Anda di halaman 1dari 60

BREAST CANCER

PHARMACOTERAPY
DEFINITION, ANATOMY,
PREVALENCE
DEFINITION

Penyakit yang ditimbulkan


oleh sel tunggal yang
tumbuh abnormal dan
tidak terkendali, sehingga Ketika sel didalam
dapat menjadi tumor payudara tumbuh
ganas yang abnormal, kehilangan
menghancurkan dan kendali, dan
merusak sel atau jaringan berkembang dengan
sehat.
cepat didalam jaringan
payudara.
3D Medical Mammography Test
Kind of Cancer in The World
Kanker Rahim Kanker Lambung

Kanker Serviks Kanker Hati

Kanker Kanker Mulut


Ovarium
Kanker
Payudara
Kanker
Kanker Leukimia
Kulit

Kanker
Prostat Kanker Otak
Kanker
Kolon Kanker Paru
PREVALENCE 2018
263.991.379 Population

475.185 Sufferer

207.210 Mortality Rate

Jumlah Insiden Tertinggi di Indonesia


Perempuan : Kanker Payudara & Kanker Serviks
Laki-Laki : Kanker Paru & Kolorektal

Source : Riskesdas 2018, Hal.52


ETIOLOGY
ETIOLOGI
Tiga Pengaruh Penting pada kanker payudara :

Genetics Hormone Evironment


Mutasi : Kerusakan pada Genetik
Faktor turunan dari keluarga di lokus kecil kromosom
17q21 pada kanker payudara yang tumbuh di usia muda.

Hormone Seks : Estrogen, Progesteron, Testosteron


Adanya ketidakseimbangan Homon pada kanker
payudara.

Diduga pengaruh lingkugan disebabkan oleh factor lain,


seperti : Alkohol, Diet tinggi lemak, kecanduan kopi, dan
infeksi virus.
PATHOPHYSIOLOGY
Pathophysiology

Sel Kanker Kanker


Payudara
Sel Kanker
Enabling
Replicative Activating
Evading Growth Immortality Invansion

Sustaining Resisting Cell Sustained


Poliferation Death Angiogenesis
Kanker Payudara

Penyakit kanker payudara sama halnya dengan penyakit kanker


lainnya terjadi karena proses pembelahan sel yang tidak terkendali
akibat terjadinya mutasi gen-gen tertentu yang meregulasi mekanisme
pembelahan dan pertumbuhan sel.
CLINICAL
MANIFESTATION
Generally…….
Benjolan Payudara Keluarnya Cairan nyeri, bengkak,
sebanyak 66% (Tidak dari Putting merah, demam,
Nyeri) (Radang/Ulserasi) malaise

obstruksi limfe kulit


Nyeri Lokal di salah Benjolan Ketiak serta dan jaringan
satu payudara Edema subkutan
mengalami retraksi

gambaran peau
Retraksi Kulit atau Limfangitis
Putting Karsinoma d’orange
(kulitjeruk).
Spesifically…….
Stadium Dini Teraba Benjolan Kecil di Payudara yang tidak terasa nyeri

 Timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, (Makin
Stadium Lanjut lama makin mengeras dan asimetris)
 Saat Benjolan mulai membesar, menimbulkan nyeri saat ditekan (Terbentuk
penebalan pada kulit payudara)
 Bentuk, Ukuran, atau berat salah satu payudara berubah (Akibat
Pembengkakan)
 Pembesaran Kelenjar Getah Bening/timbuk benjolan kecil dibawah ketiak
 Bentuk/arah puting berubah (ex: Puting tertarik kedalam / perubahan warna
dari merah jadi kecoklatan
 Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari putting (pada wanita yang tidak
sedang hamil)
 Luka atau Eksim yang tidak sembuh pada putting susu dan sekitarnya.
 Peau d’orange Karena neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi
edema dan pengerutan kulit.
RISK FACTOR
Source : KEMENKES RI – INFO
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Anamnesis

Melahirkan anak pertama


UMUR pada usia >35 tahun
Menarche <12 Tahun

Pernah Operasi Tumor Jinak


Menopause >55 tahun Riwayat Keluarga
Payudara

Mendapat Terapi Hormonal Obat-obatan yang Penurunan BB & Nafsu


yang lama mengandung Hormonal Makan
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Pasien dalam Paipasi : Pasien dalam
keadaan duduk keadaan berbaring

