Oleh :
CI LAHAN CI INSTITUSI
(......................................) (.....................................)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca laporan ini, agar nantinya
dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1. DEFINISI
Retinoblastoma adalah
suatu neoplasma yang
berasal dari neuroretina
(sel pinta sel batang)
atau sel glia yang
bersifat ganas.
Merupakan tumor
ganas intraokuler yang
ditemukan pada anak-anak,
terutama pada usia bawah
lima tahun. Tumor berasal
dari jaringan retina
embrional. Dapat terjadi
secara sepihak
(70%) danbilateral
(30%).Sebagiankasus
besarbersifat
bilateralpewarisyang
diwariskan melalui
kromosom. Massa tumor
diretina dapat tumbuh
dalamnya
kaca (endofitik) dan
tumbuh menembus
keluar (eksofitik). Pada
beberapa
kasus yang terjadi
penyembuhansecara
spontan. Seringterjadi
perubahandegeneratif,
diikuti nekrosis dan
klasifikasi. Pasien yang
selamat memiliki
kemungkinan
50% penghambat anak
denganretinoblastoma.
Pewarisankesaudarasebesa
r 4-
7%.
Tetralogy of fallot (TOF)
adalah kelainan jantung
dengan gangguan
sianosis yang ditandai
dengan kombinasi empat
hal yang abnormal
meliputi
defekseptup ventrikel,
stenosis pulmonal,
overriding aorta, dan
hipertropi
ventrikel kanan.
Komponen yang paling
penting dalam menentukan
derajat
beratnya penyakit adalah
stenosis pulmonal dari
sangat ringan hingga berat.
Stenosis pulmonal bersifat
progresif dan semakin
lama semakin berat (Black
& Hawks, 2014).
TOF adalah penyakit jantung
bawaan sianotik (warna kulit)
yang terdiri dari 4
kelainan khas, yaitu Defek
Septum Ventrikel (VSD),
Stenosis Infundibulum
ventrikel
kanan atau biasa disebut
stenosis pulmonal,
hipertrofi ventrikel kanan,
dan
Overriding aorta (Guyton,
A. C, Hall, 2014). Sebagai
konsekuensinya didapatkan
adanya empat kelainan
anatomi sebagai berikut :
Tetralogy of fallot (TOF)
adalah kelainan jantung
dengan gangguan
sianosis yang ditandai
dengan kombinasi empat
hal yang abnormal
meliputi
defekseptup ventrikel,
stenosis pulmonal,
overriding aorta, dan
hipertropi
ventrikel kanan.
Komponen yang paling
penting dalam menentukan
derajat
beratnya penyakit adalah
stenosis pulmonal dari
sangat ringan hingga berat.
Stenosis pulmonal bersifat
progresif dan semakin
lama semakin berat (Black
& Hawks, 2014).
TOF adalah penyakit jantung
bawaan sianotik (warna kulit)
yang terdiri dari 4
kelainan khas, yaitu Defek
Septum Ventrikel (VSD),
Stenosis Infundibulum
ventrikel
kanan atau biasa disebut
stenosis pulmonal,
hipertrofi ventrikel kanan,
dan
Overriding aorta (Guyton,
A. C, Hall, 2014). Sebagai
konsekuensinya didapatkan
adanya empat kelainan
anatomi sebagai berikut :
Tetralogy of fallot (TOF) adalah kelainan jantung dengan
gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi empat hal yang abnormal
meliputi Defek Septum Ventrikel (DSV), Stenosis Infundibulum Ventrikel
kanan atau biasa disebut stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertropi
ventrikel kanan. Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat
beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan hingga berat.
Stenosis pulmonal bersifat progresif dan semakin lama semakin berat (Black, J
dan Hawks, 2014). Sebagai konsekuensinya didapatkan adanya empat
kelainan anatomi, sebagai berikut :
Tabel 1 Klasifikasi TOF Pada Anak
(John Edward Hall, 2014)
Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu
lubang pada sekat antara kedua
rongga ventrikel.
5. KOMPLIKASI
Menurut (Wong, D, 2010), komplikasi yang mungkin muncul pada anak
dengan TOF adalah sebagai berikut :
a. Trombosis Serebri
Biasanya terjadi dalam vene serebrum atau sinus duralis, dan
terkadang dalam arteri serebrum, lebih sering ditemukan pada polisitemia
hebat. juga dapat dibangkitkan oleh dehidrasi. trombosis lebih sering
ditemukan pada usia di bawah 2 tahun. pada penderita ini paling sering
mengalami anemia defisiensi besi dengan kadar hemoglobin dan hematokrit
dalam batas-batas normal.
b. Abses Otak
Biasanya penderita penyakit ini telah mencapai usia di atas 2 tahun.
Awitan penyakit sering berlangsung tersembunyi disertai demam berderajat
rendah. mungkin ditemukan nyeri tekan setempat pada kranium, dan laju
endap darah merah serta hitung jenis leukosit dapat meningkat. dapat terjadi
serangan-serangan seperti epilepsi, tandatanda neurologis yang terlokalisasi
tergantung dari tempat dan ukuran abses tersebut.
c. Endokarditis Bakterialis
Terjadi pada penderita yang tidak mengalami pembedahan, tetapi
lebih sering ditemukan pada anak dengan prosedur pembuatan pintasan
selama masa bayi.
d. Gagal Jantung Kongestif
Dapat terjadi pada bayi dengan atresia paru dan aliran darah kolateral
yang besar. keadaan ini, hampir tanpa pengecualian, akan mengalami
penurunan selama bulan pertama kehidupan dan penderita menjadi sianotis
akibat sirkulasi paru yang menurun.
e. Hipoksia
Keadaan kekurangan oksigen dalam jaringan akibat dari stenosis
pulmonal sehingga menyebabkan aliran darah dalam paru menurun.
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Darah
Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht)
akibat saturasi oksigen yang rendah. Pada umumnya hemoglobin
dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %.
2) BGA
Nilai BGA menunjukkan peningkatan tekanan partial
karbondioksida (PCO2), penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan
penurunan PH. Pasien dengan Hn dan Ht normal atau rendah mungkin
menderita defisiensi besi.
3) Analisa Gas Darah
PCV meningkat lebih besar 65% dapat menimbulkan kelainan
koagulasi ; waktu perdarahan memanjang, fragilitas kapiler meningkat,
umur trombosit yang abnormal.
4) Desaturasi darah arterial
5) Anemia hipokrom mikrositer (karena defisiensi besi)
b. X foto dada (radiologi)
Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal,
tidak ada pembesaran jantung, gambaran khas jantung tampak apeks jantung
terangkat sehingga jantung terlihat berbentuk seperti sepatu.
Hipoksemia
↓
Hipoksia
↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Oksigen tidak cukup u/ Penurunan O2 pada Nutrisi ke sel
Jaringan perifer sesak
pembentukan ATP sel otak berkurang
↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Pola napas tidak Penurunan
Sianosis Penurunan energi Defisit nutrisi
efektif kesadaran
↓ ↓ ↓ ↓
Risiko perfusi Gangguan
Perfusi perifer
Kelemahan serebral tidak tumbuh
tidak efektif
efektif kembang
↓
Intoleransi aktivitas → Risiko jatuh
4. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan suatu penerapan atau juga sebuah tindakan yang dilakukan dengan berdasarkan suatu rencana yang telah/sudah
disusun ayau dibuat dengan cermat serta juga terperinci sebelumnya. Iplementasi juga diartika sebagai suatu tindakan atau juga bentuk aksi nyata
dalam melaksanakan rencana yang sudah dirancang dengan matang. Dengan kata lain, implementasi ini hanya dapat dilakukan apabila sudah
terdapat perencanaan (Sihaloho, 2021).
5.EVALUASI
Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/menilai suatu kegiatan atau juga program yang dilaksanakan itu sesuai dengan
perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Evaluasi disusun menggunakan SOAP (Sihaloho, 2021) :
S: Ungkapan perasaan atau keluhan secara subjektif oleh keluarga atau klien setelah diberikan impelementasi keperawatan
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan yang objektif
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif
P: Planning atau perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis
DAFTAR PUSTAKA