DEPARTEMEN FARMASI KLINIK

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

DATA PASIEN

Inisial pasien : Tn. M. F Berat badan : 50 kg

Umur : 29 tahun Tinggi badan : ---
Alamat : Raya Rungkut

Keluhan Utama : Sesak sejak 5 hari yang lalu, demam, batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu, keringat malam, nyeri dada sebelah kanan 5 hari yang lalu
Diagnosis : TB paru + peningkatan serum transminase + efusi pleura dextra
Riwayat penyakit : ---
Riwayat Pengobatan : ---
Riwayat alergi : ---
Merokok / alkohol : ---
Kepatuhan : patuh
Status pasien : Umum
Tanggal masuk RS : 4 Maret 2010
Tanggal keluar RS : 17 Maret 2010

1
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

DATA KLINIK PASIEN

Data Nilai Tanggal

No
KlinikNormal 4/3 5/3 6/3 7/3 8/3 9/3 10/3 11/3 12/3 13/3 14/3 15/3 16/3
1 TD 120/80 130/80 120/80 110/70 120/90 130/70 120/80 120/80 120/80 120/80 120/80 100/70 120/80
80 –
2 Nadi 90 90 104 136 104 100 80 90 80 88 88 120 80
100
3 RR 20 – 24 30 30 28 24 48 38 24 24 24 18
4 Suhu 37°C 37,3 37 39,7 39 39,3 37,5 37,5 37,5 37 36 38,2 37,5
5 Sesak -- ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + + + + -- +
6 Batuk -- + + + + + + + + + + + + +
7 Demam -- + -- + + + + + + + -- -- + +
8 Diare -- -- -- + 15x + + + + -- -- -- -- --
9 Mual -- +
10 KU baik cukup cukup Cukup lemah cukup cukup lema
Cairan
11 0 1000 800 450
pleura

2
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

DATA LABORATORIUM PASIEN

No DATA Nilai normal Tanggal Komentar dan Alasan Data Laboratorium

LABORATORIUM (Pagana, 2002) 4/3 8/3 12/3
1 Hb 13,4–17,7g/dl (P) 14 22,4 12,1
2 WBC 4,7-10,3 k/ul 11,6 3,8 13,5
3 Albumin 3,8-5,1 3,7 2,8
4 BUN 10-20 6 8,1
5 RBC 4,33-5,95 5,53 8,43 4,67
6 HCT 38-42 (P) 42,6 65,0 36,7
7 MCV 80 – 93 77,1 77,1 78,7
8 MCH 27 – 31 25,4 26,6 25,8
9 GDA 70-110 128 86
10 SGOT <29,3 75 74
11 SGPT 24,3 121 124
12 Kreatinin <1,2 (P) 0,9 0,8
13 Na+ 136-144 130,3 129,2
14 K+ 3,8-5,0 3,17 3,41
15 Cl- 97-103 100,5 97,1
16 Trombosit 150.000-400.000 341.000 147.000 658.000
17 Neutrofil 51 – 67 80
18 Limfosit 25 – 33 11,6
19 Monosit 2–5 7,4
20 LED < 15 5 115
21 Ca2+ 9,0 – 10,5 7,3
22 PH 7,35 – 7,46 7,44
23 PCO2 35 – 45 mmHg 33
24 PO2 80 – 100 mmHg 99
25 HCO3 21 – 28 mEq/L 22,4
26 BE -3,5 - + 2,0 -1,8
27 SO2 95 – 100

3
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

Hasil pemeriksaan cairan pleura pada tanggal 4 Maret 2010

Data yang diperiksa Hasil Komentar dan alasan
Jumlah sel pleura 2300
Mononuclear 47
Polinuclear 53
Glukosa 79
Protein 5,8
LDH 1264
Rivalta +