 Simetri Payudara L-R  Lokasi Tumor


 Retraksi : Kelainan Putting Susu  Ukuran Tumor
 Kelainan Kulit Payudara (Peau  Kepadatan Payudara
d’Orange)
 Mobilitas Tumor terhadap kulit, dan
dinding dada
 Pemeriksaan pembesaran KGB
Pemeriksaan Penunjang
Mammografi
Biopsi (Fine Needle
Aspiration Biopsy) Untuk deteksi tumor yang tidak dapat
diraba (Screening deteksi dini)
 Metode menggunakan alat Primary Sign :
Secondary Sign
aspirator berupa jarum suntik Comet Sign : batas tumor tidak
teratur (Penyebara ke jaringan Retraksi, keadaan
 Selanjutnya Lab Check sekitar) daerah tumor yang tidak
(Penentuan tumor Jinak/Ganas) Fibriosis Reaktif : Tumor jinak teratur, adanya
berupa benjolan metastasis ke kelenjar
Makroklasifikasi (Pengapuran)
USG

Deteksi Lesi pada Payudara


Source : KEMENKES RI – INFO
PHARMACOLOGY
THERAPY
Breast Cancer Stage
Stadium I Stadium IIA,IIB,IIIA
Terapi Sistemik Neoadjuvant
Pembedahan
• - Kemotherapy (KT)
• Breast Conserving Surgery (BCS) Pembedahan
• Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM) • - Breast Conserving Surgery (BCS)
Terapi sistemik adjuvant • - Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)
Terapi Sistemik Adjuvant
• - Radio Therapy (RT)
• - Kemotherapy (KT)
• - Hormon Therapy (HT)
• - Radiotherapy (RT)
• - Kemotherapy (KT) • - Hormon Therapy (HT)
• - Target Therapy (TT) • - Target Therapy (TT)
Stadium IIIB & IIIC Stadium IV
Terapi Sistemik Neoadjuvant Terapi Sistemik

• Kemotherapy (KT) • Kemotherapy (KT)

• Radiotherapy (RT • Hormon Therapy (HT)

Pembedahan • Target Therapy (TT)

• Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)


Terapi Sistemik Adjuvant
• Kemotherapy (KT)
• Radiotherapy (RT)
Drugs

Obat Obat Terapi Obat Terapi


Kemoterapi Hormone Target
Obat Kemoterapi
Dapat berupa obat tunggal atau berupa gabungan beberapa kombinasi obat
kemoterapi (regimen). Dilihat dari kemungkinan efektivitas dan berkurangnya efek
yang tidak diinginkan (efek samping) dan kemungkinan berkurangnya resistensi
maka pemberian gabungan beberapa obat ternyata lebih baik. Kemoterapi diberikan
secara bertahap, biasanya sebanyak 6-8 siklus, agar mendapatkan efek yang
diharapkan dengan efek samping yang masih dapat diterima.
Kombinasi Kemoterapi
CMF TA (Kombinasi taxane
Cyclophospamide 100 mg/m², hari 1 s/d CEF – doxorubicin)
14 (oral) (dapat diganti injeksi Cyclophospamide 500 mg/m², hari 1 Paclitaxel 170 mg/m²,
cyclophosphamide 500 mg/m², hari 1 & Epirubicin 100 mg/m², hari 1 hari 1 Doxorubicin 50
8) Methotrexate 50 mg/m² IV, hari 1 & 8 Fluoro Uracil 500 mg/m², hari 1 mg/m², hari 1
Fluoro Uracil 500 mg/m² IV, hari 1 & 8 Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus atau
Interval 3-4 minggu, 6 siklus Docetaxel 90 mg/m²,
AC-T
CAF hari 1
Doxorubicin 50 mg/m²
Cyclophosfamide 500 mg/m², hari 1 Doxorubicin 50 mg/m²,
Cyclophospamide 500 mg/m²
Doxorubicin 50 mg/m², hari 1 hari 1
Interval 3 minggu/21 hari, 4 siklus
Fluoro Uracil 500 mg/m², hari 1 Interval 3 minggu/21
Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus Taxane (docetaxel atau paclitaxel)
hari, 4 siklus
4 siklus
AC
Adriamicin (doxorubicin) 80
mg/m², hari 1
Cyclophospamide 600 mg/m²,
hari 1 Interval 3 minggu/21 hari,
6 siklus

TC
Cisplatin 75 mg/m² IV hari 1
Docetaxel 75 mg/m² IV hari 1
Interval 3 minggu/21 hari, 6
siklus

TAC
Docetaxel 75 mg/m² IV hari 1
Doxorubicin 50 mg/m² IV hari 1
Cyclophospamide 500 mg/m² IV
hari 1
Interval 3 minggu, untuk 6 siklus
Obat Terapi Hormon
Golongan Mekanisme Dosis Efek Samping
- ABLASI-
Goserelin Menekan produksi Setiap 4 minggu : Nyeri tulang, diare,
hormon estrogen 3,6 mg insomnia
oleh ovarium. Setiap 12 minggu :
10,8 mg
Anastrozol Menekan produksi 1 mg/hari Sakit tenggorokan,
hormon estrogen sakit kepala, nyeri
perifer (aromatase dada.
inhibitor)
Letrozol 2,5 mg/hari Sakit kepala,
pusing, mual.
Exemestan 25 mg/hari insomnia, nyeri
sendi, kelelahan
Obat Terapi Hormon
Golongan Mekanisme Dosis Efek Samping
- KOMPETITIF -
Tamoxifen Memblokade 20-40 mg/hari, Rambut rontok,
reseptor hormon selama 5 tahun. sembelit, mual,
estrogen sakit kepala.

Raloxifen 60 mg/hari Diare, nyeri


lambung, sakit
kepala.
Obat Terapi Target
Golongan Mekanisme Dosis Efek Samping
Tarstuzumab Menghentikan Untuk pemberian mual, muntah,
pertumbuhan sel setiap minggu diare, insomnia,
kanker. - Dosis inisial : 4 sakit kepala
mg/BB selama
90 menit
- Dosis rumatan :
2 mg/BB selama
30 menit
Untuk pemberian
setiap 3 minggu
- Dosis inisial : 8
mg/BB selama
90 menit
- Dosis rumatan :
6 mg/BB selama
30 menit
Obat Terapi Target

Golongan Mekanisme Dosis Efek Samping


Lapatinib Menghentikan Dosis : 1250 Diare, mual, nafsu
pertumbuhan sel mg/hari, hari 1 s/d makan menurun,
kanker sebagai lini 21. detak jantung
kedua. Dikombinasikan meningkat, pusing.
dengan
Capecitabine
Bevacizumab Mencegah Dosis samping : 5 hipertensi,
terbentuknya mg/KgBB tiap 14 gangguan
pembuluh sel hari sekali penyembuhan luka
darah baru. dan tromboemboli
ringan.
Dosis Radiasi
Pasca BCS Pasca MRM

Radioterapi Paliatif
Guidline Terapi Farmakologi
Guidline Terapi Farmakologi
Guidline Terapi Farmakologi
NON
PHARMACOLOGICAL
THERAPY
KONDISI KHUSUS
Obat Nama dagang Dosis awal Range dosis Kondisi khusus Komentar
Aromatase Inhibitors : Nonsteroidal
Anastrozol Arimidex, generik 1 mg per harisecara oral
Letrozol Femara, generik 2,5 mg per harisecara oral Hati-hati pada
penderita penyakit
hati
Aromatase Inhibitor : Sterodial
Exemetan Aromasin 25 mg per harisecara oral Setelah makan
Antiestrogen : SERMs
Tamoksifen Nolvadex, generik 20 mg per harisecara oral Pasien pasca Pasien pasca
menopouse yang menopouse yang
dipertimbangkan dipertimbangkan
untuk terapi untuk terapi
tamoksifen harus tamoksifen harus diuji
diuji untuk CYP2D6 untuk CYP2D6
defisiensi gen defisiensi gen
Toramifen Fareston 60 mg per harisecara oral
Antiestrogen : SERD
Fulvestran Faslodex 500 mg i.m tiap 28 hari 250-500 mg Padapenderitagangguan
hatidiberikandosis 250
mg i.mtiap 28 hari
LHRH Agonis
Goserelin Zoladex 3,6 mg s.c tiap 28 hari Hanya untuk wanita
pre-menopouse
Leuprolide Lupron(i.m), generik 3,7 mg i.m tiap 28 hari Selain formulasi Hanya untuk wanita FDA tidak menyetujui
lain dosis tidak pre-menopouse pada penderita kanker
diberikan untuk payudara, jika formulasi
penderita penyakit lain diberikan secara
kanker payudara berbeda
Triptorelin Trelstar 3,75 mg i.m tiap 28 hari Hanya untuk wanita FDA tidak menyetujui
pre-menopouse pada penderita kanker
payudara

