mammae
Rawat Inap Bedah (Ruang Melati)
PSPA UMM Angkatan 11
Rifqi Sandi Nugroho
Definisi
KANKER
Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal,
menduplikasikan diri di luar kendali, dan biasanya nama
kanker didasarkan pada bagian tubuh yang menjadi
tempat pertama kali sel kanker tersebut tumbuh
KANKER PAYUDARA
Carcinoma Mammae atau Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan
pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel ductus maupun
lobulusnya.
keganasan pada payudara yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar,
serta jaringan penunjang payudara, namun tidak termasuk kulit
payudara
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/414/2018 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN
KEDOKTERAN TATA LAKSANA KANKER PAYUDARA
Dewi gusti ayu triara, dan hendrati lucia yovita, 2015. Analisis Risiko Kanker Payudara Berdasar Riwayat Pemakaian Kontrasepsi Hormonal dan Usia Menarche. Jurnal
Berkala Epidemiologi, Vol. 3 No.1.
Etiologi
Penyebab kanker payudara tidak diketahui dengan jelas tetapi banyak faktor
risiko berhubungan dengan terjadinya kanker payudara, antara lain
1. usia menarche yang kurang dari 12 tahun
2. wanita yang menopause pada usia lebih dari 50 tahun
3. Perempuan yang tidak pernah menikah
4. perempuan yang menikah tapi tidak mendapat keturunan
5. perempuan yang melahirkan anak pertama pada usia di atas 30 tahun
6. perempuan yang tidak pernah menyusui
7. perempuan yang memiliki anggota keluarga penderita kanker payudara dan
masih banyak lagi faktor lainnya
Patofisiologi
Sel - sel ini akan berlanjut Pada ukuran itu kira – kira seperempat
menjadi carsinoma insitu dari carsinoma mammae telah
dan menginvasi stroma bermetastasis
Carsinoma mammae bermetastasis
dengan penyebaran langsung ke
jaringan sekitarnya dan juga melalui
saluran limfe dan aliran darah
Proliferasi sel yang berlebih ini Pertumbuhan sel ini dapat muncul pertama kali
dapat disebabkan oleh mutasi di duktus maupun lobulus payudara yang
gen, tidak aktifnya gen kemudian menyebar ke jaringan sekitar melalui
supresor tumor, gangguan infiltrasi, invasi, dan penetrasi progresif
apoptosis, dan gangguan Sel kanker dapat menyebar melalui aliran limfe
perbaikan DNA sehingga dan sirkulasi darah yang mengakibatkan
terjadi aktivasi onkogen yang metastasis ke organ tubuh lain. Metastasis sel
pada akhirnya menjadi sel kanker bisa ke viseral seperti paru, hati, otak dan
kanker yang invasi non viseral seperti tulang dan jaringan lunak
Tanda dan gejala
Benjolan
• Tumbuh dengan cepat dan tidak nyeri
• Kelainan kulit di atas benjolan, seperti adanya tarikan kulit ke dalam seperti lesung pipi atau
seperti kulit jeruk
• Terdapat pada satu sisi (asimetris) setelah haid
• Sebagian kecil (10%) tidak terdapat benjolan, tapi terdapat borok pada puting susu sehingga
puting tampak menghilang
Nyeri
• Dapat berhubungan dengan adanya benjolan
• Pada satu sisi payudara pada wanita pasca menopause
Keluar cairan dari puting susu, baik cairan atau darah
Kelainan posisi puting
• “ tenggelam”
• Kelainan kulit sekitar puting (seperti eksim)
• Kelainan kulit payudara
• Bentuk seperti kulit jeruk yang tebal
• Warna kemerahan
Pemeriksaan penunjang
MAMOGRAFI Sitologi
Ultrasonografi MRI
Pemeriksaan penunjang
PET
CT SCAN
Biopsy
Tru-cut Biopsi atau
Core Biopsy
Biopsi Terbuka atau
Biopsi insisi dan
Spesimen Operasi
Bedah
Radiasi
Kemoterapi
3. RR 20 20 18 20 18 20 20
7. Nyeri + + + + +
8. Nyeri post + + +
operasi
Data Labolatorium
Pemeriksaan 11/3/2023 14/3/2023 15/3/2023 17/3/2023 Nilai rujukan dan satuan
Hematologi
Hemoglobin (HGB) 8,15 - 7,98 9,54 12-16 Nilai Kritis: <7 Or >21
Leukosit (WBC) 15,04 - 13,18 12,82 4,5-11 Nilai Kritis : <2 Or>30
PLT 178 - 164 150 150 – 450 Nilai kritis : < 20 Or >
1000
Data Labolatorium
Pemeriksaan 11/3/2023 14/3/2023 15/3/2023 17/3/2023 Nilai rujukan dan satuan
Kimia klinik
elektrolit
Natrium (Natrium) 132,30 146,60 - 157,70 135-147 Nilai kritis : < 120 Or > 160
Kalium (K) 2,97 2,35 - 2,71 3,5-5,1 Nilai Kritis : <3 Or >6
Klorida (Cl) 92,80 108,10 - 122,30 95- 108 Nilai Kritis : <80 Or> 115
FAAL GINJAL
Kreatinin - 2,683 - 2,347 0,6 -1,0 Nilai Kritis : =10 ( Pasien Non
Dialisis)
Asam Urat - 33,38 - 30,89 2,31 – 6,1 Nilai Kritsi : >12
FAAL HATI
1. Infus NS 14 tpm IV v v v v v v -
8. Inj Lansoprazole 1x 30 mg IV v - - v - - -
Subjektif
Objektif
Assessment Kondisi pasien lemah saat MRS sehinga pasien diberikan infus NS dan infus
Ringer lactat untuk mengantikan cairan dan mengembalikan kesimbangan
elektrolit pasien
Plan Memonitoring kondisi umum, elektrolit pasien serta ESO
Nyeri pasien
Subjektif Luka pada payudara, nyeri pada payudara (Skala nyeri 4-5)
Objektif -
Assessment Pasien MRS dengan keluhan utama nyeri pada payudara dengan skala 4-5
diberikan antinyeri NSAID injeksi santagesik diberikan bentuk injeksi agar
efek terapi cepat, dan merasakan nyeri post operasi diberikan injeksi atrain
dan ketorolac secara injeksi untuk anti nyeri sedang - berat
Dosis metamizole memasuki rentang dosis berdasarkan Martindle ed 38
yaitu 0,5g- 4g dalam dosis terapi
Plan Memonitoring nyeri yang dirasakan pasien
Mual dan muntah
Subjektif
Pasien pasca op
Objektif -
Assessment Pasien MRS dengan keluhan mual dan muntah jadi diberikan injeksi
ondansetron dan injeksi lansoprazole untuk mengatasi peningkatan asam
lambung Pasien menjalani operasi Carcinoma mammae maka diberikan
omeprazole untuk mengatasi stress ulcer
Dosis sudah tepat
Natrium bikarbonat diberikan secara po sebagai antasida untuk mengurangi
rasa mulas
Plan Memonitoring mual dan muntah pasien
(BNF 83 th 2022)
GDA
Subjektif Gula darah acak pasien 50 pada tgl 14/3/2023 jam 18.59
Objektif -
Assessment Diberikan infus D40 % yang berisi larutan dextrose untuk mememnuhi
kebutuhan gula dalam tubuh pasien
Objektif -
Subjektif -
Objektif
Assessment Diberikan drip SNMC secara iv untuk memperbaiki fungsi hati yang
abnormal
Dan diberikan hepamax secara po sebagai suplemen mengobati sel hati
Plan Monitoring dari hasil lab pasien.
Hemoglobin rendah
Objektif
Subjektif
Objektif
Objektif