Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN “R” DENGAN KASUS LEUKEMIA

DI RUANGAN PINANG DEPAN RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO

Disusun dalam rangka memenuhi tugas

stase Keperawatan Anak

Disusun oleh :

RISMA

A1C122023

PERSEPTOR INSTITUSI PERSEPTOR LAHAN

(…………………………..) (…………………………..)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY
FORMAT PENGKAJIAN PERAWATAN ANAK

I. Pengkajian
A. Identitas
1. Klien
Nama (inisial) : An “ R”
Tempat/tanggal lahir : Soppeng, 17/06/2010
Umur : 12 Tahun 4 bulan 23 hari
Jenis kelamin : laki laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Soppeng
Tgl Masuk : 07 – September – 2022
Tgl Pengkajian : 14 - November – 2022
Diagnosa Medik : Leukemia

B. Identitas Orang tua


a. Ayah
Nama (inisial) : Tn “M”
Umur : 42 Tahun
Pendidikan : SI
Pekerjaan : SMA
Agama : Islam
Alamat : soppeng
b. Ibu
Nama (inisial) : Ny “L”
Umur : 32 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : soppeng
c. Saudara klien

No Nama Usia Hubungan Status


Kesehatan

1. Mayang 6 Tahun Saudara Sehat

2. Made 9 Bulan Saudara Sehat

II. Keluhan utama/ Alasan Masuk Rumah Sakit


III. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien masuk RS wahidin dengan keluhan
Anemia, Hb Rendah, Demam Naik Turun, dan Lemas
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Parenatal care
a. Pemeriksaan kehamilan : Setiap bulan
b. Terapi pemberian obat : Tidak ada
c. Keluhan selama hamil : Mual,Muntah
d. Kenaikan bb selama hamil : Sebelum hamil 52 kg, selama hamil 70 kg
e. Imunisasi TT : Lengkap
f. Golongan darah ibu/ayah : B/O
2. Natal
a. Tempat melahirkan : Di Rumah Sakit
b. Jenis persalinan : Normal
c. Penolong persalinan : Dokter dan Bidan
d. Komplikasi waktu lahir : Tidak ada
3. Post natal
a. Berat badan lahir : 3.4 Gram
b. Panjang badan lahir : 50 cm
c. Riwayat kesehatan : Tidak ada
C. Riwayat Kesehatan Keluarga :
a. Dari Ayah pernah mengalami penyakit maag, sedangkan dari nenek
pernah mengalami penyakit Vertigo
b. Genogram

? ? ? x

32 ?
? ? ? ? ?
42 ?

12 6 9 bln

Ket :

: Laki-Laki

: Perempuan

? : Tidak diketahui

X : Meninggal

: Pasien
IV. Riwayat Imunisasi

No. Jenis imunisasi Waktu Diberikan/ Reaksi setelah pemberian


pemberian tidak
1. BCG 1 bulan Di berikan Munculnya benjolan/
(baru lahir-1 bulan) bekas luka kecil pada
kulit bekas suntik
2. DPT I,II,III 2,3,4 bulan Di berikan Demam ringan, muncul
(2,3,4 bulan) bengkak di bekas
suntikan, kulit diberkas
suntikan menjadi merah
dan terasa sakit
3. Polio Oral I,II,III,IV 2,3,4,6 bulan Di berikan Pusing,demam,muntah
(2,3,4,6 bulan)
4. Campak 9 bulan Di berikan Demam dan ruam kulit
(9 bulan)
5. Hepatitis 1 bulan Di berikan Kemerahan,nyeri,bengkak
(1 bulan)

V. Riwayat tumbuh kembang badan


1. Nutrisi
a. Pemberian asi
1) Pertama kali di susui : Hari pertama lahir
2) Cara pemberian : Formula
3) Lama pemberian : 1 Minggu

b. Pemberian susu formula


1) Alasan pemberian : Setelah melahirkan ASI tidak keluar jadi
Diberikan susu Formula
2) Jumlah pemberian : 3kali dalam sehari pada pagi, siang dan
Malam
3) Cara pemberian : Melalui Dot

c. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai saat ini

No. Usia Jenis nutrisi Lama pemberian


1. 0-1 bulan Asi 0- 1 tahun
2. 6-12 bulan MPASI 6-12 bulan
4. Saat ini Nasi dan Dari umur 1 tahun
cemilan sampai sekarang

2. Pertumbuhan fisik
a. Berat badan : 40 kg
b. Panjang/tinggi badan : 151cm
c. Berguling : 6 bulan
d. Duduk : 8 bulan
e. Merangkak : 7 bulan
f. Berdiri : 8 bulan
g. Berjalan : 8 bulan
h. Senyum kepada orang lain : 6 bulan
i. Bicara pertama kali : 8 bulan
j. Waktu pertumbuhan gigi : 11 bulan
k. Berpakaian tanpa bantuan : 5 tahun
l. Tanggal gigi : 4 tahun
VI. Riwayat Psikososial
a. Apakah anak tinggal di : Rumah sendiri
b. Lingkungan berada di : Didesa
c. Hubungan antar anggota keluarga : Harmonis
d. Pengasuh anak : Orang tua

VII. Riwayat Spritual


a. Support sistem dalam keluarga : Ayah dan Ibu
b. Kegiatan Keagamaan : Mengaji dan sholat bersama orangtua

VIII. Reaksi Hospitalisasi


a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
 Mengapa ibu membawa anaknya ke RS : Untuk mendapatkan tindakan
yang lebih lanjut terkait kondisi anaknya
 Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Dokter sering
menceritakan kondisi anaknya
 Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Cemas dengan kondisi anaknya
 Apakah orang tua akan selalu berkunjung : Ya, karena yang merawat
anaknya orang tua sendiri
 Siapa yang akan tinggal dengan anak : Orang tua
b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
 Mengapa orang tua membawa kamu ke RS : Agar supaya di obat dan
cepat sembuh
 Menurutmu apa penyebab kamu sakit : Tidak dikaji
 Apa dokter menceritakan keadaanmu : iya
 Bagaimana rasanya di RS : Tidak dikaji
IX. Aktifitas sehari-hari

No. Nutrisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Selera makan Baik Dari tanggal 12-
20 oktober pasien
kurang nafsu
makan, sekarang
baru nafsu
makanya baik dan
selalu dihabiskan
2. Frekuensi makan Tidak menentu 3x sehari Selalu
dihabiskan
3. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
4. Cara makan Makan sendiri Disuapi orang tua
5. Ritual saat makan Berdoa Berdoa

No. Cairan Sebelum sakit Saat sakit


1. Jenis minuman Air putih Air putih dan
susu
2. Frekuensi minum Tidak menentu Air putih tidak
menentu
3. Kebutuhan cairan Tidak diketahui -
4. Cara pemenuhan Gelas Gelas

No. Eliminasi ( BAB ) Sebelum sakit Saat sakit


1. Tempat pembuangan Kamar mandi Menggunakan
popok
2. Frekuensi (waktu) 3x sehari 3x sehari
3. Konsistensi Lunak Encer
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pengcahar Tidak ada Tidak ada

No. Eliminasi (BAK) Sebelum sakit Saat sakit


1. Tempat pembuangan Kamar mandi Popok
2. Frekuensi (waktu) 3-4x sehari 4-5x sehari
3. Warna Kuning Kuning
4. Bau Khas Khas
5. Volume Tidak diketahui Tidak diketahui
6. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

No. Istirahat/tidur Sebelum sakit Saat sakit


1. Jam tidur 7- 8 jam Pagi 1-2 jam
Siang 2-3 jam
Malam 1-2 jam
2. Pola tidur Baik Baik
3. Kebiasaan sebelum tidur Main hp Sering dielus
ibunya agar
supaya cepat tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

No. Personal Hygiene Sebelum sakit Saat sakit

1. Mandi Kamar mandi Pasien dilap


a. Cara 2x sehari menggunakan tisu
b. Frekuensi basah
2. Gunting kuku Menggunting Menggunting
a. Frekuensi kuku jika panjang kuku jika panjang
3. Gosok gigi 2 x sehari -
a. Frekuensi Pasien mengosok
gigi sendiri

No. Kegiatan Sebelum sakit Saat sakit


1. Kegiatan sehari-hari Pasien pergi Tidak dapat
sekolah dan bermain, hanya
berkumpul duduk dan
bersama teman- berbaring
temannya ditempat tidur
2. Penggunaan alat bantu Tidak ada Di bantu oleh ibu
aktifitas
3. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada Ada kesulitan

X. Pemeriksaan fisik
1. Kesadaran : Gcs 15
2. Keadaan umum : Composmentis
3. Tanda-tanda vital (TTV)
a. Tekanan darah: 100/60 mmHg
b. Denyut nadi : 98x/Menit
c. Pernafasan : 22x/menit
d. Suhu tubuh : 38, 5OC
4. Antropometri
a. Tinggi badan : 151 cm
b. Berat badan : 40 kg
c. Lingkar lengan atas : 10 cm
d. Lingkar kepala : 38 cm
e. Lingkar dada : 49 cm
f. Lingkar perut : 60 cm
5. System pernafasan
a. Hidung
1) Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
2) Secret : Tidak ada
3) Polip : Tidak ada
4) Epistaksis : Tidak ada
b. Dada
1) Bentuk dada : (barrel chest)
2) Gerakan dinding dada: Simetris
3) Bunyi nafas : Vesikuler
4) Bunyi tambahan : Tidak ada
c. Clubbing finger : Tidak ada
6. System cardio vaskuler
a. Kongjungtiva : Pucat
b. Mukosa bibir : Kering
c. Tekanan intra jugularis: Tidak ada
d. Pembesaran jantung : Tidak ada
e. Bunyi jantung : BJ I BJ II Lup dup
f. Bising aorta : Tidak dikaji
g. CRT : < 2 detik
h. Clubing finger : Tidak ada
7. System pencernaan
a. Warna sclera : Tidak Ikterus
b. Mukosa bibir : Kering
c. Kelembaban bibir : Tidak lembab
d. Jumlah gigi : Tidak dikaji
e. Kemampuan menelan : Mampu menelan
f. Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan
g. Kembung : Tidak Terdapat kembung pada abdomen
h. Skor dehidrasi : Tidak ada
i. Warna fese : Kuning
j. Obstipasi : Tidak ada
k. Konstipasi : Tidak konstipasi
l. Ruam popok : Tidak ada
8. Sistem indra
a. Mata
1) Warna kelopak mata: Sesuai warna kulit
2) Visus : Tidak ada gangguan
3) Lapang pandang : Tidak ada ganggua
b. Hidung
1) Epektaksis : Tidak ada
2) Secret : Tidak ada
3) Trauma pada hidung: Tidak ada
c. Telinga
1) Daun telinga : Kedua telinga sama
2) Serumen : Tidak ada serumen
3) Fungsi pendengaran: Pendengaran bagus
9. System saraf
a. Fungsi serebral
1) Status mental
a) Orientasi : Baik
b) Daya ingat : Baik
c) Perhatian : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Bicara
a) Ekspresif : Baik
b) Reseptif : Baik
b. Fungsi kranial
1) N I :
2) Penciuman : Penciuman baik
3) N II
a) Visus : Pasien mampu melihat dengan baik
4) N III,IV, VI
a) Gerakan bola mata : gerakan bola mata normal
b) Pupil : terlihat pupil normal
5) N V
a) Sensorik : Pasien dapat tersenyum
b) Motoric : Pasien tidak mampu melawan tahanan
6) N VII
a) Sensorik : Tidak di kaji
b) Mototik : Tidak dikaji
c) Autonom : Tidak dikaji
7) N VIII
a) Pendengaran : Pendengaran pasien normal
b) Keseimbangan : Dapat menjaga keseimbangan
8) N IX
a) Pengecapan : Baik
9) N X
a) Gerakan uvula : Tidak di kaji
b) Rangsangan munta/menelan : Pasien mampu menelan dengan baik
10) N XI
a) Kekuatan lidah : Tidak di kaji
11) N XII
a) Gerakan lidah : Pada saaat makan pasien mampu menguyah
makanan
c. Fungsi motoric
1) Massa otot : Tidak di kaji
2) Kekuatan otot : 5 5
5 1
d. Fungsi sensorik
1) Suhu : 36OC
2) Nyeri : Tidak terdapat nyeri
e. Fungsi cerebellum
1) Koordinasi : Baik
2) Keseimbangan : Terdapat gangguan keseimbangan
f. Reflex
1) Biseps : Tidak dikaji
2) Triseps : Tidak di kaji
3) Patella : Tidak dikaji
4) Babinski : Tidak dikaji
g. Iritasi meningen
1) Kaku kuduk : Tidak dikaji
2) Lasseq sign : Tidak dikaji
3) Brudzinski I/II : Tidak dikaji
10. Sistem muskulo skeletal
a. Kepala
1) Bentuk kepala : Bulat
2) Gerakan : Mampu menggerakan kepala
b. Vertebrae
1) Scoliosis : Tidak ada kelainan
2) Lordosis: Tidak ada kelainan
3) Kyphosis: Tidak ada kelainan
4) Rom : pasien mampu melalukan pergerakan
5) Fungsi gerak : Terlihat normal, hanya pada kaki kiri pasien terdapat
bengkak
c. Pelvis
1) Gaya jalan : Pasien mampu berjalan dengan bantuan orang tua
2) ROM : mampu menggerakan tubuh
3) Trendelemberg test : Tidak dikaji
4) Ortolani/barlow : Tidak dikaji
d. Lutut
1) Bengkak : Tidak terdapat bengkak pada lutut
2) Kaku : Tidak ada
3) Memar: Tidak terdapat memar
e. Kaki
1) Bengkak : Ada bengkak pada kaki kiri
2) Gerakan : mampu menggerakan, hanya pada kaki kiri terjadi
pembengkakan
f. Tangan
1) Bengkak : Tidak terjadi bengkak pada tangan
2) Gerakan : Tidak terjadi gangguan pada gerakan tangan
3) ROM : Tidak terdapat gangguan pada pergerakan tangan
11. System integument
a. Rambut
1) Warna : Hitam
2) Mudah tercabut : Tidak
b. Kulit
1) Warna : Sawo Matang
2) Suhu : 36OC
3) Kelembaban: Kering
4) Erupsi: Tidak ada
5) Ruam: Tidak ada
6) Tekstur: Tidak ada
c. Kuku
1) Warna : Terlihat kuku berwarna putih
2) Mudah patah : Tidak
3) Kebersihan : Bersih

12. System perkemihan


a. Odema palpepra : Tidak Terdapat pembengkakan pada area mata
b. Moon face : Tidak terjadi perubahan pada wajah
c. Odema anasarka : Tidak ada

XI. Pemeriksaan tingkat perkembangan dengan menggunakan DDST


1. 6 tahun ke atas
a. Perkembangan kognitif : Pasien mampu berhitung dengan bantuan ibu.
b. Perkembangan psikoseksual : Tidak dikaji
c. Perkembangan psikososial : Mampu berteman dengan beberapa anak di
sekitaran rumah.
XII. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Laboratorium 1/ 11 /22

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

WBC 15.24 4.00-10.0 10^3/ul

RBC 4.79 4.00-6.00 10^6/ul

HGB 13.9 12.0-16.0 gr/dl

HCT 41.7 37.0-48.0 %

MCV 87.1 80.0-97.0 Fl

MCHC 29.9 26.5-33.5 Pg

PLT 33.3 31.5-35.0 Gr/dl


RDW-SD 13 150-400 10^3/ul

RDW-CV 43.7 37.0-54.0 fL

PDW 13.6 10.0-18.0 fL

MPV 6.50-11.0 fL

P-LCR 13.0-43.0 %

PCT 13.0-43.0 %

NEUT 0.15-0.50 %

LYMPH 85.0 52.0-75.0 %

MONO 14.3 20.0-40.0 %

EO 0.3 2.00-8.00 10^3/ul

BASO 0.0 1.00-3.00 10^3/ul

RET 0.4 0.00-0.10 10^3/ul

LED I 0.00-0.10 10^3/ul

LED Jam II (L < 10, P <20 Mm

XIII. Terapi medis


Obat-obatan

Kontra
Nama Obat Dosis Tujuan Indikasi Efek Samping
Indikasi
50 mg/12 Untuk Untuk Tukak Hipersensitivit Sakit kepala,
Ranitidine jam/ IV menghambat lambung, as kandungan mengantuk
produksi obt. Riwayat
asam porifria akut.
lambung, Gangguan
sehingga luka fungsi paru-
pada lambung paru.
perlahan- Gangguan
lahan pulih irama jantung
Phenobarbita 120 Untuk Epilepsi,semu Depresi Mengantuk,
l mg/12jam/I mengontrol a jenis, kecuali pernapasan letargi, depresi
V dan petitmal, berat porfiria mental,
meredakan status ataksia,
kejang epileptikus, nistagmus,
iritabel dan
hiperaktif pada
anak
Levofloxaci 200mg/ Untuk Infeksi Hipersensitif Mual,muntah,
n 24jam/ IV mengobati sinusitis terhadap gangguan
akibat infeksi maksilaris levofloxacin pencernaan,
bakteri seperti akut atau kuinolon diare,
pneumonia, lainnya, pusing ,sakit
sinusitis, epilepsy, kepala,
prostatitis, riwayat gangguan tidur
kongjungtiviti gangguan
s, infeksi tendon yang
saluran berhubungan
kemih, dan dengan
infeksi kulit penggunaan
fluoroquinolon
e
Diazepam 10 mg/ IV Untuk Untuk Depresi Ngantuk,
mengatasi pemangkaian pernapasan, pusing, lelah,
kecemasan jangka pendek gangguan hati penglihatan
pada ansietas berat buram,
atau insomnia gangguan
keseimbangan,
bingung, tubuh
gemetar
(tremor)
Metronidazo 500mg/8 jam Untuk Uretritis dan Hipersensitivit Neoropati
le IV antibiotic vaginitis as terhadap perifer,
untuk karena metronidazole mual ,untah,
menangani trichomonas lainnya diare
infeksi bakteri vaginalis,
amoebiasis
intestinal dan
hepas,
pencegahan
infeksi
anaerob pasca
operasi
Vip Albumin 24jam/ oral Meningkatka Memperthank Jangan Gangguan
2 kapsul n sistem an tekanan digunakan pencernaan,
imun, osmotic koloid oleh reaksi
menambah kapiler dan hipersensitif hipersensitivita
kadar albumin meningkatkan s, sesak napas,
dan globulin, kekebalan gatal dan ruam
serta tubuh secra pada kulit
penyembuhan alamiah
luka
Amoxiclav 500 mg/8 Untuk Untuk infeksi Hipersensitif Alergi ringan,
jam/oral mengatasi saluran terhadap ruam kulit,
infeksi yang pernapasan penisilin, diare, mual
disebabkan atas atau penyakit muntah
oleh kuman bawah, kulit kuning dan kembung
dan jaringan limfoma
lunak, tulang limfatik
sendi
Morfin 10mg/12 Untuk Untuk Untuk pasien Konstipasi,
jam/oral menghilangka meredakan dengan pusing, sakit
n rasa nyeri nyeri yang hipersensitivita kepala, gatal-
dengan tidak bisa s terhadap obat gatal, ruam
intesitas diatasi dengan dan pasien pada kulit,
sedang hingga analgesik dengan gejala
berat parah depresi
pernapasan
Amlopidin 10 mg/24 Untuk Hipertensi, Penggunaan Pusing,
jam/oral menurunkan profilaksis pada pasien bengkak pada
tekanan darah angina hipersensitivita kaki, sakit
tinggi s terhadap obat perut dan
ini. mual, lelah
yang tidak
biasa
Paracetamol 400 mg/8jam Untuk Untuk Riwayat Sakit perut,
meredakan meredakan hipersensitivita mual,dan
demam nyeri ringan s dan penyakit muntah
hingga sedang hepar aktif
seperti sakit derajat berat
kepala, sakit
gigi, nyeri otot
serta
menurunkan
demam
Nebulizer 2,5 +Nacl Melebarkan Pada asma Hipersensitif, Tremor halus
ventolin 0,9% 2,5 saluran bronkial, alergi terhadap terutama pada
cc/24 jam pernapasan, bronchitis zak aktif, tdk tangan,
menekan kronis dan sesuai auntuk takikardia
proses amfisema abortus ringan,
peradangan, mengancam palpitasi, sakit
mengencerka dan persalinan kepala
n secret premature gangguan
tanpa gastrointestinal
komplikasi , ngantuk

Analisa data

No. Data Masalah keperawatan


1. Ds:

- Ibu pasien mengatakan anaknya


Demam naik turun

Hipertermia
Ds :

- S : 38,5℃
- Suhu tubuh diatas normal

2. Ds:
- Ibu pasien mengeluh anaknya sulit
tidur
Gangguan Pola tidur

Do : -

3. Ds: Intoleransi Aktivitas

-Ibu pasien mengatakan anaknya lelah saat


melakukan aktivitas

Do :

-Pasien tampak lemah

-Sebagian aktivitasnya dibantu oleh orang


tuanya

Diagnosa Keperawatan

NO DX Keperawatan

1. Hipertermia b.d suhu diatas normal (D.0130)

2. Gangguan pola tidur (D.0055)

3. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan (D.0056)

Rencana keperawatan

No. Diagnosa Kriteria hasil Intervensi ( SDKI )


keperawatan ( SLKI )
1. Hipertermia b.d Setelah dilakukan Intervensi utama :
suhu diatas normal Tindakan keperawatan Manajemen Hipertermia
3 x 24 jam diharapkan Observasi :
dengan Termoregulasi  Monitor suhu tubuh
membaik  Sediakan lingkungan yang dingin
kriteria hasil : Terapeutik :
 Suhu tubuh  Lakukan pendinginan eksternal (mis
membaik kompres dingin pada dahi)
Edukasi
Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
jika perlu

2. Gangguan Pola Setelah dilakukan Intervensi utama :


tidur tindakan keperawatan Dukungan Tidur
selama 3x24 jam Observasi
diharapkan pola tidur •Identifikasi pola aktivitas dan tidur
membaik •Identifikasi factor penganggu tidur
Dengan kriteria hasil : Terapeutik
•Keluhan sulit tidur •Fasilitasi menghilangkan stress sebelum
meningkat (5) tidur
Edukasi
•Anjurkan menghindari makanan/minuman
yang menganggu tidur
3. Intoleransi Setelah dilakukan Intervensi utama :
Aktivitas b.d tindakan keperawatan Manajemen energi
kelemahan 3x 24 jam di harapkan Observasi :
(D.0056) toleransi aktivitas  Monitor kelelahan fisik dan
meningkat emosional
Dengan kriteria hasil :  Monitor pola dan jam tidur
 Keluhan lelah  Monitor lokasi dan ketidaknyaman
cukup menurun selama melakukan aktivitas
Terapeutik :
 Sediakan lingkungan yang nyaman
dan rendah (cahaya dan suara)
 Lakukan latihan rentang gerak pasif
atau aktif
 Fasilitasi duduk disisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
 Anjurkan tirah baring secara
bertahap
 Anjurkan melakukan tirah baring
secara bertahap
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makan

Implementasi & Evaluasi Keperawatan

N Hari/tgl Dx Implementasi Evaluasi


o
1. Selasa,01/11 Hari Pertama Hari pertama
11 1 •Memonitor suhu tubuh S : Ibu pasien mengatakan
Hasil : Suhu tubuh 38,2℃ demamnya mulai menurun
•Menyediakan lingkungan yang dingin O: Ku Lemah
Hasil : Agar supaya suhu tubuh menurun S : 38,2℃
•Melakukan pendinginan eksternal (mis A: Hipertermia
kompres dingin pada dahi) P: Lanjutkankan intervensi
Hasil : Pasien menginggil •Monitor suhu tubuh
•Meganjurkan tirah baring •Mengkolaborasi pemberian cairan
Hasil : agar supaya pasien tidur dengan dan elektrolit jika perlu
nyaman
•Mengkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit jika perlu
Hasil : Pemberian Paracetamol
2 Rabu, 03/11 Hari kedua Hari Kedua
22 •Memonitor suhu tubuh S : Ibu pasien mengatakan
Hasil : 37,9℃ anaknya demam mulai menurun
•Menyediakan lingkungan yang dingin O: Ku Lemah
1
Hasil : Agar supaya tubuh menurun S : 37,9℃
•Meganjurkan tirah baring A: Hipertermia
Hasil : agar supaya pasien tidur dengan P: lanjutkan intervensi
nyaman 1.Monitor suhu tubuh
•Mengkolaborasi pemberian cairan dan 2. Mengkolaborasi pemberian
elektrolit jika perlu cairan dan elektrolit jika perlu
Hasil : Pemberian paracetamol
3 Kamis,04/11 Hari Ketiga Hari Ketiga
22 •Memonitor suhu tubuh S : Ibu pasien mengatakan
Hasil : 36,5℃ anaknya sudah tidak demam lagi
1 •Menganjurkan tirah baring O: Ku Lemah
Hasil : pasien tidur dengan nyaman S : 36,5℃
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

4 Hari Pertama Hari pertama


 Mengidentifikasi pola aktivitas S : ibu pasien mengeluh anaknya
dan tidur sulit tidur
Hasil : untuk mengetahui pola O : ku Lemah
2
aktivitas dan tidurnya setiap hari A : Gangguan Pola tidur
 Mengidentifikasi factor P : Lanjutkan Intervensi
penganggu tidur 1.Indentifikasi pola aktivitas dan
Hasil : untuk mengetahui apa tidur
factor dari penganggu tidur setiap 2.Identifikasi factor penganggu
hari tidur
 Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur 1.
Hasil : Agar supaya stress hilang
pada saat tidur
 Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
menganggu tidur
Hasil : Agar supaya pola tidurnya
nyaman

5 Rabu,03/11 Hari kedua Hari kedua


22 Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : ibu pasien mengeluh anaknya
Hasil : untuk mengetahui pola aktivitas sulit tidur mulai berkurang
dan tidurnya setiap hari O : ku Lemah
2
•Mengidentifikasi factor penganggu tidur A : Gangguan Pola tidur
Hasil : untuk mengetahui apa factor dari P : Lanjutkan Intervensi
penganggu tidur setiap hari 1.Indentifikasi pola aktivitas dan
•Anjurkan menghindari tidur
makanan/minuman yang menganggu 2.Identifikasi factor penganggu
tidur tidur
Hasil : Agar supaya pola tidurnya
nyaman
6 Hari ketiga Hari Ketiga
-Megidengidentifikasi pola aktivitas dan S : ibu pasien mengeluh anaknya
tidur sulit tidur mulai membaik
3 Hasil : untuk mengetahui pola aktivitas O : ku Lemah
dan tidurnya setiap hari A : Gangguan Pola tidur
•Mengidentifikasi factor penganggu tidur P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : untuk mengetahui apa factor dari 1.Indentifikasi pola aktivitas dan
penganggu tidur setiap hari tidur
•Anjurkan menghindari 2.Identifikasi factor penganggu
makanan/minuman yang menganggu tidur
tidur
Hasil : Agar supaya pola tidurnya
nyaman
7 Hari pertama Hari pertama
•Memonitor kelelahan fisik dan S : ibu pasien mengatakan lelah
emosional dan lemah mulai berkurang
Hasil : untuk mengetahui bagaimana O : Ku lemah
kelelahan fisiknya dalam beraktivitas A : Intoleransi Aktivitas
•Memonitor pola dan jam tidur P : Lanjutkan intervensi
Hasil : untuk mengetahui pola tidurnya 1.Monitor kelelahan fisik dan
setiap hari emosional
•Memonitor lokasi dan ketidaknyaman 2.Fasilitasi duduk disisi tempat
selama melakukan aktivitas tidur, jika tidak dapat berpindah
Hasil : untuk mengetahui bagian yang atau berjalan
tidak nyaman pada saat melakukan 3.Anjurkan melakukan tirah baring
aktivitas sehari-hari secara bertahap
•Memfasilitasi duduk disisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Hasil : Untuk melatih dalam proses
bepindah-pindah
•Menganjurkan melakukan tirah baring
secara bertahap
Hasil : Keluarga pasien mengerti
8 Hari kedua Hari kedua
-Memonitor kelelahan fisik dan S : ibu pasien mengatakan lelah
emosional dan lemah mulai berkurang
3 Hasil : untuk mengetahui bagaimana O : Ku lemah
kelelahan fisiknya dalam beraktivitas A : Intoleransi Aktivitas
•Memonitor pola dan jam tidur P : Lanjutkan intervensi
Hasil : untuk mengetahui pola tidurnya •Monitor kelelahan fisik dan
setiap hari emosional
•Memfasilitasi duduk disisi tempat tidur, •Fasilitasi duduk disisi tempat
jika tidak dapat berpindah atau berjalan tidur, jika tidak dapat berpindah
Hasil : untuk melatih dalam proses atau berjalan
bepindah-pindah •Anjurkan melakukan tirah baring
•Menganjurkan melakukan tirah baring secara bertahap
secara bertahap
Hasil : keluarga pasien mengerti
9 Hari ketiga Hari ketiga
-Memonitor kelelahan fisik dan S : ibu pasien mengatakan lelah
emosional dan lemah mulai berkurang
Hasil : untuk mengetahui bagaimana O : Ku lemah
3
kelelahan fisiknya dalam beraktivitas A : Intoleransi Aktivitas
•Memonitor pola dan jam tidur P : Lanjutkan intervensi
Hasil : untuk mengetahui pola tidurnya •Monitor kelelahan fisik dan
setiap hari emosional
•Memfasilitasi duduk disisi tempat tidur, •Fasilitasi duduk disisi tempat
jika tidak dapat berpindah atau berjalan tidur, jika tidak dapat berpindah
Hasil : untuk melatih dalam proses atau berjalan
bepindah-pindah •Anjurkan melakukan tirah baring
secara bertahap
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai