Anda di halaman 1dari 15

FORMAT PENGKAJIAN PADA KELUARGA

Tempat Praktek : POSYANDU DESA X


Nama Mahasiswa : KELOMPOK 1B
NIM :
Tanggal pengkajian : 1 Nopember 2019

PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Bapak Ismu
2. Alamat dan telepon : RT/ 02,RW/ III Dusun A,Desa B
3. Pekerjaan KK : Pedagang kain keliling
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :
NO. Nama Jenis Kelamin Hub. Kel. Umur Pendi Ket.
KK Dikan

1. Ny. S PR Istri 35 th SMP Sehat


2. An. A PR Anak 16 th SMP Sehat
3. An. B PR Anak 11 th SD Sehat
4. An. Z LK Anak 3 th - Kurang Gizi

GENOGRAM
Keterangan :
: laki-laki : tinggal serumah
: perempuan : garis keturunan
: meninggal : pasien

6. Tipe keluarga : Nuclear


7. Suku bangsa : Jawa
8. Agama : Islam
9. Status ekonomi keluarga:Penghasilan keluarga kurang lebih Rp.1.500.000,- per bulan yang
diperoleh dari hasil jualan kain keliling.
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Menonton televisi

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga.


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Anak tertua berusia 16 tahun,saat ini sekolah di SMP.Jadi keluarga berada pada tahap keluaraga
dengan usi remaja,dengan tugas perkembangan pengembangan terhadap remaja,memelihara
komunikasi terbuka,memelihara hubungan intim dalam keluarga,mempersiapkan perubahan
sistem peran.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.Namun,tugas
keluarga yang belum dicapai saat ini adalah kurangnya pemeliharaan komunikasi yang
terbuka,hubungan intim dalam keluarga dan kurangnya persiapan perubahan sistem peran.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Menurut ibu ”S” riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu bapak ”I” dalam keadaan
sehat,tidak pernah sakit serius.Sedangkan ibu ”S” keadaannya juga sehat,tidak pernah sakit
serius.Tapi anak ”A” sedang mengalami nyeri perut karena menstruasi.Dan anak yang
kedua,anak ”B” keadaanya juga sehat dan tidak pernah mengalami sakit serius.Sedangkan anak
yang ketiga,yaitu anak ”Z” saat ini menderita kurang gizi,status imunisasi saat balita lengkap
semua dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan posyandu yang ada didesanya.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
 Riwayat keluarga dari pihak bapak ”I” : Bapak dari bapak ”I” sudah meninggal 2 tahun yang
lalu karena menderita DM.Ibu bapak ”I” sehat dan sekarang tinggal bersama kakak
perempuan bapak ”I” di desa lain.
 Riwayat keluarga dari pihak ibu ”S” : Bapak dari ibu ”S” sudah meninggal 7 tahun yang
lalu secara mendadak akibat serangan jantung (kata masyarakat sekitar rumah
adiknya).Sedangkan ibunya ibu ”S” menderita hipertensi dan terkena stroke sejak 5 bulan
yang lalu,tinggal bersama adik ibu ”S”.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Status rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri
2. Denah Rumah

Keterangan denah :

3. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah bapak ”I” kuranng begitu akrab dengan keluarga bapak
”I”,karena bapak ”I” jarang dirumah (menjual kain keliling) dan ibu”S” jarang keluar
rumah,keluar rumah jika berbelanja saja.
4. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah (1993),menetap di
Jatipelem.Bapak ”I” bekerja menjual kain keliling sehingga jarang dirumah.Ibu ”S” sehari-hari
bekerja sebagai ibu rumah tangga,mengasuh ke 3 anaknya dengan dibantu anak
”A”mengerjakan pekerjaan rumah tangga yaitu menyetrika baju dan memberi mamelihara
ayam.Anak”B” masih sekolah SD,berangkat pagi hari dan pulangnya sore hari.Sedangkan anak
”Z”,anak sulung ibu ”S” belum sekolah.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Keluarga bapak ”I” tidak pernah mengikuti kegiatan sosialisasi dilingkungan sekitarnya.
6. Sistem pendukung keluarga
Saat ini anggota keluarga ada yang tidak sehat,anak ”Z”mengalami kurang gizi,ibu ”S”
berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak ”Z” selain itu juga mendapat bantuan dari
program posyandu (PMT)
IV. Srtuktur Keluarga
1. Struktur peran
Peran kepala keluarga mencari nafkah,tugas istri merawat anak,pendidikan anakdilakukan
bersama.Model peranyang dianut lebih dominan di ibu dan terjadi sedikit konflik peran
karena jarangnya berkomunikasi antar anggota keluarga terutama anak ”A” dan Ibu”S”.
2. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan
norma yang berlaku di lingkungannya.Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan
adalah bila ada keluarga yang sakit hanya dibelikan obat diwarung/toko terdekat.Sedangkan
anak yang paling kecil dibawa ke posyandu.Dalam setiap hari keluarga menjalani hidup
dengan tuntunan agama islam.
3. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka,bahasa yang dipakai setiap hari adalah
bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga cukup baik,tetapi anak ”A” dan
ibu ”S” jarang berkomunikasi dikarenakan ibu ”S” selalu mengatakan tidak boleh,tidak baik
dsb.Sedangkan ayahnya jarang dirumah karena berjualan kain keliling dan kalau pulang sudah
kelihatan capek.
4. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah bapak ”I” sebagai kepala keluarga,keputusan diambil seharusnya
oleh kepala keluarga.akan tetapi karena kesibukan bapak ”I” maka pengambilan keputusan
yang mendesak diambil alih oleh ibu ”S”.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga kurang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,dibuktikan dengan adanya salah satu
anggota keluarga yang menderita kurang gizi yaitu anak ”Z”.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga tidak mempermasalahkan status sosialnya dimasyarakat,dengan kondisi yang seperti
itu.
3. Fungsi pendidikan
Orang tua hanya mampu menyekolahkan anak pertama sampai tingkat SMP saja.
4. Fungsi sosialisasi
Interaksi antar anggota dalam keluarga jarang dilakukan karena kesibukan masing-masing
anggota keluarga.Begitu juga dengan masyarakat sekitarnya.Dan anak ”A” juga jarang
bergaul dengan teman-teman sekitarnya.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan kesehatan)
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami anak ”A” (kurang gizi) setelah
anak dibawah ke posyandu untuk pemeriksaan rutin.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Untuk masalah kesehatan anak ”Z” yang mengalami kurang gizi,ibu merasa takut
dengankondisi tersebutsehingga ibu tidak mau lagi untuk membawa ke posyandu.karena
ibu merasa anaknya sudah diimunisasi lengkap tapi masi saja terkena gizi buruk.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit dengan semampunya
karena kondisi ekonomi yzng kurang.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga beranggapan bahwa dengan hanya menyapu saja rumah sudah dianggap bersih
dan sehat.Kamar mandi dibersihkan 1 kali seminggu sudah dianggap bersih dan
terbebas dari jentik-jentik nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit DBD.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga tidak mau membawa anggota keluarga yang sakit ketempat pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi (puskesma/rumah sakit)karena jaraknya yang terlalu jauh.

6. Fungsi Afeksi
Keluarga mengajarkan agar anak tertua memperhatikan adik-adiknya yang masih sekolah untuk
membantu keluarga. Sikap saling menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Ibu “S” mengatakan masalah yang membebaninya sekarang adalah keadaan anak “Z” yang
mengalami kurang gizi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi
ekonomi yang minimal.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah ibu “S” membicarakannya dengan bapak “I” untuk di musyawarahkan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila anak “B” sulit untuk dinasehati ibu “S” kadang-kadang langsung masuk kamar dan bila
ada masalah berat ibu “S” sering sakit kepala dan kadang-kadang menangis tetapi bila masalah
sudah dibicarakan bersama, biasanya ibu “S” tenang kembali.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga


a. Ayah “I”
 Kepala : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi )
bersih, telinga bersih dan simetris.
 Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
 Dada : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru
( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
 Ekstremitas atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan kotor.
 Ekstremitas bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki kotor, tidak ada riwayat penyakit
pada ekstremitas bawah.
 Perut : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit
system pencernaan.
b. Ibu “S”
 Kepala : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut (
lidah,gigi ) bersih, telinga bersih dan simetris.
 Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
 Dada : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ),
paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
 Ekstremitas atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
 Ekstremitas bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit
pada ekstremitas bawah.
 Perut : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit
system pencernaan.
 Alat vital : Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

c. Anak “A”
 Kepala : Rambut kotor, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi
) bersih, telinga bersih dan simetris.
 Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
 Dada : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ),
paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
 Ekstremitas atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
 Ekstremitas bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit
pada ekstremitas bawah.
 Perut : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat
penyakit system pencernaan.
 Alat vital : Bersih, mengalami disminorhea pada waktu menstruasi.

d. Anak “B”
 Kepala : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut (
lidah,gigi ) bersih, telinga bersih dan simetris.
 Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
 Dada : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ),
paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
 Ekstremitas atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
 Ekstremitas bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit
pada ekstremitas bawah.
 Perut : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat
penyakit system pencernaan.
 Alat vital : Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

e. Anak “Z”
 Kepala : Rambut merah, mata simetris, mata cowong, hidung bersih, mulut bersih.
 Leher : Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
 Dada : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ),
paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
 Ekstremitas atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
 Ekstremitas bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit
pada ekstremitas bawah.
 Perut : Simetris, tampak buncit, tidak ada kelainan dalam system pencernaan,
tidak ada riwayat penyakit system pencernaan.
 Alat vital : Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.
 BB : 8,5 kg

VIII. Harapan Keluarga


Anak “Z” ketika dibawa ke posyandu di katakana menderita kurang gizi dan keluarga berharap
petugas dapat membantu mengatasi masalah anak “Z”.
Analisa data
No Data Diagnosa keperawatan
1 DS: Ketidakmampuan keluarga
- Ibu bertanya pada perawat tentang masalah mengenal masalah kesehatan
kesehatan anaknya pada keluarga bapak I
- Selama ini Ibu S sudah berusaha menyelesaikan khususnya pada ibu dan
masalah dengan pergi ke puskesmas tapi tdk ada bapak
perubahan
DO:
- Ibu N sering mengunyahkan nasi, sayuran dan
lauknya terlebih dahulu kemudian baru dimasukkan
ke mulut kepada anak R
-
2 DO: Keterlambatan pertumbuhan
- Badan anak R kelihatan lemas dan perkembangan pada
- Masa otot kecil, dan blm bsa berjalan keluarga bapak I khususnya
- Anak R terlihat duduk di lantai dan hanya bisa pada anak Z
bermain
- BB8,5 kg
-

Diagnosa Keperawatan yang Muncul

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarga bapak I khususnya pada
ibu dan bapak
2. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada keluarga bapak I khususnya pada anak Z

SKORING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarga bapak I khususnya pada
ibu dan bapak
Kriteria Bobot Skore Justifikasi
Sifat masalah 1 3/3x1=1 Masalah pada
Aktual keluarga bapak I
merupakan masalah
aktual dalam
manajemen regimen
terapeutik karena
bapak I yang bekerja
sebagai konveksi dan
tidak memilki waktu
untuk keluarga
.
Kemungkinan 2 1/2x2=1 Masalah dapat di
masalah dapat di ubah dengan adanya
pecah waktu bapak I untuk
Mudah berkomunikasi
dengan keluarga
melihat pertumbuhan
dan perkembangan
anaknya.
Potensi masalah 1 2/3x1=2/3 Masalah dapat di
untuk dicegah cegah dengan saling
Cukup menjaga komunikasi
dalam anggota
keluarga, dan
meluangkan waktu
untuk keluarga.
Menonjolnya 1 1/2x1=1/2 Tidak ada perhatian
masalah dan komunikasi yang
Tidak segera diatasi baik dalam keluarga
sehingga masalah
tidak dapat di rasakan
oleh keluarga.
Jumlah 3 1/6

2. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada keluarga bapak I khususnya pada anak Z

Kriteria Bobot Skore Justifikasi


Sifat masalah 1 3/3x1=1 Masalah
Aktual keterlambatan
pertumbuhan dan
perkembangan telah
terjadi yaitu keluhan
anak Z belum bisa
berjalan, kejadian ini
sudah berlangsung
lama.
Kemungkinan 2 1/2x2=1 Keluhan batuk pilek
masalah dapat di sering kambuh-
pecah kambuh, anak terlihat
Sebagian lemah, masa ototnya
kecil dan belum bisa
berjalan sudah terjadi
lama, dan ibu S serta
bapak I sudah
berusaha ke
puskesmas untuk
memeriksa anaknya,
sehingga perlu
memberikan
pemahaman pada
keluarga bapak I dan
ibu S untuk
membawa anak Z ke
RS
Potensi masalah 1 1/3x1= 1/3 Keluhan anak tidak
untuk dicegah bisa berjalan sudh
Rendah terjadi lama dan
memerlukan waktu
lama untuk
mengembalikan
pertumbuhan yang
optimal dan
perkembangannya.
Menonjolnya 1 2/2x1=1 Maslah pada keluarga
masalah bapak I segera di atasi
Segera di atasi karena bapa dan ibu
sudah membawa
anaknya ke posyandu
untuk melihat
pertumbuhan dan
perkembangannya.
Jumlah 3 1/3

Prioritas diagnosa
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarga bapak I khususnya pada
ibu dan bapak
2. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada keluarga bapak I khususnya pada anak Z

WOC ASUHAN KEPERAWATA KELUARGA


Pohon masalah
Keterlambatan tumbang

Kurang nutrisi

Prilaku yang salah (mengunyahkan nasi untuk anaknya)

Tidak ada dukungan dari keluarga ketidakefektifan manejemen regimen

kurang pengetahuan tentang nutrisi


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan
Keperawata Umum Khusus Kriteria Standar
n
Ketidakma Setelah Setelah - Kedua orang tua - Keluarga inti - Anjurkan anggota keluarga
mpuan dilakukan dilakukan mampu membina dapat untuk membina hubungan
keluarga tindakan tindakan hubungan saling membangun saling percaya
mengenal keperawatan keperawatan percaya dengan hubungan saling - Dampingi keluarga untuk
masalah selama 3 bulan selama 3 kali anaknya. percaya antara membangun mekanisme
kesehatan Ketidakmampu pertemuan - Keluarga bapak I suami dan istri, koping adaptif untuk
pada an keluarga keluarga bapak mampu bertahan orang tua dan mencapai kesepakatan
keluarga mengenal I khususnya dan anak-anak, serta sebagai orang tua
bapak I masalah pada ibu S dan mengantisipasi sesama anak- - Edukasi orang tua tentang
khususnya kesehatan pada bapak I mampu masalahnya. anak. potensial anggota keluarga
pada ibu keluarga bapak mengenal - Keluarga bapak I - Tindakan yang yang berkomplik
dan bapak I khususnya masalah dalam dapat - Anjurkan keluarga untuk
pada ibu dan tentang menyelesaikan menyesuaikan menghabiskan waktu
bapak dapat ketidakmampu masalah dengan diri dan perilaku bersama sebagai sepasang
teratasi an keluarga cara musyawarah dengan orang tua untuk memelihara
mengenal - Keluarga konstruktif. sesuatu yang memuaskan
masalah membuat jadwal Individu lebih dalam hubungan keluarga
dengan untuk rekreasi mampu bertahan - Dampingi orang tua untuk
kriteria: bersama dan mencapai keseimbangan
- Mengolah keluarga mengantisipasi dalam bekerja, sebagai
problem - Orang tua kemungkinan orang tua dan peran sebagai
keluarga :3 mampu membagi adanya bahaya. sepasang suami istri
- Melibatkan waktu untuk - Cara pemecahan
anggota menemani masalah yang
keluarga dalam anaknya. baik dengan
diskusi musyawarah
keluarga :3 antara keluarga
- Mengekpresik dan saling
an secara menghargai,
terbuka menghormati di
perasaan dan setiap anggota
emosi setiap
anggota keluarga, saling
keluarga: 3 membantu.
- Menggunakan - Rekreasi
strategi untuk merupakan cara
mengolah untuk
konplik dalam menghabiskan
keluarga:3 waktu untuk
- Berbagi keluarga dan cara
respon dalam untuk
tugas keluarga mempererat
:3 hubungan
- Memanajemen keluarga.
stabilitas - Pengaturan
keuangan:3 waktu antara jam
bekerja dan
kumpul dengan
keluarganya.
Keterlambat Setelah Setelah - keluarga mampu - motorik kasar - ajarkan orang tua bagaimana
an dilakukan dilakukan mengajarkan merupakan menghibur anaknya dengan
pertumbuha tindakan tindakan anak dengan perkembangan prilaku teknik peredaan
n dan keperawatan keperawatan permainan “pok pada anak seperti menpuk tangan
perkembang selama 6 bulan, selama 4 kali ame ame” meliputi gerak (motorik kasar)
an pada pertumbuhan pertemuan - keluarg mampu anak, prilaku - ajarkan orang tua untuk
keluarga dan keluarga memberikan anak. memberikan penghargaan
bapak I paerkembangan mampu pujian saat - Penghargaan yang realistik untuk prilaku
khususnya pada keluarga merawat anaknya mampu yang realistik dan perkembangan anak
pada anak Z bapak I anggota melakukan merupakan suatu - ajarkan kepada orang tua
khususnya anak keluarga,meng gerakan motorik pujian kepada untuk berpartisipasi pada
Z membaik gunakan kasar. anak meliputi saat makan
sesuai dengan fasilitas - Keluarga mampu ucapan yang - ajarkan kepada orang tua
usia. kesehatan dan menemani anak memuji. untuk ciptakan rencana
modifikasi ketika anak - Berpartisispasi untuk pertumbuhan individu
lingkungan sedang makan di pada saat makan setiap anak dan
dengan meja makan yaitu orang tua memperbaharui secara
kriteria: - Keluarga mampu ikut serta dalam teratur.
- pertumbuhan membawa anak menemani anak - Ajarkan keluarga untuk
dan keposyandu atau makan. memonitor stimulasi anak di
perkembangan tenaga kesehatan - Rencana dalam lingkungan
normal:3 untuk pertumbuhan - Ajarkan orang tua untuk
- prilaku anak mengetahui merupakan suatu memberikan stimulasi
yang normal:3 perkembangan strategi untuk berupa rekaman instrumen
- kebutuhan anak melihat seberapa musik,sentuhan, dan
stimulasi :4 - Keluarga mampu jauh gerakan secara tepat
- kebutuhan memberi perkembangan -- Sediakan lingkungan
dasar stimulasi anak anak. yang tenang nyaman setelah
perawatan:3
- kebutuhan dengan bermain - Stimulasi anak memberi makan untuk
emosi:3 dengan anak. yaitu memberi menghindari tersedak
- tersedianya - Keluarga mampu rangsangan
motifasi pada memberikan kepada anak agar
keluarga:3 anak stimulasi anak mampu
- kebutuhan dengan melakukan hal
pengawasan mendengarkan yang distimulasi
kesehatan:3 musik, sentuhan oleh orang tua.
- strategi untuk dan gerakan - Stimulasi anak
mengatur seprti mengajari yaitu memberi
faktor” berjalan. rangsangan
lingkungan - - Keluarga kepada anak agar
yang mampu anak mampu
berisiko:3 menciptakan melakukan hal
- pencegahan lingkungan yang yang distimulasi
cedera:3 nyaman dan oleh orang tua.
- strategi bersih saat anak - - Lingkungan
komunikasi makan. yang nyaman
pada anak:3 yaitu lingkungan
yang tidak bising,
tidak terdapat
keramaian dan
bersih agar
perhatian anak
tidak teralihakan.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Tgl dan waktu Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
Ketidakmampuan 19 April 2013 Mengajarkan S: Keluarga bapak
keluarga anggota keluarga I mengatakan
mengenal untuk membina sudah paham
masalah hubungan saling tentang cara
kesehatan pada percaya dengan membina
keluarga bapak I anggota keluarga hubungan saling
khususnya pada yang lain seperti percaya.
ibu dan bapak anak dan anggota O : keluarga bapak
keluarga yang I kooperatif
lainnya mendengarkan dan
mempraktikkan
cara membina
hubungan saling
percaya
A : tindakan
keperawatan
keluarga bapak I
tercapai sebagian
P : lanjutkan
intervensi.
Keterlambatan 28 April 2013 Mengajarkan S: keluarga
pertumbuhan dan kepada keluarga mengatakan paham
perkembangan Bp. Y tentang tentang
pada keluarga pertumbuhan dan memberikan
bapak I perkembangan stimulus motorik
khususnya pada anak, meliputi kasar
anak Z motorik kasar dan O: keluarga bapak
menjaga I kooperatif
lingkungan yang mendengarkan
kondusif perawat dan yang
diajarkan perawat
A: tindakan
keperawatan
keluarga tercapai
sebagian
P: lanjutkan
intervensi.

Anda mungkin juga menyukai