Oleh:
2
DATA LABORATORIUM
No Data Kadar Normal 21/2 23/2 25/2 26/2 1/3 5/3 7/3
Laboratorium
Hb 11,0-14,7 g/dl 11.9 11.7 8.5 9.4 8.2
Leukosit 3.7-10.1 x 103/ µl 5820 5750 3800 1950 948
Trombosit 150-400 x 103/ µl 62.000 24.800 93.000 30.800 63.400
Neutrofil 1.65 2.08 0.738 0.075
HCT 35,2-46,7% 25.9 27.4
MCV 86,7-102,3 52.7 81.9
MCH 27,1-32,4 27.4 28.1
MCHC 29,7-33,1 22.7 34.3
ANC 1650 2080 1300
SE: ‘ K 3.5-5.1 mg/dL 4.1 3 4
Na 136-145 mmol/L 128 134 134
Cl 98-107 mmol/L 93 96 97
Ca 8,5-10,1 mg/dl 8.7 8.9 8.5
Scr 0.6-1.1 mg/dL 8 8
BUN 8 18 mg/dL 0.22 0.44
LFT: SGOT 0 – 50 U/L 81
SGPT 0 – 50 U/L 49
Albumin 3,4 – 4,8 3.8
CRP < 5mg/dL 16
Asam Urat 1.4
3
DATA LAB PENUNJANG
DATA KLINIK
4
No DATA KLINIK Tanggal
1/3 2/3 3/3 4/3 5/3 6/3 7/3 8/3
0 37.1 37.8 38.3 36.8 37 37.1 37 37
1 Suhu (36-37,5) C
2 Nadi (≤90x/menit) 110 112 116 112 116 112 126 -
3 RR (≤20x/menit) 24 24 24 24 24 24 26 24
4 SpO2 98 98 98 98 98 97
5 GCS 456 456 456 456 456 456 456 456
6 Batuk √ √ - -
7 Tangan Kanan √ √ √ √ √
-
Bengkak
8 Luka abses di lengan √
kanan
5
INSTALASI FARMASI
RSUD DR. SOETOMO
6
N= 126x/men kultur kembali
Hasil kultur darah (2/3) tidak ada biakan
kuman, kuman anaerob dan jamur
A: Pasien mendapatkan Ceftriaxon 500mg
2x1 IV sampai (7/3) masih diberikan
sementara hasil kultur darah tidak
menunjukkan adanya bakteri pada
sistemik walaupun tanda SIRS ada tapi
menyerupai dengan gejala pada AML
sendiri.
Pasien AML gejala yang pasti muncul
adalah demam dengan penurunan atau
peningkatan leukosit tetapi hanya setengah
dari populasi yang mengalami infeksi
(Longo L.D, 2016)
3. 27/2/2018 9.5 S: Pasien muntah (28/2) P: Pada pemberian kemoterapi I: Sampaikan saran kepada
O: - dengan potensial emetogenic dokter
A: Pasien menjalani kemoterapi mulai tgl level 4 (Highly) dapat
(27/2) sampai (5/3) kemoterapi yang diberikan premedikasi dengan
diterima pasien 5HT3 antagonis +
MTX+Ara-C+Dexamethason Kortikosteroid single dose 30’-
Cytarabin 50mg 60’ sebelum kemoterapi
7
Daunorubicin 25mg
Pasien tidak mendapatkan premedikasi
dan hanya mendapatkan postmedikasi
ondansetron 8 mg tiap 8 jam IV
sementara potensi emetogenic kemoterapi
pasien merupakan level 4 (Highly
emetogenic)
4. 5/3/2018 7 S: Tangan kanan bengkak (1/3) P: Antibiotik cloxacilin dapat I: Sampaikan saran kultur
O: T= 38.3 diberikan sebagai terapi kepada dokter
RR= 24x/men empiris sampai 3 hari saja
N= 116x/men sehingga dibutuhkan data
A: Pasien mendapatkan antibiotik empiris kultur (swab area kulit) untuk
cloxacilin 150mg tiap 8 jam PO mulai tgl dapat menentukan terapi ab
(5/3). Cloxacilin merupakan ab dengan definitive
golongan penicillin resisten B-Lactam
yang sensitive gram (-) bakteri
staphylococcus aureus yang banyak berada
pada kulit
Kode Masalah:
1. Indikasi: 3. Dosis Obat 7. Lama pemakaian 11. Stabilitas Sediaan injeksi
a. Tidak ada indikasi a. Kelebihan (overdosis) 8. Interaksi Obat 12. Sterilitas sediaan injeksi
b. Ada indikasi, tidak ada b. Kurang (under dose) a. Obat 13. Kompaktibilitas Obat
terapi 4. Interval Pemberian b. Makanan/Minuman 14. Ketersediaan obat/gagal mendapat
c. Kontraindikasi 5. Cara/waktu pemberian c. Hasil Lab obat
2. Pemilihan Obat 6. Rute Pemberian 9. Efek samping Obat 15. Kepatuhan
10. Ketidaksesuaian RM dengan 16. Duplikasi Terapi
8
INSTALASI FARMASI
RSUD DR. SOETOMO
9
INSTALASI FARMASI
RSUD DR. SOETOMO
10
INSTALASI FARMASI
RSU DR. SOETOMO
11
4. 27/2/2018 Pasien mendapatkan ondansetron Sampaikan ke perawat: Perawat paham cara pemberian
2mg tiap 8 jam - Diambil 1 ml (2mg) diencerkan ondansetron dan keluarga pasien
dengan 50 ml NaCl 0.9% atau D5 tau indikasi pemberian ondansetron
*Sediaan ondansetron 4mg/2ml - Diberikan 66 TPM selama 15 menit
Sampaikan ke pasien
- Ondansetron diberikan untuk
mengatasi mual muntah dan
menghindari efek samping mual
muntah post kemo
5. 27/2/2018 Pasien mendapatkan kemoterapi Disampaikan kepada keluarga pasien Keluarga pasien tau kemoterapi apa
- Cytarabin 50 mg Intravena - Kemoterapi diberikan selama 7 hari yang diberikan dan berapa lama
- Metotrexat 12 mg , Ara-C dan dan diberikan untuk membantu proses kemoterapi serta efek
Dexamethason Intratekal membunuh dan menekan samping yang biasa muncul
- Daunorubicin 25 mg IV pertumbuhan sel kanker Perawat tau cara pemberian
- Efek sampping yang sering/biasa kemoterapi
muncul seperti mual muntah,
kebotaka, sariawan (mucositis)
Disampaikan kepada perawat
- Cytarabin 50 mg (volume 250,5 ml)
Diberikan IV 20 TPM selama 4 jam
- Metotrexat 12mg (0.48ml) + Ara-C
30mg + Dexamethason 1mg
diberikan secara Intratekal
- Daunorubicin 25 mg (255ml)
diberiakn IV drip 21 TPM selama 4
jam (Trissel, 2009)
6. 3/3/2018 Pasien mendapatkan cloxacilin Disampaikan kepada keluarga pasien Keluarga pasien tau cara
150mg tiap 8 jam PO cloxacilin merupakan antibiotik untuk penggunaan cloxacilin
mengatasi infeksi karena luka bekas
suntikan di tangan kanan Diminum 3 kali
sehari (Jam 6, 14.00 dam 22.00) 1 jam
sebelum makan (DIH, 2008)
12
DAFTAR PUSTAKA