OLEH KELOMPOK 2 :
AGUS TRIYANI LAIA (200204002)
AWIDIYAH (200204005)
IRHAMNA HAVIZA NASUTION (200204027)
ONA RISKA (200204038)
ROYMANTA E.H. SIANTURI(200204046 )
TIUR Y. M. GULTOM (200204052)
Puji syukur kehadiran Tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN GANGGUAN KELAINAN JANTUNG BAWAAN : TOF (TETRA LOGI
OF FALOT). Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan
serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing ibu Ns. Marthalena
Simamora M.Kep sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini dengan baik dan
benar.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimah kasih
atas dukungan yang diberikan pada kelompok kami, yaitu kelompok 2 di keperawatan anak 2.
Kami juga Menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................3
B. TUJUAN.........................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
A. ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG..............................................................................4
B. DEFINISI TETRALOGI OF FALLOT (TOF)...............................................................4
C. ETIOLOGI......................................................................................................................5
D. MANIFESTASI KLINIS................................................................................................5
E. FAKTOR RESIKO.........................................................................................................7
F. PATHOFLOWDIAGRAM.............................................................................................7
G. KOMPLIKASI...............................................................................................................8
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK..................................................................................8
I. ASUHAN KEPERAWATAN.......................................................................................10
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................................13
A. Pengkajian Keperawatan...............................................................................................13
B. Analisa Data..................................................................................................................16
C. Diagnosa Keperawatan..................................................................................................18
D. Intervensi dan implementasi.........................................................................................18
E. Evaluasi.........................................................................................................................22
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................23
A. KESIMPULAN.............................................................................................................23
B. SARAN.........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
C. ETIOLOGI
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui
secara pasti, diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor –faktor
tersebut antara lain :
1. Faktor endogen yaitu berbagai jenis penyakit genetik (kelainan kromosom)
Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakt jantung bawaan
Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi,
penyakit jantung dan kelainan bawaan,
D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Wong, dkk (2009), manifestasi klinis TOF antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Murmur
Merupakan suara tambahan yang dapat didengar pada denyut jantung bayi.
Pada banyak kasus, suara murmur baru akan terdengar setelah bayi berumur
beberapa hari.
2. Sianosis
Satu dari manifestasi-manifestasi tetralogi yang paling nyata, mungkin tidak
ditemukan pada waktu lahir. Obstruksi aliran keluar ventrikel kanan mungkin
tidak berat dan bayi tersebut mungkin mempunyai pintasan dari kiri ke kanan
yang besar, bahkan mungkin terdapat suatu gagal jantung kongesif.
3. Dispneu
Terjadi bila penderita melakukan aktifitas fisik. Bayi-bayi dan anakanak yang
mulai belajar bejalan akan bermain aktif untuk waktu singkat kemudian akan
duduk atau berbaring. Anak- anak yang lebih besar mungkin mampu berjalan
sejauh kurang lebih satu blok, sebelum berhenti untuk beristirahat.
Derajat kerusakan yang dialami jantung penderita tercermin oleh intensitas
sianosis yang terjadi. Secara khas anak-anak akan mengambil sikap berjongkok
untuk meringankan dan menghilangkan dispneu yang terjadi akibat dari aktifitas
fisik, biasanya anak tersebut dapat melanjutkan aktifitasnya kembali dalam
beberapa menit.
6. Bising Sistolik
Yang ditemukan seringkali terdengar keras dan kasar, bising tersebut dapat
menyebar luas, tetapi paling besar intensitasnya pada tepi kiri tulang dada. Bising
sistolik terjadi di atas lintasan aliran keluar ventrikel kanan serta cenderung
kurang menonjol pada obstruksi berat dan pintasan dari kanan ke kiri. Bunyi
jantung ke-2 terdengar tunggal dan ditimbulkan oleh penutupan katup aorta.
Bising sistolik tersebut jarang diikuti oleh bising diastolis, bising yang terus
menerus ini dapat terdengar pada setiap bagian dada, baik di anterior maupun
posterior, bising tersebut dihasilkan oleh pembuluh- pembuluh darah koleteral
bronkus yang melebar atau terkadang oleh suatu duktus arteriosus menetap.
E. FAKTOR RESIKO
Mengidap infeksi virus selama kehamilan, seperti rubella (campak Jerman).
Mengonsumsi alkohol selama kehamilan.
Mengalami gizi buruk selama kehamilan.
Menjalani kehamilan di atas usia 40 tahun.
Memiliki riwayat Tetralogy of Fallot.
Mengidap sindrom Down pada anak.
F. PATHOFLOWDIAGRAM
G. KOMPLIKASI
Menurut Wong (2009), komplikasi yang mungkin muncul pada anak dengan TOF
adalah sebagai berikut :
1. Trombosis Serebri
Biasanya terjadi dalam vene serebrum atau sinus duralis, dan terkadang dalam
arteri serebrum, lebih sering ditemukan pada polisitemia hebat. juga dapat
dibangkitkan oleh dehidrasi. trombosis lebih sering ditemukan pada usia di bawah
2 tahun. pada penderita ini paling sering mengalami anemia defisiensi besi dengan
kadar hemoglobin dan hematokrit dalam batas-batas normal.
