Anda di halaman 1dari 13

DOKUMEN FARMASI PASIEN (DFP)

AML (AKUT MYELOID LEUKIMIA)


DI RUANG BONA 2 IRNA ANAK RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Oleh:

Varadila Fahma, S.Farm.


Kelompok 7

MAHASISWA PENDIDIKAN PROGAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
1
INSTALASI FARMASI DOKUMEN FARMASI PASIEN Lembar Ke : 1
RSUD DR. SOETOMO IRNA/Ruangan : Anak/ BONA 2
DFP 1-LEMBAR PENGOBATAN
No. DMK : 12.45.xx.xx Ruang Asal: IRJ Diagnosa : AML Tgl MRS : 21-2-2018
Nama : An.FEB Tgl KRS : -
Alamat : Banyu Ates Alasan MRS : Prokemoterapi Nama Dokter : dr. Ide U, Sp.A (K)
Umur: 5 Tahun Nama Farmasis : Varadila Fahma, S.Farm.
BB/ TB/ LPT : 12 Kg/ 97 cm/ 0.57 𝑚2 Riwayat penyakit: -
Riwayat Alergi: Tidak diketahui

Tanggal Pemberian Obat


No Nama Obat dan Dosis Regimen
21/1 22/1 23/2 24/2 25/2 26/2 27/2 28/2 1/3 2/3 3/3 4/3 5/3 6/3 7/3 8/3
1 Parsetamol 150 mg tiap 6 jam IV √ //
2 Inf D5 ¼ NS 1000 ml/ 24 jam √ √ √
3 Koreksi Na 3% (5ml) dalam D5 ½ NS √ //
1000 ml/24 jam
4 Inf KAEN 3B 1000ml / 24 jam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Transfusi TC √
6 Transfusi PRC 118 cc √ √
7 Ceftriaxon 500mg tiap 12 jam IV √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ //
8 Dexamethason 1 mg tiap 8 jam IV √ //
9 Cloxacilin 150mg tiap 8 jam PO √ √ √ √
10 MTX 12mg + Ara-C 30mg + √
Dexamethason 1 mg IT
11 Cytarabin 50mg + PZ 250ml /4jam IV √√ √ √ √√ √ √ √√
12 Daunorubicin 25 mg + NS 250 ml/4jam IV √ √ √ //
13 Ondansetron 2mg tiap 8 jam IV √ √ √ √ √ √ √ √
14

2
DATA LABORATORIUM

No Data Kadar Normal 21/2 23/2 25/2 26/2 1/3 5/3 7/3
Laboratorium
Hb 11,0-14,7 g/dl 11.9 11.7 8.5 9.4 8.2
Leukosit 3.7-10.1 x 103/ µl 5820 5750 3800 1950 948
Trombosit 150-400 x 103/ µl 62.000 24.800 93.000 30.800 63.400
Neutrofil 1.65 2.08 0.738 0.075
HCT 35,2-46,7% 25.9 27.4
MCV 86,7-102,3 52.7 81.9
MCH 27,1-32,4 27.4 28.1
MCHC 29,7-33,1 22.7 34.3
ANC 1650 2080 1300
SE: ‘ K 3.5-5.1 mg/dL 4.1 3 4
Na 136-145 mmol/L 128 134 134
Cl 98-107 mmol/L 93 96 97
Ca 8,5-10,1 mg/dl 8.7 8.9 8.5
Scr 0.6-1.1 mg/dL 8 8
BUN 8 18 mg/dL 0.22 0.44
LFT: SGOT 0 – 50 U/L 81
SGPT 0 – 50 U/L 49
Albumin 3,4 – 4,8 3.8
CRP < 5mg/dL 16
Asam Urat 1.4

3
DATA LAB PENUNJANG

BONE MARROW 30/1/18


HASIL AML NON REMISI

KULTUR DARAH 23/2/18


HASIL Tidak ditemukan bentukan kuman, Tidak ada pertumbuhan
kuman anaerob, Tidak ada pertumbuhan jamur

DATA KLINIK

No DATA KLINIK Tanggal


21/2 22/2 23/2 24/2 25/2 26/2 27/2 28/2
1 Suhu (36-37,5)0C 36.8 39.5 38 37.3 37.1 37 37.3 37.2
2 Nadi (≤90x/menit) 120 128 126 122 118 120 116 112
3 RR (≤20x/menit) 26 26 26 24 26 26 24 24
4 SpO2 97 97 97 97 98
5 GCS 456 456 456 456 456 456 456 456
6 Muntah √ √
7 Nyeri 0
8. Battuk √ √ √ √ √

4
No DATA KLINIK Tanggal
1/3 2/3 3/3 4/3 5/3 6/3 7/3 8/3
0 37.1 37.8 38.3 36.8 37 37.1 37 37
1 Suhu (36-37,5) C
2 Nadi (≤90x/menit) 110 112 116 112 116 112 126 -
3 RR (≤20x/menit) 24 24 24 24 24 24 26 24
4 SpO2 98 98 98 98 98 97
5 GCS 456 456 456 456 456 456 456 456
6 Batuk √ √     - -
7 Tangan Kanan √ √ √ √ √
 -
Bengkak
8 Luka abses di lengan √
kanan

5
INSTALASI FARMASI
RSUD DR. SOETOMO

DFP 2-LEMBAR PENGKAJIAN OBAT

Nama : An.FEB No. DMK : 12.45.xx.xx Dokter : dr. Ide U


Umur: 5 tahun Ruangan : BONA 2 Farmasis : Varadila .,
BB/ TB/ LPT : 12kg/ 97cm/ 0.57 m2 S.Farm
No. Hari / Kode Uraian Masalah Rekomendasi/ Saran Tindak Lanjut
Tanggal Masalah
1. 23/2/2018 9 S: Pasien deman P: Parasetamol dihentikan I: Disampaikan kepada
O: T= 39.5 (22/2) diganti dengan terapi non dokter
OT/PT= 81/45 (23/2) farmakologi untuk mengatasi Mulai tgl (23/2)
A: Pasien mendapatkan parasetamol atau menurunkan demam parasetamol dihentikan
120mg 4x1 IV. Parasetamol dapat pasien dengan kompres hangat
menyebabkan efek samping peningkatan
serum transaminase. OT/PT pasien sudah
terjadi peningkatan hati-hati efek
hepatotoksik
2. 23/2/2018 1a S: Pasien demam, batuk P: Penggunaan ceftriakson I: Saran disampaikan
O: T= 39.5 paling rendah 37.1 (suhu naik dapat dihentikan dengan kepada dokter
turun) melakukan observasi
LEU= 5820 (21/2) kemungkinan penyebab infeksi
RR= 26x/men selain sistemik dan melakukan

6
N= 126x/men kultur kembali
Hasil kultur darah (2/3) tidak ada biakan
kuman, kuman anaerob dan jamur
A: Pasien mendapatkan Ceftriaxon 500mg
2x1 IV sampai (7/3) masih diberikan
sementara hasil kultur darah tidak
menunjukkan adanya bakteri pada
sistemik walaupun tanda SIRS ada tapi
menyerupai dengan gejala pada AML
sendiri.
Pasien AML gejala yang pasti muncul
adalah demam dengan penurunan atau
peningkatan leukosit tetapi hanya setengah
dari populasi yang mengalami infeksi
(Longo L.D, 2016)
3. 27/2/2018 9.5 S: Pasien muntah (28/2) P: Pada pemberian kemoterapi I: Sampaikan saran kepada
O: - dengan potensial emetogenic dokter
A: Pasien menjalani kemoterapi mulai tgl level 4 (Highly) dapat
(27/2) sampai (5/3) kemoterapi yang diberikan premedikasi dengan
diterima pasien 5HT3 antagonis +
 MTX+Ara-C+Dexamethason Kortikosteroid single dose 30’-
 Cytarabin 50mg 60’ sebelum kemoterapi

7
 Daunorubicin 25mg
Pasien tidak mendapatkan premedikasi
dan hanya mendapatkan postmedikasi
ondansetron 8 mg tiap 8 jam IV
sementara potensi emetogenic kemoterapi
pasien merupakan level 4 (Highly
emetogenic)
4. 5/3/2018 7 S: Tangan kanan bengkak (1/3) P: Antibiotik cloxacilin dapat I: Sampaikan saran kultur
O: T= 38.3 diberikan sebagai terapi kepada dokter
RR= 24x/men empiris sampai 3 hari saja
N= 116x/men sehingga dibutuhkan data
A: Pasien mendapatkan antibiotik empiris kultur (swab area kulit) untuk
cloxacilin 150mg tiap 8 jam PO mulai tgl dapat menentukan terapi ab
(5/3). Cloxacilin merupakan ab dengan definitive
golongan penicillin resisten B-Lactam
yang sensitive gram (-) bakteri
staphylococcus aureus yang banyak berada
pada kulit
Kode Masalah:
1. Indikasi: 3. Dosis Obat 7. Lama pemakaian 11. Stabilitas Sediaan injeksi
a. Tidak ada indikasi a. Kelebihan (overdosis) 8. Interaksi Obat 12. Sterilitas sediaan injeksi
b. Ada indikasi, tidak ada b. Kurang (under dose) a. Obat 13. Kompaktibilitas Obat
terapi 4. Interval Pemberian b. Makanan/Minuman 14. Ketersediaan obat/gagal mendapat
c. Kontraindikasi 5. Cara/waktu pemberian c. Hasil Lab obat
2. Pemilihan Obat 6. Rute Pemberian 9. Efek samping Obat 15. Kepatuhan
10. Ketidaksesuaian RM dengan 16. Duplikasi Terapi

8
INSTALASI FARMASI
RSUD DR. SOETOMO

DFP 3-LEMBAR MONITORING EFEK SAMPING OBAT (AKTUAL)

Nama : An.FEB No. DMK : 12.45.xx.xx Dokter : dr. Ide U


Umur: 5 tahun Ruangan : BONA 2 Farmasis : Varadila ., S.Farm
BB/ TB/ LPT : 12kg/ 97cm/ 0.57 m2
No. Hari dan Manifestasi ESO Nama Obat Regim Cara Mengatasi ESO Evaluasi
Tanggal en Tgl Uraian
Dosis
1. 22/2 Hepatotoksik Parasetamol 4x120 Hentikan penggunaan parasetamol 23/2 Parasetamol
mg dihentikan
2. 27/2 Anemia, Leukopenia, Cytarabin 50mg Pemberian premedikasi dan Monitoring emesis
trombositopenia, postmedikasi untuk nausea akut dan delay
neurotoxic, nausea vomiting Dan monitoring
vomiting Perbaikan KU sebelum kemo untuk darah pasien
memenuhi syarat kemoterapi
3. 27/2 Neutropenia, MTX 12 mg Perbaikan KU sebelum kemo untuk Monitoring darah
trombositopenia, memenuhi syarat kemoterapi pasien
hepatotoksik,
azotemia, neurotoxic,
renal dysfunction,
TLS
4. 28/2 Abnormalitas ECG, Daunorubicin 25 mg Tes ECG pre dan post kemoterapi Hasil ECG normal
myelosupresi, Perbaikan KU sebelum kemo untuk Monitoring darah
stomatitis, urin warna memenuhi syarat kemoterapi pasien
merah, alopecia

9
INSTALASI FARMASI
RSUD DR. SOETOMO

DFP 4-FORM RENCANA KERJA FARMASIS DAN LEMBAR PEMANTAUAN

Nama : An.FEB No. DMK : 12.45.xx.xx Dokter : dr. Ide U


Umur: 5 tahun Ruangan : BONA 2 Farmasis : Varadila ., S.Farm
BB/ TB/ LPT : 12kg/ 97cm/ 0.57 m2
Tujuan Rekomendasi Parameter yg Hasil Akhir yg Frekuensi
23/2 6/3 7/3
Farmakoterapi Terapi Dipantau Diinginkan Pemantauan
Menurunkan Parasetamol Suhu (36-37,5)0C 3x 38
demam Suhu
Antibiotik Ceftriakson Suhu Suhu (36-37,5)0C Suhu T= 37
Leukosit Leukosit (3.7-10.1 (3xsehari) LEU
RR x 103/ µl) Leukosit (1x) 948
Nadi RR (3xsehari) RR
RR (≤20x/menit)
Nadi 26
Nadi (≤90x/menit) (3xsehari) N 126
Cloxacilin Suhu Suhu (36-37,5)0C Suhu Luka
Leukosit Leukosit (3.7-10.1 (3xsehari) ()
RR x 103/ µl) Leukosit (1x)
Nadi RR (3xsehari)
RR (≤20x/menit)
Daerah luka Nadi
Nadi (≤90x/menit) (3xsehari)
Daerah luka Cek daerah
sembuh luka (1x)
Mual, muntah Ondansetron Mual, muntah Tidak mual, 3xsehari (1/3)
muntah Tidak mual
muntah

10
INSTALASI FARMASI
RSU DR. SOETOMO

DFP 5-LEMBAR KONSELING

Nama : An.FEB No. DMK : 12.45.xx.xx Dokter : dr. Ide U


Umur: 5 tahun Ruangan : BONA 2 Farmasis : Varadila ., S.Farm
BB/ TB/ LPT : 12kg/ 97cm/ 0.57 m2
No. Hari/ Tanggal Uraian Rekomendasi / Saran Evaluasi
1. 22/2/2018 Pasien mendapatkan parsetamol Sampaikan ke perawat: Perawat mengerti cara pemberian
120 mg IV tiap 6 jam - Diberikan IV Bolus langsung tanpa parasetamol dan keluarga pasien
diencerkan tau indikasi pemberian parasetamol
Sampaikan ke keluarga pasien
- Parasetamol untuk menurunkan
demam pasien
2. 23/2/2018 Pasien mendapatkan Ceftriaxon Sampaikan ke perawat: Perawat paham cara pemberian
500 mg IV tiap 12 jam - Sediaan ceftriaxone dilarutkan ceftriaxone dan keluarga pasien tau
dengan 4.8ml WFI/NS/D5 indikasi pemberian ceftriaxone
- Diencerkan dengan 100 ml NS/D5
- Diberikan 36 TPM selama 30’
Sampaikan kepada keluarga pasien
- Cefriaxon merupakan antibiotik
untuk mengatasi infeksi pasien
3. 23/2/2018 Pasien mendapatkan Sampaikan ke perawat: Perawat paham cara pemberian
Dexamethason 1 mg IV tiap 8 - Diberikan IV bolus pelan 1-2 menit dexamethasone dan keluarga pasien
jam Sampaikan ke keluarga pasien tau indikasi pemberian
- Dexamethason diberikan sebagai dexamethasone
antiinflamasi
-

11
4. 27/2/2018 Pasien mendapatkan ondansetron Sampaikan ke perawat: Perawat paham cara pemberian
2mg tiap 8 jam - Diambil 1 ml (2mg) diencerkan ondansetron dan keluarga pasien
dengan 50 ml NaCl 0.9% atau D5 tau indikasi pemberian ondansetron
*Sediaan ondansetron 4mg/2ml - Diberikan 66 TPM selama 15 menit
Sampaikan ke pasien
- Ondansetron diberikan untuk
mengatasi mual muntah dan
menghindari efek samping mual
muntah post kemo
5. 27/2/2018 Pasien mendapatkan kemoterapi Disampaikan kepada keluarga pasien Keluarga pasien tau kemoterapi apa
- Cytarabin 50 mg Intravena - Kemoterapi diberikan selama 7 hari yang diberikan dan berapa lama
- Metotrexat 12 mg , Ara-C dan dan diberikan untuk membantu proses kemoterapi serta efek
Dexamethason Intratekal membunuh dan menekan samping yang biasa muncul
- Daunorubicin 25 mg IV pertumbuhan sel kanker Perawat tau cara pemberian
- Efek sampping yang sering/biasa kemoterapi
muncul seperti mual muntah,
kebotaka, sariawan (mucositis)
Disampaikan kepada perawat
- Cytarabin 50 mg (volume 250,5 ml)
Diberikan IV 20 TPM selama 4 jam
- Metotrexat 12mg (0.48ml) + Ara-C
30mg + Dexamethason 1mg
diberikan secara Intratekal
- Daunorubicin 25 mg (255ml)
diberiakn IV drip 21 TPM selama 4
jam (Trissel, 2009)
6. 3/3/2018 Pasien mendapatkan cloxacilin Disampaikan kepada keluarga pasien Keluarga pasien tau cara
150mg tiap 8 jam PO cloxacilin merupakan antibiotik untuk penggunaan cloxacilin
mengatasi infeksi karena luka bekas
suntikan di tangan kanan Diminum 3 kali
sehari (Jam 6, 14.00 dam 22.00) 1 jam
sebelum makan (DIH, 2008)

12
DAFTAR PUSTAKA

BC Cancer Agency. 2018. http://www.bccancer.bc.ca/ Diakses tanggal 7-3.2018


Dan L.Longo. 2017. Acute Myeloid Leukimia. In: Harrison’s 3rrd ed Hemathology &
Oncology. Mc Graw Hill.
Lacy, F.C., Amstrong L., Goldman, P,M. Lance, L. 2008. Drug Information handbook 17th ed.
USA: Lexi Comp.
Trissel, Lawrence. 2009. Handbook on Injectabe Drugs – 15th Ed. Maryland : American
Society of Health-System Pharmacists

Anda mungkin juga menyukai