PROFIL PENGOBATAN PASIEN

Jenis Obat Regimen Tanggal pemberian obat (mulai MRS) Bulan Maret
No
Nama Generik Dosis 4/3 5/3 6/3 7/3 8/3 9/3 10/3 11/3 12/3 13/3 14/3 15/3 16/3 17/3
1 Isoniazid 1 x 300 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Rifampisin 1 x 450 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Pirazinamid 1 x 1250 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Ethambutol 1 x 500 mg √ 1000 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Hepatoprotektif 3 x 1 tab √ √ √ √ √ √ √
6 Levofloxacin 1 x 750 mg √ √ √ √ √ √
7 Ceftazidim 3 x 1 gram √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 500 500
8 Ranitidin 2 x 50 mg √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 Omeprazol 1 x 4 mg √
10 Codein 3 x 10 mg √ √ √ √ √ √ √ √
11 Metamizol Na 1 x 10 mg √ √ √ √ √ √ √
12 Asam mefenamat 3 x 500 mg √
13 Parasetamol 3 x 500 mg √ √ √ √ √ √ √
14 Attapulgit 3x2 √ √ √ √ √ √
15 Infus PZ 14 lpm √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 Infus RL : D10 : √

4
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

tutofusin (2 :1:1)

5
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

PROFIL PENGOBATAN PASIEN

Jenis Obat Rute Dosis Frekuensi Indikasi Pemantauan Komentar / Alasan

Kefarmasian
Isoniazid PO 300 mg 1x
Rifampisin PO 450 mg 1x
Pirazinamid PO 1250 mg 1x
Ethambutol PO 500 mg 1x
Hepatoprotektif PO 1 tab 3x
Levofloxacin Injeksi 750 mg 1x
Ceftazidim Injeksi 1 gram 3x
Ranitidin Injeksi 50 mg 2x
Omeprazol Injeksi 40 mg 1x
Codein PO 10 mg 3x
Metamizol Na Injeksi 10 mg 1x
Parasetamol PO 500 mg 3x
Asam mefenamat PO 500 mg 3x
Attapulgit PO 2 3x
Infus PZ Infus 14 lpm
Infus RL : D10 : Infus
tutofusin (2 :1:1)

6
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Tanggal Problem / kejadian / tindakan klinisi

4 Maret 2010 Tn M F masuk ke rumah sakit dr. Soetomo pada tanggal 4 Maret 2010
dari IRD pada pukul 20.05, dan mendapatkan triage merah. Pasien
langsung dipindahkan ke ruang paru laki – laki. Pasien datang dengan
keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu, demam, batuk berdahak sejak 2
minggu yang lalu, keringat malam, nyeri dada sebelah kanan 5 hari yang
lalu. Kondisi klinis pasien : TD : 130/80; nadi : 90; dan RR : 30. Pasien
mendapatkan terapi OAT (RHZE), yaitu rifampisin 1 x 450 mg, isoniazid
1 x 300 mg, pyrazinamid 1 x 1250 mg, dan ethambutol 1 x 500 mg,
kemudian hepatoprotektif 3 x 1 tab. Pada saat di IRD dilakukan
pengambilan sampel untuk cek data laboratorium, dan data yang
mengalami peningkatan adalah SGOT : 75, SGPT : 121, GDA : 128, dan
WBC : 11,6.
5 Maret 2010 Kondisi klinis pasien cukup, tetapi masih mengalami sesak, batuk, dan
demam, TD : 120/80; nadi : 90, RR : 30; suhu : 37,3°C. Pasien
mendapatkan terapi OAT (RHZE) seperti hari kemarin, tetapi dosis
ethambutol dirubah menjadi 1 x 1000 mg, kemudian hepatoprotektif 3 x
1 tab, Infus PZ 14 lpm, asam mefenamat 3 x 500 mg bila nyeri, dan
ceftazidim 3 x 1 gram.
6 Maret 2010 Kondisi klinis pasien mengalami penurunan karena pasien diare, mual,
masih mengalami sesak dan batuk, TD : 110/70; nadi : 104, RR : 28;
suhu : 37°C. Pasien mendapatkan terapi OAT (RHZE) seperti hari
pertama MRS, kemudian ceftazidim 3 x 1 gram, attapulgit 3 x 2 tab, dan
injeksi ranitidin 2 x 50 mg.
7 Maret 2010 Kondisi klinis pasien masih lemah karena pasien diare 15x mengalami
sesak, demam dan batuk, TD : 120/90; nadi : 136, RR : 24; suhu :
39,7°C. Pasien mendapatkan terapi OAT (RHZE), kemudian ceftazidim 3
x 1 gram, attapulgit 3 x 2 tab, injeksi ranitidin 2 x 50 mg, injeksi
metamizol Na 10 mg, dan omeprazol 40 mg.

7
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

8 Maret 2010 Kondisi klinis pasien masih lemah karena pasien diare, mengalami sesak,
demam dan batuk, TD : 130/70; nadi : 104, RR : 48; suhu : 39°C. Pasien
mendapatkan terapi OAT (RHZE), infus PZ 14 lpm, ceftazidim 3 x 1
gram, codein 3 x 10 mg, parasetamol 3 x 500 mg, dan levofloxacin 1 x
750 mg. Pada hari ini data hasil laboratorium sudah dapat diambil dan
beberapa nilai yang tidak normal adalah Hb : 22,4; RBC : 8,43; HCT :
65; MCV : 77,1; MCH : 26,6; neutrofil : 80; limfosit : 11,6; dan monosit :
7,4. Pada pasien juga dilakukan pengambilan cairan pleura sebanyak
1000 ml.
9 Maret 2010 Kondisi klinis pasien cukup baik, tetapi masih pasien diare, mengalami
sesak, demam dan batuk, TD : 120/80; nadi : 100, RR : 38; suhu :
39,3°C. Pasien mendapatkan terapi OAT (RHZE), hepatoprotektif 3 x 1
tab, infus PZ 14 lpm, ceftazidim 3 x 1 gram, attapulgit 3 x 2 tab, codein 3
x 10 mg, parasetamol 3 x 500 mg, dan levofloxacin 1 x 750 mg. Pada
pasien juga dilakukan pengambilan cairan pleura sebanyak 800 ml.
10 Maret 2010 Kondisi klinis pasien cukup baik, tetapi pasien diare, mengalami sesak,
demam dan batuk, TD : 120/80; nadi : 80, RR : 24; suhu : 37,5°C. Pasien
mendapatkan terapi OAT (RHZE), hepatoprotektif 3 x 1 tab, infus PZ 14
lpm, injeksi ranitidin 2 x 50 mg, ceftazidim 3 x 1 gram, attapulgit 3 x 2
tab, codein 3 x 10 mg, parasetamol 3 x 500 mg, dan levofloxacin 1 x 750
mg.
11 Maret 2010 Kondisi klinis pasien lemah, pasien masih diare, mengalami sesak,
demam dan batuk, TD : 120/80; nadi : 90, RR : 24; suhu : 37,5°C. Pasien
mendapatkan terapi OAT (RHZE), hepatoprotektif 3 x 1 tab, infus PZ 14
lpm, injeksi ranitidin 2 x 50 mg, ceftazidim 3 x 1 gram, attapulgit 3 x 2
tab, codein 3 x 10 mg, dan parasetamol 3 x 500 mg. Dokter yang
merawat Tn MF, melakukan konsultasi dan kesimpulannya Tn MF
mengalami diare nonspesifik + dehidrasi sedang + sepsis + hiponatremia
+ hipokalemia.
12 Maret 2010 Kondisi klinis pasien cukup baik, pasien masih diare, mengalami sesak,
demam dan batuk, TD : 120/80; nadi : 80, RR : 24; suhu : 37,5°C. Pasien

8
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

mendapatkan terapi OAT (RHZE), hepatoprotektif 3 x 1 tab, infus PZ 14

lpm, injeksi ranitidin 2 x 50 mg, injeksi metamizol Na 10 mg, infus
RL:D10:tutofusin (2:1:1), ceftazidim 3 x 1 gram, attapulgit 3 x 2 tab,
codein 3 x 10 mg, dan parasetamol 3 x 500 mg. Pada hari ini data hasil
laboratorium sudah dapat diambil dan beberapa nilai yang tidak normal
adalah Hb : 12,1; WBC : 13,5; trombosit : 658.000; HCT : 36,7; MCV:
78,7; MCH : 25,8; LED : 115; SGOT : 74; SGPT : 124; Albumin : 2,8;
K+ : 3,41, Ca2+ : 129,2. Pada pasien juga dilakukan test HIV antibody dan
hasilnya non reaktif.
13 Maret 2010 Kondisi klinis pasien lemah, pasien mengalami sesak dan batuk, TD :
120/80; nadi : 88, RR : 24; suhu : 37,5°C. Pasien mendapatkan terapi
OAT (RHZE), injeksi metamizol Na 10 mg, injeksi ranitidin 2 x 50 mg,
ceftazidim 3 x 1 gram, codein 3 x 10 mg, dan levofloxacin 1 x 750 mg.
14 Maret 2010 Kondisi klinis pasien lemah, pasien masih mengalami sesak dan batuk,
TD : 100/70; nadi : 88, suhu : 36°C. Pasien mendapatkan terapi OAT
(RHZE), injeksi metamizol Na 10 mg, injeksi ranitidin 2 x 50 mg,
ceftazidim 3 x 1 gram, codein 3 x 10 mg, dan parasetamol 3 x 500 mg.
15 Maret 2010 Kondisi klinis pasien lemah, pasien masih mengalami demam dan batuk,
TD : 120/80; nadi : 120, RR : 18; suhu : 38,2°C. Pasien mendapatkan
terapi OAT (RHZE), infus PZ 14 lpm, injeksi ranitidin 2 x 50 mg,
ceftazidim 3 x 1 gram, dan injeksi metamizol Na 10 mg.
16 Maret 2010 Kondisi klinis pasien lemah, pasien masih mengalami sesak, demam dan
batuk, nadi : 80, suhu : 37,5°C. Pasien mendapatkan terapi OAT (RHZE),
infus PZ 14 lpm, injeksi ranitidin 2 x 50 mg, ceftazidim 3 x 1 gram,
injeksi metamizol Na 10 mg, levofloxacin 1 x 500 mg.
17 Maret 2010 Kondisi klinis pasien baik, pasien mengalami demam, TD : 110/70; nadi :
100, RR : 20; suhu : 37,5°C. Pasien mendapatkan terapi OAT (RHZE),
hepatoprotektif 3 x 1 tab, infus PZ 14 lpm, injeksi ranitidin 2 x 50 mg,
ceftazidim 3 x 1 gram, injeksi metamizol Na 10 mg, parasetamol 3 x 500
mg, dan levofloxacin 1 x 500 mg. Pasien diperbolehkan pulang.

9
DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

10
 DEPARTEMEN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM BPP RUMAH SAKIT PERIODE 90

MONITORING PERKEMBANGAN PASIEN

No. Parameter Tujuan monitoring Desired endpoint

1. Rasa sesak pasien Mengatasi sesak pasien Rasa sesak pasien menghilang
2. WBC, LED, TD, Mengatasi infeksi terjadi WBC : 4,7 – 10,3
Suhu, nadi, RR pada pasien Suhu : 37°C
Nadi : 80 – 100
RR : 20
TD : 120/80
LED < 15
3. Frekuensi dan Mengatasi diare yang dialami Diare dapat berhenti atau frekuensi
konsistensi diare pasien berkurang pada pasien
4. Suhu Mengatasi demam yang Suhu : 37°C
dialami pasien
5. Rasa nyeri, kesemutan Mencegah terjadinya neuritis Tidak terjadi nyeri ataupun
pada saraf maupun mata perifer atau neuritis optik kesemutan

11