OLEH :
NAMA-NAMA KELOMPOK I
PRODI FARMASI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan semua limpahan serta rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang
kami buat ini dapat disusun dengan maksimal dan tepat waktu.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
spesialit dan terminologi kesehatan . Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyusunan makalah ini sehingga
bisa selesai tepat pada waktunya.
Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan
manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan
juga pengetahuan mengenai Obat asma dan obat batuk.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan dan
juga saran yang membantun akan sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.
PENDAHULUAN
Sistem pernafasan terdiri dari trakhea, bronkhus, bronkhiolus, alveolus dan paru-paru.
Sistem pernafasan berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gangguan sistem
pernafasan dapat menyebabkan pasokan oksigen menjadi berkurang yang mengakibatkan
sesak nafas dan gangguan lainnya.
Penyakit sistem pernafasan yang paling banyak adalah rhinitis, asma, dan batuk. Asma
terjadi karena bronkhokonstriksi (menyempitnya saluran bronkhus) yang disebabkan
perangsangan syaraf parasimpatik atau hambatan simpatik di bronkhus. Konstriksi bronkhus
dikurangi dengan pemberian obat agonis 2, Salbutamol, termotalin, fenoterol); antagonis
kolinergik (ipatropim), atau golongan xantin (teofilin). Kortikosteroid (prednison, deksametason,
triamsinolon) dapat ditambahkan pada terapi asma untuk menghambat inflamasi di saluran nafas.
Infeksi pernafasan dapat menghasilkan mukus (lendir), perubahan dan banyaknya sekret
menyebabkan mukus sukar dikeluarkan yang menyebabkan gangguan pernafasan (sesak).
Asetilsistein, karbosistein dan erdostein, dan bromheksin merupakan mukolitik yang berfungsi
mengencerkan dahak. Ekspektoran (guafenisin, gliseril guaiakolat, natrium klorida) dapat
meningkatkan sekresi di saluran pernafasan sehingga mukus mudah dikeluarkan.
Batuk yang tidak menghasilkan sekret disebut batuk kering, gejalanya adalah gatal, serak
sampai suara menghilang. Antitusif adalah obat yang menghambat reflek batuk di SSP, obat yang
digunakan tidak banyak yaitu kodein (golongan narkotik), dekstrometorfan (dalam bentuk
kombinasi), dan noskapin.