2. Zulia devi 1604015368 3. Mohammad fakhri yuschak 1604015378 Definisimigrain ( dipiro 2015, hal 11 05)
Migrain adalah Migrain adalah
sakit kepala yang umum, berulang, dan parah mengganggu fungsi normal. Ini adalah gangguan sakit kepala primer dibagi menjadi dua subtipe utama, tanpa migrain aura dan migrain dengan aura. Klasifikasi migrain
1. Tanpa migrain aura 2. Migrain dengan aura
Terajadi paling sedikit 5 Setidaknya 2 serangan serangan. Migrain aura memenuhi Sakit kepala berlangsung kriteria aura tipikal, 4-72 jam . aura hemiplegik atau Selama nyeri kepala aura tipe basilar setidaknya mengalami dari salah satu : mual muntah/ keduanyan, fotofobia. Etiologi Penyebab terjadinya migraine masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor atau pemicu yang dapat menyebabkan terjadinya migraine 1. Riwayat penyakit migren dalam keluarga. 70-80% penderita migraine memiliki anggota keluarga dekat dengan riwayat migraine juga. 2. Perubahan hormone (esterogen dan progesterone) pada wanita, khususnya pada fase luteal siklus menstruasi. 3. Makanan yang bersifat vasodilator (anggur merah, natrium nitrat) vasokonstriktor (keju, coklat) serta zat tambahan pada makanan. 4. Stres 5. Faktor fisik, tidur tidak teratur 6. Rangsang sensorik (cahaya silau dan bau menyengat) 7. Alkohol dan Merokok patofisiologi Migren disebabkan oleh saraf yang tidak berfungsi. Gejala migrain aura merupakan akibat saraf yang tidak berfungsi dan menurunnya aktivitas elektrik ke kosteks serebral serta berhubungan dengan menurunnya aliran darah pada otak. Nyeri pada migrain merupakan hasil aktivitas pada sistem trigeminovaskular yang menyebabkan pelepasan neuropeptida vasoaktif sehingga terjadi vasodilatasi dan peradangan perivaskulaer. Patogenesis pada migrain disebabkan adanya ketidak seimbangan aktivitas sel saraf yang mengandung serotonin pada pusat batang otak yang mengatur pembuluh darah otak dan pusat nyeri. (dipiro, et al, 2008: 1007) Gejala ( dipiro 2015 1107)
a. Kepala berat sebelah sisi & berdenyut-
berdenyut b. Mual muntah c. Photophobia ( peka terhadap cahaya) d. Demam e. Migrain dg wanita mungkin terjadi perubahan hormon selama siklus menstruasi Tanda- tanda migrain ( dipiro 2015 hal 1107) a. Pola stabil, b. tidak ada sakit kepala harian, c. keluarga positif d. riwayat migrain, e. pemeriksaan neurologis normal f. Adanya pemicu makanan, g. hubungan menstruasi h. perbaikan dengan tidur, dan evolusi subakut i. semua tanda sakit kepala migrain. Aura dapat menandakan migrain. Terapi migrain non famakologi 1. Pada saat nyeri kepala migrain dpt menempelkan es dikepala dan beristirahat tidur 2. Menghindari faktor-faktor yg memicu serangan migrain 3. Olahraga 4. Jaga pola makan 5. Berhenti merokok 6. Dan mengkonsumsi kaffein terbatas Terapi farmakologi Obat yg digunakan dl pengobatanmigrain dibagi menjadi 2 kelompok yaitu : 1. Pengobatan migrain akut ( obat anti migrain akut seperti ergotamin sumatriptan). 2. Pengobatan yg bertujuan untuk pencegahan ( profilaksis obat misalnya methysergide.
kedua kelompok diatas termasuk obat-batan
spesifik dan non spesifik Obat non spesifik Obat ini digunakan untuk mengobati gejala yang menyertai nyeri kepala, seperti antiemetik (metoklopramid), obat anti-inflamasi non- steroid (NSAID, misalnya aspirin) dan sedatif (klorpromazin). Algoritma migraine Obat spesifik Obat ini dapat menghilangkan nyeri kepala sakit dengan memproduksi vasokonstriksi selektif pembuluh darah ekstrakranial. Contohnya termasuk alkaloid ergot, ergotamine dan dihydroergotamine. Meskipun sangat efektif, pengguna ergotamine harus dibatasi untuk pasien yang jarang terserang migrain parah, dapat menyebabkan: vasokonstriksi perifer gejala berkepanjangan ergotisme (mati rasa dan kesemutan pad jari tangan dan kaki), nyeri jantung sugesif angina pectoris dan palpitasi sebagai akibat dari vasospasme koroner, dan mual dan muntah dengan efek langsung pada pusat muntah. (villalon, carlos, M, et al , 2003: 74) Terapi migrain (dipiro 2015 hal 1111) Obat dosis β-Adrenergic Antagonists Atenolol 25–100 mg/day Metoprolola 50–300 mg/day in divided doses Nadolol 80–240 mg/day Propranololab 80–240 mg/day in divided doses Timololb 20–60 mg/day in divided doses Antidepressants Amitriptline 25–150 mg at bedtime Doxepin 10–200 mg at bedtime Imipramine 10–200 mg at bedtime Nortriptyline 10–150 mg at bedtime Protriptyline 5–30 mg at bedtime Fluoxetine 10–80 mg/day Phenelzinec 15–60 mg/day in divided doses Valproic Acid/Divalproex Sodiumb 500–1500 mg/day in divided doses Verapamila 240–360 mg/day in divided doses Methysergideb,c 2–8 mg/day in divided doses with food Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugsc Aspirin 1300 mg/day in divided doses Ketoprofena 150 mg/day in divided doses Naproxen sodiuma 550–1100 mg/day in divided doses Vitamin B2 400 mg/day