Oleh :
Laila Syafitri, S.Ked
150611012
FitriAriskaMalonaNst, S. Ked
150611010
Preseptor :
dr. Yuri Savitri, M. Ked (Cardio) Sp. JP, FIHA
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
hanya dengan rahmat, karunia dan izinNya penulis dapat menyelesaikan referat
yang berjudul “Transposition of The Great Arteries” sebagai salah satu tugas
dalam menjalani Kepanitraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu
KardiologiRumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara.
Padakesempatanini,penulisjugamengucapkanterimakasihbanyakkepada
dr.Yuri Savitri, M. Ked (Cardio) Sp. JP, FIHAsebagai pembimbing yang telah
meluangkan waktunya memberi arahan kepada penulis selama mengikuti KKS
di Departemen IlmuKardiologi Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten
AcehUtara.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
referat ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan masukan yang membangun demi kesempurnaan referat ini. Semoga
referat ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.
Aceh Utara,Agustus2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 2
2.1 Pengertian................................................................................... 2
2.2 Epidemiologi.............................................................................. 2
2.3 Etiologi....................................................................................... 3
2.4 Patofisiologi............................................................................... 3
2.5 Klasifikasi.................................................................................. 9
2.6 ManifestasiKlinis....................................................................... 10
2.7 Diagnosis.................................................................................... 12
2.8 Diagnosa Banding...................................................................... 21
2.9Tatalaksana.................................................................................. 23
2.10Prognosis................................................................................... 30
BAB 3 KESIMPULAN............................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakitjantungkongenitalataupenyakitjantungbawaan
(PJB)adalahsekumpulanmalformasistrukturjantungataupembuluhdarahbesar yang
keluardariventrikelkanansedangkana.pulmonaliskeluardariventrikelkiri.
dan seterusnyakeparu.Kelainanpenyertaterseringditemukanadalahventricular
septal defect (VSD), atrial septal defect (ASD), patent ductus arterious (PDA),
tahunpascakoreksibedahdapatlebihdari 80%.2,3
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Definisi
dikelompokkankedalamkelainanjantungsianotik, dimanaterjadipemompaandarah
2
3
2.2Epidemiolgi
Transposisiarteribesarmerupakanlebihkurang 5 %
atau besar.6
2.3Etiologi
Teori kedua, yang diajukan oleh Goor dan Edwards, menyatakan bahwa TGA
Usiaibulebihdari 40 tahun
2.4Patofisiologi
meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas metabolik dan hal ini tidak dapat
tercukupi dengan proses difusi saja. Pada saat inilah terjadi pembentukan sistem
Awalnyajantungmerupakansebuahbuluh/tabunglurus yang
Persambunganatrioventrikelakanmembentuksaluranatrioventrikuler yang
(TGA)merupakansuatumalformasikonotrunkalyang
Sampaisekarangteori-teoritersebutmasihdalam perdebatan.9,10
Sampaisaatinibelumadateori yang
lain pada gen target. b) Nonsense mutations, apabilaasam amino diganti oleh stop
diketahuiberdasarkanhasilanalisissekuensingdenganmenggunakanperangkatlunak
Walaupundemikianperludiperhatikanbahwa TGAmerupakanpenyakitmultifaktor
missense mutations
SehinggarisikoterjadinyaTGAsemakinbesarbiladidapatkanfaktorfaktorlingkungans
parutersebutterpisah, dan
10
kehidupanhanyabisaberlangsungapabilaadakomunikasiantaraduasirkulasiini. Jadi
aorta via duktus arteriosus masukkea.pulmonalis dan dari atrium kiri, via foramen
makatidakterdapatpecampuranlagi di tempattersebut,
keadaaninisangatmengancamnyawa pasien.7
2.5Klasifikasi
TGAdibagimenjadi 2 kelompokberdasarkantipetranposisi,
DSV, DSA, dan stenosis pulmonal) dan tidakkompleks (DAP, DSV, DSA,
11
sebagaikelainanpenyerta.
