6 Manifestasi Klinis
adanya percampuran yang adekuat antara sirkulasi sistemik dan paru, dan apakah
arteri besar. Apabila percampuran hanya melalui foramen ovale atau duktus
arteriousus yang kecil maka keadaan ini tidak adekuat dan bayi akan nampak
sianotik.1
Apabila terdapat defek septum septum ventrikel yang besar atau duktus arteriosus
terdapat stenosis pulmonal maka aliran darah ke paru akan berkurang. Gejala
Gejala timbul pada minggu pertama, dan sianosis akan menjadi progesif
apabila duktus arteriosus menutup, bayi menjadi asidotik dan terjadi gagal
jantung, terutama pada kasus dengan defek septum ventrikel yang besar. Bayi
menjadi sesak nafas, tidak mau menyusu,jari tangan atau kaki clubbing (jari
yang terjadi, pasien akan tampak mengalami sianosis ringan sampai berat. Pada
auskultasi terdengar bunyi jantung II tunggal yang disebabkan oleh bunyi katup
pulmonal yang bersembunyi di belakang katup aorta. Bising dapat tidak ada sama
sekali sampai bising pansistolik atau bising kontinu melalui duktus arteriosus.1,2
termasuk ukuran dan keberadaan ASD atau VSD. Sianosis tidak terpengaruh oleh
60 napas per menit tetapi tanpa retraksi, mendengus, atau melebar dan tampak
nyaman.
Murmur: murmur biasanya tidak ada kecuali ada VSD kecil atau stenosis
pulmonal. Murmur akibat VSD akan menjadi pansistolik dan menonjol pada batas
gagal jantung5.
2.7 Diagnosis
a. Deteksi pralahir
Diagnosis TGA dapat dibuat secara akurat sebelum kelahiran jika jantung
janin diperiksa pada saat pemindaian anomali obstetrik. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa jenis perbaikan yang mungkin diperlukan setelah lahir dapat
diprediksi dengan baik. Karena fakta bahwa tampilan empat kamar yang
proporsi keseluruhan kasus TGA pada seri janin telah sedikit dibandingkan
peningkatan tingkat deteksi prenatal untuk TGA hingga 50%. Sekarang umumnya
jantung janin diperlukan sebagai bagian dari proses ini, untuk memastikan bahwa
jantung janin6,7,8,9.
b. Konseling setelah deteksi prenatal
diagnosis dan pengelolaan penyakit jantung bawaan pada janin. Rujukan ini harus
tepat10,11.
setelah lahir dan prognosis untuk bayi mereka. Mereka juga perlu disadarkan akan
fitur-fitur yang dapat mempersulit pengelolaan. Orang tua harus diberikan semua
informasi mengenai kondisi jantung bayi mereka dengan cara yang mereka
pahami dan diberi waktu yang cukup untuk bertanya. Informasi tertulis dan
konseling, penilaian kardiologi janin lebih lanjut akan diberikan. Orang tua harus
diberi kesempatan untuk berbicara dengan ahli bedah jantung anak serta memiliki
pilihan untuk berbicara dengan orang tua lain yang memiliki anak dengan
transposisi. Rincian kontak kelompok dukungan orang tua, baik lokal maupun
Bayi baru lahir dengan TGA dan percampuran intersirkulasi yang tidak
memadai akan menjadi gejala sejak lahir. Sianosis berat adalah temuan klinis awal
yang hampir universal, yang setidaknya selama jam-jam pertama setelah lahir,
sianosis dalam dan hipoksia jaringan merupakan faktor tambahan yang penting
dalam menentukan fungsi ventrikel, asidosis, dan akhirnya gagal organ multipel.
Hasil yang diamati pada radiografi dada bisa normal, tetapi fitur abnormal
berikut juga dapat diamati: bentuk jantung oval atau telur di sisi (karena
besar dan arteri koroner atau gambaran yang menyertainya seperti VSD, obstruksi
LVOT, koarktasio, dan anomali katup mitral. Secara khusus, diameter arteri
pulmonalis utama dan aorta harus diukur; lokasi komisura katup dan juga asal dan
perjalanan arteri koroner harus dijelaskan dengan cermat sebelum pembedahan.
pola arteri koroner dan mengesampingkan malformasi lain yang relevan. Selain
itu, ekokardiografi memfasilitasi pencitraan untuk kinerja yang aman dari balloon
atrial septostomy (BAS) (juga dikenal sebagai prosedur Rashkind). Karena BAS
jantung diagnostik pra operasi harus dipertimbangkan hanya pada kasus tertentu
ekokardiografi13.
TGA) dengan septum ventrikel intak, gambaran klinis yang paling menonjol
adalah sianosis berat. Pada kondisi postnatal terjadi penurunan tahanan paru yang
pada LA dan LV. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan gagal jantung kiri,
hipoksia berat dan asidosis pada minggu pertama kehidupan. Hipoksia dan
hipotermia. Ventrikel kanan kuat angkat dan suara jantung pertama sering
terdengar keras pada linea parasternnalis kiri bagian bawah. Pada sebagian besar
kasus, suara jantung dua akan terdengar split normal, yang menandakan
terdapatnya kedua katup semilunaris meskipun penutupan katup pulmonal lebih
halus karena terletak di posterior aorta. Murmur jarang muncul. Bayi baru lahir
kardiomegali dan tidak adanya bising jantung dapat dianggap sebagai TGA
sampai terbukti tidak. Tanda-tanda gagal jantung tidak muncul kecuali bayi telah
berusia diatas satu minggu dan terdapat patent ductus arteriosus (PDA) besar14.
lebih besar dengan saturasi arterial sistemik lebih tinggi. Defek tersebut dapat
tinggi dapat mengalami oksigenasi di paru. Setelah itu, darah yang sudah cukup
teroksidasi akan menuju atrium kiri dan melalui foramen ovale kembali lagi
peningkatan tekanan atrium kiri. Oleh karena defek septum ventrikel dapat
duktus arteriosus sudah tidak paten lagi. Sebaliknya, penderita dengan defek
septum ventrikel besar akan terdapat percampuran darah yang bagus tetapi
apabila tidak terdapat tahanan yang tinggi dari aliran darah pulmonal maka
dapat terjadi kegagalan jantung dengan sianosis minimal pada minggu pertama
ringan atau terkadang pucat. Napas terkesan berat, impuls ventrikel kanan dan
kiri tampak kuat angkat. Murmur sistolik atau holosistolik pada linea
parasternalis kiri bagian bawah sering kali muncul tetapi jarang terdengar
keras. Pasien ini memiliki karakteristik Irama gallop dan rumble aliran
diastolik pada apeks. Namun adanya VSD yang disertai Pulmonal stenosis (PS)
pada TGA akan mengakibatkan hipoksia dan asidosis berat pada awal kehidupan
oksigenasi rendah15.
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Elektrokardiogram
Oleh karena aorta berasal dari ventrikel kanan, tekanan pada ventrikel
kondisi tersebut dengan pola deviasi axis ke kanan (90-2000) dan hipertrofi
ventrikel kanan (RVH). RVH akan tampak sebagai gelombang P tinggi pada lead
pada hari- hari pertama kehidupan. Hipertrofi atrium kanan (RAH) juga dapat
terjadi. Pasien dengan volume aliran darah sirkulasi pulmonal besar, seperti pada
pasien yang disertai VSD, juga mengalami hipertrofi ventrikel kiri karena beban
Gambar 1. Gambar 7. EKG pasien dengan C-TGA. Aktivasi septum terjadi dari
kanan ke kiri, dan karena itu gelombang Q terlihat di kanan sadapan prekordial II
dan III, tetapi tidak ada gelombang Q yang terlihat di V5 dan V6.
c. Gambaran Foto Thorax
terletak lebih ke kanan dari lokasi normal dan tertutup oleh aorta pada foto thorax
batas atrium kanan dan pembesaran atrium kiri sehingga menyerupai telur.
superior pada foto thorax, sehingga seolah-olah tampak seperti telur yang
tergantung pada seutas tali (egg on a string sign), sebuah tanda yang sesuai
dengan TGA. Atrium kiri dapat membesar karena peningkatan aliran arteri
pulmonalis. Pasien dengan septum ventrikel intak, bayangan jantung dan corakan
vaskuler tampak normal atau dalam batas atas normal selama minggu pertama
kehidupan. Pada minggu kedua dan seterusnya akan tampak kardiomegali dengan
kontur khas egg on a string sign dan plethora. Apabila terdapat VSD besar, akan
khas egg on a string sign dan plethora masif. Pada kondisi disertai stenosis
tetapi pada umumnya lebih besar dan corakan vaskuler lebih nyata atau plethora.
Pada 4% - 16% kasus dapat dijumpai gambaran arcus aorta terletak di sisi
kanan16.
angiografi ventrikel kiri. Deformitas berbentuk leher angsa pada AVSD terbentuk
katup mitral, bersama dengan elongasi dan penyempitan outflow ventrikel kiri,
akan membentuk gambaran khas yang menyerupai angsa duduk dengan leher
d. Echokardiogram
ventrikel kiri mengalirkan darah melalui arteri besar yang berada di posterior
kemudian bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri. Aorta tampak
bermula dari ventrikel kanan dan berada di anterior pada bidang parasagital atau
subcostal four chamber dan sagital view dan shunting atrial dapat diperiksa
menggunakan color flow Doppler. Ukuran, lokasi dan jumlah defek septum
interventrikel dapat tervisualisasi dengan subxiphoid, apical dan parasternal
color flow Doppler. Jalur keluar ventrikel kiri juga harus dinilai dengan
seksama dengan parasternal long dan short-axis, apical long-axis dan subxiphoid
long-axis view untuk menyingkirkan adanya obstruksi. Akan tetapi alat sonografi
yang dimiliki harus memiliki probe yang sesuai dan operator juga harus memiliki
a. Tetralogy of Fallot
pada gambaran foto thorax. TOF memiliki komponen ventricular septal defect
(VSD), aorta overriding pada VSD, stenosis pulmonal dengan sebagian besar
Hemodinamik TOF dipengaruhi oleh dua lesi yaitu VSD besar sehingga dapat
berat. Pasien dengan TOF akan mengalami sianosis pada tahun pertama
kemunculan dan derajat berat sianosis berhubungan langsung dengan derajat berat
stenosis pulmonal dan derajat penurunan aliran sirkulasi pulmonal. Pasien TOF
memiliki tiga gejala karakteristik; pertama, derajat sianosis dan gejala bervariasi,
hipoksemia kedua, hipersianotik atau spell jarang terjadi apabila sudah dilakukan
koreksi, tetapi pasien tanpa intervensi dapat mengalami sianosis berat dan
merupakan posisi diagnostik untuk TOF dimana pasien akan jongkok setelah
vena dan pada akhirnya memperbaiki stroke volume dan aliran sirkulasi
pulmonal. Pada foto thorax, ukuran jantung normal tetapi memiliki kontur khas
yang dinamakan boot-shaped (Coeur en sabot atau heart like a wooden shoe).
Apeks jantung terangkat karena terdapat RVH, segmen arteri pulmonalis cekung
karena arteri tersebut kecil, dan aliran darah menuju paru akan berkurang
pulmonalis pada kelainan ini antara lain; pada daerah supra kardial yaitu di
kanan atau sinus venosus; pada daerah infra kardial di vena cava inferior atau
bertambah volume darahnya dan menjadi lebar. Atrium kiri dan ventrikel kiri
tidak membesar, bahkan kadang jantung kiri menjadi lebih kecil. Gambaran foto
the great arteries (TGA). Tampak pembesaran atrium kanan, ventrikel kanan dan
arteri pulmonalis melebar sehingga hilus tampak lebar. Vena pulmonalis yang
muara vena pulmonalis tampak sebagai pembuluh darah yang berjalan melintang
scimitar vein yang memberikan gambaran scimitar sign. Kelainan muara vena
2.9 Tatalaksana
bayi baru lahir dengan TGA. Dalam kebanyakan kasus, terutama dengan tidak
adanya diagnosis prenatal, bayi baru lahir dengan TGA perlu distabilkan di unit
tersier, di mana perawatan bedah definitif tersedia. Meskipun intubasi elektif bayi
intubasi17,18.
a. Pemantauan dan perawatan segera
besar teknologi non-invasif yang terkait dengan evaluasi klinis tanda-tanda vital
mungkin diperlukan): oksimetri nadi pra dan pasca duktus, EKG kontinu,
pasien berventilasi. Selain tanda-tanda vital, keluaran urin harus dipantau secara
ketat, tetapi pemasangan kateter Foley tidak dibenarkan kecuali pasien mengalami
(NIRS) pada fase dekompensasi. Neonatus dengan TGA mungkin memiliki jalur
vena umbilikalis, dan akhirnya arteri umbilikalis, yang dimasukkan segera setelah
Penggunaan jalur sentral lainnya harus diminimalkan pada periode pra operasi
kecuali pasien tetap sakit kritis. Untuk menilai saturasi vena campuran,
yang berlebihan karena pencampuran tingkat atrium. Cairan harus diberikan tanpa
Penatalaksanaan awal bayi baru lahir dengan TGA harus fokus pada
dan koreksi asidosis. Prioritas segera setelah lahir dan selama beberapa jam
pertama hidup adalah untuk menentukan apakah pencampuran antara sistemik dan
sirkulasi paru memadai. Segera setelah lahir, infus PGE1 intravena (IV)
dosis: dosis yang lebih tinggi hingga 0,1 mg/kg/menit mungkin diperlukan ketika
bervariasi dari 0,0125 hingga 0,05 mg/kg/menit, dan pasien dapat disapih, mulai
2-4 jam setelah inisiasi, asalkan saturasi oksigen (O2) dan perfusi jaringan tetap
dapat diterima. Namun demikian, penggunaan PGE1 mungkin tidak cukup, karena
yang biasa termasuk nonopioid (yaitu parasetamol), opioid (morfin atau fentanil
yang berguna dan aman dengan sifat ansiolitik dan tidak ada efek depresi
kehidupan lanjut neonatus. Bersamaan dengan itu, infus PGE1 harus dimulai
septostomi atrium. Setelah pencampuran yang memadai telah dicapai pada tingkat
atrium, penghentian PGE1 sering mungkin, kecuali ada obstruksi jantung kiri
terkait (yaitu koarktasio aorta). Terlepas dari upaya ini, penghentian obat yang
pasien harus disapih dari PGE1 daripada dihentikan. Pasien yang tetap
apnea dapat dikurangi dengan pemberian kafein atau dengan alat stimulasi seperti
kanula hidung aliran tinggi atau tekanan saluran napas positif terus menerus.
memerlukan eskalasi terapi dan dukungan jalan napas. Secara pragmatis, mungkin
daripada memaparkan pasien pada efek merusak dari aliran darah yang berlebihan
sianosis dan asidosis secara signifikan bahkan setelah septostomi atrium. Dalam
keadaan seperti itu, ekokardiografi harus dilakukan untuk mengkonfirmasi sifat
tidak terbatas dari defek septum atrium (ASD) serta paten duktus arteriosus dan
persisten pada neonatus dengan TGA adalah 12,5%, dan lebih sering terjadi pada
kasus TGA IVS. Mortalitas tinggi pada kelompok neonatus ini dan hasil pasca
operasi jangka menengah terpengaruh secara negatif. Mengingat bahwa ini adalah
kondisi serius dengan angka kematian yang tinggi, strategi pengobatan yang
Karena literatur yang ada sebagian besar terdiri dari laporan kasus, manajemen
di atas dan pemantauan yang ketat dari respon klinis (oksigenasi ditingkatkan).
jaringan sistemik21,22.
Saturasi SaO2 sistemik dalam TGA tergantung pada proporsi relatif dan
tingkat saturasi O2 dari dua sumber sirkulasi sistemik, yaitu darah vena
pulmonalis jenuh penuh yang dishunt dari sirkulasi pulmonal ke sirkulasi sistemik
(aliran sistemik 'efektif') dan darah vena campuran sistemik yang bersirkulasi
antara kedua sirkuit. Tingkat hemoglobin juga penting, dan tingkat sekitar 15 g/dl
dianggap optimal. Resistensi pembuluh darah sistemik dan paru (PVR) menambah
sebelum operasi dan faktor lain yang berkontribusi harus menghasilkan tingkat
saturasi O2 75-85% dari gas darah arteri. Pada bayi baru lahir prematur, batas
bawah dari kisaran yang dapat diterima bisa serendah 70%. Satu hal penting
adalah bahwa akurasi nilai oksimetri nadi <80% terbatas pada neonatus dan
oksigen jaringan yang memadai termasuk (i) infus PGE1 terus menerus untuk
oksigen inspirasi (FiO2) untuk menurunkan PVR dan meningkatkan aliran darah
paru; (iii) transfusi untuk mengobati anemia relatif dan meningkatkan kapasitas
pembawa O2; (iv) sedasi dan dukungan untuk meningkatkan curah jantung dan
pengiriman O224.
d. Nutrisi
infus PGE1 (misalnya setelah septostomi), harus diberi makan secara enteral dan
didorong untuk memberi susu botol dan menyusui. Masih ada kontroversi besar
seputar pendekatan terbaik untuk nutrisi enteral untuk bayi dengan cacat jantung
makan bayi secara enteral saat mereka menggunakan PGE1, bayi baru lahir yang
stabil secara hemodinamik dengan TGA harus diberi makan secara enteral segera
setelah dianggap layak sebelum operasi, bahkan saat mereka sedang dalam
perawatan. PGE1. ASI dan menyusui lebih disukai. Pemberian makanan enteral
translokasi25,26,27.
e. Operasi
umum akan membaik dan operasi koreksi dapat dilakukan secara elektif. Operasi
koreksi yang dilakukan adalah arterial switch, yaitu menukar ke dua arteri
utama ketempat yang seharusnya yang harus dilakukan pada usia 2–4 minggu
tekanan rendah. Operasi arterial switch dan penutupan VSD pada TGA dengan
VSD, tidak perlu dilakukan pada usia neonatus dan tergantung pada kondisi
penderita dapat ditunda sampai usia 3–6 bulan 7 dimana berat badan penderita
lebih baik dan belum terjadi penyakit obstruktif vaskuler paru akibat
diatas tidak dilakukan. Dalam kebanyakan rumah sakit, jenis operasi yang
masalah dalam minggu pertama kehidupan. Dalam operasi ini,batang aorta dan
komplikasi pra operasi, seperti gagal multi organ, gagal ginjal, infeksi aktif,
Tanpa operasi korektif, kasus yang parah TGA dapat berakibat fatal
hari28 :