BAB 2
LAPORAN KASUS
Nama : An. Z
Umur : 3 tahun
Pekerjaan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
2.2 Anamnesis
merah, flu, batuk dan buang air besar 3-4 kali sehari dengan konsistensi cair.
puskesmas. Demam dirasakan pasien kurang lebih sudah 3 hari yang lalu disertai
dengan nyeri pada kedua mata disertai mata yang merah. Selain gejala tersebut,
pasien juga mengeluhkan flu dan batuk yang sudah dirasakan 3 hari yang lalu,
4
20
pasien juga mengatakan buang air besar kurang lebih 3-4 kali sehari dengan
konsistensi feses cair (+) yang terjadi 2 hari yang lalu. Selain itu pasien juga
sebelum sakit pasien juga tidak nafsu makan tetapi selama sakit nafsu makannya
makin menurun.
dengan keluhan yang sama dan kedatangan pasien kali ini ke Puskesmas
sakit yang berat, hanya mual dan muntah di trimester awal kehamilan. Riwayat
20
tekanan darah tinggi, kejang, perdarahan dan sesak nafas saat kehamilan
disangkal.
sectio caesarea di rumah sakit, dengan berat badan lahir sekitar 3000 gram.
Pasien lahir dengan segera menangis. Riwayat kejang, biru, atau kuning setelah
lahir disangkal.
Riwayat Nutrisi
Usia 0-7 bulan pasien diberikan ASI. Setelah itu, pasien tidak diberikan
ASI karena ibu pasien mengaku ASI nya tidak lancar. Pasien diberikan MP-ASI
sejak usia 5 hari. MP-ASI berupa bubur nasi dan pisang. Pasien tidak pernah
diberikan susu formula setelah berhenti ASI. Saat ini pasien makan 2-3 kali
dalam sehari tetapi 1-2 sendok saja. Makan nasi dengan sayur dan lauk berupa
Riwayat Imunisasi
anaknya. Pada usia 7 bulan, pasien sudah mampu merangkak, usia 9 bulan dapat
mengucapkan kata ‘ma ma’, usia 10 bulan pasien sudah dapat berdiri sedangkan
pada usia 14 bulan ia sudah dapat berjalan. Pasien lancar berbicara usia 1 tahun
6 bulan.
20
Profil Keluarga
Pasien Z merupakan anak dari Tn. E berumur 31 tahun dan Ny. M yang
tinggal bersama kedua orang tua dan satu saudaranya serta kakek dan neneknya.
Kedudukan
No Nama dalam Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
keluarga
Kepala
1. Tn. E L 31 th SMA Wiraswasta
Keluarga
Ibu rumah
2. Ny. M Ibu P 28 th SMA
tangga
3. An. Z Pasien L 3 th - -
Saudara laki- 3
4. An. U L - -
laki bulan
Ibu rumah
6. Ny.H Nenek P 60 th SD
tangga
Ikhtisar keluarga
mandi.
Ayah pasien bekerja sebagai wiraswasta dan ibu sebagai Ibu Rumah
An.Z dan keluarganya memiliki kebiasaan makan antara 2-3 kali dalam
sehari. Pasien memiliki nafsu makan yang kurang sebelum sakit, 1-2 kali dalam
sehari tetapi sekali makan hanya 1-2 sendok saja, dan ibu pasien juga
Status
Kesadaran Compos Mentis
Generalis
TD 105/110 mmHg
77x/ menit, irama teratur, pulsasi
Nadi
normal
Pernapasan 19x/ menit
Suhu 37,8oC
Berat badan 9,6 kg
Tinggi badan 90 cm
Status Gizi BB/U = -3 SD sampai dengan < - 2 SD = Gizi kurang
TB/U = Normal
BB/TB = < - 3 SD = Sangat kurus
Kepala Normosefali, edema (-), scar (-) rambut tidak mudah dicabut
Wajah Edema (-), kulit sawo matang, bintik-bintik merah (+)
Mata Konjungtiva pucat (-/-), sklera merah (+), palpebra edema (-/-)
Telinga Normotia (-/-), secret (-/-)
Bentuk normal, tidak ada deviasi septum, pendengaran normal
Hidung
pada kedua telinga
20
Mulut gusi : hiperemia (-), perdarahan (-); lidah : glositis (-), atropi
Palpasi :
Perkusi :
Sonor ( +/+)
Auskultasi :
Jantung
20
Perkusi :
teraba
Ekstremitas
Hangat (+); edema (-); deformitas (-); tremor (-); clubbing finger (-); sianosis (-);
Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianosis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Oedema Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Fraktur Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
20
Campak
Rubella
Roseola
Parvovirus
Demam scarlet
2.7 Penatalaksanaan
makanan yang bergizi kepada anaknya, makanan yang disediakan harus benar-
hari agar sirkulasi udara (ventilasi) baik dan cahaya matahari dapat masuk ke
Jika terdapat gejala batuk yang semakin memberat yang disertai sesak
nafas, demam yang tidak turun, diare, nyeri telinga, nyeri kepala, kejang, atau
makanan yang dikonsumsi anak sehari-hari dan kebiasaan agar anak menerapkan
2.8 Prognosis
2.9 Anjuran
- Minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter dan petugas
kesehatan
1. Ventilasi ruangan
udara juga sebagai lubang pencahayaan dari luar, menjaga aliran udara di dalam
rumah tersebut tetap segar. Menurut indikator pengawasan rumah, luas ventilasi
yang memenuhi syarat kesehatan adalah = 10% luas lantai rumah dan luas
20
ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah < 10% luas lantai rumah.
Luas ventilasi rumah yang < 10% dari luas lantai (tidak memenuhi syarat
kulit. Kelembaban ruangan yang tinggi akan menjadi media yang baik untuk
ruangan pada rumah pasien tidak cukup memadai sehingga tidak terjadi
dalam rumah melalui jendela atau ventilasi. Rumah pasien memiliki 2 jendela
dengan ukuran 200 cm x 140 cm diruang tamu dan 2 di kamar dengan ukuran
Semakin padat penghuni rumah akan semakin cepat pula udara di dalam
banyak akan berpengaruh terhadap kadar oksigen dalam ruangan tersebut, begitu
juga kadar uap air dan suhu udaranya. Pasien tinggal di sebuah rumah dengan
atau infeksi pada setiap anggota keluarga jika daya tahan tubuh lemah.
virus. Seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah berisiko untuk terkena
campak jika ventilasi dirumah tidak baik dan imunitas tubuh yang lemah karena
seminggu sekali dan kakeknya yang bekerja sebagai petani, pulang ke rumah
orang tua pasien merasa mampu mengobati anaknya dirumah. Intensitas paparan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga dan pencegahan penyakit
dari hidung mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease),
penyakit ini juga dapat dipengaruhi oleh imunitas yang rendah. Lingkungan
b. Keadaan gizi yang kurang baik juga dapat mempengaruhi imunitas yang
penting pada anak dapat mempengaruhi virus dengan mudah menyerah sistem
campak.
kesehatan.
5. Deteksi dini pada keluarga juga perlu dilakukan, sehingga apabila ada