Fisiologi Batuk 2
Batuk refleks fisiologi protektif
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Berfungsi
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Batuk gejala penting yang ditimbulkan oleh terpicunya
refleks batuk.
Penyebab : 1. Gangguan saluran Nafas
2. Stimulasi Reseptor
Alergi (asma)
4
Sebab-sebab mekanis (asap rokok, debu, tumor
paru)
Perubahan suhu yang mendadak
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Rangsangan Kimiawi
Virus
Tumor
Kanker Paru
Tuberkulosis
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Stimulus reseptor ini terdapat di mukosa saluruh
saluran nafas (termasuk tengggorok, jg pangkal
lambung).
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
persenyawaan rumit mucopolysaccharida dan
glycoprotein, yang saling terikat melalui jembatan-SH
(sulfhidril).
Jembatan SH mempengaruhi tingkat kekentalan dan
keliatan dari Dahak.
Produksi sekret fisiologis : 100 ml sekret/hari.
Pada keadaan sakit, misal pada pasien asma dan
bronchitis, produksi dahak bertambah, begitu pula
kekentalannya meningkat hingga sukar dikeluarkan
Jenis Batuk 7
1. Batuk Produktif
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
suatu perlindungan dengan fungsi mengeluarkan zat-zat asing (kuman dan
debu) dan dahak dari batang tenggorok.
Untuk meringankan dan mengurangi frekuensi batuk, umumnya dilakukan
terapi simtomatis dengan obat-obat batuk (antitussuva).
Yakni : pelunak, ekspektoransia, mukolitika, dan pereda batuk.
2. Batuk Non-Produktif
Batuk ini bersifat kering dan tanpa dahak, misalnya pada batuk
8
rejan( pertussis, kinkhoest) atau juga karena pengeluarannya tidak mungkin,
seperti tumor. Batuk ini tidak ada manfaatnya, menjengkelkan dan sering kali
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
mengganggu tidur. Bila tidak di obati, batuk demikian akan berulang terus
karena pengeluaran udara cepat pada waktu batuk akan akan kembali
merangsang mukosa tenggorokan dan farynx.
Obat – Obat Batuk 9
Antitussiva (L. tussis = batuk) di gunakan untuk pengobatan batuk
sebagai gejala dan dapat dibagi dalam beragam mekanisme kerja :
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
1. Zat – Zat yang bekerja di sentral
► Bekerja dengan menekan pusat batuk di sumsum lanjutan dan
mungkin juga bekerja di pusat yang lebih tinggi (otak) dengen
efek menenangkan
Zat ini menaikkan ambang bagi impuls batuk
Terbagi dalam :
a. Zat adiktif : candu (Pulvsi opii, Pulvis Doveri), kodein.
Kelompok obat yang di sebut opioid, yakni obat yang
memiliki sifat farmakologi dari candu (opium) atau morfin.
b. Zat Non Adiktif : noskapin, dekstrometorfan, pentoksiven,
prometazin,dan difenhidramin.
2. Zat – Zat yang bekerja di Perifer
Bekerja di luar SPP.
10
Terbagi menjadi :
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
a) Zat pelunak batuk (emolliensia, L.mollis = lunak), memperlunak
rangsangan batuk, melumas tenggorok agar tidak kering dan
melunakkan mukosa yang teriritasi. Banyak digunakan sirop
(Thymi dan Althae), zat-zat lender (Infus carrageen) dan gula-
gula seperti drop (akar manis, succus liquiritae), permen,
pastiles hisap (memperbanyak sekresi ludah).
b) Ekspektoransia (L. ex = keluar ; pectus =dada ): minyak
terbang,guiakol, Radix Ipeca (dalam tablet/pulvis Doveri) dan
ammonium klorida (dalam Obat Batuk Hitam). Merangsang
pembentukan dahak yang banyak (yang encer) mengurangi
kekentalan dahak sehingga mudah di keluarkan dengan batuk.
c) Mukolitika : asetilsistein, mesna, bromheksin dan ambroxol. Zat
– zat ini berdaya dan melarutkan dahak (L. mucus = lender, 11lysis
= melarutkan) viskositasnya di kurangi pengeluarannya di
permudah. Efektif pada batuk dahak yang kental sekali, seperti
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
pada bronchitis, emfisema, dan mucoviscidosis (=cystic fibrosis).
Tetapi umumnya zat zat ini tidak berguna bila gerakan bulu getar
( cilia) terganggu seperti pada perokok atau akibat infeksi.
d) Zat Pereda : kodein, noskapin, dekstrometorfan dan
pentoksiverin. (Tuclase). Obat-obat ini bekerja ampuh sekali pada
batuk kering.
e) Antihistaminika : prometazin, oksomemazin, difenhidramin, dan
d-klorfeniramin. Obat-obat ini sering kali efektif pula
berdasarkan efek sedatifnya dan juga dapat menekan perasaan
menggelitik di tenggorok. Obat ini banyak terkombinasi dengan
sirop OTC.
f) Anestesi Lokal pentoksiverin
12
Obat ini menghambat penerusan rangsang batuk ke pusat batuk.
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Penanganan Batuk
13
Berhenti merokok.
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Inhalasi Uap Air (Mendidih). Efektif pada batuk “dalam”,
artinya bila rangsangan batuk timbul dari pangkal tenggorok.
Untuk meningkatkan efek inhalasi sering kali di bubuhkan
minyak atsiri atau menthol pd air mendidih, agar uap yang di
hirup menimbulkan vasodilatasi serta perasaan lega di saluran
nafas.
Banyak minum air.
Farmakoterapi batuk pertama hendaknya di tujukan pada mencari
dan mengobati penyebabnya (terapi kausal), seperti antibiotika
terhadap infeksi saluran kuman dari saluran pernafasan, misalnya
bronchitis, pneumonia, dan batuk rejan.
ZAT ZAT TERSENDIRI 14
1. ZAT PEREDA SENTRAL
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
2. ANTIHISTAMINIKA
3. MUKOLITIKA
4. EKSPEKTORANSIA
5. EMOLLIENSIA
A. ZAT PEREDA SENTRAL
15
1. Kodein (F.I) : metil morfin, *Codipront
Alkaloida candu ini bersifat menyerupai morfin, tetapi efek
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
analgetis dan meredakan batuknya jauh lebih lemah.
Dosis analgetis yang efektif adalah terletak antara 15-60 mg
Efek samping jarang terjadi pada pada dosis biasa dan
terbatas pada obstipasi, mual dan muntah, pusing dan
termangu-mangu.
Pada anak kecil dapat terjadi konvulsi dan depresi pernafasan
obat ini dapat pula menyebabkan ketagihan
Dosis : oral sebagai analgetikum dan pereda batuk 3-5 dd 10-
40 mg dan maksimal 200 mg sehari. Pada diare 3-4 dd 25-40
mg.
2. Noskapin : norkotin, Mercotin, Longatin
Efek meredakan batuk tidak sekuat kodein
16
Risiko adiksinya ringan sekali
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Tidak ada efek analgetis
pembebas histamine yang kuat dengan efek
bronchokonstriksi dan hipotensi pada dosis besar
Efek sampingnya jarang terjadi, berupa nyeri kepala, reaksi
kulit dan perasaan lelah-letih tak bersemangat
Dosis : oral 3-4 dd sehari 15- 50 mg. maksimal 250 mg sehari
3. Dektrometorfan : metyhoxylevorphanol, *Romilar/exp,
*BenadrylDMP, *Quelidrine, *Triaminic 17
Derivate fenantrene non narkotik
Tidak berkhasiat analgetis, sedatif, sembelit atau aditif
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Mekanisme kerja dengan menaikkan ambang pusat batuk di otak(sentral)
Kekuatanya kira-kira sama dengan kodein
Bekerja tidak menghambat aktivitas silia bronkus dan efek antitusif bertahan 5-6jam
Sedian dan syrup 10mg dan 15mg/5ml
Efek sampingnya hanya ringan, mengantuk, termangu-mangu, pusing, nyeri kepala dan
gangguan lambung-usus.
