Anda di halaman 1dari 7

ANTIHISTAMINIKA

Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamin (penghambatan saingan). Pada awalnya hanya dikenal satu tipe antihistaminikum, tetapi setelah ditemukannya jenis reseptor khusus pada tahun 1972, yang disebut reseptor-H2,maka secara farmakologi reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe , yaitu reseptor-H1 da reseptor-H2. Berdasarkan penemuan ini, antihistamin juga dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni antagonis reseptor-H1 (singkatnya disebut H1-blockers atau antihistaminika) dan antagonis reseptor H2 ( H2-blockers atau zat penghambat-asam Histamin (suatu autacoid ataau hormone lokal) adalah suatu amin nabati (bioamin) yang ditemukan oleh dr. Paul Ehrlich (1878) dan merupakan produk normal dari pertukaran zat histidim melalui dekarboksilasi enzimatis. Asam amino ini masuk ke dalam tubuh terutama dalam daging (protein) yang kemudian di jaringan (juga di usus halus) diubah secara enimatis menjadi histamine (dekarboksilasi). Zat-zat Tersendiri 1. Derivat Etanolamin (X=O) Zat-zat ini memiliki daya kerja antikolinergis dan sedatif yang agak kuat. a. Difenhidramin : Benadryl Di samping daya antikolinergis dan sedative yang kuat, antihistamin ini juga bersifat spasmolitis, anti-emetis dan antivertigo (antipusing). Digunakan sebagai obat tambahan pada terapi penyakit Parkinson dab sebagai obat antigatal pada urticaria akibat alergi (Caladryl). Dosis: oral 4 dd 25-50 mg, i.v. 10-50 mg. Orfenadrin (2-metildifenhidramin, Disipal) memiliki daya antikolinergis dan sedative yang ringan, sehingga lebih disukai sebagai obat tambahan pada pengobatan Parkinson dan terhadap gejala ekstrapiramidal pada terapi degan antipsikotika. Dosis : oral 3 dd 50 mg. Dimenhidrinat (Dramamine) adalah senyawa klorteofilinat dari difenhidramin yang khusus digunakan terhadap mabuk jalan dan muntah karena kehailan. Dosis : oral 4 dd 50-100 mg, i.m. 50 mg. Klorfenoksamin (Systral) adalah derivate klor dan metal, yang adakalanya digunakan sebagai obat tambahan pada terapi penyakit Parkinson. Dosis : oral 2-3 dd 20-40 mg (klorida); dalam krem 1,5 % b. Klemastin : Tavegyl Zat ini memiliki struktur yang mirip klorfenoksamin, tetapi dengan substituent siklis (piridil). Efek antihistaminnya amat kuat; mulai bekerjanya cepat (dalam beberapa menit) dan bertahan lebih dari 10 jam. Mekanisme kerjanya adalah a.l. mengurangi permeabilitas kapiler dan efektif terhadap pruritus allergic (gatal-gatal). Dosis: oral 2 dd 1 mg a.c. (fumarat), i.m. 2 dd 2 mg. 2. Derivat Etilendiamin (X=N) Turunan Stuktur Umum : Etilendiamin Ar(Ar)N-CH2-CH2-N(CH3)2

Contoh

1.

Tripelenamin HCl (azaron,Tripel),mempunyai efek antihistamin sebanding difenhidramin

dengan efek samping lebih rendah.Tripelenamin juga digunakan untuk pemakaian setempat karena mempunyai efek anastesi setempat.Efektif untuk pengobatn gejala alergi kulit,seperti pruritis dan urtikaria kronik. 2. Antazolin HCl (Antistine) mempunyai aktivitas antihistamin lebih rendah dibanding turunan

etilendiamin lain. Antazoin mempunyai efek antikolinergik dan lebih banyak digunakan untuk pemakain setempat dua kali lebih besar dibanding prokain HCl.Dosis untuk obat mata : larutan 0,5% Efek antihistaminnya tidak begitu kuat tetapi tidak merangsang selaput lender, sehingga cocok digunakan pada pengobatan gejala-gejala alergis pada mata dan hidung (selesma) sebagai sediaan kombinasi dengan nafazolin (Antistin-Privine). Dosis: oral 2-4 dd 50-100 mg (sulfat).

3.

Mebhidrolinnafadisilat (Incidal,Histapan),Stukturnya mengandung rantai samping amenopropi

dalam system heterosiklik karbonil dan bersifat kaku. Senyawa tidak menimbulkan efek analgesic dan anestesi setempat. Mehibdrolin digunakan untuk pengobatan gejala pada alergi dermal,seperti dermatitis dan ekzem,konjugtivitas,dan asma bronkial. Penyerapan obat dalam saluran cerna relatif lambat,kadar plasma tetinggi dicapai setelah 2 jam dan menurun secara bertahap sampai 8 jam. 4. Tripelennamin (Tripel), kini hanya digunakan sebagai krem 2 % pada gatal-gatal akibat alergi terhadap sinar matahari, sengatan serangga, dll. 5. Mepirin (piranisamin) adalah derivate metoksi dari tripelennamin yang digunakan dalam kombinasi dengan feniramin dan fenil-propanolamin (*Triaminic drops) terhadap hay fever. 6. Klemizol adalah derivat klor yang kini hanya digunakan dalam salep/suppositoria antiwasir (*Scheriproct, *Ultraproct)

3. Derivat Propilamin (X=C) Obat-obat dari kelompok ini memiliki daya kerja antihistamin yang kuat. a. Feniramin : Avil Feniramin memiliki daya kerja antihistamin dan efek meredakan batuk yang cukup baik, maka juga digunakan dalam ramuan obat batuk. Dosis : oral 3 dd 12,5 25 mg (maleat) atau 1 dd 50 mg tablet retard; i.v. 1-2 dd 50 mg; krem 1,25%. Klorfeniramin (klorfenamin, klorfenon) adalah derivat klor dengan daya kerja 10 kali lebih kuat dan dengan derajat toksisitas yang sama. Efek sampingnya sedated ringan dan sering kali digunakan dalam obat batuk. Deksklorfeniramin (Polaramine) adalah bentuk dekstronya yang dua kali lebih kuat daripada bentuk-dl (rasemis)-nya. Tripolidin (*Actived, *Stop-Cold) adalah derivat dengan rantai-sisi pirolidin, yang daya kerjanya agak kuat. Mulai kerjanya pesat dan bertahan lama, sampai 24 jam (tablet retard). Dosis: oral 1 dd 10 mg (klorida) pada malam hari berhubung efek sedatifnya.

4. Derivat Piperazin Obat-obat dari kelompok ini tidak memiliki inti-etilamin tetapi long-acting (lebih dari 10 jam). a. Siklizin : Martzine, *Migril

Mulai kerjanya cepat dan bertahan 4-6 jam. Terutama digunakan sebagai obat anti-emetik dan pencegah mabuk jalan. Pada hewan percobaan, siklizin dan derivatnya meklozin (Suprimal) bersifat teratogen. Karena sifatnya ini, peredarannya di Indonesia dilarang sejak Januari 1963. Tetapi pada manusia efek teratogennya belum pernah terbukti dan di kebanyakan negara Barat masih dipasarkan. Meskipun demikian, obat-obat ini jangan diberikan pada wanita hamil, terutama selama trisemester pertama. Dosis: mabuk jalan 1 jam sebelum berangkat 50 mg, bila perlu 3 kali sehari, pada mual dan muntah 3-4 dd 50 mg, anak-anak 6-13 tahun 3 dd 25 mg.

