Anda di halaman 1dari 3

VARISELA

No.Dokumen : /UKP/PKM-SKP/2019
No. Revisi :01
SOP
Tgl. Terbit :4 Oktober 2019
Halaman :1/3
UPT.PUSKESMAS Dr. Desi Atry
SEKUPANG Nip.19710526 2010012001
1. Pengertian Infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang kulit dan
mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama
berlokasi di bagian sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui
udara (air-borne) dan kontak langsung.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah bagi petugas dalam melakukan
penatalaksanaan varisela
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sekupang Nomor: /SK/PKM-
SKP/III/2019 tentang Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Sekupang
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan
/Langkah-
langkah 1. Senter

B. Petugas yang melaksanakan


1. Dokter

C. Langkah- langkah
1. Petugas melakukan Anamnesa
Keluhan
Demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul
timbulnya lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel. Biasanya disertai rasa
gatal.
Faktor Risiko
1. Anak-anak
2. Riwayat kontak dengan penderita varisela
3. Keadaan imunodefisiensi
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik

Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu


beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas
berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan menjadi
keruh dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini
berlangsung, timbul lagi vesikel- vesikel baru yang
menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk varisela.
Penyebaran terjadi secara sentrifugal, serta dapat menyerang
selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas.

Gambar 1 Varisela
Pemeriksaan Penunjang

Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan


sel Tzanck yaitu sel datia berinti banyak.
3. Petugas menegakkan diagnosa
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
Diagnosis Banding
1. Variola
2. Herpes simpleks disseminata
3. Coxsackievirus
4. Rickettsialpox
Komplikasi
Pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien
dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko
untuk menyebabkan infeksi intrauterin pada janin,
menyebabkan sindrom varisela kongenital.
4. Petugas memberikan penatalaksanaan
1. Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan
pecahnya vesikel. Selain itu, dilakukan pemberian nutrisi
TKTP, istirahat dan mencegah kontak dengan orang lain.
2. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin
dihindari karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
3. Losio kalamin dapat diberikan untuk mengurangi gatal.
4. Pengobatan antivirus oral, antara lain:
a. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak- anak 4 x 20
mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), atau

2/3
b. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.
Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif
diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi.
5. Petugas memberikan edukasi tentang Varisela
Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit yang self-
limiting pada anak yang imunokompeten. Komplikasi yang
ringan dapat berupa infeksi bakteri sekunder. Oleh karena itu,
pasien sebaiknya menjaga kebersihan tubuh. Penderita
sebaiknya dikarantina untuk mencegah penularan.
6. Petugas merujuk pasien apabila memnuhi kriteria rujukan
sbb:
1. Terdapat gangguan imunitas
2. Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia, ensefalitis, dan
hepatitis.
6. Diagram Alir -
7. Hal yang perlu
-
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Ruangan Pelayanan Anak
2. Ruangan Pelayanan Umum
9. Dokumen -
terkait

10. Rekaman histori NO Yang diubah Isi yang diubah Tanggal mulai
perubahan
diberlakukan
1. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Surat Keputusan Kepala 4 Oktober
Sekupang Nomor 40 UPT. Puskesmas 2019

tentang Kebijakan Sekupang Nomor:


/SK/PKM-SKP/III/2019
Pelayanan Klinis
tentang Pelayanan Klinis
UPT. Puskesmas
Sekupang

3/3

Anda mungkin juga menyukai