Dosis : oral 3-4 dd 10-30 mg (bromide) pc., anak-anak 2-6 tahun 3-4 dd 8 mg, 6-12 tahun 3-4
dd 15 mg.
B. ANTIHISTAMINIKA
1. Prometazin : Phenergen
18
Derivate fenotiazine
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Antihistaminikum berdaya meredakan rangsangan batuk
berkat sifat sedative dan antikolinergisnya yang kuat
Terutama di gunakan pada batuk malam yang menggelitik
pada anak-anak
Kontraindikasi : anak di bawah 1 tahun, karena menyebabkan
depresi pernafasan dan kematian mendadak (“sudden infant
death”)
Efek samping kolinergiknya dapat menyebabkan gangguan
buang air kecil dan akomodasi pada manula
Dosis : 3 dd 25-50 mg (garam HCl) pada saat makan. Anak2
diatas 1 thn 2-4 dd 0,2 mg/kg
Oksomemazin (doxergan, *Toplexil) adalah derivate dengan
19
khasiat dan penggunaan sama, daya antikolinergiknya lemah.
Dosis : oral 2-3 dd 15 mg, 1-2 thn 2,5 – 10 mg sehari, 2-5
thn 10-20 mg sehari, 5 – 10 thn 2- 3 dd 10 mg
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
2. Difenhidramin (Benadryl)
Antihistamin (H1-Blocker)
Bersifat hipnotis-sedatif dan dengan demikian meredakan
rangsangan batuk
Pada bayi menimbulkan perangsangan paradoksal, misalnya
mengeringnya selaput lender karena antikolinergisnya
Dosis : 3-4 dd 25-50 mg
C. MUKOLITIKA
20
1. Asetilsistein : Fluimucil
Mencairkan dahak yang liat dengan jalan memutuskan ikatan
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
disulfida, sehingga lebih mudah di keluarkan melalui batuk.
Mempunyai daya antioksidan dengan melindungi sel terhadap
radikal bebas kecuali pada Misatabron.
Mukolitik ini juga mampu memperbaiki gerakan bulu getar
(cilia) dan membantu efek antibiotika (doksisiklin,
amoksisilin, dan tamfenikol)
Efektif ter hadap dahak yang kental sekali dan sangat
bermanfaat bagi pasien COPD dan mucoviscidosis
Zat penawar (antidotum) terhadap keracunan parasetamol
Efek samping :
21
Mual dan muntah, maka penderita tukak lambung perlu
waspada.
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Sebagai obat inhalasi, zat ini dapat menimbulkan kejang-kejang
bronchi pada penderita asma.
Reaksi anafilaktik pada dosis tinggi (rush, gatal, udema,
hipotensi, dan bronchospasme).
Dosis :
Oral 3-6 mg dd 200 mg. atau 1-2 dd 600 mg granulat.
Anak-anak 2-7 thn 2 dd 200 mg.
Dibawah 2 thn 2 dd 100 mg.
Untuk antidotum keracunan parasetamol, oral 150 mg/kg berat
badan dari larutan 5%, disusul dengan 75 mg/kg setiap 4 jam.
2. Bromheksin : Bisolvon, Mosavon
Derivate siklo-heksil berkhasiat Mukolitis pada dosis22yang
cukup tinggi
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Efek samping : gangguan saluran cerna,perasaan pusing,
berkeringat, tetapi jarang terjadi
Pada inhalasi, terjadi bronchokonstriksi ringan
Dosis : oral 3-4 dd 8-16 mg (klorida),
Anak-anak 3 dd 1,6 – 8 mg. tergantung dari usia.
D. EKSPEKTORANSIA
23
1. Kalium Iodida
Kalium Iodida terutama di gunakan untuk profilaksis dan
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
terapi struma (gondok) dan hipertirosis serta obat tetes mata
(larutan 1 %) pada lensa mata keruh (katarak)
Efek samping : gangguan tiroid, struma, urticaria, dan iod-
acne, juga hiperkalemia (pada fungsi ginjal buruk)
Dosis : oral 3 dd 0.5 – 1 gram. Maksimal 6 gram sehari. Bagi
pasien yang tidak boleh diberikan kalium, obat ini dapat di
ganti dengan natrium iodide dengan khasiat yang sama
2. Amonium Klorida
24
Berdaya diuretic lemah asidosis (keasaman darah
meningkat)merangsang pusat pernafasanfrekuensi napas
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
meningkat dan gerakan bulu getar di saluran nafas di stimulasi.
Sering di gunakan dalam Obat batuk Hitam
Efek sampingnya hanya terjadi pada dosis tinggi : berupa
acidosis (khusus) pada anak-anak dan pada pasien gagal ginjal
dan gangguan lambung (mual, muntah)berhubung sifatnya
yang merangsang mukosa
Dosis : oral 3-4 dd 100 – 150 mg, maks 3 gram seharinya
3. Guifenesin (Gliseril huayakolat, *Toplexil)
Derivate-guaiakolat 25
pada dosis tinggi bekerja merelaksasi otot, seperti mefesin.
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Efek sampingnya berupa iritasi lambung, dapat di kurangi dengan
meminum segelas air
Dosis :oral 4-6 dd 100-200 mg
4. Minyak Terbang
Minyak terbang/minyak atsiri, contohnya: minyak kayu putih,
minyak permen dan minyak adas (Oleum foeniculi)
Berkhasiat menstimulasi sekret dahak, bekerja spasmolitis
(melawan kejang), antiradang dan juga bakteriostatis lemah
Digunakan dalam sirop obat batuk atau obat inhalasi uap yaitu
kurang lebih 10 tetes di masukkan ke dalam 1 liter air panas dan di
hisap uapnya
5. Ipecacuanhae Radix (F.I) * Doveri pulvis
26
Akar tambahan dari tumbuhan Pschotria ipecacuanha
(Rubiaceae)
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
mengandung dua alkaloid, yakni emetin dan sefaelin
Zat ini bersifat emetis (menimbulkan muntah), spasmolitis
terhadap kejang-kejang saluran nafas dan menstimulasi sekresi
bronchi secara reflektoris
Penggunaannya adalah pada keracunan, terumtama pada anak-
anak
Efek sampingya pada dosis biasa berupa reaksi
hipersensitivitas dan muntah-muntah pada dosis lebih tinggi
Dosis : oral 3 dd 50 mg.
E. EMOLLIENSIA
Saccus Liquiritae *Obat Batuk Hitam 27
Diperoleh dari ekstrak akar tumbuhan Glycylhiza glabra (akar
manis) .
03/07/2023
add footer here (go to view menu and choose header)
Mengandung dua asam (Glycyrrhizic acid dan Glycyrrhetic acid).
Banyak digunakan sebagai salah satu komponen dari sediaan obat
batuk mempermudah pengeluaran dahak dan sebagai bahan
untuk memperbaiki rasa (corrigens rasa)
Efek sampingnya adalah pada dosis lebih tinggi dari 3 gram
sehari berupa nyeri kepala, udema dan terganggunya
keseimbangan elektrolit, akibat efek dari mineralokortikoid dan
hipernatremia dari asam glycyrrizinat
Hipertensi bagi mereka yang makan terlalu banyak drop (gula
gula dengan succus)
Dosis : oral 1-3 gram sehari.
Rasionalisasi Th/
TB, Prinsip
Resistensi
Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:
• Rifampisin
• INH
• Pirazinamid
• Streptomisin
• Etambutol
KRONIK
RHZES / SESUAI HASIL UJI
RESISTENSI (MINIMAL OAT YG
SENSITIF) + OBAT LINI 2
MINIMAL T/ 18 BLN
KATEGORI IV MDR TB
SESUAI UJI RESISTENSI + OAT
LINI 2 ATAU H SEUMUR HIDUP
THE PRINCIPAL ANTI TB DRUGS
R : RIFAMPICIN
H : ISONIAZID
E : ETHAMBUTOL
Z : PYRAZINAMIDE
S : STREPTOMYCIN
Isoniazid
Isoniazid bersifat bakterisid terhadap basil yang sedang tumbuh pesat, aktif
terhadap kuman yang berada intraseluler dalam makrofag maupun diluar
sel (ekstraseluler).