Homoklorsiklizin (Homoclomin) adalah derivat-klor, pada mana cincin-piperazin diganti dengan cincin 7-diazepin. Bersifat anti-serotonin dan digunakan pada pruritus allergic (gatal-gatal). Dosis: oral 1-3 dd 10 mg. Homoklorsiklizin (Homoclomin) mempunyai spectrum kerja luas merupakan antagonis yang kuat terhadap histamin,serotonin dan asetilkolin,serta dapat memblok kerja bradikinin slow reacting substance of anaphylaxis (SRS-A).Homoklorsiklizin digunakan untuk alergi dermal,seperti pruritis,ekzem dermatitis dan erupsi,serta alergi rinitis.Penyerapan obat dalam saluran cerna cukup baik,kadar plasma tertinggi dicapai 1 jam setelah pemberian oral

b. Sinarizin: Stugeron Derivat-cinnamyl dari siklizin ini di samping sifat anti-histaminnya juga berdaya vasodilatasi perifer. Sifat ini berkaitan dengan efek relaksasinya terhadap arteriole perifer (betis, kaki-tangan) dan otak, karena penghambatan masuknya ion kalsium ke dalam sel-sel otot polos. Di samping itu juga berkhasiat antipusing dan antiemetis dan sering kali digunakan sebagai obat vertigo, telinga berdesing (tinnitus) dan pada mabuk jalan. Mulai kerjanya agak cepat, bertahan selama 6-8 jam dengan efek relative ringan. Dosis: oral 2-3 dd 25-50 mg. Flunarizin (Sibelium) adalah derivat-difluor dengan daya kerja antihistamin lemah.

Namun, sebagai antagonis-kalsium sifat vasorelaksasinya kuat. Digunakan terhadap vertigo dan sebagai obat pencegah migrain.

c. Oksatomida : Tinset Derivat siklizin ini (1982) memiliki daya kerja antihistamin, antiserotonin, antileukotrien dan juga efek menstabilisasi mastcells. Berdasarkan sifat-sifat ini, oksatomida digunakan sebagai obat pencegah maupun pengobatan asma dan hay fever. Juga memiliki efek stimulasi nafsu makan. Dosis: oral 2 dd 30 mg p.c.; untuk asma 120 mg sehari. Oksatomid (Tinset) merupakan antialergi baru yang efektif terhadap berbagai jenis reaksi alergi.Mekanisme kerjanya berbeda dengan antihistamin klasik lainya yaitu dengan menekan pengeluaran mediator kimia dari sel mast,sehingga menghambat efeknya.Kerja antialergi lebih luas dibanding antihistamin klasik lainya yang hanya memblokade efek dari histamin. Oksatomid digunakan untuk pencegahan dan pengobatan alergi rinitis ,urtikaria kronik dan aergi makanan.Oksatomid juga untuk asam ekstrensik tetapi tidak untuk pencegahan. Pada umumnya diberikan sesudah makan.

d. Hidroksizin: Iterax, Atarax

Derivat-klor ini adalah salah satu antihistamin pertama (1957) dengan perlbagai macam khasiat, a.l. sedatif dan anksiolitis, spasmolitis, anti-emetis serta antikolinergis. Sangat efektif pada urticaria dan gatal-gatal. Dosis: 1-2 dd 50 mg. untuk anxiolyse: 1-4 dd 50 100 mg. Cetrizin (Riztec, Zyrtec) adalah metabolit aktif dari hidroksizin (1987) dengan kerja kuat dan panjang (t 8-10 jam). Merupakan obat generasi kedua, bersifat hidrofil, sehingga tidak bekerja sedatif, juga tidak antikolinergis. Menghambat migrasi dari granulosit eosinofil, yang berperan pada reaksi alergi lambat. Digunakan pada urticaria dan rhinitisconjunctivitis. Dosisnya: 1 dd 10 mg malam hari. Hidroksizin HCl (Iterx),dapat menekan aktivitas daerah tertentu subkortikal system saraf pusat sehingga digunakan untuk memperbaiki gejala ketegangan dan kecemasan pada psikoneurosis dan sebagai sedative pada pramedikasi anestesi.Hidroksizin juga mempunyai efek antihistamin,bronkodilator,analgesic dan antiemetik.Penyerapan obat dalam saluran cerna cepat,awal kerja cepat 15 30 menit.Kadar darah tertinggi dicapai 2 jam setelah pemberian oral.dengan waktu paro plasma 12 20 jam.

