PEMBIMBING :
dr. Brama Rachmantyo, Sp.KK
Pasien menggunakan
krim kecantikan sudah
sejak 2 tahun lalu
Menggunakan sabun
wardah
Menggunakan sabun
kodok
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
GCS :456
PEMERIKSAAN FISIK
Status Dermatologis
Lokasi : Wajah
Distribusi : Terlokalisasi
Ruam :
- Tampak papul multiple berukuran 2-4 mm
berwarna putih pucat dan tampak pustul
eritema pada hidung.
- Tampak gambaran telangiektasis pada pipi
kanan dan kiri
DIAGNOSIS BANDING
Pemeriksaan mikrobiologi:
Propionibacterium acnes (+)
DIAGNOSIS
Hindari menggunakan
Menjaga hygine
handuk badan pada wajah
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
Faktor utama penyebab Acne Vulgaris : Pada kasus ini berdasarkan anamnesis diketahui :
(1) hiperproliferasi epidermis folikel kulit Pasien perempuan / 19 tahun, keluhan berupa bintik jerawat
(2) produksi sebum berlebih pada wajah yang terasa gatal & perih.
(3) inflamasi Pasien sudah mengalami keluhan ini sejak 2 tahun yang lalu
(4) Propionibacterium acnes dan hilang timbul terutama saat sedang menstruasi.
> Pasien wanita sebelum / selama fase menstruasi. Pemeriksaan fisik wajah terdapat lesi papul multiple 2-4 mm
Disertai pustul eritema di hidung. Dan gambaran telangiektasis
pada pipi kanan & kiri.
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
Kemungkinan diagnosis banding Acne steroid dapat Pada pasien ini tidak ditemukan adanya jerawat di punggung.
disingkirkan karena, Acne steroid reaksi peradangan Jerawat hilang timbul & tidak pernah minum jamu-jamuan.
golongan kortikosteroid sistemik, dan terkait erat dengan Pemeriksaan fisik komedo lesi khas AVM.
kondisi seperti folikulitis Malassezia atau hiperkeratosis namun diagnosis banding Acne steroid belum dapat disingkirkan
folikular, dengan keluhan jerawat di punggung. sepenuhnya akibat terdapat gambaran khas telangiektasis dan
riwayat penggunaan krim kecantikan selama 2 tahun.
PEMBAHASAN
PENATALAKSANAAN
Non farmakologis :
1. Penghindaran faktor resiko
2. Diet
3. Menjaga hygine wajah
Farmakologis :
4. Terapi sistemik
5. Terapi topikal
PEMBAHASAN
Pada pasien ini penatalaksanaan farmakologi terdiri dari :
1. Salicylic Acid cleanser 2% 150 ml sabun wajah 2 kali sehari
2. Tretinoin Cream 0,025% 30 g krim malam
3. Clindamycin Cream 1% 15 g krim antibiotik
Saragih D. Hubungan Tingkat Kepercayaan Diri dan Jerawat (Acne Vulgaris) pada siswi-siswi kelas XII di SMA
Negeri 1 Manado. Sulawesi Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado; 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Smith R, Mann N, Braue A, Makelainen H, Varigos G. "A low-glycemic-load diet improves symptoms in acne
vulgaris patients: a randomized controlled trial" American Journal of Clinical Nutrition. 86(2);107-115. 2007.
Tjekyan, R.M. Suryadi (2009). Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris. Media Medika Indonesiana, 43 (1). pp.
37-43. ISSN 0126-1762
Truter I (2009). Acne Vulgaris. SA Pharmaceutical, 1; 12-19
Wasitaatmadja SM. Akne, erupsi akneiformis, roasea, rinofima. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S,
penyunting. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-6. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2010.h.253-9.
Webster, Guy. Overview of the Patogenesis of Acne. In: Webster GF, Rawlings AV, eds. Acne and Its Therapy.
London:Informa Healthcare;2007. p:1-5