dosis kemoterapi sesuai protokol terapi
13
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
4. Mencocokkan nama lengkap pasien dan
tanggal lahir yang tertera dibungkus obat
dengan gelang identitas yang terpasang pada
pasien dan yang dikatakan oleh pasien secara
verbal
5. Furosemide 40mg per oral
6. Pemberian rehidrasi dengan cairan infus NaCl
0,9% 500 1.000 ml + KCl 20 mmol +
MgSO4 1gram diberkan IV selama 60 menit,
3-4 kolf dalam 12 jam (Hari I)
7. Pemberian premedikasi :
a. Difenhidramin 2 ampul intravena
b. Deksametason 8 mg intravena bolus
pelan
c. Ondancetron 8 mg (1 amp) intravena
d. Ranitidin 50 mg intravena
8. Berikan regimen kemoterapi :
a. Cisplatin 850-100 mg/m2, jadwal
pemberian hari I dalam 1.000 ml NaCl
0,9% IV selama 2 jam. . Dosis Cisplatin
disesuaikan dengan faal ginjal (BUN,
serum kreatinin, creatinin clearance)
b. 5-Fluorouracil 800-1000 mg/m2/24
jam/hari, jadwal pemberian hari I-V. (pada
hari I diberikan setelah post hidrasi
Cisplatin).
c. Leucovorin 300 mg/m2/hari, jadwal pemberian
hari I-V (bersamaan 5-FU).
Rencana pemberian minimal 3 (tiga) siklus,
interval 3-4 mingguUntuk neoadjuvant diberikan
setiap 21 hari untuk 3 siklus.
Untuk metastasis atau rekuren diberikan setiap 21
hari untuk 6 siklus
9. Pemberian infus NaCl 0,9% 1000 ml habis
dalam 2-4 jam
10. Pemberian NaCl 1.000 ml 0,9% + 40 mmol
KCl + 1 mg MgSO4 IV selama 2 jam
11. Pemberian 500 ml NaCl 0,9% selama 60
menit atau minum air putih 500 ml.
12. Pemberian Ondancetron 8 mg +
Deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg
intravena
13. Berikan infus NaCl 0,9% 500 ml dalam 4 jam
14. Berikan Lasix 1 amp intravena
14
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
18. Modifikasi dosis 5FU:
ANC 1.000-1.500 atau trombosit 75.000-
100.000 Dosis 750 mg/m2/24 jam x 4
hari
ANC <1.000 atau trombosit < 75.000
Dosis 375 mg/m2/24 jam x 4 hari
19. Toksisitas ginjal
Modifikasi dosis Cisplatin
Kreatinin klirens ≥ 60ml/m dosis 100 %
Kreatinin klirens 45-59 ml/m 50 %
Kreatinin klirens < 45 ml/m ditunda 1
minggu kemudian periksa ulang atau ganti
pilihan ke Carboplatin
20. Gastrointestinal
Pasien yang mengalami mual muntah gr IV,
>10 x/24 jam, atau memerlukan rehidrasi
ataupun akses parenteral, jika tidak terkontrol
dengan anti emetic, berikan dosis 80 %, atau
hentikan terapi.
DAFTAR TILIK
15
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau
membantu untuk kondisi di luar normal
3 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja
yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang
diperagakan oleh peserta pada saat melaksanakan statu kegiatan atau prosedur,
dengan ketentuan seperti yang diuraikan dibawah ini:
: Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur
atau panduan standar
: Tidak memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai
dengan prosedur atau panduan standar
T/T: Tidak Ditampilkan: Langkah, kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan
oleh peserta selama proses evaluasi oleh pelatih
KEGIATAN NILAI
1 2 3 T/D
1. Menjelaskan tentang tujuan serta efek samping
pemberian kemoterapi kepada pasien dan
keluarga (informed consent)
2. Menyiapkan alat perlengkapan set infus, kateter
intravena, dan cairan infus sesuai protokol.