5. Derivat Fenotiazin Senyawa trisiklis ini memiliki daya kerja antihistamin dan antikolinergis yang tidak begitu kuat, tetapi sering kali berefek sentral kuat dengan khasiat neuroleptis. Berdasarkan sifat ini, turunannya banyak digunakan sebagai obat pada keadaan psikosis. Juga sering kali digunakan dalam obat batuk berhubung dengan efek sedatifnya dan meredakan batuk.

a. Prometazin: Phenergan Prometazin HCl (Camergen,Phenergen,Prome), merupakan antihistamin H1 dengan aktivitas cukupan dan masa kerja panjang digunakan sebagai antiemetik dan tranquilizer.Prometazin menimbulkan efek sedasi cukup besar dan digunakan pula untuk pemakaian setempat karena mempunyai efek amastesi setempat Efek sampingnya bersifat umum, tetapi kadang kala dapat terjadi hipotensi, fotosensibilisasi, hypothermia (suhu badan rendah) dan efek terhadap darah (leucopenia, agranulocytosis). Semua senyawa fenotiazin dapat menimbulkan reaksi ini. Dosis: oral 3 dd 25-50 mg dan sebaiknya dimulai pada malam hari; i.m. 50 mg.

Oksomemazin (Doxergan) adalah Oksomemazin antagonis H1 yang kuat dengan masa kerja panjang,dipergunakan untuk memperbiki gejala alergi terutama alergi rinitis dan kutaneus dan untuk antibatuk.derivat-dioksi (pada atom-S) dengan daya kerja dan penggunaan sama seperti prometazin, a.l. dalam obat batuk (Toplexii). Dosis: oral 2-3 dd 10 mg.

b. Isotipendil: Andantol. merupakan antagonis H1 turunan azafenotiazin,digunakan sebagai antipiuretik,urtikaria dan dermatitis.Senyawa ini menimbulkan efek yang cukup besar.Masa kerja obat 6 jam.Kadang kadang digunkan sbagai antihistamin setempat. Derivat-azofenotiazin ini bekerjanya lebih singkat dari prometazin dengan efek sedative yang lebih ringan. Dosis: oral 3-4 dd 4-8 mg; i.m./i.v. 10 mg.

6. Derivat Trisiklis Sejumlah antihistaminika memiliki rumus dasar yang terdiri atas suatu cincin tujuh yang terdiri atas suatu cincin tujuh yang terikat pada dua cincin-enam di kanan dan kiri. Zat-zat ini memiliki daya kerja anti-serotonin kuat dengan menstimulasi nafsu makan. Penggunaannya terutama sebagai perangsang nafsu makan dan pada urticaria, juga sebagai obat interval pada migraine.

a. Siproheptadin (Periactin) Berdasarkan efek stimulasinya terhadap pertumbuhan jaringan normal, dahulu obat ini banyak digunakan untuk pasien yang kurus dan nafsu makan buruk. Lama kerjanya 4-6 jam, daya antikolinergisnya ringan. Efek sampingnya umum; rasa kantuk biasanya lewat sesudah seminggu. Namyn, obat ini sekarang dianjurkan penggunaannya hanya sebagai antihistaminikum. Dosis: oral 3 dd 4 mg (klorida).

b. Pizotifen: Lysagor, Sandomigran. Zat ini berkhasiat antihistamin dan antiseroton. Di samping sebagai stimulant nafsu makan, zat ini juga digunakan pada terapi interval migraine.A DERIVAT TRISIKLIS LAINNYA Mebhidrolin napadisilat : 1. Masa kerjanya 2. Bentuk sediaannya 3. Dosis tunggal dan dewasa : 4 jam : Tablet 50 mg : 50-100 mg

LAPORAN FARMAKOLOGI ANTIHISTAMIN

Oleh :

Dilla Zulfa Rifatul Marifah (M3510019)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Anda mungkin juga menyukai