Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh
Kelompok 2 :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya
berupa ajaran agama yang sempurna serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
menjadi tugas dalam mata kuliah Kepeeawatan Anak dengan judul “Asuhan
Akhir kata, penyusun sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh
dari kata sempurna, maka dari itu kami butuh kritik dan sarannya yang
akan datang.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................5
B. Rumusan Masalah.....................................................................................6
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................6
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................8
A. Konsep Dasar Medis.................................................................................8
1. Defenisi.....................................................................................................8
2. Konsep Anatomi Fisiologi Jantung...........................................................9
3. Etiologi......................................................................................................9
4. Patofisiologi.............................................................................................11
5. Manifestasi Klinik...................................................................................13
6. Penatalaksanaan Medis............................................................................15
7. Komplikasi..............................................................................................17
8. Penatalaksanaan.......................................................................................18
B. ASUHAN KEPERAWATAN..................................................................20
1. Pengkajian...............................................................................................20
2. Diagnosa..................................................................................................21
3. Intervensi Keperawatan...........................................................................22
4. Implementasi...........................................................................................26
5. Evaluasi Keperawatan.............................................................................27
BAB III..................................................................................................................37
PENUTUP..............................................................................................................37
A. Kesimpulan..............................................................................................37
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
susunan jantung dan pembuluh darah besar intratoraks, yang berpotensi atau
terdapat sejak lahir. Di Indonesia, angka kejadian 8 tiap 1000 kelahiran hidup.
Secara garis besar PJB dibagi atas dua kelompok, yaitu sianotik dan asianotik.
Pada PJB sianotik terjadi sianosis sentral oleh karena aliran darah paru
berkurang akibat obstruksi aliran keluar ventrikel kanan sehingga terjadi pirau
kanan ke kiri.
banyak ditemukan, yakni lebih kurang 10% dari seluruh kejadian penyakit
tergantung pada sumber dan jumlah aliran darah paru yang dapat berasal dari
4
5
(MAPCAs), atau kombinasi keduanya. Pada waktu lahir, bayi biasanya belum
Bayi atau anak dengan tetralogi Fallot memiliki peluang untuk mengalami
dan 13,7% pada abses serebri. Defisit neurologis yang disebabkan oleh
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mampu mengetahui Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Tetralogi
of Fallot.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui konsep teori Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan
Tetralogi of Fallot.
b. Untuk mengetahui definisi Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan
Tetralogi of Fallot.
c. Untuk mengetahui etiologi Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan
Tetralogi of Fallot.
d. Untuk mengetahui epidemiologi Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan
Tetralogi of Fallot
6
Tetralogi of Fallot.
h. Untuk mengetahui penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Anak
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
(warna kulit) yang terdiri dari 4 kelainan khas, yaitu Defek Septum
a. Defek septum ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara kedua
rongga ventrikel.
keluar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga
penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosis
7
8
sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh
organorgan vital seperti jantung daan otak yang berfungsi memelihara dan
ICS-V) berada diatas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru,
pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat
sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediatinum. Untuk
(Syarifuddin, 2006).
3. Etiologi
Sejauh ini, mutasi pada beberapa gen telah diidentifikasi pada berbagai
yang tinggi.
22q11.2.
6. Gen trisomi 21, 18, dan 13, yang terdapat pada 10% kasus tetralogi
Oleh karena itu, secara umum, mutasi gen diduga menjadi etiologi utama
4. Patofisiologi
pulmonal ini bersifat progresif, semakin lama semakin berat. Tekanan yang
terdeoksigenasi (yang berasal dari vena) keluar dari ventrikel kanan menuju
pulmonal semakin berat, maka semakin banyak darah dari ventrikel kanan
11
menuju ke aorta. Pada stenosis pulmonal yang ringan, darah dari ventrikel
kanan menuju ke paru, dan hanya pada aktivitas fisik akan terjadi pirau dari
kanan menjadi sama dengan tekanan sistolik puncak ventrikel kiri. Karena
Hal inilah yang menerangkan mengapa pada tetralogi Fallot tidak atau
jarang terjadi gagal jantung, karena tidak ada beban volume sehingga
5. Manifestasi Klinik
Menurut Wong, dkk (2009), tanda dan gejala TOF antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Murmur
Merupakan suara tambahan yang dapat didengar pada denyut jantung
bayi. Pada banyak kasus, suara murmur baru akan terdengar setelah bayi
2. Sianosis
tidak ditemukan pada waktu lahir. Obstruksi aliran keluar ventrikel kanan
mungkin tidak berat dan bayi tersebut mungkin mempunyai pintasan dari
kiri ke kanan yang besar, bahkan mungkin terdapat suatu gagal jantung
kongesif.
3. Dispneu
yang mulai belajar bejalan akan bermain aktif untuk waktu singkat
kemudian akan duduk atau berbaring. Anak- anak yang lebih besar
menit.
anoksia “biru”)
Tinggi badan dan keadaan gizi biasanya berada di bawah rata-rata serta
otot-otot dari jaringan subkutan terlihat kendur dan lunak dan masa
Seperti halnya tekanan darah arteri dan vena. Hemitoraks kiri depan
dan impuls apeks tampak jelas. Suatu gerakan sistolis dapat dirasakan
pada 50% kasus sepanjang tepi kiri tulang dada, pada celah parasternal
7. Bising Sistolik
dapat menyebar luas, tetapi paling besar intensitasnya pada tepi kiri
tulang dada. Bising sistolik terjadi di atas lintasan aliran keluar ventrikel
pintasan dari kanan ke kiri. Bunyi jantung ke-2 terdengar tunggal dan
diikuti oleh bising diastolis, bising yang terus menerus ini dapat
menetap.
6. Penatalaksanaan Medis
asidosis;
5. berikan transfusi darah bila kadar hemoglobin kurang dari 15 g/dl, sekali
pemberian 5 ml/kgBB;
15
keadaan.
Hb.
paliatif dilakukan pada bayi kecil atau dengan hipoplasia arteri pulmonalis
dan pasien yang sering mengalami serangan sianotik. Pada bedah korektif
dilakukan koreksi total yang dapat didahului atau tanpa bedah paliatif. Bila
arteri pulmonalis tidak terlalu kecil, umumnya koreksi total dilakukan pada
pasien tetralogi fallot di bawah usia 2 tahun. Di negara maju yang telah
7. Komplikasi
1. Trombosis Serebri
16
Biasanya terjadi dalam vene serebrum atau sinus duralis, dan terkadang
lebih sering ditemukan pada usia di bawah 2 tahun. pada penderita ini
2. Abses Otak
kranium, dan laju endap darah merah serta hitung jenis leukosit dapat
tersebut.
3. Endokarditis Bakterialis
masa bayi.
Dapat terjadi pada bayi dengan atresia paru dan aliran darah kolateral
5. Hipoksia
17
8. Penatalaksanaan
1. Pemeriksaan Laboratorium
• Darah
• BGA
defisiensi besi.
• Apeks terangkat
3. EKG
4. Ekokardiogram
• Overiding aorta
• Kateterisasi
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Asuhan keperawatan pasien TOF pada anak menurut Wong, dkk (2009),
1. Pengkajian
d. Pemeriksaan fisik
obstruksi.
keras.
20
7) Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak yang lebih besar
3) Regimen pengobatan
2. Diagnosa
4) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fatiq selama makan
oksigen.
trombosis.
rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu
3. Intervensi Keperawatan
terpusat pada pasien dan hasil yang di perkirakan ditetapkan dan intervens
Tujuan
adekuat.
Kriteria Hasil
adekuat
pernafasan
Intervensi
Respiratory Montoring
kebutuhan oksigen
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
dilakukan
dalam beraktifitas
c. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fatiq selama makan
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
dibutuhkan
Nutrition monitoring
11.
4. Implementasi
dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu pasien mencapai tujuan
5. Evaluasi Keperawatan
atau perilaku yang dapat diamati dan dipantau untuk menentukan apakah
hasilnya sudah tercapai atau belum dalam jangka waktu yang telah
dokumentasi lainnya.
6. Asuhan keperawatan
1) Pengkajian Keperawatan
Ruangan/kelas : Ratna/I
No. kamar : 2B
Data Dasar
A. Identitas Pasien
Usia : 18 Bulan
Agama : Hindu
Pendidikan : Belum
Pekerjaan : -
Usia : 27 tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat kesehatan
kelelahan,
seperti ini.
3. Riwayat keluarga
Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, yaitu ibu klien menderita hipertensi dan
a. Bernafas
- Makan
Sebelum masuk rumah sakit ibu klien mengatakan, klien tidak nafsu makan, yang
biasanya 1 porsi anak – anak penuh tiga kali sehari menjadi ¼ porsi tiga kali
sehari.
- Minum
Klien biasanya minum ± 5 – 6 gelas/hari masing – masing 100 cc. Sekarang klien
hanya bisa minum ± 3 gelas dan akan segera mual setelah minum minuman yang
agak dingin.
c. Eleminasi BAB/BAK
Keluarga mengatakan, BAB klien di rumah maupun di Rumah Sakit satu kali,
d. Aktivitas
Ibu klien mengatakan, aktivitas klien berkurang, karena klien sering mengalami
e. Rekreasi
Ibu klien juga mengatakan, saat diajak jalan – jalan bersama keluarga setelah
berjalan 20-50 meter,klien akan berjongkok dalam beberapa waktu, sebelum kilen
berjalan kembali.
f. Istirahat tidur
Klien terbiasa tidur ± 2 – 3 jam pada siang hari dan di malam hari tidur jam 20.30
– 6.00. Pasien sering terbangun di malam hari karena mengalami kesulitan dalam
bernafas.
g. Kebersihan diri
30
Saat pengkajian kondisi klien bersih karena selalu dibantu ibunya untuk mandi
h. Suhu tubuh
Menurut ibu klien suhu tubuh klien setelah sakit tidak menentu, sebelum dibawa
ke rumah sakit suhu tubuh normal, tapi saat pengkajian ibu klien mengeluh suhu
i. Rasa nyaman
j. Rasa aman
Klien selalu merasa tenang saat bersama dan jika selalu dekat dengan kedua orang
tuanya.
k. Belajar
Keluarga klien mengatakan, belum bisa belajar secara efektif karena masih kecil,
l. Prestasi
m. Hubungan sosial
Hubungan sosial klien dengan orang tuanya sangat baik dan menurut ibumya
hubungan klien dengan teman sebayanya, klien juga tidak rewel dengan perawat.
n. Melaksanakan ibadah
Keluarga sering mengajak klien beribadah ke wihara dan khususnya pada hari
raya keagamaan.
E. Pengkajian Pisik
a. Kesan Umum
31
iii. Pergerakan : agak terbatas karena, terpasang infuse pada extrimitas kanan atas
d. Sistem wicara : mulut bersih, mukosa bibir merah muda, stomatitis tidak ada,
i. Kepala : bentuk normal, UUB tertutup, ketombe dan rambut rontok tidak ada.
j. Hidung : bentuk normal, secret tidak ada, gerakan cuping hidung tidak ada,
k. Leher : bentuk normal, kaku kuduk tidak ada, pembesaran kelenjar limfa di
leher positif.
l. Persyarafan : normal
- nadi = 80 x / menit
- respirasi = 40 x / menit
p. Antropometri : - BB = 10 kg
- TB = 75 cm
- LD = 26 cm
- LK = 25 cm
- LL = 10 cm
2) Diagnose Keperawatan
a) Analisis data
DIAGNOSIS
selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan yang
keluarga tentang penyakit anak yang ditandai Orang tua klien Nampak cemas saat
diadakannya pengkajian..
INTERVENSI
Diagnosa 1
3. Observasi warna kulit, membrane mukosa, dan kuku, catat adanya sianosis
Diagnosa 2
3. Sediakan waktu istirahat yang cukup bagi anak dan dampingi anak pada saat
melakukan aktivitas.
4. Kolaborasi dalam: pemeriksaan serial ECG dan foto thorax serta kolaborasi
Diagnosa 3
2. Timbang berat badan anak setiap pagi tanpa diaper pada alat ukur yang sama,
Diagnoa 4
1. Beri kesempatan pada klien untuk menghadapi dan membicarakan situasi dan
secara efektif.
4. Pemberian HE pada klien terhadap penangan yang dapat dikalukan oleh kluarga
pada klien.
konseling.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
35
DAFTAR PUSTAKA
Wong Donna L. dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Pediatri. Edisi 6 Vol 2;
36