2.6Manifestasi Klinis
ManifestasiklinispasiendenganTGAbergantung pada
adanyapercampuranyang adekuatantarasirkulasisistemikdanparu,danapakahada
stenosispulmonal.Stenosispulmonalterdapatpada10%kasusTGA.
Keadaaninididapatkanpada pasiendengantransposisisederhana.Apabila
Gejalatimbulpadaminggupertama,dansianosisakanmenjadiprogesifapabila
pneumonia ataupertumbuhanbadannyamenjadilambat.Squatting
atauserangansianotikjarang terjadi.11
ManifestasiklinispasienTGAditentukanolehderajatpencampurandarahyang
Padaauskultasi terdengarbunyijantungII
tunggalyangdisebabkanolehbunyikatuppulmonalyang
bersembunyidibelakangkatupaorta.Bisingdapattidakadasamasekalisampaibising
Gangguanhemodinamikakibatkelainanjantungdapatmemberikangejalayang
berkurangnyatoleransilatihan, kekerapaninfeksisalurannapasberulang,dan
napas per menit tetapi tanpa retraksi, mendengus, atau melebar dan tampak
nyaman.
Murmur: murmur biasanya tidak ada kecuali ada VSD kecil atau stenosis
afterload dari sirkulasi sistemik. Pasien-pasien ini datang dengan tanda dan gejala
gagal jantung.13
2.7Diagnosis
a. Deteksi pralahir
Diagnosis TGA dapat dibuat secara akurat sebelum kelahiran jika jantung
janin diperiksa pada saat pemindaian anomali obstetrik. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa jenis perbaikan yang mungkin diperlukan setelah lahir dapat
diprediksi dengan baik. Karena fakta bahwa tampilan empat kamar yang
proporsi keseluruhan kasus TGA pada seri janin telah sedikit dibandingkan
peningkatan tingkat deteksi prenatal untuk TGA hingga 50%. Sekarang umumnya
jantung janin diperlukan sebagai bagian dari proses ini, untuk memastikan bahwa
jantung janin.14,15,16,17
diagnosis dan pengelolaan penyakit jantung bawaan pada janin. Rujukan ini harus
tepat.18,19
setelah lahir dan prognosis untuk bayi mereka. Mereka juga perlu disadarkan akan
fitur-fitur yang dapat mempersulit pengelolaan. Orang tua harus diberikan semua
informasi mengenai kondisi jantung bayi mereka dengan cara yang mereka
pahami dan diberi waktu yang cukup untuk bertanya. Informasi tertulis dan
konseling, penilaian kardiologi janin lebih lanjut akan diberikan. Orang tua harus
diberi kesempatan untuk berbicara dengan ahli bedah jantung anak serta memiliki
pilihan untuk berbicara dengan orang tua lain yang memiliki anak dengan
transposisi. Rincian kontak kelompok dukungan orang tua, baik lokal maupun
Bayi baru lahir dengan TGA dan percampuran intersirkulasi yang tidak
memadai akan menjadi gejala sejak lahir. Sianosis berat adalah temuan klinis awal
yang hampir universal, yang setidaknya selama jam-jam pertama setelah lahir,
sianosis dalam dan hipoksia jaringan merupakan faktor tambahan yang penting
dalam menentukan fungsi ventrikel, asidosis, dan akhirnya gagal organ multipel.
Hasil yang diamati pada radiografi dada bisa normal, tetapi fitur abnormal
berikut juga dapat diamati: bentuk jantung oval atau telur di sisi (karena
besar dan arteri koroner atau gambaran yang menyertainya seperti VSD, obstruksi
LVOT, koarktasio, dan anomali katup mitral. Secara khusus, diameter arteri
pulmonalis utama dan aorta harus diukur; lokasi komisura katup dan juga asal dan
pola arteri koroner dan mengesampingkan malformasi lain yang relevan. Selain
16
itu, ekokardiografi memfasilitasi pencitraan untuk kinerja yang aman dari balloon
atrial septostomy (BAS) (juga dikenal sebagai prosedur Rashkind). Karena BAS
jantung diagnostik pra operasi harus dipertimbangkan hanya pada kasus tertentu
ekokardiografi.21
a. Anamnesis danPemeriksaanfisik
sianosisberat.Pada
kondisipostnatalterjadipenurunantahananparuyangmengakibatkanalirandarahke
Kondisitersebutdapat mengakibatkangagaljantungkiri,hipoksia
beratdanasidosispadaminggupertama
kehidupan.Hipoksiadanasidosisyangterjadidapatmerangsangkarotisdankemoresept
or
otaksehinggamenimbulkanTachypneadandyspnea.Masalahmetabolismelainyang
dapat terjadiadalahhipoglikemia,hipertrofipankreas,hiperinsulinismeserta
terdengarkeras padalineaparasternnalis
kiribagianbawah.Padasebagianbesarkasus,suara jantung
keduakatupsemilunarismeskipunpenutupankatuppulmonal
lebihhaluskarenaterletakdiposterioraorta. Murmurjarang
muncul.Bayibarulahiryang
sangatsianotikdisertaiadanyavaskularisasipulmonalyangmeningkat,kardiomegalid
an tidakadanyabising jantung
dapatdianggapsebagaiTGAsampaiterbuktitidak.Tanda-tanda gagaljantung
tidakmunculkecualibayitelahberusiadiatassatuminggudanterdapatpatent ductus
arteriosus(PDA) besar.22
sistemikdengankandungankarbondioksida tinggidapatmengalamioksigenasidi
paru. Setelah itu, darahyang sudah cukup teroksidasiakan menuju atrium kiri dan
sistemik.Adanyasirkulasitersebutakan menyebabkan
peningkatantekananatriumkiri.Olehkarena
defekseptumventrikeldapatmenutupsecara
spontandenganpertambahanusia,kelangsunganhiduppenderitasangatbergantungpa
Sebaliknya, penderitadengandefek
septumventrikelbesarakanterdapatpercampurandarahyang bagus
tetapiapabilatidakterdapattahanan yangtinggidarialirandarahpulmonalmakadapat
18
terjadikegagalanjantungdengansianosisminimal
atau holosistolik pada linea parasternalis kiri bagian bawah sering kali
muncultetapijarangterdengarkeras.PasieninimemilikikarakteristikIrama gallopdan
rumblealirandiastolikpadaapeks.NamunadanyaVSDyang
akanmengakibatkanhipoksiadanasidosisberat padaawalkehidupantergantung
b. Pemeriksaanlaboratorium
hipokalsemia.10
c. Elektrokardiogram
Olehkarenaaorta
berasaldariventrikelkanan,tekananpadaventrikelkananakan
ditingkatkanmencapailevelsirkulasisistemikdanmengakibatkandinding
2000)danhipertrofiventrikelkanan(RVH).RVHakantampaksebagai gelombang
19
Gambar 3. Gambar 7. EKG pasien dengan C-TGA. Aktivasi septum terjadi dari kanan ke kiri, dan
karena itu gelombang Q terlihat di kanan sadapan prekordial II dan III, tetapi tidak ada gelombang
Q yang terlihat di V5 dan V6.
c. GambaranFoto Thorax
Padatranspositionofthegreatarteries(TGA),arteripulmonalisakanterletakle
Konfigurasijantung
berbentukglobularolehkarenaabnormalitasbatasatriumkanandan
pembesaranatriumkirisehinggamenyerupaitelur.Konfigurasitersebutditambahdeng
gambaran penyempitanmediastinumsuperiorpadafotothorax,sehinggaseolah-
kiri dapat membesar karena peningkatan aliran arteri pulmonalis. Pasien dengan
20
seterusnya
akantampakkardiomegalidengankonturkhaseggonastringsigndanplethora.
ApabilaterdapatVSD besar,akantampakkardiomegaliyang
khaseggonastringsigndanplethoramasif. Padakondisidisertai
stenosispulmonalberat,konturjantung
akanmenyerupaigambarantetralogyofFallot,tetapi pada
umumnyalebihbesardancorakanvaskulerlebihnyataatauplethora.Pada4%-16%
dibawahkatupmitral,bersamadenganelongasidanpenyempitan outflow
ventrikelkiri,akanmembentukgambarankhasyang
anteroposterior.10
21
Gambar 4. Radiografi dada pasien dengan C-TGA dan levocardia (A) dan dextrocardia (B).
d. Echokardiogram
dapatmengarahkan diagnosisTGA,
akantetapidiagnosistetapditegakkanberdasarkanechokardiografi.Kunci penting
pemeriksaansubcostaldengan long-
axisviewakantampakventrikelkirimengalirkandarahmelaluiarteribesaryang berada
diposteriorkemudian bercabang
menjadiarteripulmonaliskanandankiri.Aortatampak
bermuladariventrikelkanandanberadadianteriorpadabidang parasagitalataushort-
axis viewSeptuminteratrialtervisualisasipaling
baikdenganpemeriksaansubcostalfourchamber
dansagitalviewdanshuntingatrialdapatdiperiksa menggunakancolorflowDoppler.
canaldenganmenggunakan
colorflowDoppler.Jalurkeluarventrikelkirijugaharusdinilaidenganseksama dengan
menyingkirkanadanyaobstruksi.Akantetapialatsonografiyang
belummemadaidanbelummemilikiseorang kardiologmakaechocardiography
Gambar6. Penemuan pada ekokardiografiadalah sebagai berikut : dimensi jantung kiri umumnya
kecil (TGAtanpaVSD), tebal, dinding posteriorventrikel kiri (TGAtanpaVSD)
Anamnesis
1. Riwayat sianosis sejak lahir yang selalu ada.
2. Tanda-tanda CHF dengan dipsnea dan kesulitan makan selama periode
bayi baru lahir.
Pemeriksaan Fisik
1. Sianosis sedang hingga berat terjadi terutama pada bayi laki-laki baru
lahir.
2. S2 tunggal dan keras. Tidak terdengar murmur jantung pada bayi dengan
septum ventrikel utuh. murmur awal atau holosistolik VSD mungkin
terdengar pada bayi yang kurang sianotik dengan VSD. Murmur midsistolik
yang lembut pada stenosis pulmonal (obstruksi PS atau LVOT) dapat
terdengar.
3. Jika CHF, terjadi hepatomegali dan dispnea.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Hipoksemia arteri berat biasanya disertai asidosis. Hipoksemia tidak
berespon terhadap inhalasi oksigen.
2. Hipoglikemia dan hipokalsemia kadang-kadang terjadi.
Elektrokardiografi
1. Ada sumbu QRS ke kanan (yaitu, +90 hingga +200 derajat).
2. Hipertrofi ventrikel kanan (RVH) biasanya muncul setelah beberapa hari
pertama kehidupan. Tegangan QRS dan sumbu QRS mungkin normal pada
beberapa bayi baru lahir dengan defek. Setelah 3 hari kehidupan,
gelombang T tegak di V1 mungkin satu-satunya kelainan yang menunjukkan
RVH.
3. Hipertrofi biventrikular (BVH) dapat terjadi pada bayi dengan VSD
besar, PDA. atau penyakit obstruktif vaskular paru karena semua kondisi
ini menghasilkan tambahan hipertrofi ventrikel kiri (LVH).
4. Kadang-kadang terjadi hipertrofi atrium kanan (RAH).
Pemeriksaan X-ray
1. Kardiomegali dengan peningkatan vaskularisasi paru biasanya ada.
2. Siluet jantung berbentuk telur dengan karakteristik mediastinum yang
sempit dan superior.
Riwayat
1. Pasien tidak menunjukkan gejala bila L-TGA tidak berhubungan dengan
defek lainnya.
2. Selama bulan-bulan pertama kehidupan, sebagian besar pasien terkait
defek menjadi simtomatik dengan sianosis akibat VSD dan PS atau CHF
akibat VSD besar.