Mekanisme kerja
Dengan menghambat biosintesis asam mikolat (micolic acid) yang
merupakan unsur penting dingding sel mikrobakterium.
Efek samping
Hepatitis, peripheral neuropathy, SLE-like rash, mental
disorder, hypersensitivity
Farmakokinetik
Dari usus sangat cepat difusinya ke dalam jaringan dan cairan tubuh, di
dalam hati, INH diasetilasi oleh enzim asetiltransferase menjadi metabolit
inaktif. Plasma-t ½ nya antara 1 dan 4 jam tergantung pada kecepatan
asetilasi. Eksresinya terutama melalui ginjal dan sebagian besar sebagai
asetilisoniazid.
Rifampisin
Rifampisin berkhasiat bakterisid luas, baik yang berada diluar maupun didalam sel
(ekstra-intraseluler).
Mekanisme kerja
Berdasarkan perintangan spesifik dari suatu enzim bakteri RNA-polymerase, sehingga
sintesa RNA terganggu.
Efek samping
Hepatitis, thrombocytopenia, jaundice, g.i.t dis, febrile reaction, orange
staining of urine, tears & contact lenses
Farmakokinetik
Reabsorpsinya di usus sangat tinggi, distribusi ke jaringan dan cairan tubuh juga baik.
Plasma-t½ nya berkisar antara 1,5 sampai 5 jam. Ekskresinya khusus melalui empedu,
sedangkan melalui ginjal berlangsung secara fakultatif.
Etambutol
Farmakokinetik
Reabsorpsinya baik (75-80%) , plasma-t½ nya 3-4 jam .Ekskresinya lewat
ginjal (80%).
Efek samping Kemungkinan penyebab Tatalaksana
Gatal dan kemerahan pada kulit Semua jenis OAT Beri anti histamin dan
evaluasi ketat
Tuli Streptomisin Streptomisin stop
DOTS PLUS
• Merupakan strategi pengobatan dengan menggunakan 5 komponen DOTS
• Plus adalah menggunakan obat antituberkulosis lini 2
• DOTS Plus tidak mungkin dilakukan pada daerah yang tidak menggunakan
strategi DOTS
• Strategi DOTS Plus merupakan inovasi pada pengobatan MDRTB
Prinsip Resistensi
Multi Drug Resistance/ MDR
Definisi :
Rsistensi ganda menunjukkan M.tuberculosis resisten
terhadap rifampisin dan INH dengan atau tanpa OAT lainnya.
Secara umum resistensi terhadap obat tuberkulosis dibagi
menjadi :
1. Resistensi primer ialah apabila penderita sebelumnya tidak
pernah mendapat pengobatan TB
2. Resistensi inisial ialah apabila kita tidak tahu pasti apakah
penderitanya sudah pernah ada riwayat pengobatan
sebelumnya atau tidak
3. Resistensi sekunder ialah apabila penderita telah punya
riwayat pengobatan sebelumnya.
Penyebab terjadinya resitensi terhadap obat tuberkulosis, yaitu :
• Pemakaian obat tunggal dalam pengobatan tuberkulosis
• Penggunaan paduan obat yang tidak adekuat
karena jenis obatnya yang tidak tepat misalnya hanya memberikan INH
dan etambutol pada awal pengobatan
karena di lingkungan tersebut telah terdapat resistensi yang tinggi
terhadap obat yang digunakan, misalnya memberikan rifampisin dan INH
saja pada daerah dengan resistensi terhadap kedua obat tersebut sudah
cukup tinggi.
