Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TEORI SPESIALIT DAN TERMINOLOGI KESEHATAN

" OBAT ASMA DAN OBAT BATUK "

OLEH :

NAMA-NAMA KELOMPOK I

VIOLA ROSARI GOO DIANA MEDIATRIX TAMONOB

MARIA OLIVAN DEA MEO MARIA PRISCILLA ELU

LELY KRISNA BOIMAU PUTRI BESTARI WADU

YULIA STEPHANIA LUN DAU MAGANI W.Y.L.A FINA

BARTH L.B SAU

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI FARMASI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan semua limpahan serta rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang
kami buat ini dapat disusun dengan maksimal dan tepat waktu.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
spesialit dan terminologi kesehatan . Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyusunan makalah ini sehingga
bisa selesai tepat pada waktunya.

Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan
manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan
juga pengetahuan mengenai Obat asma dan obat batuk.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan dan
juga saran yang membantun akan sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.

Kupang, Oktober 2021


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pernafasan terdiri dari trakhea, bronkhus, bronkhiolus, alveolus dan paru-paru.
Sistem pernafasan berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida. Gangguan sistem
pernafasan dapat menyebabkan pasokan oksigen menjadi berkurang yang mengakibatkan
sesak nafas dan gangguan lainnya.

Penyakit sistem pernafasan yang paling banyak adalah rhinitis, asma, dan batuk. Asma
terjadi karena bronkhokonstriksi (menyempitnya saluran bronkhus) yang disebabkan
perangsangan syaraf parasimpatik atau hambatan simpatik di bronkhus. Konstriksi bronkhus
dikurangi dengan pemberian obat agonis 2, Salbutamol, termotalin, fenoterol); antagonis
kolinergik (ipatropim), atau golongan xantin (teofilin). Kortikosteroid (prednison, deksametason,
triamsinolon) dapat ditambahkan pada terapi asma untuk menghambat inflamasi di saluran nafas.

Infeksi pernafasan dapat menghasilkan mukus (lendir), perubahan dan banyaknya sekret
menyebabkan mukus sukar dikeluarkan yang menyebabkan gangguan pernafasan (sesak).
Asetilsistein, karbosistein dan erdostein, dan bromheksin merupakan mukolitik yang berfungsi
mengencerkan dahak. Ekspektoran (guafenisin, gliseril guaiakolat, natrium klorida) dapat
meningkatkan sekresi di saluran pernafasan sehingga mukus mudah dikeluarkan.

Batuk yang tidak menghasilkan sekret disebut batuk kering, gejalanya adalah gatal, serak
sampai suara menghilang. Antitusif adalah obat yang menghambat reflek batuk di SSP, obat yang
digunakan tidak banyak yaitu kodein (golongan narkotik), dekstrometorfan (dalam bentuk
kombinasi), dan noskapin.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian, gejala dan penyebab asma ?
1.2.2 Apa saja golongan obat Asma dan contohnya ?
1.2.3 Apa pengertian, gejala dan penyebab batuk ?
1.2.4 Apa saja golongan obat batuk dan contohnya ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian, gejala dam penyebab asma
1.3.2 Mengetahui golongan obat asma dan contohnya
1.3.3 Mengetahui pengertian, gejalan dan penyebab batuk
1.3.4 Mengetahui golongan obat batuk dan contohnya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Gejala dan Penyebab Asma


2.1.1 Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran respiratorik dengan banyak
sel dan elemen selular yang berperan. Inflamasi kronik ini berhubungan
dengan hyperresponsiveness yang menyebabkan episode wheezing berulang,
sesak nafas, rasa dada tertekan, dan batuk terutama malam dan dini hari.
Secara sederhana, Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang
ditandai oleh inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus,
dan sumbatan saluran napas yang bisa kembali spontan atau dengan
pengobatan yang sesuai.
2.1.2 Gejala-gejala penyakit asma :
Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa
pengobatan.
Gejala awal berupa :
1. Batuk terutama pada malam atau dini hari
2. Sesak napas
3. Napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan
napasnya
4. Rasa berat di dada
5. Dahak sulit keluar.
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa. Yang
termasuk gejala yang berat adalah:
1. Serangan batuk yang hebat
2. Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal
3. Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut)
4. Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah dalam keadaan duduk
5. Kesadaran menurun
2.1.3 Penyebab penyakit asma :
Berdasarkan penyebabnya, asma dapat digolongkan menjadi :
a. Asma alergi
Asma alergi umumnya berhubungan dengan sejarah penyakit alergi
yang diderita seseorang dan atau keluarganya (seperti rhinitis,
urtikaria, dan eksim), memberikan reaksi kulit positif pada pemberian
injeksi antigen secara intradermal, peningkatan IgE dalam serum, serta
memberikan respon positif pada uji inhalasi antigen spesifik.
b. Asma non alergi
Asma dapat pula terjadi pada seseorang yang tidak memiliki sejarah
alergi, uji kulit negative, dan kadar IgE dalam serumnya normal. Asma
jenis ini antara lain dapat timbul ketika seseorang menderita penyakit
saluran nafas atas.
c. Campuran asma alergi dan non alergi
Banyak penderita asma yang tidak dapat jelas dikelompokkan pada
asma alergi maupun non alergi, tetapi memiliki penyebab diantara
kedua kelompok tersebut.

2.2 Penggolongan Obat Asma

2.3 Pengertian, Gejala dan Penyebab Batuk


2.3.1 Pengertian batuk
Batuk adalah reflex fisiologi protektif yang bermanfaat untuk mengeluarkan
dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, debu, zat perangsang asing
yang dihirup, partikel-partikel asing dan unsur-unsur infeksi. Batuk biasanya
merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas (misalnya batuk-pilek, flu)
dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Batuk juga
merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih.
Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis batuk, yaitu :
1. Batuk produktif, merupakan suatu mekanisme perlindungan dengan
fungsi megeluarkan zat-zat asing (kuman, debu, dan sebagianya) dan
dahak dari batang tenggorok seperti duraikan diatas. Batuk ini pada
hakikatnya tidak boleh ditekan oleh obat pereda. Tetapi dalam praktik
seringkali batuk yang hebat mengganggu tidur dan meletihkan pasien
ataupun berbahaya, misalnya setelah pembedahan. Untuk meringankan
dan mengurangi frekuensi batuk umumnya dilakukan terapi
simptomatis dengan terapi obat-obat batuk. Yaitu zat pelunak,
ekspektoransia, mukolitika dan pereda batuk.
2. Batuk non produktif, bersifat kering tanpa adanya dahak misalnya
pada batuk rejan, atau juga karena pengeluarannya memang tidak
mugkin, seperti pada tumor. Batuk menggelitik ini tidak ada
manfaatnya, menjengkelkan dan sering kali mengganggu tidur. Bila
tidak diobati, batuk demikian akan berulang terus karena pengeluaran
udara yang cepat pada waktu batuk akan kembali merangsang mukosa
tenggorok dan farynx.
2.3.2 Gejala batuk
Tanda dan gejala batuk antara lain, Pengeluaran udara dari saluran pernapasan
secara kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak serta
Tenggorokan sakit dan gatal.
2.3.3 Penyebab Batuk :
1. Infeksi
a. Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan.
Misal flu, bronkhitis, dan penyakit yang cukup serius meskipun agak
jarang yaitu pneumonia, TBC dan kanker paru-paru.
b. Penyebab lain  Tumor dan juga efek samping dari obat (penghambat
ACE), gejala terpenting penyakit kanker paru, gejala lazim penyakit
tifus dan dekompensasi jantung terutama pada manula, penyakit cacing
(cacing gelang), dan keadaan psikis (kebiasaan atau “tic”).
2. Alergi
a. Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan .Seperti : debu, asap, cairan dan makanan
b. Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran
pernapasan. Misal : rinitis alergika, batuk pilek
c. Penyempitan saluran pernapasan misal pada asma

Anda mungkin juga menyukai