24
Pemeriksaan Fisik
1. Pasien sianosis jika ada PS dan VSD.
2. Prekordium hiperaktif terjadi dengan adanya VSD yang besar. Thrill
sistolik terjadi dengan adanya PS, dengan atau tanpa VSD.
3. S2 keras dan tunggal di batas sternum kiri atau kanan atas. Murmur
holosistolik derajat 2 sampai 4/6 yang keras di sepanjang batas sternum kiri
bawah menunjukkan adanya VSD atau regurgitasi katup AV sistemik.
Murmur ejeksi sistolik derajat 2 sampai 3/6 terdapat pada batas sternal kiri
atas atau kanan jika terdapat PS. Sebuah gemuruh diastolik apikal mungkin
terdengar jika VSD besar atau TR yang signifikan hadir.
4. Bradikardia, takikardia, atau irama tidak teratur memerlukan
pemeriksaan penunjang untuk gangguan konduksi AV atau aritmia.
Elektrokardiografi
1. Tidak adanya gelombang Q pada V5 dan V6 atau adanya gelombang Q
pada V4R atau VI merupakan karakteristik dari kondisi tersebut. Ini karena
arah depolarisasi septum ventrikel adalah dari LV embrionik ke RV.
2. Berbagai derajat blok AV sering terjadi. Blok AV derajat pertama terjadi
pada sekitar 50% pasien. Blok AV derajat dua dapat berkembang menjadi
blok jantung lengkap.
3. Aritmia atrium dan praeksitasi Wolff-Parkinson-White (WPW) kadang-
kadang muncul.
4. Hipertrofi atrium atau ventrikel, atau keduanya, dapat terjadi pada kasus
yang rumit.
Pemeriksaan X-ray
1. Batas jantung kiri atas yang lurus, dibentuk oleh aorta asendens,
merupakan temuan yang khas.
Ekokardiografi.
4. Situs solitus atau atrium dikonfirmasi oleh drainase vena sistemik (yaitu
vena kava inferior dan superior) ke atrium kanan dan drainase vena
pulmonalis ke atrium kiri.
2.8Diagnosis Banding
a. Tetralogyof Fallot
TOFkarenasecara
hemodinamikdapatmenyerupaikasusTGAdanpartialanomalous pulmonary
memilikikomponenventricularseptal defect(VSD),aortaoverridingpadaVSD,
26
stenosispulmonaldengansebagianbesar beradapada
keseimbangantekananantara ventrikelkanan-kiridanstenosispulmonalberat.
Waktukemunculandanderajatberatsianosis berhubunganlangsung
denganderajatberatstenosispulmonaldanderajatpenurunanaliran
karakteristik :pertama,derajatsianosis
dangejalabervariasi,dimanasetiapkejadianyangmenurunkantahananvaskularsistem
terjadiapabilasudahdilakukankoreksi, tetapipasientanpaintervensidapatmengalami
pasienakanjongkoksetelahmelakukan aktifitasberatuntukmeningkatkantahanan
vaskular sistemiksehinggadapatmenurunkanright-to-leftshunt,kemudiandapat
meningkatkanaliranbalikvena danpada
shaped(Coeurensabotatauheartlikeawoodenshoe). Apeksjantung
terangkatkarenaterdapatRVH,segmenarteripulmonaliscekung
27
Padapartialanomalous pulmonaryvenousreturn(PAPVR)sebagian
padadaerahsuprakardialyaitudivenacavasuperiorataucabang-cabangnya,
padadaerahkardialdiatriumkananatausinusvenosus;padadaerahinfrakardialdivena
pulmonaliske atriumkananataubagianlaindarijantung
kanan,makavolumedarahyangmengisiatrium
kananbertambah.Ventrikelkanandanarteripulmonalisjugabertambahvolumedarahn
ya danmenjadilebar.Atriumkiridanventrikelkiritidakmembesar, bahkankadang
thoraxPAPVRmenyerupaiatrialseptaldefect(ASD)
maupuntranspositionofthegreatarteries(TGA). Tampakpembesaranatriumkanan,
pulmonalis
yangbermuarakeatriumkanansulittervisualisasipadaradiografipolos.Anomalimuara
venapulmonalistampaksebagaipembuluhdarahyang
gambaranscimitarsign.Kelainanmuaravenapulmonalisinisering
dijumpaipadaScimitar syndrom.7
2.9Tatalaksana
bayi baru lahir dengan TGA. Dalam kebanyakan kasus, terutama dengan tidak
adanya diagnosis prenatal, bayi baru lahir dengan TGA perlu distabilkan di unit
tersier, di mana perawatan bedah definitif tersedia. Meskipun intubasi elektif bayi
intubasi.24,25
besar teknologi non-invasif yang terkait dengan evaluasi klinis tanda-tanda vital
mungkin diperlukan): oksimetri nadi pra dan pasca duktus, EKG kontinu,
pasien berventilasi. Selain tanda-tanda vital, keluaran urin harus dipantau secara
dengan pengujian serial untuk kadar laktat darah dan spektroskopi inframerah-
29
dekat (NIRS) pada fase dekompensasi. Neonatus dengan TGA mungkin memiliki
jalur vena umbilikalis, dan akhirnya arteri umbilikalis, yang dimasukkan segera
setelah lahir, yang memfasilitasi pemberian obat yang aman, tetapi tidak terbatas
jalur sentral lainnya harus diminimalkan pada periode pra operasi kecuali pasien
tetap sakit kritis. Untuk menilai saturasi vena campuran, pengambilan sampel di
b. Manajemen hemodinamik
Penatalaksanaan awal bayi baru lahir dengan TGA harus fokus pada
dan koreksi asidosis. Prioritas segera setelah lahir dan selama beberapa jam
pertama hidup adalah untuk menentukan apakah pencampuran antara sistemik dan
sirkulasi paru memadai. Segera setelah lahir, infus PGE1 intravena (IV)
dosis: dosis yang lebih tinggi hingga 0,1 mg/kg/menit mungkin diperlukan ketika
bervariasi dari 0,0125 hingga 0,05 mg/kg/menit, dan pasien dapat disapih, mulai
30
2-4 jam setelah inisiasi, asalkan saturasi oksigen (O2) dan perfusi jaringan tetap
dapat diterima. Namun demikian, penggunaan PGE1 mungkin tidak cukup, karena
yang biasa termasuk nonopioid (yaitu parasetamol), opioid (morfin atau fentanil
yang berguna dan aman dengan sifat ansiolitik dan tidak ada efek depresi
kehidupan lanjut neonatus. Bersamaan dengan itu, infus PGE1 harus dimulai
septostomi atrium. Setelah pencampuran yang memadai telah dicapai pada tingkat
atrium, penghentian PGE1 sering mungkin, kecuali ada obstruksi jantung kiri
terkait (yaitu koarktasio aorta). Terlepas dari upaya ini, penghentian obat yang
pasien harus disapih dari PGE1 daripada dihentikan. Pasien yang tetap
apnea dapat dikurangi dengan pemberian kafein atau dengan alat stimulasi seperti
kanula hidung aliran tinggi atau tekanan saluran napas positif terus menerus.
31
memerlukan eskalasi terapi dan dukungan jalan napas. Secara pragmatis, mungkin
daripada memaparkan pasien pada efek merusak dari aliran darah yang berlebihan
sianosis dan asidosis secara signifikan bahkan setelah septostomi atrium. Dalam
tidak terbatas dari defek septum atrium (ASD) serta paten duktus arteriosus dan
persisten pada neonatus dengan TGA adalah 12,5%, dan lebih sering terjadi pada
kasus TGA IVS. Mortalitas tinggi pada kelompok neonatus ini dan hasil pasca
operasi jangka menengah terpengaruh secara negatif. Mengingat bahwa ini adalah
kondisi serius dengan angka kematian yang tinggi, strategi pengobatan yang
Karena literatur yang ada sebagian besar terdiri dari laporan kasus, manajemen
di atas dan pemantauan yang ketat dari respon klinis (oksigenasi ditingkatkan).
jaringan sistemik.26
Saturasi SaO2 sistemik dalam TGA tergantung pada proporsi relatif dan
tingkat saturasi O2 dari dua sumber sirkulasi sistemik, yaitu darah vena
pulmonalis jenuh penuh yang dishunt dari sirkulasi pulmonal ke sirkulasi sistemik
(aliran sistemik 'efektif') dan darah vena campuran sistemik yang bersirkulasi
antara kedua sirkuit. Tingkat hemoglobin juga penting, dan tingkat sekitar 15 g/dl
dianggap optimal. Resistensi pembuluh darah sistemik dan paru (PVR) menambah
sebelum operasi dan faktor lain yang berkontribusi harus menghasilkan tingkat
saturasi O2 75-85% dari gas darah arteri. Pada bayi baru lahir prematur, batas
bawah dari kisaran yang dapat diterima bisa serendah 70%. Satu hal penting
adalah bahwa akurasi nilai oksimetri nadi <80% terbatas pada neonatus dan
oksigen jaringan yang memadai termasuk (i) infus PGE1 terus menerus untuk
oksigen inspirasi (FiO2) untuk menurunkan PVR dan meningkatkan aliran darah
paru, (iii) transfusi untuk mengobati anemia relatif dan meningkatkan kapasitas
pembawa O2, (iv) sedasi dan dukungan untuk meningkatkan curah jantung dan
pengiriman O2.
d. Nutrisi
infus PGE1 (misalnya setelah septostomi), harus diberi makan secara enteral dan
didorong untuk memberi susu botol dan menyusui. Masih ada kontroversi besar
seputar pendekatan terbaik untuk nutrisi enteral untuk bayi dengan cacat jantung
makan bayi secara enteral saat mereka menggunakan PGE1, bayi baru lahir yang
stabil secara hemodinamik dengan TGA harus diberi makan secara enteral segera
setelah dianggap layak sebelum operasi, bahkan saat mereka sedang dalam
perawatan. PGE1. ASI dan menyusui lebih disukai. Pemberian makanan enteral
translokasi.26
e. Operasi
34
4minggusebelumventrikelkirimenjadi terbiasamemompadarahkeparu-
parudengantekananrendah.Operasiarterialswitch danpenutupanVSDpada
TGAdenganVSD,tidakperludilakukanpadausianeonatus dantergantung
padakondisipenderitadapatditundasampaiusia3–6bulan7dimana
beratbadanpenderitalebihbaikdanbelumterjadipenyakitobstruktifvaskulerparu
Pembedahanmungkindiperlukansegera setelahlahirjikakedualangkahdiatas
tidak dilakukan. Dalam kebanyakan rumah sakit, jenis operasi yang disebut
arterial switchoperation
dapatdigunakansecarapermanenmemperbaikimasalahdalamminggu
pertamakehidupan.Dalamoperasiini,batangaortadanparudibelahdanekstremitas
distalmerekadialihkandanberanastomosis,arterikoroneryangkemudiantranslokasi
keaortabaru.28
Beberapafaktoryang
dapatmenggangguyaituterjawabnyadiagnosisdankomplikasipra
operasi,sepertigagalmultiorgan,gagalginjal,infeksiaktif, asidosisberat,atau
pendarahansubarachnoidianyangdapatmenundaprosedursampaikondisiklinislebihs
tabil.
35
Tanpaoperasikorektif,kasusyang parahTGAdapatberakibatfatalselama6
bulan pertama kehidupan. Bayi yang menjalani operasi untuk memperbaiki TGA
3. Ritme jantungabnormal(aritmia)
5. Heart failure
Prosedur
2. Operasi Rastelli.
(3) transeksi aorta untuk melakukan manuver Lecompte (di mana arteri
pulmonalis kanan dibawa ke anterior ke aorta asendens), dan
5. Prosedur Nikaidoh
(1) pengambilan akar aorta dari RV (dengan arteri koroner terpasang pada
prosedur asli),
2.10 Prognosis
seumurhiduptindaklanjutdengankardiolog. Sampaipertengahanabadkeduapuluh,
pengobatantransposisidibatasiuntuktindakanpaliatif dan
lebihbaiksertameningkatnyaperawatanintensifpascaoperasi, prognosis
38
studiterbarutelahmenunjukkansebuahkinerjaberkurang,
Penyakitjantung kongenitalataupenyakitjantungbawaanadalahsekumpulan
malformasistruktur jantungatau pembuluh darahbesaryangtelah adasejak
lahir.Transposition of the great arteriesatau TGAterjadipada 5-7 %darisemua
pasien penyakitjantung bawaan.Penyakitinilebihsering ditemukanpadabayilaki-
laki. Sepertigakasusmempunyaiibuyang memilikiriwayatsakitDM.Bayidengan
TGA biasanyalahirprematuratau biasanyalahirdengan berat badan
normalataubesar.Penyebabdarikebanyakankelainanjantungbawaantidakdiketahui.
Pada TGAterjadiperubahanposisiaorta dana.pulmonalis,yakni
aortakeluardariventrikelkanandanterletakdisebelahanteriordariarteriapulmonalis,
sedangkana.pulmonaliskeluar dariventrikelkiri,terletakposterior terhadapaorta.
Diagnosisbiasanya dapatditegakkantidaklamasetelahbayilahir karenaterjadinya
sianosis. Pemeriksaan penunjangmeliputi: EKG, Xray dan Ekhokardiogram dan
penatalaksanaan yang dapat diberikan berupa infus PGE1, pemasangan
BAS dan dapat dilakukan pembedahan.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
42
12. Oster ME, Aucott SW, Glidewell J, Hackell J, Kochilas L, Martin GR,
Phillippi J, Pinto NM, Saarinen A, Sontag M, Kemper AR. Lessons
Learned From Newborn Screening for Critical Congenital Heart
Defects. Pediatrics. 2016 May;137(5)
13. Van Praagh R, Geva T, Kreutzer J. Ventricular septal defects: how shall
we describe, name and classify them? J Am Coll Cardiol. 1989 Nov
01;14(5):1298-9.
14. BonnetD,ColtriA, ButeraG,Fermont L,LeBidoisJ, KachanerJ etal. Detection
oftransposition ofthe greatarteriesinfetusesreduces neo-
natalmorbidityandmortality.Circulation1999;99:916–8.
15. PascalCJ, Huggon I, SharlandGK,SimpsonJM.Anechocardiographic
studyofdiagnosticaccuracy,prediction ofsurgicalapproach, and out- come
forfetusesdiagnosed withdiscordant ventriculo-arterial connec-
tions.CardiolYoung2007;17:528–34.
16. PeroloA, PrandstrallerD,GhiT, GargiuloG,LeoneO, Bovicelli Letal.
Diagnosisandmanagement offetalcardiacanomalies:10yearsofexperi-
enceatasingleinstitution.UltrasoundObstetGynecol2001;18:615–8.
17. SivanandamS,Glickstein JS,PrintzBF,AllanLD,AltmannK,Solowiejczyk
DEetal.Prenataldiagnosisofconotruncal malformations:diagnosticac-
curacy,outcome, chromosomal abnormalities,andextracardiacanoma-
lies.AmJPerinatol2006;23:241–5.
18. British Congenital Cardiac Association. Fetal Cardiology Standards.
London:BritishCongenitalCardiacAssociation,2012.
19. AllanL, DangelJ, FesslovaV,MarekJ, MellanderM,OberhansliIetal.
Recommendations forthepracticeoffetalcardiologyinEurope.Cardiol
Young2004;14:109–14.
20. Eckersley L,SadlerL,ParryE,FinucaneK,GentlesTL.Timingofdiagnosis affects
mortality in critical congenital heart disease. Arch Dis Child
2016;101:516–20.
21. McMahon CJ,elSaidHG,FeltesTF,WatrinCH,HessBA,FraserCDJr.
Preoperativeidentificationof coronaryarterialanatomyincomplete
43