Pemberian obat yang tidak teratur, misalnya hanya dimakan dua
atau tiga minggu lalu stop, setelah dua bulan berhenti kemudian berpindah
dokter dan mendapat obat kembali selama dua atau tiga bulan lalu stop
lagi, demikian seterusnya
Fenomena “ addition syndrome” (Crofton, 1987), yaitu suatu obat
ditambahkan dalam suatu paduan pengobatan yang tidak berhasil. Bila
kegagalan itu terjadi karena kuman TB telah resisten pada paduan yang
pertama, maka “penambahan” (addition) satu macam obat hanya akan
menambah panjang nya daftar obat yang resisten
Penggunaan obat kombinasi yang pencampurannya tidak dilakukan secara
baik, sehingga mengganggu bioavailabiliti obat
Penyediaan obat yang tidak reguler, kadang obat datang ke suat daerah
kadang terhenti pengirimannya sampai berbulan-bulan
Pengobatan Tuberkulosis Resisten Ganda (MDR)
Pengobatan MDR-TB hingga saat ini belum ada paduan pengobatan yang
distandarisasi untuk penderita MDR-TB.
Pemberian pengobatan pada dasarnya “tailor made”, bergantung
dari hasil uji resistensi dengan menggunakan minimal 2-3 OAT yang masih
sensitif dan obat tambahan lain yang dapat digunakan yaitu - - golongan
fluorokuinolon (ofloksasin 1x400mg dan siprofloksasin 2x500mg),
- aminoglikosida (amikasin, kanamisin dan kapreomisin),
- etionamid, sikloserin, klofazimin, amoksilin+ as.klavulanat.
Reversibel
Irreversibel
OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN
A. BRONKODILATOR
AGONIS ADRE
R/ ADRE DIHAMBAT XANTIN
ADENILAT SIKLASE F. DIESTERASE
ATP c AMP AMP
BRONKODILATASI
1. ADRENERGIK
1.1. EPINEFRIN
- SANGAT BERMANFAAT
UNTUK STATUS ASMATIKUS DAN ASMA AKUT
- F. DINAMIK :
MEMPUNYAI AKTIVITAS THD RESEPTOR , 1 DAN 2
BRONKODILATASI, STIMULASI JANTUNG
F. KINETIK
- ORAL DIRUSAK ENZIM Catechol-O-methyltransferase (COMT)
DAN MonoAmine Oxidase (MAO)
- SUBKUTAN ABSORBSI LEBIH LAMBAT KRN
VASOKONSTRIKSI
LOKAL
- IM ABSORBSI LEBIH CEPAT
- SEMPROTAN HIDUNG EFEKNYA LOKAL TP DPT SISTEMIK
EFEK SAMPING
- RASA TAKUT, GELISAH, SAKIT KEPALA BERDENYUT, TREMOR,
PALPITASI, SUKAR BERNAFAS
- DS >> ATAU IV DPT TERJADI PERDARAHAN OTAK
- PS PENYAKIT JTG DPT TERJADI ARITMIA, FIBRILASI VENTRIKEL
KONTRA INDIKASI
- HIPERTENSI
- HIPERTIROID
- ARITMIA
- ANGINA PECTORIS
INDIKASI
- BRONKOSPASME
- SYOK ANAFILAKTIK
- VASOKONSTRIKSI LOKAL
- HENTI JANTUNG
1.2. EFEDRIN
- MASIH BANYAK DIPAKAI KRN MURAH DAN DPT
PER ORAL
F. DINAMIK
- MRPKN ADRENERGIK BEKERJA TIDAK
LANGSUNG
- EFEKNYA MIRIP EPINEFRIN TP LBH LAMBAT
DAN LAMA ( 10 X EPI ), EFEK SENTRALNYA LEBIH
KUAT
- EFEK BRONKODILATORNYA LEBIH KECIL
DIBANDING EPINEFRIN
- MERUPAKAN STIMULAN RINGAN
F. KINETIK
- ABSORBSI PER ORAL BAIK
- DAPAT MELEWATI Barrier Blood Brain
EFEK SAMPING
- TAKIKARDI, SAKIT KEPALA,
TREMOR, RASA MELAYANG
- PENINGKATAN TEKANAN DARAH
INDIKASI : ASMABRONKIAL, COPD
KONTRA INDIKASI
- HIPERTENSI
- PENYAKIT JANTUNG
1.3. ISOPROTERENOL
NAMA LAIN : ISOPROPILNOREPINEFRIN ISOPRENALIN
FARMAKOLOGI