3. Menyiapkan obat premedikasi, regimen, dosis
kemoterapi, dan postmedikasi sesuai protokol
terapi
4. Mencocokkan nama lengkap pasien dan
tanggal lahir yang tertera dibungkus obat
dengan gelang identitas yang terpasang pada
pasien dan yang dikatakan oleh pasien secara
verbal
5. Menimbang berat badan pasien, jika bertambah
> 2kg (untuk kemo selanjutnya) diberikan
furosemide 20 mg PO atau 100 ml mannitol
10%
6. Pre-hidrasi
- Bila dosis cisplatin < 50mg/m2; NS 1.000 ml
dalam 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 50mg/m2 atau <
16
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN NILAI
1 2 3 T/D
2
75mg/m ; KCL 20mmol/L dalam NS 1.000
ml selama 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 75mg/m2 atau <
100mg/m2 ; KCL 20 mmol/L dalam 1.000 ml
NS selama 1 jam
7. Pemberian premedikasi :
- Deksametason 20 mg dalam 50 ml NS
selama 15 menit
- Difenhidramin 50 mg IV + ranitidine 50
mg IV dalam 50 ml NS selama 20 menit
- Ondancetron 8 mg IV
8. Pemberian Cisplatin 100 mg/m2 dalam NS
1.000 ml diberikan bersama mannitol 30 g
selama 2 jam
9. Post kemoterapi:
Pemberian Ondancetron 8 mg +
deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg IV
10. Post-hidrasi
- Bila dosis cisplatin < 50mg/m2; tidak
diperlukan hidrasi. Rekomendasikan kepada
pasien untuk meminum air 8 gelas dalam 24
jam
- Bila dosis cisplatin > 50mg/m2 atau <
75mg/m2; KCL 20mmol/L + MgSO4
10mmol/L dalam NS 1.000 ml selama 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 75mg/m2 atau <
100mg/m2; KCL 20 mmol/L + MgSO4
10mmol/L dalam NS 1.000 ml dalam 1.000
ml NS selama 1 jam, 2 kali. Monitor
tekanan darah
11. Terapi pulang:
- Dexametason 2x4 mg PO selama 2-3 hari
- Prochlorperazine 10 mg PO tiap 4-6 jam
atau bila perlu selama 3-4 hari atau
metoclopramide 10-40 mg PO setiap 4-6
jam atau bila perlu selama 3-4 hari
12. Cisplatin tidak diberikan bila urine output <
100ml/jam, berikan NS 500 ml dalam 30
menit.
13. Modifikasi dosis:
- Hematological;
ANC > 1500 dan platelet ≥ 100.000
Dosis 100%
ANC > 800 atau platelet ≥ 100.000
17
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN NILAI
1 2 3 T/D
Dosis 100 %
ANC <800 atau platelet < 100.000
Dosis 50 %
14. Disfungsi ginjal
Kreatinin klirens ≥ 60ml/m dosis
100 %
Kreatinin klirens 45-59 ml/m 50 %
Kreatinin klirens < 45 ml/m ditunda
1 minggu kemudian periksa ulang
15. Gastrointestinal
Pasien yang mengalami mual muntah gr IV,
>10 x/24 jam, atau memerlukan rehidrasi
ataupun akses parenteral, jika tidak
terkontrol dengan anti emetic, berikan dosis
80 %, atau hentikan terapi.
18
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang
seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya
(jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau
membantu untuk kondisi di luar normal
3 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja
yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan)Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang
diperagakan oleh peserta pada saat melaksanakan statu kegiatan atau prosedur,
dengan ketentuan seperti yang diuraikan dibawah ini:
: Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur
atau panduan standar
: Tidak memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai
dengan prosedur atau panduan standar
T/T: Tidak Ditampilkan: Langkah, kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan
oleh peserta selama proses evaluasi oleh pelatih
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
1. Menjelaskan tentang penyakit dan tujuan
serta efek samping pemberian kemoterapi
kepada pasien dan keluarga (informed
consent)
2. Siapkan alat perlengkapan set infus, kateter
intravena, dan cairan infus sesuai protokol.
3. Menyiapkan obat premedikasi, regimen, dan
dosis kemoterapi sesuai protokol terapi
4. Mencocokkan nama lengkap pasien dan
19
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
tanggal lahir yang tertera dibungkus obat
dengan gelang identitas yang terpasang pada
pasien dan yang dikatakan oleh pasien secara
verbal
5. Furosemide 40mg per oral
6. Pemberian rehidrasi dengan cairan infus NaCl
0,9% 1.000 ml + KCl 20 mmol + MgSO4
1gram diberkan IV selamat 60 menit
7. Pemberian premedikasi :
a. Difenhidramin 2 ampul intravena
b. Deksametason 8 mg intravena bolus
pelan
c. Ondancetron 8 mg (1 amp) intravena
d. Ranitidin 50 mg intravena
8. Berikan regimen kemoterapi :
a. Cisplatin 80-100 mg/m2, jadwal pemberian
hari I dalam 1.000 ml NaCl 0,9% IV
selama 2 jam. Dosis Cisplatin disesuaikan
dengan faal ginjal (BUN, serum kreatinin,
creatinin clearance)
b. 5-Fluorouracil 800-1000 mg/m2/24 jam,
jadwal pemberian hari I-V. (pada hari I
diberikan setelah post hidrasi Cisplatin).
Untuk neoadjuvant diberikan setiap 21 hari untuk
3 siklus.
Untuk metastasis atau rekuren diberikan setiap 21
hari untuk 6 siklus
9. Pemberian infus NaCl 0,9% 1000 ml habis
dalam 2-4 jam
10. Pemberian NaCl 1.000 ml 0,9% + 40 mmol
KCl + 1 mg MgSO4 IV selama 2 jam
11. Pemberian 500 ml NaCl 0,9% selama 60
menit atau minum air putih 500 ml.
12. Pemberian Ondancetron 8 mg +
Deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg
intravena
21. Modifikasi dosis 5FU:
ANC 1.000-1.500 atau trombosit 75.000-
100.000 Dosis 750 mg/m2/24 jam x 4
hari
ANC <1.000 atau trombosit < 75.000
Dosis 375 mg/m2/24 jam x 4 hari
22. Toksisitas ginjal
Modifikasi dosis Cisplatin
20
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
1 2 3 T/D
Kreatinin klirens ≥ 60ml/m dosis 100 %
Kreatinin klirens 45-59 ml/m 50 %
Kreatinin klirens < 45 ml/m ditunda 1
minggu kemudian periksa ulang atau ganti
pilihan ke Carboplatin
23. Gastrointestinal
Pasien yang mengalami mual muntah gr IV,
>10 x/24 jam, atau memerlukan rehidrasi
ataupun akses parenteral, jika tidak terkontrol
dengan anti emetic, berikan dosis 80 %, atau
hentikan terapi.
L. DAFTAR TILIK
KEGIATAN KASUS
T/T
1. Menjelaskan tentang tujuan serta efek samping
pemberian kemoterapi kepada pasien dan
keluarga (informed consent)
2. Menyiapkan alat perlengkapan set infus, kateter
intravena, dan cairan infus sesuai protokol.
21
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
T/T
3. Menyiapkan obat premedikasi, regimen, dosis
kemoterapi, dan postmedikasi sesuai protokol
terapi
4. Mencocokkan nama lengkap pasien dan
tanggal lahir yang tertera dibungkus obat
dengan gelang identitas yang terpasang pada
pasien dan yang dikatakan oleh pasien secara
verbal
5. Menimbang berat badan pasien, jika bertambah
> 2kg (untuk kemo selanjutnya) diberikan
furosemide 20 mg PO atau 100 ml mannitol
10%
6. Pre-hidrasi
- Bila dosis cisplatin < 50mg/m2; NS 1.000 ml
dalam 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 50mg/m2 atau <
75mg/m2; KCL 20mmol/L dalam NS 1.000
ml selama 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 75mg/m2 atau <
100mg/m2 ; KCL 20 mmol/L dalam 1.000 ml
NS selama 1 jam
7. Pemberian premedikasi :
a. Deksametason 20 mg dalam 50 ml NS
selama 15 menit
b. Difenhidramin 50 mg IV + ranitidine 50
mg IV dalam 50 ml NS selama 20 menit
c. Ondancetron 8 mg IV
8. Pemberian Cisplatin 100 mg/m2 dalam NS
1.000 ml diberikan bersama mannitol 30 g
selama 2 jam
9. Post kemoterapi:
Pemberian Ondancetron 8 mg +
deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg IV
10. Post-hidrasi
- Bila dosis cisplatin < 50mg/m2; tidak
diperlukan hidrasi. Rekomendasikan kepada
pasien untuk meminum air 8 gelas dalam 24
jam
- Bila dosis cisplatin > 50mg/m2 atau <
75mg/m2; KCL 20mmol/L + MgSO4
10mmol/L dalam NS 1.000 ml selama 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 75mg/m2 atau <
100mg/m2; KCL 20 mmol/L + MgSO4
10mmol/L dalam NS 1.000 ml dalam 1.000
22
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
T/T
ml NS selama 1 jam, 2 kali. Monitor
tekanan darah
11. Terapi pulang:
- Dexametason 2x4 mg PO selama 2-3 hari
- Prochlorperazine 10 mg PO tiap 4-6 jam
atau bila perlu selama 3-4 hari atau
metoclopramide 10-40 mg PO setiap 4-6
jam atau bila perlu selama 3-4 hari
12. Cisplatin tidak diberikan bila urine output <
100ml/jam, berikan NS 500 ml dalam 30
menit.
13. Modifikasi dosis:
- Hematological;
ANC > 1500 dan platelet ≥ 100.000
Dosis 100%
ANC > 800 atau platelet ≥ 100.000
Dosis 100 %
ANC <800 atau platelet < 100.000
Dosis 50 %
14. Disfungsi ginjal
Kreatinin klirens ≥ 60ml/m dosis
100 %
Kreatinin klirens 45-59 ml/m 50 %
Kreatinin klirens < 45 ml/m ditunda
1 minggu kemudian periksa ulang
15. Gastrointestinal
Pasien yang mengalami mual muntah gr IV,
>10 x/24 jam, atau memerlukan rehidrasi
ataupun akses parenteral, jika tidak
terkontrol dengan anti emetic, berikan dosis
80 %, atau hentikan terapi.
23
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
T/T
1. Menjelaskan tentang penyakit dan tujuan
serta efek samping pemberian kemoterapi
kepada pasien dan keluarga (informed
consent)
2. Siapkan alat perlengkapan set infus, kateter
intravena, dan cairan infus sesuai protokol.
3. Menyiapkan obat premedikasi, regimen, dan
dosis kemoterapi sesuai protokol terapi
24
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
T/T
4. Mencocokkan nama lengkap pasien dan
tanggal lahir yang tertera dibungkus obat
dengan gelang identitas yang terpasang pada
pasien dan yang dikatakan oleh pasien secara
verbal
5. Furosemide 40mg per oral
6. Pemberian rehidrasi dengan cairan infus NaCl
0,9% 1.000 ml + KCl 20 mmol + MgSO4
1gram diberkan IV selama 60 menit
7. Pemberian premedikasi :
a. Difenhidramin 2 ampul intravena
b. Deksametason 8 mg intravena bolus
pelan
c. Ondancetron 8 mg (1 amp) intravena
d. Ranitidin 50 mg intravena
8. Berikan regimen kemoterapi :
a. Cisplatin 80-100 mg/m2, jadwal pemberian
hari I dalam 1.000 ml NaCl 0,9% IV
selama 2 jam. Dosis Cisplatin disesuaikan
dengan faal ginjal (BUN, serum kreatinin,
creatinin clearance)
b. 5-Fluorouracil 800-1000 mg/m2/24 jam,
jadwal pemberian hari I-V. (pada hari I
diberikan setelah post hidrasi Cisplatin).
Untuk neoadjuvant diberikan setiap 21 hari
untuk 3 siklus.
Untuk metastasis atau rekuren diberikan
setiap 21 hari untuk 6 siklus
9. Pemberian infus NaCl 0,9% 1000 ml habis
dalam 2-4 jam
10. Pemberian NaCl 1.000 ml 0,9% + 40 mmol
KCl + 1 mg MgSO4 IV selama 2 jam
11. Pemberian 500 ml NaCl 0,9% selama 60
menit atau minum air putih 500 ml.
12. Pemberian Ondancetron 8 mg +
Deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg
intravena
16. Modifikasi dosis 5FU:
ANC 1.000-1.500 atau trombosit 75.000-
100.000 Dosis 750 mg/m2/24 jam x 4
hari
ANC <1.000 atau trombosit < 75.000
Dosis 375 mg/m2/24 jam x 4 hari
17. Toksisitas ginjal
25
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
T/T
Modifikasi dosis Cisplatin
Kreatinin klirens ≥ 60ml/m dosis 100 %
Kreatinin klirens 45-59 ml/m 50 %
Kreatinin klirens < 45 ml/m ditunda 1
minggu kemudian periksa ulang atau ganti
pilihan ke Carboplatin
18. Gastrointestinal
Pasien yang mengalami mual muntah gr IV,
>10 x/24 jam, atau memerlukan rehidrasi
ataupun akses parenteral, jika tidak terkontrol
dengan anti emetic, berikan dosis 80 %, atau
hentikan terapi.
