Helga maurizka
1611013011
Batuk
✘ Iritan
- Rokok, asap, SO2, Gas di tempat kerja.
✘ Mekanik
- Retensi sekret bronkopulmoner, Benda asing
dalam saluran nafas, Post nasal drip, Aspirasi
✘ Penyakit Paru Obstruktif
- Bronkitis kronis
- Asma
- Emfisema
- Firbrosis kistik
- Bronkiektasis
✘ Penyakit Paru Restriktif
- Pneumokoniosis
- Penyakit kolagen
- Penyakit granulomatosa
✘ Infeksi
- Laringitis akut
- Brokitis akut
- Pneumonia
- Pleuritis
- Perikarditis
✘ Tumor
- Tumor laring
- Tumor paru
Jenis batuk
Kalium Iodida
✘ Kombinasi dengan ekspekstoran lain / antitusif
✘ Kurang efektif untuk batuk
✘ Menstimulasi sekresi dan mengencairkan mukus
✘ Efek samping: gangguan tiroid dan hiperkalemia
✘ Hati – hati penggunaan pada penderita dengan
insufisiensi, ginjal
✘ Dosis : 3 kali 0,5-1 g / hari. Maksimal 6 g sehari
✘ Indikasi: Obat gondok, hipertirosis, katarak
Amonium klorida
✘ Amonium klorida menghasilkan efek ekspektoran yaitu
mengencerkan dahak.
✘ Dosis: 3-4X sehari 100 mg-150 mg maksimum 3 g.
✘ untuk amonium klorida dalam bentuk suntikan, bila
digunakan bersama dengan obat spironolactone dapat
meningkatkan risiko asidosis.
✘ Efek samping: Mengantuk, Mual, Muntah, Nyeri
lambung, Hipokalemia, Kekurangan kalsium, Asidosis
metabolik, Kejang, Gangguan kesadaran atau mental
Gliseril Guaiakolat ( guaiphenesine)
✘ mekanisme kerja Gliseril Guaiakolat dengan cara
meningkatkan volume dan menurunkan viskositas
dahak di trakhea dan bronki, kemudian
merangsang pengeluaran dahak menuju faring.
✘ Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap guaifenesin
atau komponen lain yang ada di formulasi.
✘ Dosis : 2-4 kali 200-400 mg / hari
✘ Efek samping: Pening, mengantuk, sakit kepala,
kulit kemerahan, level asam urat menurun, mual,
muntah, nyeri perut.
Ipecacuanhae radix
✘ Dalam jumlah amat kecil sebagai menambah nafsu
makan, Dalam jumlah sedang sebagai diaforetika dan
ekspektoransia, Dalam jumlah besar ssebagai emetika.
✘ Efek samping: muntah-muntah dosis besar
✘ Kadar emetin 2,0%
Mukolitik
Bromhexine
✘ 4-8 mg, 3 kali sehari.
✘ Bromhexine dapat meningkatkan penyerapan
obat-obatan antibiotik jika digunakan secara
bersamaan.
✘ Efek samping: Pusing, Sakit kepala, Mual,
Perut kembung, Diare, Gatal, Ruam, Sesak
napas, Angioedema atau pembengkakan di
bawah kulit
Ambroksol
✘ Metabolit bromhexine
✘ Dosis 30 hingga 120 mg perhari
✘ Penggunaan ambroxol bersamaan dengan
antibiotik, seperti cefuroxime, amoxicillin,
doxycyclin, dan erythromycin, dapat
meningkatkan konsentrasi antibiotik di dalam
jaringan paru-paru.
✘ Efek samping : rasa mual, muntah dan nyeri
ulu hati
Asetilsistein
✘ Dosis : 3-4 kali 1-10 ml dari larutan 20%
✘ Efek samping: Mengantuk, Mual, Muntah,
Sariawan, Pilek, Demam
✘ Mekanisme kerja dengan cara melepaskan
ikatan disulfida mukoprotein sehingga
menurunkan viskositas sputum
✘ Diberikan secara semprotan ( nebulization)
atau sebagai obat tetes hidung
Antitusif
Codein
✘ Obat ini bekerja secara langsung pada sistem saraf
pusat untuk mengurangi rasa sakit yang dialami.
✘ obat golongan analgesik opioid yang digunakan
untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga berat.
✘ Dosis : 3-4 kali 10-30 mg / hari
✘ Efek samping: Pusing, limbung., Mulut kering,
Mual dan muntah, Kehilangan nafsu makan,
Mudah merasa lelah, Konstipasi, Merasa nyeri
pada perut, Muncul ruam ringan pada kulit.
Dekstrometorfan
✘ Dextromethorphan bekerja dengan cara
menekan dorongan untuk batuk yang berasal
dari otak.
✘ Dosis : 3-4 kali 10-30 mg / hari
✘ Efek samping: Mengantuk, Pusing, Mual,
Muntah.
✘ Tidak berefek adiksi dan analgesik
terimakasih