Anda di halaman 1dari 10

ASKEP

CA MAMAE

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 7

1. SISKA NONA INA (PO5303203200740)


2. APLIANA INA KII (PO5303203200707)
3. ROSLIN TANGGU HANNA (PO5303203200739)
4. JOHANA JELITA JANE KARIAM (PO5303203200724)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun mengucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat
dan Karunia-Nya serta izin-Nya sehingga askep ini dapat di selesaikan tepat
waktu .Askep ini berjudul"CA MAMAE" untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas.

Penulis menyadari bahwa , masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
Askep ini. Oleh karena itu,saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk
kesempurnaan Askep ini di masa yang akan datang .semoga Askep ini dapat bermanfaat

Waingapu,05 juni 2022

penulis
A. PENGERTIAN

Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita.
Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur
sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor
(kanker) (Wijaya &Putri, 2013).Kanker payudara adalah suatu penyakit seluler yang dapat
timbul dari jaringan payudara dengan manifestasi yang mengakibatkan kegagalan untuk
mengontrol proliferasi dan maturasi sel (Brunner & Sudart, 2005).Kanker payudara adalah
suatu penyakit yang menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan
kelompok penyakit, bukan penyakit tunggal (Tucker dkk, 1998).

B. ETIOLOGI

Tidak ada satupun sebab spesifik, sebaliknya terdapat serangkaian faktor genetik, hormonal
dan kemudian kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker payudara.Wijaya &
Putri, 2013 menjelaskan, penyebab dari kanker payudara masih belum jelas, tetapi ada
beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus,
faktor lingkungan, faktor hormonal dan familial.

1) Wanita risiko tinggi daripada pria (99:1)


2) Usia: risiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
3) Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga kanker payudara pada ibu/saudara perempuan
4) Riwayat menstrual
- Early menarche (sebelum 12 tahun)
- Late menopause (setelah 50 tahun)
5) Riwayat kesehatan
6) Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 30 tahun,menggunakan alat
kontrasepsi oral yang lama, penggunaan terapi estrogen.
7) Terapi radiasi: terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen.
8) Life style: diet lemak tinggi, mengkonsumsi alcohol (minum 2x sehari),obesitas,
trauma payudara, status sosial ekonomi tinggi, merokok.

Faktor resiko

1) Riwayat pribadi Ca payudara


2) Menarche dini
3) Nullipara/ usia lanjut pada kelahiran anak pertama
4) menopause pada usia lanjut
5) Riwayat penyakit payudara jinak
6) Riwayat keluarga dengan ca mamae
7) Kontrasepsi oral
8) Terapai pergantian hormone
9) Pemajanan radiasi
10) Masukan alcohol
11) Umur > 40 tahun

C.PATHOFISIOLOGI

Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri: proliferasi


sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur
jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normaldengan
menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anaksebar ke organ-organ
yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahansecara biokimia terutama dalam
intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuhdari suatu sel di mana telah terjadi
transformasi maligna dan berubah menjadisekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel
normal.

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:

1. Fase induksi: 15-30 tahun

Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi faktorlingkungan
mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak
dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah
jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal initergantung dari sifat, jumlah, dan
konsentrasi zat karsinogen tersebut,tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena,
adanya zat-zatkarsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.

2. Fase in situ: 1-5 tahun


Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerousyang bisa
ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, salurancerna, kandung kemih,
kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.

3. Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleuimembrane sel ke
jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.Waktu antara fase ke 3 dan ke 4
berlangsung antara beberpa minggusampai beberapa tahun.

4. Fase diseminasi: 1-5 tahun


Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain
bertambah.

D. TANDA DAN GEJALA

Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker payudara masih sulit
ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika dudah teraba, biasanya oleh
wanita itu sendiri.

1. Terdapat massa utuh (kenyal)


Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah lengan, bentuknya tidak
beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan)
2. Nyeri pada daerah massa
3. Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae.Dimpling
terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi ligamentum cooper.Cara
pemeriksaan: kulit area mammae dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk tangan
pemeriksa l;alu didekatkan untuk menimbulkan dimpling
4. Edema dengan Peaut d’oramge skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti kulit jeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan
secaraspontan kadang disertai darah.
7. Ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi.

H.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium meliputi:

a. Morfologi sel darah


b. Laju endap darah
c. Tes faal hati
d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau
plasma
e. Pemeriksaan sitologikPemeriksaan ini memegang peranan penting pada
penilaian cairan yang keluarsponyan dari putting payudar, cairan kista atau
cairan yang keluar dari ekskoriasi

2. Tes diagnosis lain

a. Non invasif

1. Mamografi

Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan yang penting.


Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapatdiraba. Dalam beberapa
keadaan dapat memberikan dugaan ada tidaknya sifatkeganasan dari massa yang teraba.
Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan penyaring pada wanita-wanita yang
asimptomatis dan memberikanketerangan untuk menuntun diagnosis suatu kelainan.

2. Radiologi (foto roentgen thorak)


3. USG
Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara massa
yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu dapat menginterpretasikanhasil
mammografi terhadap lokasi massa pada jaringan patudar yang tebal/padat.
4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui intra vena,
bahan ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari massa tumor. Kerugian
pemeriksaan ini biayanya sangat mahal.
5. Positive Emission Tomografi (PET)
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk mengetahui metastase
ke sisi lain. Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekulglukosa,
pemeriksaan ini mahal dan jarang digunakan.

b. Invasif

1) Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara
untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4 tipe
biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan menggunakan insisi
pemmbedahan.
2) Aspirasi biopsy
Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau
padat, kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil
mammogramnormal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa srlama
2-3 minggu,maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika massa
menetap/terbentukkembali atau jika cairan spinal mengandung darah,maka ini
merupakan indikasiuntuk dilakukan biopsy pembedahan.
3) Tru-Cut atau Core biopsy
Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic
biopsymammografi dan computer untuk memndu jarum pada massa/lesi
tersebut.Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien karena
lebih cepat,tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak mahal
4) Insisi biopsy
Sebagian massa dibuang
5) Eksisi biopsy
Seluruh massa diangkatHasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk
dilakukan pemeriksaanhistologik secara frozen section.
I. PENGKAJIAN FOKUS KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Identitas
b) Keluhan utama ada benjolan pada payudara dan lain-lain keluhan serta sejak
kapanriwayat penyakit (perjalanan penyakit, pengobatan yang telah diberikan)
faktoretiologi/risiko.
c) Konsep diri mengalami perubahan pada sebagian besar klien dengan
kankermammae.
d) Pemeriksaan klinis, Mencari benjolan karena organ payudara dipengaruhi oleh
faktor hormone antara lain esterogen dan progesterone, maka sebaiknya
pemerikasaan ini dilakukan saat pengaruh hormonal ini seminimal
mungkin/setelah menstruasi ± 1 minggu dariakhir menstruasi.
e) Inspeksi
- Simetri mammae kanan-kiri-
- Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit, tanda
radang, peaue d’orange, dimpling, ulserasi, dan lain lain. Inspeksi ini
jugadilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat keatas untuk melihat
apakahada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian
yangtertinggal, dimpling dan lain-lain.
f) Palpasi
 Klien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas lapangan
dada, jika perlu punggung diganjal bantal kecil.
 Konsistensi, banyak, lokasi, infiltrasi, besar, batas, dan operabilitas.
 Pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar aksila)
 Adakah metastase nudus (regional) atau organ jauh.
 Stadium kanker (sistem TNM UIIC, 1987)g.
g) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang klinis

1). Pemeriksaan radiologis


 Mammografi/USG mammae
 X-foto thorax
 Kalau perlu
- Galktografi
- Tulang-tulang
- USG abdomen
- Bone scan
- CT scan

2). Pemeriksaan laboratorium

 Rutin, darah lengkap, urine


 Gula darah puasa dan 2 jam pp
 Enzyme alkali sposphate, LDH
 CEA, MCA, AFP
 Hormon reseptor ER, PR
 Aktivitas estrogen/vaginal smear

3). Pemeriksaan sitologis

 FNA dari tumor


 Cairan kista dan pleura effusion
 Secret putting susu

4). Pemeriksaan sitologis/patologis

 Durante oprasi vries coupe


 Pasca operasi dari specimen operasi

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Cemas berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, status


sosioekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan
dengankeluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan.
b. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan
syaraf,infiltrasi sistem syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek samping terapi
kanker.
c. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan
dengankurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif.
d. Gangguan nutrisi kurang dari keb.tubuh berhubungan dengan hipermetabolik
(iritasilambung, anoreksia)
e. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi/kelelahan
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner&Suddarth
Volume 3. Jakarta: EGC. NANDA. 2009. Nursing Diagnosis : Definition and Classification.
Philadelphia.Wijaya, A.S & Putri, Y.M,. 2013. Keperawatan Medikal Bedah
(KeperawatanDewasa) 2. Yogyakarta: Nuha Medika.Tucker, S.M,. 1998. Standar Perawatan
Pasien Volume I. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai