Kelompok 2 :
1. Ilham Adi Jatmiko (A11501125)
2. Indah Yunita P.S (A11501127)
3. Khoerur Ayi Tajriyani (A11501137)
4. Khoerur Rosyid Al Islam (A11501138)
5. Lilis Fitrianingrum (A11501145)
6. Melia Dwi Kufitasari (A11501152)
7. Mochamad Chabibi (A11501154)
8. Muhaimin Eka Atmaja (A11501158)
9. Mutriasih (A11501161)
10. Nilam Indrasari W (A11501165)
11. Nur Azizah (A11501169)
12. Nurul Utami (A11501172)
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
1
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga makalah kelompok kami tentang
Tetralogi Of Fallot pada sistem Cardiovaskuler dapat terselesaikan sesuai waktu.
Ucapan terimakasih untuk bapak/ibu dosen dan teman-temanku yang telah
membantu danmengerjakan makalah ini sehingga dapat selesai pada waktunya.
Dan kami memohon maaf atas kekurangan dalam makalah kami, adanya
kekurangan ini karena atas diri kami sendiri, dan jika ada kelebihan mungkin itu
datangnya dari Allah SWT. Kami memohon saran dan kritik agar makalah
nantinya dapat lebih baik lagi, saran dan kritik yang membangun akan kami
terima dan akan kami jadikan acuan agar makalah-makalah selanjutnya lebih baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................... 3
BAB I
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 4
1.2 Tujuan ................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI ..................................................................... 5-7
BAB III PEMBASAN
3.1 SEVEN JUMP ..................................................................................... 8-10
3.2 LAPORAN PENDAHULUAN ........................................................... 11-16
3.3 ASUHAN KEPERAWATAN ............................................................. 17-30
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 31
4.2 Saran .................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 32
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab TOF
2. Untuk mengetahui definisi TOF
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala TOF
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Penyakit jantung bawaan yang terdiri dari ventricular septal defect (VSD)
tipe perimembranus subaortik, overrideing aorta, pulmonal stenosis ( PS )
infundibular dengan atau tanpa PS valvular serta hipertrofi ventrikal kanan.
Bila di sertai dengan ASD di sebut pentalogy of fallot. Bila tipe VSD adalah
subarterial doubly committed maka dikenal sebagai oriental atau Mexican
fallot.
2.2 Sejarah
Pertama kali di uraikan oleh seorang dokter dari Prancis, Etinne Fallot, di
publikasikan tahun 1888.1−3
Pada tahun 1945 Alfred Blalock di Universitas John Hopkins melakukan
operasi paliatif pertama dengan teknik “systemic-to-pulmonary artery shunt
between the transected right subclavian artery and the right pulmonary
artery”.¹‾³
Operasi pertama intra-cardiac repair yang sukses dilakukan oleh
Leillehei dan Varco di university of Minnesota pada tahun 1954. ¹‾³
Pada tahun 1955 operasi pertama intra-cardiac repair dengan pump
oxygenator di lakukan oleh John W. Kirklin di Mayo Clinic. ¹‾³
2.3 Anatomi
Defek sekat ventrikel terletak pada sekat membranosa adalah subaorta.
Diruaikan defek salah persekutuan (malalignment) karena
akar arota bergeser ke kanan ( Overriding )
Hipopalsi annulus katup pulmonal
Ventrikel kanan saluran keluar ganda.
5
2.4 Penyakit yang Mungkin Timbul
Bila tidak di operasi :
Hipoksia organ-organ tubuh yang kronis
Polisitemia
Emboli sistemik
Abses otak.
6
Ekokardiogram
Ekokardiogram 2 dimensi
Tentukan tipe VSD (perimembranus subaortik atau suberterial duobly
commited)
Overriding aorta
Deviasi spetum infundibular ke anterior
Dimensi dan fungsi ventrikel kiri
Tentukan konfluensi dan diameter cabang-cabang arteri pulomonalis.
7
BAB III
PEMBAHASAN
2. Menentukan Permasalahan
1) Apa yang dimaksud tetralogi of fallot?
2) Apa definisi antropometri dan kegunaan?
3) Penyebab nafas dangkal pada tetralogi of fallot?
4) Penyebab hipertensi, definisi, cara penyembuhan?
5) Kenapa pada kasus tetralogi of fallot terjadi kelelahan?
6) Apa penyebab utama penyakit tetralogi of fallot?
7) Apa tanda dan gejala tetralogi of fallot?
3. Analisis Masalah
1) Tetralogi of fallot adalah penyakit jantung bawaan.
2) Antropometri adalah ilmu yang mempelajari tentang batasan normal
tubuh manusia yang mempunyai tujuan untuk mengetahui ukuran
normal tubuh manusia.
8
3) Pada tetralogi of fallot terdapat nafas dangkal yang diakibatkan dari
tekanan darah yang rendah karena tubuh membutuhkan suplay oksigen
yang banyak maka pasien bernafas cepat.
4) Penyebab hipertensi adalah emosi,banyak makanan yang mengandung
kolestrol. Cara penyembuhannya dengan menghindari/mengurangi
makan yang mengandung kolestrol, menghindari stres. Hpertensi adalah
tekanan darah diatas batas normal.
5) Karena pengaruh dari hipotensi yang diakibatkan melemahnya kerja
jantung untuk memompa darah sehingga menyebabkan kelelahan.
6) Pengaruh obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter saat
mengandung.
7) Sianosis, nafas dangkal dan mudah kelelahan.
4. Kesimpulan
Kelainan jantung dengan gangguan Sianostik di tandai dengan kombinasi
4 hal yang abnormal yaitu Defek septrum ventrikel, stenosis pulmonal,
overiding aorta dan hipertrofi ventrikel kanan.
9
- Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit bawaan
- Adanya penyakit tertentu dalam keluarga : diabetes, hipertensi,
penyakit/kelainan jantung bawaan
2) Tanda dan gejala TOF
a. Sianosis
b. Dipsnea
c. Serangan dispnea parasimal
d. Keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan
e. Bising sistolik
3) Definisi TOF
Kelainan jantung dengan gangguan sianiosis yang ditandai dengan
kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum ventrikel,
stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan
10
A. Definisi Tetralogi Of Fallot
Tetralogi of fallot adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis
yang ditandi dengan kombinasi empat hal yang abnormal meliputi defel
septum ventrikel, stenosis pulmonal, overiding aorta, dan hipertrofi
ventrikel kanan. Komponen yang paling penting dalam menentukan
derajat beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan
hingga berat. Stenosis pulmonal bersifat progresif dan semakin lama
semakin berat.
B. Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak
diketahui secara pasti. Diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen.
1. Faktor endogen :
a. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom.
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, seperti diabetes melitus,
hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan.
2. Faktor eksogen :
a. Riwayat kehamilan ibu.
b. Sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat- obatan
tanpa resep dokter ( talidamid, dekstroamfetamin, aminopterin,
ametopterin, jamu ).
c. Ibu menderita penyakit infeksi rubela.
d. Pajanan terhadap sinar –X
C. Patofisiologi
11
Faktor eksogen dan endogen
VSD
Penurunan kemampuan
difusi PENURUNAN CURAH
JANTUNG
Hipoksemia
Kelemahan
Sesak nafas
INTOLERANSI
AKTIFITAS
GANGGUAN PERTUKARAN
GAS
12
Tanda dan gejala yang muncul pada penyakit tetralogi of fallot sebagai
berikut :
1. Sianosis
Merupakan manifestasi tetralogi paling nyata, mungkin tidak
ditemukan sejak lahir. Obstruksi aliran keluar ventrikel kanan mungkin
tidak berat dan bayi tersebut memiliki pintasan kiri ke kanan yang
besar bahkan mungkin terdapat gagal jantung kongestif.
2. Dispnea
Dispnea terjadi jika penderita melakukan aktivitas fisik. Bayi dan anak
yang mulai belajar berjalan akanbermain aktif untuk waktu singkat
kemudian akan duduk atau berbaring. Anak yang lenih besar mungkin
mampu berjalan sejauh kurang lebih satu blok sebelum berhenti untuk
beristirahat. Derajad kerusakan yang dialami jantung pada penderita
tercemin oleh intensitas sianosis yang terjadi. Secara khas anak akan
mengambil sikap berjongkok untuk meringankan dan menghilangkan
dispnea yang terjadi akibat dari aktivitas fisik, biasanya anak tersebut
dapat melanjutkan aktivitasnya kembali dalam beberapa menit.
3. Serangan dispneaparoksismal ( serangan anoksia “ biru” )
Manifestasi ini merupakan masalah selam 2 tahun pertama kehidupan
penderita. Bayi menjadi dispnea dan gelisah, sianosis yang terjadi
menjadi bertambah hebat dan penderita mulai sulit bernapas. Serangan
tersebut paling sering terjadi pada pagi hari.
4. Keterlambatan dalam bertumbuh dan perkembangan
Gangguan pertumbuhan tinggi badan terutama pada anak gizi kurang
dari kebutuhan normal, pertumbuhan ototdari jaringan subkutan
terlihat kendur dan lunak, masa pubertas terlambat.
5. Bising sistolok
Bising sistolik yang ditemukan sering kali terdengar keras dan kasar,
bising tersebut menyebar luas, tetapi paling besar intensitasnya pada
tepi kiri tulang dada. Bising sistolik terjadi diatas lintasan aliran keluar
ventrikel kanan serta cenderung kurang menonjol pada obstruksi berat
dan pintasan dari kanan dan kiri. Bunyi jantung ke -2 terdengar tunggal
13
dan ditimbulkan oleh penutupan katup aorta. Bising sistolik tersebut
jarang diikuti oleh bising diastolik, bising yang terus menerus ini dapat
terdengar pada setiap bagian dada, baik di anterior maupun posterior,
bising tersebut dihasilkan oleh pembuluh darah koleteral bronkus yang
melebar atau terkadang oleh suatu duktus arteriosus menetap.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk penderita tetralogi of
fallot adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan laboratorium
Adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit ( Ht ) akibat saturasi
oksigen yang rendah. Pada umunya hemoglobin dipertahankan 16-18
gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %. Nilai gas darah arteri
menunjukkan peningkatan tekanan parsial karbondioksida ( PCO2),
penurunan tekanan parsial oksigen ( PO2 ) dan penurunan lien yang
memiliki nilai Hb dan Ht normal atau rendah mungkin menderita
defisiensi besi.
2. Radiologi
Pemeriksaan sinar X pada toraks menunjukkan penurunan aliran darah
pulmonal, tidak ada pembesaran jantung, gambaran khas jantung
tampak apeks jantung terngkat sehingga seperti sepatu. Selain itu,
didapatkan hasil arkus aorta disebelah kanan, aotra asendensmelebar,
konus pulmonalis, apeks terangkat, dan vakuslaritas paru berkurang.
3. Elektrokardiogram
Pada pemeriksaan EKG didapatkan hasil sumbu QRS hampir selalu
brdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan.
4. Ekokardiografi
Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi
ventrikel kanan, penurunan ukuran arteri pulmonalis dan penurunan
aliran darah ke paru.
5. Kateterisasi
14
Kateterisasi diperlukan sebelum tindakan bembedahan untuk
mengetahui defek septum ventrikel multipel, mendeteksi kelainan
arteri koronaridan mendeteksi stenosis pulmonal perifer. Mendeteksi
adanya penurunan saturasi oksigen, penigkatan tekanan ventrikel
kanan, dengan tekanan pulmonalis normal atau rendah.
F. Penatalaksanaan
Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi
ditujukan untuk memutus patofisiologi serangan tersebut, antara lain
dengan cara sebagai berikut:
1. Menekuk lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah.
2. Morfin sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau IV untuk menekan pusat
pernapasan dan mengatasi takipnea.
3. Natrium bikarbonat 1 Meq/kg BB IV untuk mengatasi asidosis.
4. Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian pada kondisi ini tidak
begitu tepat karena permasalahan bukan karena kekurangan oksigen,
tetapi karena aliran darah ke paru menurun.
G. Komplikasi
1. Trombosis selebri
Biasanya terjadi dalam sinus durasi dan terkadang dalam arteri
selebrum, lebih sering ditemukan pada polisitemia hebat. Dapat juga
dibangkitkan oleh dehidrasi. Trombosis lebih sering ditemukan pada
usia dibawah 2 tahun. Penderita ini paling sering mengalami anemia
defisiensi besi dengan kadar hemoglobin dan hematokrit dalam batas
noral.
2. Abses otak
Komplikasi abses otak biasanya dialami oleh pasien yang telah
mencapai usia diatas 2 tahun. Awitan penyakit sering kali tersembunyi
disertai demam derajat rendah. Mungkin ditemukan nyeri tekan
setempat pada cranium. Laju endap darah dan hitung jenis leukosit
dapat meningkat. Penderita juga dapat mengalami serangan seperti
15
epilepsy. Tanda neurologis yang terlokalisasi tergantung dari tempt
dan ukuran abses tersebut.
3. Endokarditis bakterialis
Komplikasi ini terjadi pada penderita yang tidak mengalami
pembedahan, tetapi lebih sering ditemukan pada anak yang menjalani
prosedur pembuatan pintasan selama masa bayi.
4. Gagal jantung kongestif
Gagal jantung kongestif dapat terjadi pada bayi yang mengalami
atresia paru dan memiliki aliran darah kolateral yang besar. Kondisi
ini, hamper tanpa pengecualian, akan mengalami penurunan selama
bulan pertama kehidupan dan penderita menjadi sianosis akibat
sirkulasi paru yang menurun.
5. Hipoksia
Hipoksia terjadi akibat stenosis pulmonal yang menyebabkan aliran
darah dalam paru menurun.
ASUHAN KEPERAWATAN
16
KASUS TETRALOGI OF FALLOT
SKENARIO KASUS
Pengkajian diambil : 6 april 2009 jam: 10.00 Tgl. MRS : 5 april 2009
Rungan/kelas Ratna/I No. Kamar : 2B Nama pasien : K.T Jenis kelamin :
perempuan Usia : 18 bulan Status perkawinan : belum Agama : hindu Diagnosa
medis : Tetralogi of fallot Penanggung jawab Tn : K.T Keluhan utama : Sianosis
(Kulit Namoak Kebiruan), Nafas dangkal, Mudah kelelahan, Riwayat kesehatan
masa lalu ibu klien mengatakan, klien sebelumnya belum pernah mengalami
penyakit yang seperti ini. Riwayat keluarga adanya penyakit tertentu dalam
keluarga, yaitu ibu klien menderita hipertensi dan saat hamil sering
mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter. TTV : Suhu 360 C, N : 80x/Menit,
RR : 40x/menit, TD : 100/75 mmHg. Antropometri BB : 10 kg, TB : 75 cm, LD :
26 cm, LK : 25 cm, LL : 10 cm.
1. DATA SUBYEKTIF
a. Identitas Pasien
Nama : An. K.T
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 18 bulan
Agama : Hindu
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Desa dukuh kruwed, Gombong
Diagnosis Medis : Tetralogi of Fallot
17
Nama : Tn.K.T
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 32 tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Pekerjaan : PNS
Alamat : Gombong, Kebumen
Hubungan Dengan Pasien : Ayah pasien
Keluhan Utama (yang paling dirasakan) :
Sianosis (Kulit nampak kebiruan), napas dangkal, mudah kelelahan.
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan saat ini
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan sianosis (Kulit nampak
kebiruan), napas dangkal, mudah kelelahan.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu pasien mengatakan, klien sebelumnya belum pernah mengalami
penyakit seperti ini.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu pasien mengatakan dia punya riwayat hipertensi dan saat hamil
sering mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
18
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya selalu BAB 2x dalam
sehari dan BAK 6x sehari dengan intensitas banyak
dan warna bening tidak berbau.
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya BAB 2x dalam sehari
dan BAK 6x sehari dengan intensitas sedikit dengan
warna bening dan tidak berbau
3. Pola aktifitas/ latihan
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya berjalan dengan
jongkok saat merasa lelah.
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa berjalan
terlalu lama.
4. Tidur/istirahat
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya kualitas tidurnya baik
selama 10 jam
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya tidurnya terganggu
dan setiap pagi selalu terlihat pucat
5. Pola kognitif
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya sedang belajar
berbicara kepada orang yang baru di kenal oleh
dirinya
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya selalu diam dan
sering menangis ketika sedang sesak nafas
6. Pola perseptual
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya selalu ingin
mengetahui hal-hal baru tentang dunia di sekitarnya
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya lebih senang di
rumah bersama kedua orang tuanya karena merasa
sesak nafas
19
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya sebelum sakit tidak
merasa minder jika ingin bergaul dengan teman
sebayanya
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya menutup dirinya dari
teman-temannya karena selalu mudah lelah saat diajak
bermain
8. Pola peran atau hubungan
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya selalu aktif meniru
kata dari ayahnya dan dirinya
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya lebih cenderung diam
karena kara sakit dan sesak nafas yang iya rasakan
9. Pola seksualitas
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya lebih suka tidur di
pelukannya dan selalu di tepuk-tepuk pantatnya
sebelum tidur
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya tidak suka di peluk
sewaktu tidur
10. Pola koping toleransi setres
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya selalu ceria ketika
berada disisi keluarganya
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya tidak ceria karena dia
selalu merasa sesak nafas yang sangat mengganggu.
11. Pola nilai atau kepercayan
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya selalu mengikuti
kegiatan peribadatan yang dia lakukan
Saat sakit : ibu pasien mengatakan anaknya hanya melihat ketika
dirinya melakukan peribadatan
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum (KU) : sakit berat (conpos mentris)
2. Suhu : 360 C
20
3. Nadi : 80 x/menit
4. TD : 100/75 mmHg
5. RR : 40 x/menit
21
Inspeksi : Simetris, tidak ada jejas
Aukultasi : Bising usus peristaltic 4x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
10. Genetalia
Jenis kelamin permpuan, bersih, tidak ada luka,tidak terpasang DC
11. Ekstremitas
Atas : Tidak terdapat edema, simetris, jari jari lengkap, turgor kulit
kering, gerka aktif dan pasif terhambat karena lemas.
Bawah : Tidak terdapat edema, simetris, jari-jari lengkap, turgor kulit
kering, gerak aktif dan pasif terhambat karena lemas.
Pemeriksaan penujang
1. Pemeriksaan AGD
2. Rontgen
22
A. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Penyebab Diagnosa Kep
1. DS : ibu pasien Gangguan Ketidak Gangguan
mengatakan pertukaran gas seimbangan pertukaran gas b.d
anaknya mengalami fentilasi perfusi ketidak seimbangan
nafas dangkal fentilasi perfusi
DO : terdapat
sianosis, pola nafas
abnormal
23
DO : ibu pasien ketidakmampuan
mengatakan mengabsopsi
anaknya susah nutrient
makan saat sesak
nafas dan lebih suka
tidur.
24
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari,
Kode
No Tanggal, NOC NIC TTD
NIC
Jam
1. Setelah dilakukan tindakan 3140 Management jalan nafas :
keperawatan diharapkan 1. Posisikan pasien
masalah gangguan senyaman mungkin
pertukaran gas dapat teratasi 2. Pemberian oksigenasi
dengan status pernafasan : 3. Pemberian air hangat
Pertukaran gas (0402) 4. Auskultasi jalan nafas
ada penuruna atau tidak
Indikator Awal Tujuan
sianosis 2 4
Saturasi 2 4
oksigen
pH arteri 2 4
Hari,
Kode
No. tanggal, NOC NIC TTD
NIC
jam
2. Setelah dilakukan tindakan 0180 Management energi :
keperawatan diharapkan 1. Buat batasan untuk
masalah intoleransi aktivitas aktifitas hiperaktif
dapat teratasi dengan pasien
ketidakefektifan pompa 2. Ajari orang tua pasien
jantung mengenai pengelolaan
kegiatan pasien
Indikator Awal Tujuan 3. Bantu orang tua psien
Suara 2 4 untuk memprioritaskan
jantung kegitan pasien
abnormal 4. Ajarkan tidur siang
Denyut 2 4 pada pasien
25
jantung 5. Ajari orang tua pasien
apikel untuk mengetahui
Sianosis 2 4 sesak nafas anaknya.
kelelahan 2 4
Hari,
Kode
No Tanggal, NOC NIC TTD
NIC
Jam
3. Setelah dilakukan tindakan 5510 Pendidikan kesehatan
keperawatan selama 1x24 1.Identifikasi faktor
jam diharapkan masalah internal atau eksternal
defisiensi pengetahuan yang dapat
dapat teratasi dengan meningkatkan atau
manajemen penyakit mengurangi motivasi
jantung untuk berperilaku sehat
Indikat Awal Tujuan 2.Berikan ceramah untuk
or menyampaikan
Tanda 1 4 informasi
dan 3.Libatkan individu,
gejala keluarga dan kelompok
penyaki dalam perencanaan dan
t rencana implementasi
Strategi 2 5 gaya hidup atau
untuk modifikasi perilaku
mengur kesehatan
angi
factor
risiko
Aktivita 2 5
s fisik
26
yang
direko
mendas
ikan
Hari,
Kode
No Tanggal, NOC NIC TTD
NIC
Jam
4. Setelah dilakukan tindakan 8274 1. Ajarkan orang tua
keperawatan diharapkan mengenai tingkat
masalah gangguan Resiko perkembangan normal
keterlambatan pertumbuhan dari anak dari
dan perkembangan dapat perilaku yang
teratasi dengan: berhubungan
perkembagan anak : 2 tahun 2. Peluk anak dan
dan pertumbuhan nyamankan anak saat
anak merasa sedih
Indikator Awal Tujuan 3. Dukung mimpi-
Berat 2 4 mimpi anak atau
badan fantasinya sesuai
Tinggi 2 4 dengan kebutuhan
badan anak
Berjalan 2 4 4. Tawarkan mainan
dengan sesuai dengan usia
cepat 5. Bantu anak untuk
belajar mandiri
6. Ajarkan anak untuk
menulis namanya
7. Ceritakan atau
bacakan cerita anak
8. Sediakan kesempatan
untuk bermain diarena
27
bermain
Hari,
Kode TTD
No Tanggal, NOC NIC
NIC
Jam
5. Setelah dilakukan tindakan 1100 1. Tentukan status
keperawatan diharapkan gizi pasien dan
masalah gangguan kemampuan pasien
Ketidakseimbangan nutrisi untuk memenuhi
kurang dari kebutuhan kebutuhan gizi
tubuh dapat teratasi dengan: 2. Identifikasi adanya
status nutrisi alergi atau intoleransi
makanan yang
Indikator Awal Tujuan dimiliki pasien
Asupan 2 4 3. Anjurkan pasien
gizi untuk duduk pada
Asupan 2 4 posisi tegak dikursi,
makanan jika memungkinkan
Asupan 2 4 4. Pastikan makanan
cairan disajikan dengan cara
Resiko 2 4 yang menarik dan
berat pada suhu yang paling
badan cocok untuk konsumsi
atau secara optimal
tinggi 5. Anjurkan keluarga
badan untuk membawa
makanan favorit
pasien sementara
pasien berada
dirumah sakit atau
fasilitas perawatan,
yang sesuai
28
C. IMPLEMENTASI
Hari, TTD &
No
Tangga Implementasi Respon Nama
Dx
l, Jam Perawat
1. Kamis, Memeriksa TTV DS : ibu pasien mengatakan bahwa anaknya
13 bersedia dilakukan pemeriksaan
Oktober DO : TD : 100/75 mmHg, S : 36̊C N :
2016, 80x/menit, RR : 40 x/menit
08.00
WIB
29
Jum’at , membantu orang DS : ibu pasien mengatakan nafsu makan
14 tua pasien untuk anaknya bertambah
oktober memprioritaskan DO : anak menghabiskan setengah porsi
2016, kegitan makanan yang disediakan dari rumah sakit
08.00 pemenuhan
WIB nutrisi pasien
memberikan
30
secara optimal
31
D. EVALUASI
TTD &
No Hari, Tanggal,
Evaluasi Nama
dx Jam
Perawat
1. Kamis, 13 S : Ibu pasien mengatakan anaknya lebih nyaman
oktober 2016, dan tidak sesak
13.00 WIB O : RR : 35x/menit, tidak tampak nafas dangkal
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tetralogi of fallot (TOF) adalah Penyakit jantung bawaan yang terdiri
dari ventricular septal defect (VSD) tipe perimembranus subaortik,
overrideing aorta, pulmonal stenosis ( PS ) infundibular dengan atau tanpa
PS valvular serta hipertrofi ventrikal kanan. Dengan disertai keluhan seperti
Sianosis ,Spel hipoksia ( Ps berat ),Squatting pada anak yang lebih besar. Bila
tidak di lakukan operasi , akan timbul penyakit lain antara lain Hipoksia
organ-organ tubuh yang kronis,Polisitemia ,Emboli sistemik ,Abses otak.
4.2 Saran
1. Untuk ibu dalam masa kehamilan sebiknya tidak mengkonsumsi obat-
obatan tanpa resep dari dokter.
2. Sebaiknya kita harus selektif dalam memilih makanan.
3. Dalam masa kehamilan sebaiknya ibu hamil lebih memperhatikan
kesehatan.
4. Ibu hamil harus rutin memeriksakan kehamilan untuk memantau
perkembangan janin.
DAFTAR PUSTAKA
33
Fyler, DC.Tetralogi Fallot.In: Fyler Dc,editor.Kardiologi Anank
Nadas.Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 1996.p.537-45
Tempe Dk.Anesthesia for the management of congentinal heart defect.In: Tempe
Dk, editor : Clinical Practice of Cardiac Anesthesia.Delhi:modern
Publisher,2004.p.166-77
34