KEGIATAN NILAI
T/T
1. Menjelaskan tentang tujuan serta efek samping
pemberian kemoterapi kepada pasien dan
keluarga (informed consent)
2. Menyiapkan alat perlengkapan set infus, kateter
intravena, dan cairan infus sesuai protokol.
3. Menyiapkan obat premedikasi, regimen, dosis
kemoterapi, dan postmedikasi sesuai protokol
terapi
26
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN NILAI
T/T
4. Mencocokkan nama lengkap pasien dan
tanggal lahir yang tertera dibungkus obat
dengan gelang identitas yang terpasang pada
pasien dan yang dikatakan oleh pasien secara
verbal
5. Menimbang berat badan pasien, jika bertambah
> 2kg (untuk kemo selanjutnya) diberikan
furosemide 20 mg PO atau 100 ml mannitol
10%
6. Pre-hidrasi
- Bila dosis cisplatin < 50mg/m2; NS 1.000 ml
dalam 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 50mg/m2 atau <
75mg/m2; KCL 20mmol/L dalam NS 1.000
ml selama 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 75mg/m2 atau <
100mg/m2 ; KCL 20 mmol/L dalam 1.000 ml
NS selama 1 jam
7. Pemberian premedikasi :
a. Deksametason 20 mg dalam 50 ml NS
selama 15 menit
b. Difenhidramin 50 mg IV + ranitidine 50
mg IV dalam 50 ml NS selama 20 menit
c. Ondancetron 8 mg IV
8. Pemberian Cisplatin 100 mg/m2 dalam NS
1.000 ml diberikan bersama mannitol 30 g
selama 2 jam
9. Post kemoterapi:
Pemberian Ondancetron 8 mg +
deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg IV
10. Post-hidrasi
- Bila dosis cisplatin < 50mg/m2; tidak
diperlukan hidrasi. Rekomendasikan kepada
pasien untuk meminum air 8 gelas dalam 24
jam
- Bila dosis cisplatin > 50mg/m2 atau <
75mg/m2; KCL 20mmol/L + MgSO4
10mmol/L dalam NS 1.000 ml selama 1 jam
- Bila dosis cisplatin > 75mg/m2 atau <
100mg/m2; KCL 20 mmol/L + MgSO4
10mmol/L dalam NS 1.000 ml dalam 1.000
ml NS selama 1 jam, 2 kali. Monitor
tekanan darah
11. Terapi pulang:
27
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN NILAI
T/T
- Dexametason 2x4 mg PO selama 2-3 hari
- Prochlorperazine 10 mg PO tiap 4-6 jam
atau bila perlu selama 3-4 hari atau
metoclopramide 10-40 mg PO setiap 4-6
jam atau bila perlu selama 3-4 hari
12. Cisplatin tidak diberikan bila urine output <
100ml/jam, berikan NS 500 ml dalam 30
menit.
13. Modifikasi dosis:
- Hematological;
ANC > 1500 dan platelet ≥ 100.000
Dosis 100%
ANC > 800 atau platelet ≥ 100.000
Dosis 100 %
ANC <800 atau platelet < 100.000
Dosis 50 %
14. Disfungsi ginjal
Kreatinin klirens ≥ 60ml/m dosis
100 %
Kreatinin klirens 45-59 ml/m 50 %
Kreatinin klirens < 45 ml/m ditunda
1 minggu kemudian periksa ulang
15. Gastrointestinal
Pasien yang mengalami mual muntah gr IV,
>10 x/24 jam, atau memerlukan rehidrasi
ataupun akses parenteral, jika tidak
terkontrol dengan anti emetic, berikan dosis
80 %, atau hentikan terapi.
28
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
T/T
1. Menjelaskan tentang penyakit dan tujuan
serta efek samping pemberian kemoterapi
kepada pasien dan keluarga (informed
consent)
2. Siapkan alat perlengkapan set infus, kateter
29
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
T/T
intravena, dan cairan infus sesuai protokol.
3. Menyiapkan obat premedikasi, regimen, dan
dosis kemoterapi sesuai protokol terapi
4. Mencocokkan nama lengkap pasien dan
tanggal lahir yang tertera dibungkus obat
dengan gelang identitas yang terpasang pada
pasien dan yang dikatakan oleh pasien secara
verbal
5. Furosemide 40mg per oral
6. Pemberian rehidrasi dengan cairan infus NaCl
0,9% 1.000 ml + KCl 20 mmol + MgSO4
1gram diberkan IV selamat 60 menit
7. Pemberian premedikasi :
a. Difenhidramin 2 ampul intravena
b. Deksametason 8 mg intravena bolus
pelan
c. Ondancetron 8 mg (1 amp) intravena
d. Ranitidin 50 mg intravena
8. Berikan regimen kemoterapi :
a. Cisplatin 80-100 mg/m2, jadwal pemberian
hari I dalam 1.000 ml NaCl 0,9% IV
selama 2 jam. Dosis Cisplatin disesuaikan
dengan faal ginjal (BUN, serum kreatinin,
creatinin clearance)
b. 5-Fluorouracil 800-1000 mg/m2/24 jam,
jadwal pemberian hari I-V. (pada hari I
diberikan setelah post hidrasi Cisplatin).
Untuk neoadjuvant diberikan setiap 21 hari
untuk 3 siklus.
Untuk metastasis atau rekuren diberikan
setiap 21 hari untuk 6 siklus
9. Pemberian infus NaCl 0,9% 1000 ml habis
dalam 2-4 jam
10. Pemberian NaCl 1.000 ml 0,9% + 40 mmol
KCl + 1 mg MgSO4 IV selama 2 jam
11. Pemberian 500 ml NaCl 0,9% selama 60
menit atau minum air putih 500 ml.
12. Pemberian Ondancetron 8 mg +
Deksametason 8 mg + ranitidin 50 mg
intravena
19. Modifikasi dosis 5FU:
ANC 1.000-1.500 atau trombosit 75.000-
100.000 Dosis 750 mg/m2/24 jam x 4
hari
30
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
KEGIATAN KASUS
T/T
ANC <1.000 atau trombosit < 75.000
Dosis 375 mg/m2/24 jam x 4 hari
20. Toksisitas ginjal
Modifikasi dosis Cisplatin
Kreatinin klirens ≥ 60ml/m dosis 100 %
Kreatinin klirens 45-59 ml/m 50 %
Kreatinin klirens < 45 ml/m ditunda 1
minggu kemudian periksa ulang atau ganti
pilihan ke Carboplatin
21. Gastrointestinal
Pasien yang mengalami mual muntah gr IV,
>10 x/24 jam, atau memerlukan rehidrasi
ataupun akses parenteral, jika tidak terkontrol
dengan anti emetic, berikan dosis 80 %, atau
hentikan terapi.
M. MATERI PRESEENTASI
31
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
32
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
N. MATERI BAKU
1. Definisi Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan pemberian obat-
obatan tertentu (sitostatika/obat anti kanker) yang bertujuan untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker ataupun membunuh sel kanker.
Tujuan dari kemoterapi:
a. sebagai radiosensitizer dan meningkatkan kcontrol lokcoregional
b. mengobati penyakit micrometastatic mikrometastasis dan
meningkatkan kualitas hidup
c. preservasi organ
d. terapi palliativepaliatif
e. debulking tumor besar sehingga memungkinkan untuk dilakukan
tindakan operasi
33
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
34
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
Kontraindikasi kemoterapi
Absolut: 1. Penyakit stadium terminal
2. Hamil trimester pertama, kecuali akan digugurkan
3. Septikemia
4. Koma
Peroral,Intravena,Intraarteri,Intraperikardial,Intratekal,Intraperitoneal
B. Tumor Nasofaring
Kemoradiasi yang diikuti dengan kemoterapi adjuvant
- Cisplatin + radioterapi diikuti cisplatin/5FU atau Carboplatin/5-FU
- Cisplatin + radioterapi tanpa kemoterapi adjuvan
Induksi kemoterapi
- Doxetacel/cisplatin/5FU
37
Modul VII.3 - Prinsip Dasar Kemoterapi Pada Keganasan Kepala dan Leher
- Doxetacel/cisplatin
- Cisplatin/5FU
- Cisplatin/Epirubicin/Paclitaxel
- Kemoiradiasi konkomitan termasuk cisplatin/carboplatin/minggu
38