Pendahuluan
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor yaitu, ketebalan kulit,
vaskularisasi di kulit, kadar oksihemoglobin, kadar hemoglobin reduksi, karoten yang
terdapat di dalam tubuh, dan pigmen melanin kulit baik eumelanin (coklat-kehitaman)
ataupun feomelanin (kuning-merah). 1,2,3
Pigmen melanin dibuat oleh sel pembentuk pigmen (melanosit) yang terletak
di bagian basal epidermis melalui proses fotokimiawi (melanogenesis) dalam suatu
unsur intraselular melanosit yang disebut melanosom. Selain membuat, melanosom
juga membawa melanin dari badan sel ke ujung lengan sel (dendrit) untuk
dipindahkan ke dalam sel – sel epidermis diatasnya atau ke dalam sel melanofag
yang berada di dalam dermis. Proses pembentukan melanin (melanogenesis) terjadi
secara bertahap dan dibantu oleh sejumlah enzim , hormone, oksigen, mineral serta
sinar ultraviolet.1
Jenis-jenis Hiperpigmentasi
1
Hipermelanosis epidermal dan dermal mungkin terjadi akibat peningkatan
jumlah sel melanosit sehingga jumlah melanin meningkat (melanositik) atau akibat
peningkatan jumlah melanin tanpa perubahan jumlah melanosit
(melanotik/nonmelanosistik).1,7
Selain melasma, HPI adalah salah satu kondisi yang menebabkan pasien
datang kepada dokter untuk mendapatkan perawatan. Pasien lebih banyak datang
karena kelainan pigmentasi daripada penyebab timbulnya masalah kulit ini. 5
Penyebab timbulnya HPI adalah karena kelebihan pigmen yang terjadi dalam
berbagai proses penyakit sebelumnya yang mempengaruhi kulit. 4,5,6
Semua tipe kulit terutama tipe kulit gelap baik pria mauppun wanita segala
usia dapat mengalami HPI. Kelainan ini ditandai dengan timbul bercak kecoklatan
hingga hitam yang asimtomatik, berbatas tidak tegas dan sedikit berambut.
Pemeriksaan dengan lampu Wood dapat membedakan akumulasi melanin pada
epidermis dan dermis. Penatalaksanaan yang utama adalah mengobati penyebab
peradangan, edukasi pasien agar menghindari pemakaian kosmetik rias dan
melindungi kulit dari sinar matahari dengan tabir surya, dan dapat digunakan
pengobatan agen topical pencerah kulit yang efektif tetapi memberikan efek samping
ringan.10,11
2
Epidemiologi
HPI lebih sering mengenai manusia yang berkulit gelap, karena individu
yang berkulit gelap memiliki respon yang cepat terhadap jejas termal, abrasi mekanik,
dermatitis dan sebagainya sebab mereka memiliki mesin pigment biochemical
essensial yang banyak.2,12,4,6,8
Patofisiologi
3
Etiologi
1. Kongenital
2. Didapat
Manifestasi Klinik
Gejala dan tanda khas pada Hiperpigmentasi post inflamasi adalah adanya
makula dan patch yang terdistribusi di area kulit tempat dimana proses inflamasi
terjadi. Lokasi pigment dan distribusinya menentukan determinan warna
hiperpigmentasi yang terjadi. Hipermelanosis tipe epidermal akan memperlihatkan
warna kecoklatan, cokelat gelap dan cokelat kehitaman dimana pemulihannya
memerlukan waktu selama berbulan-bulan hingga bertahun – tahun agar dapat
Difrensial Diagnosis10,14
• Melasma
5
dijumpai pada leher dan lengan atas.1
• Efelid
• Lentigo
• Addison Disease
• Amyloidosis, Macular
Diagnosis
6
Diagnosis dapat ditegakkan dengan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan dengan lampu Wood dan pemeriksaan histopatologis.
Pemeriksaan histopatologis didaerah wajah harus bernilai estetis agar jaringan parut
yang terjadi tidak menimbulkan keluhan baru bagi penderita.1
Treatment
a. Photoprotection10,7
7
Bagian dari pengobatan HPI yang tidak kalah penting adalah
menggunakan photoprotection untuk menghindari terjadinya makin parahnya
HPI. Pasien,terutama yang berkulit gelap, sebaiknya diedukasi untuk
penggunaan sunscreen yang memiliki kandungan SPF yang tinggi setiap
harinya. Selain itu pasien juga dapat menggunakan pakaian yang tertutup dan
pelindung agar dapat terhindar dari sengatan sinar matahari.
Hal ini sangat dianjurkan bagi pasien yang berkulit lebih gelap karena
biasanya mereka cenderung tidak menyadari perubahan warna yang terjadi
pada kulitnya.
b. Depigmenting Agent :
• Hydroquinone1,2,3,10,9
Mekanisme kerja dari obat ini terdiri atas dua mekanisme kerja, yaitu
melalui penghambatan enzim tirosinase yang reversibel ( enzim yang
memiliki peranan penting dalam konversi enzim tirosin menjadi melanin ).
Mekanisme kerja berikutnya adalah obat ini secara selektif
menghancurkan melanosom dan melanosit.
8
Akan tetapi hidrokuinon tidak terlalu efektif terhadap hiperpigmentasi
dermal karena hidrokuinon tidak bisa menembus jembatan dermal-
epidermal.
Pada tahun 1975, Kligman dan Willis memperkenalkan formula baru yang
dipercaya efektif dalam pengobatan hiperpigmentasi yang terdiri atas
hidrokuinon 5%, tretinoin 0,1%, dan deksametason 0,1%. Efek samping
dari hidrokuinon dapat berupa iritasi kulit ringan, panas, merah, dan gatal.
Hidrokuinon dapat dikombinasikan dengan asam retinoat 0,05%
( tretinoin topikal ) dan kortikosteroid topikal terfluorinasi. Asam retinoat
bekerja sebagai pengelupas kulit agar hidrokuinon mudah masuk ke kulit
sedang kortikosteroid dapat memutihkan kulit dan menghambat terjadinya
iritasi baik oleh hidrokunon maupun oleh asam retinoat. Efek samping
asam retinoat adalah iritasi ringan sampai berat. Sedangkan efek samping
kortikosteroid terfluorinasi berupa atropi kulit, telangiektasis, dan striae.
• N-Acetyl-4-S-cysteaninylphenol3
9
tirosinase membentuk pigmen coklat tua. Pigmen ini terbentuk melalui
siklisasi oksidasi pada rantai samping untuk memproduksi struktur
benzothiazine-type. Pigmen ini bisa saja berfungsi sebagai filter terhadap
sinar UV dan visible light seperti kerja pigmen melanin. Preparat baru ini
lebih aman dibanding hidrokuinon dan turunannya pada pengobatan
hipomelanosis.
10
menghambat atau menginhibisi enzim-enzim oksidoreduktif yang esensial
secara reversibel.
c. Vitamin D Supplementation10
Pada sebuah studi klinis, level vitamin D serum pada seseorang yang
menggunakan sunscreen lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak
menggunakan sunscreen, tetapi masih dalam batas normal. Hal ini sangat
penting terutama bagi individu berkulit gelap yang telah memiliki resiko
kekurangan vitamin D dikarenakan oleh pada dasarnya individu berkulit gelap
memiliki konsentrasi melanin yang lebih tinggi. Maka dari itu, dapat
diberikan diet dan suplemen vitamin D yang terkandung dalam jenis-jenis
makanan tertentu seperti ikan salmon, minyak ikan, dll.
d. Ascorbic Acid10
11
e. Retinoid10
f. Kojic Acid10
g. Arbutin10
12
yang dikeringkan dan merupakan turunan dari hidrokuinon. Arbutin tidak
memiliki efek melanotoksik. Arbutin dapat menyebabkan depigmentasi tidak
hanya dengan cara menghambat enzim tirosinase, tetapi juga maturasi
melanosom. Walaupun efisiensinya tergantung pada dosis yang diberikan,
arbutin dengan konsentrasi tinggi dapa menyebabkan hiperpigmentasi
paradoks. Bentuk sintetik dari arbutin adalah alpha-arbutine dan
deoxiarbutine memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menghambat
enzim tirosinase dibanding komponen alaminya.
h. Niacinamide10
i. N-acetyl glucosamine10
13
dari asam hyaluronic dan ditemukan di alam dan dijaringan tubuh manusia.
