Anda di halaman 1dari 44

Asuhan Kefarmasian Pada Penyakit CVA

Trombosis Post Partial Seizure dengan


Hipokalemia, ISK, Dan Hipertensi

1. GALAN
2. ANNISA AULIA
3. RAHMI
4. LINDA YUNI LESTARI
CVA
ISK
Infeksi saluran kemih menunjukkan adanya bakteri pada urin.
Dibagi menjadi 2 yaitu :
1. ISK Bawah : tergantung gender
2. ISK Atas : Pielonefritis akut dan Pielonefritis kronis

Faktor Resiko
- Usia - Perawatan Kesehatan Jangka
- Diabetes Panjang
- Kateter - Keganasan Hematologi
- Antibotik - Pasien Hemidialisis
- Perawatan di ICU - Ulkus diabetes mellitus
ISK
HIPOKALEMI
Penyebab :
• Asupan Kalium Kurang
Pada pemberian diuretik atau pemberian diet rendah kalori pada program menurunkan
berat badan dapat menyebabkan hipokalemia.
• Pengeluaran Kalium Berlebihan
Pengeluaran kalium yang berlebihan terjadi melalui saluran cerna seperti muntah-
muntah, melalui ginjal seperti pemakaian diuretik, kelebihan hormon mineralokortikoid
primer/hiperaldosteronisme primer (sindrom bartter atau sindrom gitelman) atau
melalui keringat yang berlebihan.
Diare, tumor kolon (adenoma vilosa) dan pemakaian pencahar menyebabkan kalium
keluar bersama bikarbonat pada saluran cerna bagian bawah (asidosis metabolik). 1,3
Licorice (semacam permen) yang mengandung senyawa yang bekerja mirip aldosteron,
dapat menyebabkan hipokalemia jika dimakan berlebihan.
• Kalium Masuk ke dalam Sel
Kalium masuk ke dalam sel dapat terjadi pada alkalosis ekstrasel, pemberian insulin,
peningkatan aktivitas beta-adrenergik (pemakaian β2- agonis), paralisis periodik
hipokalemik, dan hipotermia.
H
I
P
E
R
T
E
N
S
I
ASUHAN KEFARMASIAN
Nama Pasien : Tn. W
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 60 th
No. RM : 11342410
Status : JKN
MRS : 14/5/2017

Pasien kejang 9 jam SMRS, mata melirik ke kiri, bibir merot ke kiri,
durasi 1-2 menit, lebih dari 5 kali, saat kejang tidak sadar, setelah
kejang sadar, kelojotan seluruh tubuh, mual +, muntah 2 kali saat
perjalanan ke RS, Demam -, sakit kepala +. Pernah kejang 3 tahun yang
lalu dengan bentuk kejang sama, disertai keluar cairan dari telinga
kanan selama 2 hari.
Riwayat penyakit :
 Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, tidak rutin kontrol
 Infeksi telinga kiri 3 bulan yang lalu
 Kejang 2 tahun yang lalu, dibawa ke PKM dan didiagnosis hipertensi
 Kejang 3 bulan yang lalu , dibawa ke PKM dan diberikan obat untuk 3 hari (tidak ada keterangan
nama obat yang diberikan)

Alergi:
Tidak Ada

Riwayat pengobatan:
Amlodipin sebagai antihipertensi

Masalah medis/diagnosa:
1. CVA thrombosis OH-1
2. Post serial partial 2nd GTK seizure DT-Subkortex DD Idiopatik
3. Hipokalemia
4. HT stage II
TANDA-TANDA VITAL

Parameter Nilai Tanggal


Normal
14/5/2017 15/5/2017 16/5/2017 17/5/2017 18/5/2017 19/5/2017 20/5/2017

Suhu 36-37 37 36,5 39,2 36 36,7 35,8 36

Nadi 80-85 72 62 94 75 88 72 83

RR 20 22 20 22 20 21 24 20

Tekanan 120/80 160/90 140/80 130/90 130/80 160/100 160/100 150/90


darah
TANDA-TANDA KLINIS
DATA LABORATORIUM
Tanggal
Parameter Nilai normal Interpretasi Hasil
14/05 15/05
Pemeriksaan darah
Abnormal
Leukosit 4,7 -10,3 .103 /uL 11,47. 103
(Leukositosis)
Hemogoblin 13,4 – 17,7 g/dL 13,5

Hematokrit 40 – 47 % 40,70

Trombosit 142 – 424.103 /uL 218


LED 0 – 30 mm/jam 29
Eritrosit 4,5 – 5,5 106 /µL 4,67
MCV 80 – 93 fL 87,2
MCH 27 – 31 pg 28,9
MCHC 30 – 36 g/dL 33,2
RDW 11,5 – 14,5 % 13,10
PDW 9 – 13 fL 9,1
P-LCR 15 – 25 % 16,5
PCT 0,15 – 0,40 % 0,19
NRBC Absolute 0,01.103
NRBC percent % 0,1
Hitung jenis :
Eosinofil 0–4% 0,1
Basofil 0–1% 0,3
Neutrofil 51 – 67 % 88,3 Indikasi adanya infeksi
Limfosit 25 – 33 % 6,6 Indikasi adanya infeksi
Monosit 2–5% 4,7
Imma. Gran 0,50
Imma. Gran % 0,06.103
METABOLISME KARBOHIDRAT
Gula darah puasa 60 – 100 mg/dL 79
Gula darah 2JPP < 130 mg/dL 106
Gula darah sewaktu < 200 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium 136 – 145 mmol/L 136
Kalium 3,5 – 4,0 mmol/L 2,68 Abnormal (Hipokalemia)
Klorida 98 – 106 mmol/L 105
Kalium 7,6 – 11,0 mmol/L 8,3
Fosfor 2,5 – 7,0 mmol/L
FAAL GINJAL
Ureum 16,6 – 48,5 mg/dL
Kreatinin < 1,2
Asam Urat 2,4 – 5,7 3,9
LEMAK DARAH
Kolesterol total < 200 mg/dL 129
Trigliserida < 150 mg/dL 52
Kolesterol HDL >50 mg/dL 64
Kolesterol LDL < 100 mg/dL 63
ANALISIS GAS DARAH Interpretasi Hasil
pH 7,35 – 7,45 7,39
pCO2 35 – 45 mmHg 45,3
pO2 80 – 100 mmHg 228,8
Bikarbonat (HCO3) 21 – 28 mmol/L 27,5
Kelebihan Basa (-3) – (+3) mmHg 2,3
Saturasi O2 > 95% 99,7
Hb g/dL 15
Suhu ºC 37
URINALISIS

Kekeruhan Keruh
Warna Kuning
pH 4,5 – 8,0 6
Berat jenis 1,005 – 1,030 1,025
Glukosa Negatif -
Adanya protein dalam
Protein Negatif 2+
Keton Negatif -

Bilirubin Negatif -

Urobilinogen Negatif 1+

Nitrit Negatif +

Leukosit Negatif 2+

Darah Negatif 3+

10x

Epitel ≤ 3 LPK 0,4

Silinder -

Hialin ≤ 2 LPK -

Berbutir Negatif -

Lain - lain -
40x
Eritrosit ≤ 3 LPB 1390,5
Eumorfik 98
Dismorfik 2
Leukosit ≤ 5 LPB 63,2
Kristal -
Bakteri ≤ 2,3. 103 x/mL 1126,9.103
Hasil Pemeriksaan Radiologi (14/5/2017)
Hasil Foto thorax AP:
Aorta sklerosis
Hasil MS CT Scan kepala, brain window:
1. Infark sub akut pada lobus parietal kanan, susp. ec. Vasculitis
2. Senile brain atrophy
3. Sinusitis maksilaris kiri dan ethmoidalis kiri
Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik
(17/5/2017)
Gram : Negatif
Kultur :
1. Acetobacter baomanni
2. Klebsiella pneumoniae
Koloni (urine) : Bakterionia bermaksa > 105 CFU/me
Antibiotika yang direkomendasikan:
1. Amoxicillin/Sulbactam 10mcg
2. Gentamycin 30 mcg
3. Ciprofloxacin
4. Trimethoprim/Sulfamethoxazole
Tanggal
Obat Rute Dosis
15/05 16/05 17/05 18/05 19/05 20/05 21/05 22/05 23/05
NS 0,9% IVFD 20 tpm √ √ √ √ √ √
Fenitoin IV 3 x 100 mg √ √ √ √
Diazepam IV 10 mg (k/p) √ √ √ √ √ √
Metamizole IV 3 x 1 gram √ √ √ √ √ √
Metoklorpramid IV 3 x 10 mg √ √ √ √ √ √
Citicoline IV 3 x 500 mg √ √ √ √ √ √
Omeprazole IV 1 x 40 mg √ √ √ √ √ √
ASA PO 1 x 160 mg √ √ √
Simvastatin PO 1 x 20 mg √ √ √ √ √ √
Aspar K PO 2 x 600 mg √ √ √ √ √ √
Fenitoin PO 3 x 100 mg √ √ √ √ √
As. Tranexamat IV 3 x 500 mg √ √
ASA PO 2 x 80 mg √ √ √
Valsartan PO 1 x 80 mg √
Ciprofloxacin IV 2 x 400 mg √
FENITOIN
• Indikasi : Seizure,complex partial
• Mekanisme : Phenytoin adalah hidantoin yang menekan aktivitas
kejang terutama oleh Menghambat potensiase post-tetanik sinaptik dan
menghalangi propagasi listrik. Phenytoin dapat menurunkan transportasi
natrium dan memblok Saluran kalsium pada tingkat sel untuk menghasilkan
tindakan anticonsvulsan.
• Dosis :
• Literatur : 100 mg po tid, may titrate to 200 mg po tid
• Pemakaian : po : 3 x 100mg , iv : 3 x 100mg
• ESO : gingiva hiperplasia (pembesaran ukuran sel)
• Monitoring : Pengurangan dalam frekuensi dan tingkat keparahan
kejang; Rentang tingkat serum phenytoin 10-20 mcg / mL, monitoring efek
samping yang terjadi.
DIAZEPAM
• Indikasi : kejang
• Mekanisme : bekerja pada sistem GABA, dengan memperkuat fungsi
hambata neuron GABA. Benzodiazepin bekerja sebagai agonis. Interaksi
benzodiazepin, afinitas GABA terhadap reseptor meningkat. Aktifnya reseptor
GABA, saluran ion klorida akan terbuka sehingga ion akan lebih banyak masuk
kedalam sel. Meningkatnya jumlah ion klorida meyebabkan hiperpolarisasi sel
bersangkutan dan sebagai akibatnya, kemampuan sel untuk dirangsang
berkurang
• Dosis :
• Literatur awal 5 – 10 mg IV dapat diulang pada interval 10 sampai 15 menit, maksimul 30
mg. Setelah kejang berhenti, terapi pemeliharaan yang sesuai harus diberikan.
• Dosis pasien 10 mg/hari (k/p)
• Efek samping : mengantuk, kelemahan otot, kelelahan, kebingungan
• Monitoring : CV, pernapasan dan status mental
METAMIZOLE
• Indikasi : antinyeri / analgetik pada pasien pada nyeri kepala kronis
yang merupakan gejala CVA thrombosis.
• Mekanisme : menghambat aktivitas COX 3 yang mempengaruhi sintesis
prostalglamdin (suatu mediator inflamasi) yang mensintesis mediator inflamasi
yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri, radang (inflamasi) dan demam.
• Dosis :
• literature : 1-2,5 gram / single dose, maksimal 5 gram/ hari. (MIMS)
• Dosis pemakaian : 3 x 1 gram
• ESO : monitoring gejala agranulasitosis. (gejala)
METOCLOPRAMIDE
• Indikasi : mengobati mual muntah pada pasien
• Mekanisme : Mempengaruhi secara langsung CTZ (Chemoreceptor Trigger
Zone) medula yaitu dengan menghambat reseptor dopamin pada CTZ.
Metoklopramida meningkatkan ambang rangsang CTZ dan menurunkan
sensitivitas saraf visceral yang membawa impuls saraf aferen dari
gastrointestinal ke pusat muntah pada formatio reticularis lateralis.
• Dosis :
• literature :10-15mg / 6 jam (medscape.com)
• Dosis pemakaian : 3x 10 mg
• ESO : gelisah, lelah, kantuk, sakit kepala, pusing
• Monitoring : efek samping obat, efektivitas obat
CITICOLINE
• Indikasi : Meningkatkan kognitif pasien
• Mekanisme : Meningkatkan aliran darah dan konsumsi O2 di otak, citicoline
juga dapat memberikan efek neuroprotektif dari setelah stroke, kemampuan
menurunkan kadar dari glutamat di otak, dan juga meningkatkan biosintesis dari
lechitin.
• Dosis :
• Literatur keadaan akut (250 – 500 mg 1-2x IV drip/ IV bolus), keadaan kronik (100 – 300
mg 1-2x IV/IM, gangguan serebrovaskular diberikan IV atau IM sampai 1000 mg.
• Pemakaian : 3 x 500mg
• ESO potensial : nyeri perut dan diare
• Monitoring : kesadaran pasien dan eso yang muncul
OMEPRAZOLE
• Indikasi : Mengurangi produksi asam lambung
• Mekanisme : Menekan sintesis asam lambung dengan cara menghambat
pompa proton H-K ATP-ase sehingga ion H+ tidak bisa keluar dan akibatnya HCl
tidak terbentuk
• Dosis :
• Literatur 20 – 40 mg / hari (Medscape.com)
• Pemakaian 40 mg/hari
• Efek samping : pusing
• Monitoring : efek samping obat, efektivitas obat
ASA
• Indikasi : Iskemik stroke (antiplatelet)
• Mekanisme : Menghambat sintesis dari prostaglandin oleh enzim siklooxygenasi,
menginhibisi agregasi platelet, Menghambat COX-1 dan COX-2.Efek farmakologis
anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik serta antiplatelet.ireversibel acetylates
dan menginaktivasi COX-1 pada platelet.Adanya 2 COX (sikklooksigenasi)
isoenzim dengan sensitivitas terhadap aspirin yang berbeda dan tingkat
pemulihan yang sangat berbeda pada aktivitas COX setelah inaktivasi oleh
aspirin. Setidaknya ini menjelaskan perbeda persyaratan dosis yang dibutuhkan
dan durasi efek aspirin pada fungsi aspirin sebagai anti platelet dibandingkan efek
analgesik dan efek anti-inflamasi
• Dosis :
• Literatur : 50 – 325 mg perhari
• Pemakaian : 1 x 80 mg
• Efek samping : Gangguan GI
• Monitoring : efek samping obat, efektifitas obat
SIMVASTATIN
• Indikasi : sebagai terapi pencegahan terjadinya plak pada pembuluh darah
• Mekanisme : statin mengikat LDL ke dalam sel endothelium dengan cara
pengubahan LDL menjadi OX-LDL. Oksigen radikal bebas memodifikasi LDL. LDL yang
dimodifikasi secara oksidatif diambil oleh reseptor makrofag yang mendownregulasi
untuk membentuk sel busa kaya lipid. Sel busa berkembang menjadi garis-garis lemak
yangmerupakan Prekursor plak aterosklerotik. Statin menghambat efek pleiotropik pada
banyak komponen aterosklerosis tsb sehingga garis-garis lemak tidak berpoliferasi. Dosis
literature : 10-20 mg po saat malam hari (Medscape.com)
• Dosis :
• Literatur
• pemakaian : 1x20 mg /hari.
• Efek samping obat : monitor kondisi klinis pasien mengalami mual-muntah.
• Monitoring : kadar HDL, LDL, Kolesterol, Trigliserida
ASPAR K
• Indikasi : hipokalemia (Kalium : 2,68)
• Mekanisme : ion kalium, salah satu elektrolit yang mempunyai aksi
menginduksi membrane yang potensial untuk menjaga tekanan osmotik dan
mengontrol asam basa equilibrium. Kalium kemudian diangkut oleh sel darah
merah ke semua jaringan.
• Dosis :
• Literatur 300 – 900 mg/8jam (Mediskus.com)
• Pasien 2x 600 mg/hari:
• Efek Samping : mual, nafsu makan turun, hiperkalemia (gejala)
• Monitoring : Kadar kalium
ASAM TRANEXAMAT
• Indikasi : obat antifibrinolitik yang menghambat pemutusan
benang fibrin. Asam traneksamat digunakan untuk profilaksis dan
pengobatan pendarahan yang disebabkan fibrinolisis yang berlebihan dan
angiodema hereditas.
• Mekanisme : Terbentuk kompleks reversible yang mengganti
plasminogen dari fibrin menghasilkan inhibisi dari fibrinolisis dan juga
menghinhibisi dari aktivitas proteolitik dari plasmin.
• Dosis :
• Literatur
• Dosisi pasien 3 x 500 mg iv (untuk pengatasan perdarahan)
• Efek samping : hipotensi , tromboembolic
• Monitoring : efek samping obat
CIPROFLOXACIN
• Indikasi : Complicated urinary tract infection
• Mekanisme : menghambat sintesis DNA pada bakteri melalui
penghambatan DNA gyrase dan topoisomerase IV (untuk replikasi
DNA bakteri).
• Dosis :
• Literatur 200 – 400 mg 2x sehari 7 – 14 hari
• Dosis pasien 400 mg 2x sehari
• Efek samping : mual, muntah, diare, sakit perut, pusing
• Monitoring : fungsi ginjal, fungsi hati dan fungsi hematopoietic
jika digunakan jangka panjang
VALSARTAN
• Indikasi : Antihipertensi
• Mekanisme : ARB merupakan kelompok obat yang memodulasi sistem RAS
dengan cara menginhibisi ikatan AT II dengan reseptornya yaitu pada reseptor AT I
secara spesifik. Semua kelompok ARB memiliki afinitas yang kuat dibandingkan AT II
dalam berikatan dengan reseptor AT I. Akibat penghambatan ini, AT II tidak dapat
bekerja pada reseptor AT I yang secara langsung memberikan efek vasodilatasi,
penurunan vasopressin dan penurunan aldosteron. Selain itu terjadi penurunan
retensi air dan Na serta penurunan aktivitas seluler yang merugikan (misalnya
hipertrofi). Sedangkan AT II yang terakumulasi akan bekerja pada reseptor AT II
dengan efek vasodilatasi, antiproliferasi. Sehingga pada akhirnya rangsangan reseptor
AT II akan bekerja sinergistik dengan efek hambatan pada reseptor AT I.
• Dosis :
• Literatur 80 mg/ hari, ditingkatkan 160 mg/hari. Maksimal 320 mg/hari
• Dosis pasien : 80 mg (malam hari)
• Efek samping :
• >10% pusing, peningkatan BUN
• 1-10% hiperkalemia, pusing, hipotensi, infeksi virus, neutropenia, sakit perut bagian atas, vertigo
• Monitoring : efek samping obat, tekanan darah
DRP
1. Ada indikasi tapi tidak diterapi
RPD : Hipertensi 10 tahun yang lalu, Tekanan darah tiggi saat MRS,
tidak ada terapi obat antihipertensi, baru diberikan obat valsartan
pada tanggal 20 mei.
Interaksi Obat
Fenitoin + Simvastatin

Valsartan + ASA

Omeprazol + Fenitoin

Valsartan + Simvastatin
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai