Anda di halaman 1dari 25

PEMANTAUAN TERAPI OBAT

PADA PASIEN CRONIC KIDNEY DISEASE on


HEMODIALISA DI RUANG PERAWATAN DAHLIA
RS DR. SUYOTO

Oleh: Lulu Sofaya


Nim: 1704026215

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA
RS DR SUYOTO
2018
PEMANTAUAN TERAPI OBAT
Definisi
• Merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan
untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif,
dan rasional bagi pasien (PMK N0. 72 th 2016).

Tujuan PTO
• Meningkatkan efektivitas terapi dan
meminimalkan resiko Reaksi Obat yang Tidak
Diinginkan.
Kegiatan dalam
Tahapan PTO:
PTO meliputi:
• Pengkajian pemilihan obat, • Pengumpulan data pasien;
dosis, cara pemberian obat, • Identifikasi masalah terkait
respons terapi, Reaksi Obat obat,
yang Tidak Dikehendaki • Rekomendasi penyelesaian
(ROTD), masalah terkait obat;
• Pemberian rekomendasi • Pemantauan, dan
penyelesaian masalah terkait • Tindak lanjut.
obat, dan
• Pemantauan efektivitas dan
efek samping terapi obat.
HIPERTENSI

Hipertensi merupakan keadaan yang ditandai dengan


peningkatan tekanan darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah
diastolik (TDD) ≥140/90 mm Hg (Pedoman Tatalaksana
Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular 2015)
CRONIC KIDNEY DISEASE

Merupakan suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang


beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif, dan pada umumnya berakhir dengan keadaan klinis
yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang
irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi
pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi
ginjal.
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI ON CKD
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R (66 tahun)


No. RM : 2230XX
Tgl Lahir : 19/08/1952
Alamat : Pondok cabe indah blok R/4 RT004/06
Pamulang Banten
Status Pasien : BPJS KESEHATAN
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tgl masuk : 02-10-2018
Diagnosa Masuk : CKD stage 5 on HD
Berat Badan : 40 kg
Anamnesa : Badan lemas, pusing, mual, HB sebelum HD
5,6
Riwayat Penyakit Lalu: Hipertensi, Lambung
RPO : Aminoral, CaCO3, Obat gula, Obat tensi
Riwayat Jatuh : < 3 bulan (Kepeleset)
DPJP : Djoko Koentjoro. dr, SpPD
Di Rawat Di Ruang : Kelas III/ Dahlia 305
Riwayat Alergi Obat : Tidak Ada
Alergi Makanan : Tidak Ada
Diagnosa : Hipertensi, anemia, CKD on HD
Lama Pengamatan: 02-05 Oktober 2018
DATA SUBJEKTIF PASEIN
Tanggal
Anamnesa/ Keluhan
Pasien 02/10 03/10 04/10 05/10

Pusing √ - - -

Lemas √ - - -

Mual √ - √ -

Demam - - - -

Susah Tidur - - √ -

Ket:
√ : Ada Keluhan
- : Tidak Ada Keluhan
< : Keluhan Berkurang
DATA OBJEKTIF
1. Hasil Pemeriksaan Tanda Vital
Tanggal
Pemeriksaan Kondisi
Normal 02/10 03/10 04/10 05/10

S M P S M P S M P S

Tekanan Darah < 120/90 125/84 190/80 160/90 180/90 180/100 180/90 208/99 187/87 160/70 150/70
(mmHg)

Suhu Tubuh 36-37.5 37 36.3 36 36 36.3 36 36 37.6 36.7 36


(C)

Nafas (/menit) 18-20 20 20 18 18 20 19 18 20 18 18

Nadi (/menit) 80-100 86 73 73 80 77 98 96 95 83 80


DATA OBJEKTIF
2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
TANGGAL
PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN
02/10 04/10 05/10

HEMATOLOGI

HEMATOLOGI LENGKAP

HEMOGLOBIN 5.6* 11.5* 11.0* 11.7-15.5 g/dl

HEMATOKRIT 17* 34 35 35-47%

ERITROSIT 4.04 3.80-5.20 juta/µl

LEUKOSIT 5300 8920 6830 3600-11000/µl

TROMBOSIT 341.400 336.400 318.100 150.000-400.000/µl

Hitung Jenis

•Basofil 0 <1%

•Eosinofil 3 <5%

•Neutrofil 69* 42.5-73.2%

•Limfosit 19* 25-40%

•Monosit 8 2-14%
DATA OBJEKTIF
TANGGAL NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN
02/10 04/10 05/10

RDW-CV 13.7 11.5-14.5%


RDW-SD 46.5 38.4-47.7 fL

PCT 0 %

MPV 6.7 9.6-12.0 fL


P-LCR 26 %
PDW 16 fL
Absolute Value
MCV 85 77.7-93.7fL

MCH 28 25.3-30.9pg
MCHC 34 31.0-30.9pg
KIMIA

Diabetes

Glukosa 100 <180 mg/dl

Fungsi Ginjal

Ureum 48 45 5-50 mg/dl

Creap 5.1 5.2 0.6-1.1mg/dl


INTERPRETASI DATA KLINIK

Penurunan nilai Hb dapat terjadi pada orang dengan gangguan ginjal. Jika
fungsi ginjal terganggu, maka ginjal tidak dapat memproduksi cukup EPO, dan
sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah merah secara optimal.
 Hematokrit menunjukkan persentase sel darah merah tehadap volume darah
total. Penurunan nilai Hct merupakan indikator anemia karena berbagai sebab
salah satunya pada orang dengan gangguan ginjal.
Penurunan nilai limfosit menunjukkan bahwa pasien rentan terhadap infeksi.
Konsentrasi serum kreatinin meningkat pada gangguan fungsi ginjal baik
karena disebabkan oleh nefritis atau penyumbatan saluran urin.
Perhitungan Kliren Kreatinin

• Rumus Cockroft & Gault


Crcl Wanita = Crcl pria x 0,85
Crcl pria = (140 – umur) x BB
Serum Creatinin x 72
= (140 - 66) x 42 = 8.46
5.1 x 72
Crcl Wanita = 846 x 0,85 = 7.1944 ml/menit
STADIUM PENYAKIT GINJAL KRONIK
No Stadium Gagal Ginjal Kronik (CKG) GFR ( ml/menit perluas
permukaan tubuh 1,73 m2
1 Kerusakan ginjal dengan eGFR normal ≥ 90

2 Kerusakan ginjal dengan disfungsi ginjal 60-89


ringan
3 CKD stadium menengah 30-59

4 CKD stadium Berat 15-29

5 CKD stadium terminal (ESKG) <15


PROFIL PENGOBATAN PASIEN

Tanggal
No. Nama Obat Pemberian Frekuensi
03/10 04/10 05/10
P S SR M P S SR M P S SR M

1. 20 tpm √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
NaCl 0.9% IVFD
2 1x1 √
Lasix (furosemid) IV
3. Amlodipin PO 1 x 10 mg √ √ √
4. PO 3x1 √ √ √ √ √ √ √ √ √
CaCO3(Kalsium
karbonat)
5. Aminoral PO 3X1 √ √ √ √ √ √ √ √ √
ASSESMENT
NO NAMA DOSIS DOSIS INDIKASI KET
OBAT PEMBERI LITERATUR
AN
1. NaCl 0.9% 20 tpm Ditentukan oleh Ketidakseimbangan elektrolit terutama Sesuai
penentuan nilai keadaan hiponatremia.
mEq
2. 1x1 20-80 mg / hari Pre medikasi Sesuai
Lasix
(furosemid)
3. Amlodipin 1 x 10 mg Oral: 5 mg sehari; Hipertensi. Sesuai
maksimum: 10 mg Bekerja dengan menghambat masuknya ion
sehari kalsium ke dalam otot pembuluh darah dan
jantung, sehingga menyebabkan vasodilatasi
dan menurunkan tekanan darah.
4. CaCO3 3x1 2-5gram/hari Pencegahan dan pengobatan gangguan Tidak
(Kalsium maksimal metabolisme kalsium . sesuai
karbonat) 17gram/hari dalam Mengikat fosfat pada saluran pencernaan,
3-4 dosis terbagi sehingga menghalangi absorbsi fosfat.
Hiperfosfatemia menyebabkan
hipokalsemia.
5. Aminoral 3x1 4-8 kapsul/hari, Insufisiensi ginjal kronik dengan diet tinggi Tidak
dalam 3 dosis kalori rendah protein ≤40g/hari, retensi sesuai
terbagi yang terkompensasi atau dekompensasi, laju
filtrasi glomerulus 5-50ml/ menit.
INDIKATOR PEMANTAUAN OBAT
No Nama Obat Indikator

1. Seimbangnya kadar elektrolit


NaCl 0.9%
2. Lasix (furosemid) Pre medikasi

3. Amlodipin Penurunnan tekanan darah

4. Kadar kalsium meningkat


CaCO3 (kalsium Karbonat)
5.
Aminoral Suplemen/ menjaga fungsi ginjal
INTERAKSI OBAT
No. Nama Obat Jenis Interaksi Interaksi yang Terjadi Solusi
1. Amlodipin <> Moderat Penggunaan •Monitoring
Ca Carbonat (Drugs.com) bersamaan dapat efektifitas dari
menurunkan efek dari amlodipin selama
amlodipin dengan pemberian dengan
cara saturasi kanal Ca Carbonat
kalsium oleh kalsium •Monitoring
carbonat. tekanan darah lebih
sering atau
melakukan
penyesuaian dosis
PLAN
1. Monitoring interaksi obat yang terjadi
2. Monitoring penggunaan obat (CaCO3, amlodipin)
dengan memantau kadar tekanan darah
3. Monitoring tanda-tanda vital pasien
Tabel DRP (Drugs Related Problem)
No Keterangan DRP Penilaian Keterangan
1. Indikasi Tanpa Pengobatan - -
2. Obat Tanpa Indikasi - -
3. Pemilihan Obat yang Tidak - -
Tepat
4. Dosis Rendah √ Dosis aminoral
tidak sesuai
dengan literatur
5. Dosis Tinggi - -
6. Reaksi Obat yang Merugikan √ Interaksi
amlodipin ><
CaCO3 dapat
menurunkan efek
amlodipin
7. Ketidak Patuhan Pasien - -
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan : Pada pemantauan obat pasien Ny. R sudah
sesuai dengan indikasi namun terdapat Drugs Related
Problem berupa interaksi obat dan dosis rendah.

• Saran : Lebih memperhatikan interaksi - interaksi obat


yang terjadi dengan monitor tekanan darah. Perhatikan
juga terkait fungsi ginjal, serta efek samping yang
mungkin dirasakan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
• Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 72 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah Sakit.
• Drug Information Handbook, 17th Edition.
• AHFS Drug Information Essentials: Nov 2011.
• DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V.,
2015, Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill
Education Companies, Inggris.
• Soenarta, A.A., Erwinanto, A.S.S. Mumpuni. 2015. Pedoman
Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular. Eds.:
Indonesian Heart Association. 2015.
• www.mims.com
• www.drugs.com
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai