Anda di halaman 1dari 23

Antitusif, ekspektoran dan mukolitik

Helga maurizka
1611013011
Batuk

✘ Batuk merupakan suatu bentuk refleks pertahanan


tubuh yang sangat penting untuk mengeluarkan benda
asing seperti bakteri dan virus yang masuk ke saluran
pernapasan.
✘ Batuk bukanlah merupakan penyakit, mekanisme batuk
timbul oleh karena paru-paru mendapatkan agen
pembawa penyakit masuk ke dalamnya sehingga
menimbulkan batuk untuk mengeluarkan agen tersebut.
✘ Batuk dapat juga menimbulkan berbagai macam
komplikasi seperti pneumotoraks,
pneumomediastinum, sakit kepala, pingsan, herniasi
diskus, hernia inguinalis, patah tulang iga, perdarahan
subkonjungtiva, dan inkontinensia urin
Mekanisme batuk
✘ Fase iritasi
Iritasi dari salah satu saraf sensoris nervus vagus di laring, trakea, bronkus
besar, atau serat afferen cabang faring dari nervus glosofaringeus dapat
menimbulkan batuk. Batuk juga timbul bila reseptor batuk di lapisan
faring dan esofagus, rongga pleura dan saluran telinga luar dirangsang.
✘ Fase inspirasi
Pada fase inspirasi glotis secara refleks terbuka lebar akibat kontraksi otot
abduktor kartilago aritenoidea. Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat,
sehingga udara dengan cepat dan dalam jumlah banyak masuk ke dalam
paru. Hal ini disertai terfiksirnya iga bawah akibat kontraksi otot toraks,
perut dan diafragma, sehingga dimensi lateral dada membesar
mengakibatkan peningkatan volume paru. Masuknya udara ke dalam paru
dengan jumlah banyak memberikan keuntungan yaitu akan memperkuat
fase ekspirasi sehingga lebih cepat dan kuat serta memperkecil rongga
udara yang tertutup sehingga menghasilkan mekanisme pembersihan yang
potensial.
✘ Fase kompresi
Fase ini dimulai dengan tertutupnya glotis akibat kontraksi otot adduktor
kartilago aritenoidea, glotis tertutup selama 0,2 detik. Pada fase ini tekanan
intratoraks meninggi sampai 300 cmH2O agar terjadi batuk yang efektif.
Tekanan pleura tetap meninggi selama 0,5 detik setelah glotis terbuka .
Batuk dapat terjadi tanpa penutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu
meningkatkan tekanan intratoraks walaupun glotis tetap terbuka.
✘ Fase ekspirasi
Pada fase ini glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot
ekspirasi, sehingga terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan
kecepatan yang tinggi disertai dengan pengeluaran benda-benda asing dan
bahan-bahan lain. Gerakan glotis, otot-otot pernafasan dan cabang-cabang
bronkus merupakan hal yang penting dalam fase mekanisme batuk dan
disinilah terjadi fase batuk yang sebenarnya. Suara batuk sangat bervariasi
akibat getaran sekret yang ada dalam saluran nafas atau getaran pita suara.
Penyebab batuk

✘ Iritan
- Rokok, asap, SO2, Gas di tempat kerja.
✘ Mekanik
- Retensi sekret bronkopulmoner, Benda asing
dalam saluran nafas, Post nasal drip, Aspirasi
✘ Penyakit Paru Obstruktif
- Bronkitis kronis
- Asma
- Emfisema
- Firbrosis kistik
- Bronkiektasis
✘ Penyakit Paru Restriktif
- Pneumokoniosis
- Penyakit kolagen
- Penyakit granulomatosa
✘ Infeksi
- Laringitis akut
- Brokitis akut
- Pneumonia
- Pleuritis
- Perikarditis
✘ Tumor
- Tumor laring
- Tumor paru
Jenis batuk

 Jenis batuk dapat diklasifikasikan berdasarkan


waktu:
a.Batuk AkutBatuk akut berlangsung selama kurang
dari tiga minggu dan merupakan simptom
respiratori. Kebanyakan kasus batuk akut disebabkan
oleh infeksi virus respiratori yang merupakan self-
limiting dan bisa sembuh selama seminggu.
b. Batuk Kronis Batuk kronis berlangsung lebih dari
delapan minggu. Batuk yang berlangsung secara
berterusan. Penyebab dari batuk kronis adalah
penyakit refluks gastro-esofagus, rinosinusitis, asma,
dan hal lain yang masih belum diketahui secara pasti.
 Berdasarkan tanda klinis
a. Batuk produktif
merupakan suatu mekanisme perlindungan dengan
fungsi mengeluarkan zat-zat asing (kuman, debu,dsb)
dan dahak dari batang tenggorokan.
Terapi: obat batuk ekspektoran, mukolitik
b. Batuk non-produktif
bersifat “kering” tanpa adanya dahak, misalnya pada
batuk rejan (pertussis, kinkhoest), atau juga karena
pengeluarannya memang tidak mungkin, seperti pada
tumor.
Terapi: obat batuk supressan
Ekspektoran