Kemampuan depigmentasinya berasal dari inhibisi glikosilasi tyrosinase, yang
merupakan sebuah sebuah langkah penting dari sebuah melanin. Glukosamin
itu sendiri telah dilaporkan dapat mengurangi melanogenesis. Akan tetapi, N-
Acetyl Glukosamin ini susah diformulasikan dalam bentuk topikal karena
ketidakstabilannya. Fokus terkini telah berpindah pada pengembangan
kosmetik yang mengandung NAG yang memiliki kestabilan yang lebih baik,
penetrasi kulit yang baik, dan memiliki toleransi yang lebih baik terhadap
semuanya. NAG biasa digunakan dalam konsentrasi 2% sebagai monoterapi
atau dengan kombinasi dengan niacinamida, yang mana memiliki efek klinis
yang lebih baik karena mempunyai dua mekanisme depigmentasi yang
berbeda.
j. Licorice10
Ekstrak akar licorice merupakan bahan yang sering ditemukan pada obat -
obat pencerah kulit dan juga digunakan pada pengobatan dari banyak variasi
penyakit yang bahkan diluar cakupan dermatologi karena efek anti inflamasi,
anti virus, anti mikrobial dan anti karsinogeniknya. Beberapa bahan dari
ekstrak akar Licorice termasuk Glabridin, yang dapat menghambat enzim
tyrosinase dapat memiliki efek anti inflamasi, dan liquiritin yang tidak
menghambat tyrosinase tetapi menyebabkan depigmentasi dengan cara
dispersi dan pengangkatan melanin.
k. Soy10
14
keratinosit ke sekelilingnya. Protein pada soy seperti soy been trypsin
inhibitor (STI) dan Bowman-Birk Inhibitor (BBI) menghambat aktivasi
reseptor - reseptor sel ini sehingga fagositosis melanosom ke dalam keratosit
berkurang yang menyebabkan depigmentasi yang reversibel.
l. Glycolic Acid10
m. Salicylic Acid10
Merupakan turunan dari Willow Tree Bark yang merupakan asam hidroksi
yang menginduksi keratolisis dengan cara mengganggu hubungan lipid
intraselular yang berada diantara sel-sel epitel. Konsentrasi SA mulai dari 20-
30% dan tidak membutuhkan netralisasi.
Agen pencerah kulit biasanya digunakan sebagai agen pencerah kulit dan
rambut; dengan cara mengoksidasi pigmen-pigmen melanin. Apabila dalam
keadaan extrim, dapat mengarah kepada solubilasi total dan eliminasi.
15
Berbagai jenis produk pencerah tersedia dalam bentuk cairan, emulsi, krim,
shampoo, bubuk, pasta dan minyak. Semuanya itu mengandung hidrogen
peroksida, hidrogen peroksida itu sendiri dengan amoniak, atau dicampurkan
dengan produk oksidasi yang lainnya seperti garam peroksi atau peroksida.
16
terapi lainnya yang berguna untuk menghilangkan freckles, solar lentigenes,
dan localized patches lainnya. Akan tetapi TCA harus digunakan dengan
sangat hati-hati karena TCA terkonsentrasi dapat menyebabkan nekrosis
instan pada bagian epidermis dan HPI, biasanya terlihat pada tipe kulit V dan
VI.
q. Terapi Laser10
17
dengan warna kulit yang lebih gelap.
1. Memberikan nasihat atau saran utnuk melakukan kegiatan harian yang tidak
memperberat penyakit, misalnya pekerjaan, hobi, atau rekreasi.
18