2. Abses Otak
Biasanya penderita penyakit ini telah mencapai usia di atas 2 tahun. Awitan
penyakit sering berlangsung tersembunyi disertai demam berderajat rendah.
mungkin ditemukan nyeri tekan setempat pada kranium, dan laju endap darah
merah serta hitung jenis leukosit dapat meningkat. dapat terjadi serangan-serangan
seperti epilepsi, tandatanda neurologis yang terlokalisasi tergantung dari tempat
dan ukuran abses tersebut.
3. Endokarditis Bakterialis
Terjadi pada penderita yang tidak mengalami pembedahan, tetapi lebih sering
ditemukan pada anak dengan prosedur pembuatan pintasan selama masa bayi.
5. Hipoksia
Keadaan kekurangan oksigen dalam jaringan akibat dari stenosis pulmonal
sehingga menyebabkan aliran darah dalam paru menurun.
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
Darah
Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht) akibat
saturasi oksigen yang rendah. Pada umumnya hemoglobin dipertahankan 16-
18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %.
BGA
Nilai BGA menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (PCO2),
penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan PH.pasien dengan
Hn dan Ht normal atau rendah mungkin menderita defisiensi besi.
Analisa Gas Darah
PCV meningkat lebih besar 65% dapat menimbulkan kelainan koagulasi ;
waktu perdarahan memanjang, fragilitas kapiler meningkat, umur trombosit
yang abnormal.
3. EKG
Defisiasi sumbu QRS ke kanan (RAD) hipertrofi ventrikel kanan (RVH):
gelombang P diantara II sering tinggi.
4. Ekokardiogram
Overiding aorta
Defect septum ventrikel
Jalan keluar ventrikel kanan menyempit
Kateterisasi
Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek septum
ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis
pulmonal perifer. Mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen, peningkatan
tekanan ventrikel kanan, dengan tekanan pulmonalis normal atau rendah.
I. ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan pasien TOF pada anak menurut Wong, dkk (2009), adalah
sebagai berikut antara lan :
1. Pengkajian
Riwayat kehamilan ibu
Ditanyakan sesuai dengan yang terdapat pada etiologi (faktor endogen dan
eksogen yang mempengaruhi).
Riwayat pertumbuhan
Biasanya anak cendrung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena
fatigue selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari
kondisi penyakit.
Pemeriksaan fisik
a. Pada awal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan sianotik,bayi tampak
biru setelah tumbuh.
b. Clubbing finger (jari tabuh) tampak setelah usia 6 bulan.
c. Serang sianotik mendadak (blue spells/cyanotic spells/paroxysmal
hiperpnea,hypoxic spells) ditandai dengan dyspnea, napas cepat dan dalam
,lemas, kejang, sinkop (kehilangan kesadaran) bahkan sampai koma dan
kematian.
d. Anak akan sering Squatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan, setelah
berjalan beberapa lama anak akan berjongkok dalam beberapa waktu
sebelum ia berjalan kembali.
e. Pada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras didaerah pulmonal
yang semakin melemah dengan bertambahnya derajat obstruksi.
f. Bunyi jantung I normal. Sedang bunyi jantung II tunggal dan keras.
g. Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak yang lebih besar
tampak menonjol akibat pelebaran ventrikel kanan.
h. Ginggiva hipertrofi, gigi sianotik.
2. Diagnosis Keperawatan
a. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas d.d terdengan suara
jantung S3 dan/atau S4
b. Gangguan pertukaran gas b.d ketidak seimbangan ventilasi-perfusi d.d sianosis
c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan dan ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen d.d sianosis
d. Defisit nutrisi b.d ketidak mampuan mengabsorbsi nutrien d.d berat badan
menurun
e. Ketidak mampuan koping keluarga b.d resistensi keluarga terhadap
perawatn/pengobatan yang kompleks d.d mengabaikan pengobatan anggota
keluaraga
3. Intervensi dan luaran
No SDKI SIKI SLKI
1. Penurunan curah - Edukasi rehabilitassi - Curah jatung
jantung b.d perubahan jantung - Status sirkulasi
kontraktilitas d.d - Manajemen alat pacu - Perfusi perifer
terdengan suara jantung sementara - Status cairan
jantung S3 dan/atau - Manajemen elektrolit - Status sirkulasi
S4 (D.0008) - Pemantauan cairan
- Pemantauan TTV
- Pemberian obat
- Terapi oksigen
4. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah hasil yang didapatkan dengan menyebutkan itemitem atau
perilaku yang dapat diamati dan dipantau untuk menentukan apakah hasilnya
sudah tercapai atau belum dalam jangka waktu yang telah ditentukan (Doengoes,
2010).
Evaluasi adalah penilaian akhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan
keperawatan yang ditetapkan. Evaluasi merupakan indicator keberhasilan dalam
proses keperawatan. Menurut Asmadi (2008), evaluasi terdiri dari dua jenis,
yaitu :
a. Evaluasi Proses (Formatif)
Evaluasi proses ini merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
mengevaluasi selama proses perawatan berlangsung atau menilai menilai
respon pasien. Evaluasi formatif terus-menerus dilaksanakan ssampai tujuan
yang direncanakan tercapai. System penulisan pada tahap evaluasi ini bisa
menggunakan system “SOAP” atau model dokumentasi lainnya.
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
Tgl. MRS : 07 Oktober 2021
Ruangan/kelas : Ratna/I
No. kamar : 2B
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : Asti
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 18 Bulan
Status Perkawinan : Belum
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : Belum
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Amal luhur
Diagnose medis : Tetralogi of Fallot
b. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama : klien mengalami kesulitan dalam bernafas (sesak napas)
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Ibu klien mengatakan, klien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit
seperti ini.
3. Riwayat keluarga
Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, yaitu ibu klien menderita
hipertensi dan saat hamil sering mengkonsumsi obat – obatan tanpa resep
dokter.
d. Pengkajian Fisik
1. Kesadaran Umum
Kesadaran : CM ( Compos Mentis )
2. Pergerakan : agak terbatas karena, terpasang infuse pada extrimitas kanan atas
Postur : tegak agak kurus
Status gizi : baik
3. Sistem penglihatan
Bentuk mata normal, pergerakan mata normal, pupil dilatasi, konjung tipa
merah muda, sclera putih, visus 6/6.
4. Sistem pendengaran
Bentuk normal, keadaan bersih, pendengaran normal, serumen tidak ada,
kelainan tidak ada.
5. Mulut
Mulut bersih, mukosa bibir merah muda, stomatitis tidak ada, caries tidak ada.
6. Warna kulit : Sawo mateng
7. Suara waktu menangis : Cukup melengking dan agak keras
8. Tonus otot : Normal
9. Turgor kulit : Normal
10. Kepala : Bentuk normal, UUB tertutup, ketombe dan
rambut
rontok tidak ada.
11. Hidung : Bentuk normal, secret tidak ada, gerakan
cuping
hidung tidak ada, kelainan tidak ada
12. Leher : bentuk normal, kaku kuduk tidak ada,
pembesaran
kelenjar limfa di leher positif.
13. Persyarafan : normal
14. Alat kelamin : kebersihan cukup, bentuk normal, kelainan
tidak ada.
15. Anus : bentuk normal, kebersihan cukup, hemoroid
tidak ada.
16. TTV :
suhu = 36oC
nadi = 80 x / menit
respirasi = 29 x / menit
Tekanan darah = 100 x/80mmHg
17. Antropometri :
BB = 9 kg (sebelum sakit)
BB= 7 kg (saat dikaji)
TB = 75 cm
B. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan
.
1. DS : Gangguan pertukaran gas Gangguan pertukaran
- Ibu kalien mengatakan gas
pasien mengalami Sesak napas dan
kesulitan dalam bernafas. kelemahan tubuh
DO : Hipoksemia
- Pasien tampak Iemah
dan kebiruan (sianosis),
Pencampuran darah kaya
- pasien terlihat sesak
O2 dengan CO2
napas
- suhu = 36oC
- nadi = 80 x / menit Defek sektum vertikel
- respirasi = 29 x / menit
-Tekanan darah = 100
x/80mmHg.
2. DS: Intoleransi aktifitas Intoleransi aktifitas.
- Ibu klien mengatakan,
aktivitas klien berkurang, Aktivitas berkurang
karena klien sering
mengalami kelelahan dan
Sering mengalami
sering mengalami sesak
kelelahan dan sesak
dalam bernafas.
bernafas.
- Ibu klien mengatakan
bahwa klien mengalami
kesulitan dalam bernafas. Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan
DO: oksigen
- Pasien tampak Iemah dan
kebiruan
- suhu = 36oC
- nadi = 80 x / menit
- respirasi = 29 x / menit
-Tekanan darah = 100
x/80mmHg.
DO:
- Klien biasanya minum ±
5 sampai 6 gelas/hari
masing. Sekarang hanya
bisa minum ± 4 gelas.
- Pasien tampak lemah
- BB = 9 kg (sebelum
sakit)
- BB= 7 kg (saat dikaji)
C. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan pertukaran gas b.d hipoksemia
Ditandai dengan Ibu kalien mengatakan pasien mengalami kesulitan dalam
bernafas, pasien tampak Iemah dan kebiruan (sianosis), pasien terlihat sesak
napas.
2) Intoleransi aktifitas b.d ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Ditandai dengan Ibu klien mengatakan aktivitas klien berkurang karena klien
sering mengalami kelelahan dan sering mengalami sesak dalam bernafas, Ibu
klien mengatakan bahwa klien mengalami kesulitan dalam bernafas.
kriteria hasil :
- Klien dapat bernafas
dengan normal
- Tanda-tanda vital
normal : RR:23-35 x/menit
- Saturasi O2kembali
normal
- Warna kebiruan yang
timbul pada tubuh dapat
berkurang
E. Evaluasi
No Diagnosa Evaluasi Ket
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat membantu kita semua untuk melakukan asuhan
keperawatan pada anak yang menderita TOF
DAFTAR PUSTAKA