Anda di halaman 1dari 6

Kortikosteroid Topikal

Afriliani Zahra
03010036
Preparat kortikosteroid dipilih jika gejala terutama sumbatan hidung
akibat respon fase lambat tidak berhasil diatasi dengan obat lain
Kortikosteroid topikal bekerja untuk mengurangi jumlah sel mastosit
pada mukosa hidung, mencegah pengeluaran protein sitotoksik dari
eosinofil, mengurangi aktivitas limfosit dan mencegah bocornya
plasma. Hal ini menyebabkan epitel hidung tidak hiperresponsif
terhadap rangsangan alergen (bekerja pada fase cepat dan lambat).
Kortikosteroid topikal yang sering digunakan adalah beklometason,
budesonid, flunisolid, flutikason, mometason furoat dan triamnisolon
Rhinocort (budesonide)
Indikasi : rhinitis alergi
dan rhinitis vasomotor
Dosis : 2x semprotan
pada pagi hari atau 1x
semprotan pada pagi dan
sore hari
Kontraindikasi :
hipersensitivitas pada
budesonide, terapi
tunggal pada status
asmatikus, terapi pada
asma akut
Efek samping : epistaksis
ringan, bersin

Nasacort (triamnisolone
acetonide)
Indikasi : rhinitis alergi
Dosis : Dewasa dan anak lebih
dari 12 tahun 2x semprotan
tiap lubang hidung 1x/hari
(220 mcg/hr), untuk dosis
pemeliharaan 1x
semprot/hari (110 mcg/hr)
Kontraindikasi :
hipersensitivitas pada
triamnisolone
Efek samping : Sindrom flu,
faringitis,
Hipersensitivitas,insomnia,
sakit kepala, pusing, mukosa
hidung kering, iritasi pada
hidung,
Avamys (fluticasone furoate)
Indikasi : gejala-gejala rinitis alergi
pada orang dewasa, remaja 12
tahun, & anak usia 6-11 tahun.
Dosis : Dewasa & remaja 12 tahun
dosis awal: 2 semprotan pada tiap
lubang hidung, dosis rumat: 1
semprotan pada tiap lubang hidung.
Anak 6-11 tahun dosis awal: 1
semprotan pada tiap lubang hidung,
dapat ditingkatkan menjadi 2
semprotan pada tiap lubang hidung,
lalu dikurangi dosis menjadi 1
semprotan pada tiap lubang hidung
jika gejala sudah terkendali. Semua
dosis diberikan 1 x/hari. Hanya utk
pemberian intra nasal.
Kontraindikasi : hipersensitivitas pada
fluticasone
Efek samping : epistaksis, ulserasi
nasal

Nasonex (momethasone fluorate)
Indikasi : Terapi rinitis tahunan atau musiman, terutama alergi persisten
derajat sedang s/d berat pada dewasa, remaja & anak usia 2-11 tahun.
Terapi polip hidung pada pasien dewasa (18 thn). Terapi gejala-gejala yg
berhubungan dengan rinosinusitis akut tak terkomplikasi ringan s/d
sedang pada dewasa & anak 12 tahun tanpa adanya tanda atau gejala
infeksi bakteri.
Dosis : alergi pada dewasa & anak 12 thn 2 semprotan (50
mcg/semprot) pada tiap lubang hidung 1 x/hr. Dosis total: 200 mcg. Anak
2-11 thn 1 semprotan (50 mcg/semprot) pd tiap lubang hidung 1 x/hr.
Dosis total: 100 mcg. Polip nasal 18 thn 2 semprotan (50
mcg/semprot) pd tiap lubang hidung 2 x/hr. Dosis harian total: 400 mcg.
Rinosinusitis akut tak terkomplikasi ringan s/d sedang 2 semprotan (50
mcg/semprot) pd tiap lubang hidung 2 x/hr. Dosis harian total: 400 mcg.
Kontraindikasi : Infeksi lokal pada mukosa hidung yang tidak diobati,
pasien yang baru saja mengalami operasi hidung atau trauma tidak boleh
menggunakan kortikosteroid nasal hingga luka sembuh
Efek samping : Perdarahan atau bercak darah pada hidung, faringitis,
hidung terasa terbakar atau iritasi.

Anda mungkin juga menyukai