TUJUAN PEMBELAJARAN
Definisi erupsi obat alergi
Klasifikasi erupsi obat alergi
Etiologi erupsi obat alergi
Epidemiologi erupsi obat alergi
Manefistasi klinis erupsi obat alergi
Patogenesis erupsi obat alergi
Tatalaksana erupsi obat alergi
Prognosis erupsi obat alergi
Definisi EOA
(Erosi Obat Alergi)
Angka kejadia dari 2067 sample usia 20-67 th 14% terkena alergi obat
Sitotoksik Nekrosis
Genotoksik Karsinogenik.
Teratogenik.
1. Ikatan Kovalen
Hipersensitivitas
2. Imunogen
Reaksi Alergi
Tipe I
Tipe I terjadi jika obat atau metabolitnya mengikat sekurang - kurangnya 2
rnolekul IgE yang terikat pada permukaan sel mast atau basofil
, mengakibatkan
degranulasi serta pelepasan histamin dan berb
agai mediator lain (misal leukotrien dan
prostaglandin) dari sel.
Gambaran klinis yang khas ti
pe I adalah urtikaria dengan
atau tanpa angioederma. P enisilin merupakan penyebab utama erupsi
obat yang IgE
dependent.
Tipe II
terjadi jika antibodi IgG atau
IgM mengikat antigen di permukaan sel.
Hal ini menyebabkan efek sitolitik atau sito
toksik oleh sel efektor yang diperantarai
komplemen
Tipe III
Tipe III ditandai oleh pembentukan kompleks antigen-antibodi
(antibodi IgG
atau IgM) dalam sirkulasi yang didepos
it dalam jaringan. Komplemen teraktivasi
melepas macrophage chermotatic factor. Ma
krofag dikerahkan ketempat tersebut
melepas enzim yang dapat merusak jaringan. Komplemen juga
membentuk C3a dan
C5a (anafilatoksin) yang merangsang sel
mast dan basofil rnelepas granul.
Komplemen juga dapat menimbulkan lisis sel bila kompleks
diendapkan di
jaringan.
Tipe IV
Imunoglobulin tidak terlibat pada reaksi
tipe ini. Effek sitotoksik aktifkan APC (misal sel Langerhans),
mempresentasikam antigen kepada limfosit. Limfosit T yang sudah
tersensitisasi
mengenali antigen dan menyebabkan pembebas
an serangkaian limf
okin, antara lain
marcrophage inhibilition fact
or dan macrophage activatio
n factor. Makrofag yang
diaktifikan dapat menim
bulkan kerusakan jaringan
Tatalaksana EOA
Suportif Simptomatis
Terapi cairan
Suhu ruangan 30-32%
Krim Ab asam
Ruang rawat inap
fusidat ( cegah
intensif
infeksi sekunder)
Menghindari dari uv
Emolien pelembab
berlebih
Antihistamin
EOA tipe ringan baik bila penyebab dapat diidentifikasi dan segera
di hentikan dan faktor resiko memperberat dapat di hindari berupa
infeksi sekunder dan keterlambatan diagnosis