✘ Ekspektoran merupakan obat yang dapat


merangsang pengeluaran dahak dari saluran
pernafasan (ekspektorasi). Penggunaan
ekspektoran ini didasarkan pengalaman
empiris. Tidak ada data yang membuktikan
efektivitas ekspektoran dengan dosis yang
umum digunakan.
Mekanisme kerja:
Stimulasi mukosa saluran nafas , merangsang
sekresi kelenjar saluran napas melalui nervus
vagus →menurunkan viskositas →
mempermudah pengeluaran dahak.
Contoh golongan obat ekspektoran

Kalium Iodida
✘ Kombinasi dengan ekspekstoran lain / antitusif
✘ Kurang efektif untuk batuk
✘ Menstimulasi sekresi dan mengencairkan mukus
✘ Efek samping: gangguan tiroid dan hiperkalemia
✘ Hati – hati penggunaan pada penderita dengan
insufisiensi, ginjal
✘ Dosis : 3 kali 0,5-1 g / hari. Maksimal 6 g sehari
✘ Indikasi: Obat gondok, hipertirosis, katarak
Amonium klorida
✘ Amonium klorida menghasilkan efek ekspektoran yaitu
mengencerkan dahak.
✘ Dosis: 3-4X sehari 100 mg-150 mg maksimum 3 g.
✘ untuk amonium klorida dalam bentuk suntikan, bila
digunakan bersama dengan obat spironolactone dapat
meningkatkan risiko asidosis.
✘ Efek samping: Mengantuk, Mual, Muntah, Nyeri
lambung, Hipokalemia, Kekurangan kalsium, Asidosis
metabolik, Kejang, Gangguan kesadaran atau mental
Gliseril Guaiakolat ( guaiphenesine)
✘ mekanisme kerja Gliseril Guaiakolat dengan cara
meningkatkan volume dan menurunkan viskositas
dahak di trakhea dan bronki, kemudian
merangsang pengeluaran dahak menuju faring.
✘ Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap guaifenesin
atau komponen lain yang ada di formulasi.
✘ Dosis : 2-4 kali 200-400 mg / hari
✘ Efek samping: Pening, mengantuk, sakit kepala,
kulit kemerahan, level asam urat menurun, mual,
muntah, nyeri perut.
Ipecacuanhae radix
✘ Dalam jumlah amat kecil sebagai menambah nafsu
makan, Dalam jumlah sedang sebagai diaforetika dan
ekspektoransia, Dalam jumlah besar ssebagai emetika.
✘ Efek samping: muntah-muntah dosis besar
✘ Kadar emetin 2,0%
Mukolitik

✘ Obat golongan ini berkhasiat melarutkan dan


mengencerkan dahak yg kental sehingga lebih
mudah dikeluarkan melalui batuk dan sering
digunakan pada penderita Bronkhitis.
Contoh golongan obat mukolitik

Bromhexine
✘ 4-8 mg, 3 kali sehari.
✘ Bromhexine dapat meningkatkan penyerapan
obat-obatan antibiotik jika digunakan secara
bersamaan.
✘ Efek samping: Pusing, Sakit kepala, Mual,
Perut kembung, Diare, Gatal, Ruam, Sesak
napas, Angioedema atau pembengkakan di
bawah kulit
Ambroksol
✘ Metabolit bromhexine
✘ Dosis 30 hingga 120 mg perhari
✘ Penggunaan ambroxol bersamaan dengan
antibiotik, seperti cefuroxime, amoxicillin,
doxycyclin, dan erythromycin, dapat
meningkatkan konsentrasi antibiotik di dalam
jaringan paru-paru.
✘ Efek samping : rasa mual, muntah dan nyeri
ulu hati
Asetilsistein
✘ Dosis : 3-4 kali 1-10 ml dari larutan 20%
✘ Efek samping: Mengantuk, Mual, Muntah,
Sariawan, Pilek, Demam
✘ Mekanisme kerja dengan cara melepaskan
ikatan disulfida mukoprotein sehingga
menurunkan viskositas sputum
✘ Diberikan secara semprotan ( nebulization)
atau sebagai obat tetes hidung
Antitusif

Obat antitusif berfungsi menghambat atau


menekan batuk dengan menekan pusat batuk
serta meningkatkan ambang rangsang sehingga
akan mengurangi iritasi. Secara umum
berdasarkan tempat kerja obat, antitusif dibagi
atas antitusif yang bekerja di perifer dan antitusif
yang bekerja di sentral. Antitusif yang bekerja di
sentral dibagi atas golongan narkotik dan
nonnarkotik.
Contoh golongan obat antitusif

Codein
✘ Obat ini bekerja secara langsung pada sistem saraf
pusat untuk mengurangi rasa sakit yang dialami.
✘ obat golongan analgesik opioid yang digunakan
untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga berat.
✘ Dosis : 3-4 kali 10-30 mg / hari
✘ Efek samping: Pusing, limbung., Mulut kering,
Mual dan muntah, Kehilangan nafsu makan,
Mudah merasa lelah, Konstipasi, Merasa nyeri
pada perut, Muncul ruam ringan pada kulit.
Dekstrometorfan
✘ Dextromethorphan bekerja dengan cara
menekan dorongan untuk batuk yang berasal
dari otak.
✘ Dosis : 3-4 kali 10-30 mg / hari
✘ Efek samping: Mengantuk, Pusing, Mual,
Muntah.
✘ Tidak berefek adiksi dan analgesik
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai