Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2

“ASUHAN KEPERAWATAN
HIPERTIROID DAN
HIPERPARATIROID”
Kelompok 2 :
Ardianus Alfian SNR18213006
Novianus Sabtian SNR18213004
A.Konsep Dasar Medis Hipertiroid
1. Defenisi

Hipertiroidisme (hipersekresi hormon tiroid) adalah peningkatan


produksi dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid (Marry:2009).
Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang
merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan
(Dongoes E, Marilynn, 2000).

2.Etiologi
Menurut Tarwoto,dkk (2012) penyebab hipertiroid
diantaranya adenoma hipofisis, penyakit graves, modul tiroid,
tiroiditis, konsumsi banyak yodium dan pengobatan
hipotiroid.
3. Patofisisologi
Pasien dengan hipertiroid menunjukan adanya sekresi hormon tiroid
yang lebih banyak, ada beberapa faktor penyebab yang tidak dapat
dikontrol melalui mekanisme normal. Peningkatan hormon tiroid
menyebabkan peningkatan metabolisme rate, meningkatnya
aktivitas saraf simpatis. Peningkatan metabolisme rate
menyebabnya peningkatan produksi panas tubuh sehingga pasien
mengeluarkan banyak keringat dan penurunan toleransi terhadap
panas.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat terjadi pada sistem
kardiovaskuler yaitu dengan menstimulasi peningkatan reseptor
beta adrenergik, sehingga denyut nadi lebih cepat, peningkatan
kardiak output, stroke volume, aliran darah perifer serta respon
4. Tanda dan gejala
Menurut Tarwoto,dkk (2012) gejala-gejala klinis hipertiroid berikut ini:
• Meningkatkan heart rate, stroke volume, kardiak oputput, peningkatan kebutuhan
oksigen otot jantung, peningkatan vaskuler perifer resisten,
• Retensi cairan, menurunnya otot urine
• Meningkatnya peristaltik usus, peningkatan nafsu makan, penurunan berat badan,
diare, peningkatan penggunaan cadangan adifose dan
• Berkeringat yang berlebihan, kulit lembab, merah, hangat, tidak toleransi
• Sistem endokrin biasanya terjadi pembesaran kelenjar tiroid.
5. Pemeriksaan Diagnosis
Pemeriksaaan laboratorium
• Serum T3 dan serum T4
• CT Scan tiroid
• USG
• ECG
6. Penatalaksanaan Medis
Menurut Tarwoto,dkk (2012) tujuan pengobatan adalah untuk membawa tingkat hormon
tiroid keadaan normal
a) Obat-obatan antitiroid
• Propylthiouracil (PTU),
• Methimozole (Tapazole)
• Adrenargik bloker
b) Radioiod Terapi
c) Bedah Tiroid

7. Komplikasi
• Eksoftalmus
• Penyakit Jantung, terutama kardioditis dan gagal jantung.
• Stromatiroid (tirotoksikosis)
Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang dapat dijumpai pada klien dengan hiperparatiroid antara lain :
a) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot pernapasan
b) Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol dan
peningkatan aktifitas saraf simpatik
c) Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
gangguan metabolik
d) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid
e) Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolik
f) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan energy dengan
kebutuhan tubuh
g) Disfungsi seksual berhubungan dengan gangguan hormonal dan perubahan fungsi
tubuh
h)Risiko ketida kseimbangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan
metabolisme
i) Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan produksi panas meningkat
B. Konsep Dasar medis Hiperparatiroid
1. Defenisi
Hiperparatiroid adalah produksi berlebihan hormon paratiroid
oleh kelenjar paratiroid, ditandai dengan dekalsifikasi tulang
dan pembentukan batu ginjal, yang mengandung kalsium.
(Brunner & Suddarth, 2002)
Hiperparatiroid merupakan produksi berlebihan dari kelenjar
paratiroid yang mengakibatkan level kalsium di dalam darah
meningkat
Hiperparatiroid juga dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu :
a.Hiperparatiroid Primer
b.Hiperparatiroid Sekunder
c.Hiperparatiroid Tersier
2. Etiologi
a) Hiperparatiroid Primer, disebabkan leh :
• Adenoma pada salah satu kelenjar paratiroid
• Hipertrofi pada keempat kelenjar paratiroid
• Karsinoma pada kelenjar palatiroid
• hiperfungsi kelenjar paratiroid
b) Hiperparatiroid Sekunder, disebabkan leh :
• Gagal ginjal kronis,
• Kurang efektifnya PTH pada beberapa penyakit
• Malabsorbsi, pada kelainan hepato bilier
• Hungry Bone Syndrome
• Genetik
c) Hiperparatiroid Tersier (Idiopatik), disebabkan leh :
• Perubahan fungsi otonom jaringan paratiroid yaitu hiperparatiroidisme
hypercalcemic
• Hiperparatiroid sekunder yang berlansung lama
• Penyakit ginjal kronis yang berlangsung lama
• Gejala hipokalsemia yang lama
3. Faktor Resiko
Faktor yang dapat menyebabkan hiperparatiroid meliputi:
• Usia lebih dari 50 tahun
• Wanita yang mengalami menopouse,
• Riwayat kelaurga yang diturunkan seperti multiple neoplasma
endokrin tipe, Familial Hypocalciuric Hypercalcemia
• Seseorang dengan hiperplasia paratiroid, adenoma atau karsinoma.
• Parathormon yang meningkat
• Perubahan pada tulang (osteitis fibrosa sistika), dan nefrolitiasis
• Pada pasien dengan gagal ginjal
4. Manifestasi Klinis
Menurut (Diamond, 2000) hiperparatiroid ditemukan sejak tahun 1925. Gejala
klasik yang sering dikenal adalah :
a) Moans (efek psikologis dan neurologis)
b) Groans (nyeri abodominal ulser)
c) Stones (ginjal), dan
d) Bones (fraktur)
5. Komplikasi
Menurut Better Health Channel, komplikasi yang diakibatakn hiperparatiroid yang tidak
segera ditangani yaitu batu ginjal, infeksi saluran kemih, pankreatitis (inflamasi di pankreas),
dan kerusakan pada tulang. Selain itu hiperparatiroid dapat mempengaruhi kehamilan pada
wanita yaitu :
• Hiperkalsemia,
• Peningkatan hormon maternal dapat menekan pengeluaran hormon paratiroid janin
sehingga janin mengalami hipokalsemia
potensi yang mengancam bila hiperparatiroid primer tidak segera ditangani akan
terjadi :
• Osteoporosis dan osteopenia,
• Fraktur tulang
• Batu ginjal
• Peptic Ulcers
• Pankreatitis
• Keluhan sistem nervous
• Stupor
• Koma
6. Pemeriksaan Diagnostik
Pada pasien dengan hiperparatiroid, dapat dilakukan pemeriksaan diagnostik
antara lain:
• Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan urin
• Abdominal Ultrasound
• X-Ray tulang dan tes densitas tulang,
• Sestamibi,
• Pemeriksaan ECG,
• Pemeriksaan EMG
• Percobaan Sulkowich
• Percobaan Ellwort-Howard
• Percobaan kalsium intravena,
Pemeriksaan radioimmunoassay,
Diagnosa keperawatan yang sering dijumpai pada klien dengan hiperparatiroid
antara lain :
• Perubahan nutrisi yang berubahan dengan anorexia dan mual.
• Perubahan eliminasi urine yang berhubungan dengan keterlibatan
ginjal sekunder terhadap hiperkalsemia dan hiperfosfatemia.
• Konstipasi yang berhubungan dengan efek merugikan dari
hiperparatiroidisme pada saluran gastrointestinal.
• Risiko terhadap cidera yang berhubungan dengan demineralisasi
tulang yang mengakibatkan fraktur patologi.

Anda mungkin juga menyukai