Progestin
Megestrolasetat Megace, generik 3,75 mg i.m tiap 28 hari 80 mg dua kali Meminumnya
sehari berbarengan dengan
makan supaya penyerapan
obat cepat diabsorpsi
Medroxyprog Depoprovera, generik 400 mg i.m tiap minggu 400-1000 mg i.m Disarankan untuk
setiap minggu mengurangi dosis
padakondisikerusakanh
ati yang parah
Androgen
fluoxymesteron Androxy, generik 10 mg dua kali sehari secara 10- Hindari pada pasien
oral 20/harisetengahdos penderita ginjal atau
is kerusakan hati
Etinylestradiol Multiple generik 1 mg 3 kali sehari secara oral Padadosisrendahtid Hindari pada pasien Bersama dengan makan
akefektif penderita penyakit hati
Conjugated estrogen Premarin 2,5 mg 3 kali sehari secara oral Padadosisrendahtid Hindari pada pasien Bersama dengan makan
akefektif penderita penyakit hati
CASE STUDY
Seorang mahasiswi yang sedang menjalani kuliah tingkat akhir
dan tinggal jauh dari orang tua. Selama 6 minggu terakhir, Mawar
merasa sakit pada payudaranya dan merasakan adanya benjolan.
Namun ia tidak memeriksakan ke dokter karena alasan kuliah. Suatu
hari, dari payudara Mawar keluar darah sehingga ia memutuskan
untuk memeriksakan diri ke dokter. Hasil diagnosis dokter, Mawar
terkena kanker payudara dengan pertumbuhan tumor sebesar 3,5 cm
Mawar (Ros) dan belum menyebar ke nodus limfa terdekat. Setelah ditelusuri,
Gender : Female Mawar memiliki Keluarga (nenek) yang menderita kanker payudara
Age : 21 tahun dan Mawar mengalami menstruasi pertamanya pada usia 10 tahun.
Weight : 59 kg
Height : 160 cm
BMI : 23,05 (ideal)
Faktor risiko apa yang
Pada stadium berapa kanker yang
menyebabkan Mawar dapat
dialami Mawar?
mengalami kanker payudara?

Terapi apa yang harus dijalankan


oleh Mawar?
Faktor risiko apa yang
menyebabkan Mawar dapat
mengalami kanker payudara?

Menstruasi dibawah
Riwayat keluarga Genetik umur 12 tahun.
(Menarche)
Pada stadium berapa kanker yang
dialami Mawar? Stadium II A
Karena terdapat Tumor lebih dari
2 cm tetapi tidak lebih dari 5 cm
pada dimensi terbesar, tak ada
metastasis kelenjar getah bening
regional, tak ada metastasis jauh.
Terapi apa yang harus dijalankan
oleh Mawar?

Terapi Sistemik Neoadjuvant


• - Kemotherapy (KT)
Pembedahan
• - Breast Conserving Surgery (BCS)
• - Mastektomi Radikal Modifikasi (MRM)
Terapi Sistemik Adjuvant
• - Kemotherapy (KT)
• - Radiotherapy (RT)
• - Hormon Therapy (HT)
• - Target Therapy (TT)
Daftar Pustaka
• MENKES RI. 2018. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker
Payudara. Jakarta: DEPKES RI
• ACS. 2006. Kanker Payudara: Pedoman Pengobatan Untuk Pasien Versi VIII.
Amerika: NCCN
• Panigoro, Sonar., dkk, Paduan Penatalaksanaan Kanker Payudara: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
• Heru Purwanto, Djoko., dkk. 2014. Paduan Penatalaksanaan Kanker Payudara.
Jakarta: Peraboi
Sherin
Anindhia

Risma
Vicka Galuh
Rindiyani

Fenty
Nilam Nur S
Fajryanti

Anda mungkin juga menyukai