Disusun oleh :
Chrisandi Omega Putra
102117059
Pembimbing :
dr. Hj. Hervina,Sp.KK
Nama : Ida
Umur : 20 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Suku : Batak
Agama : Kristen
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Binjai
II. ANAMNESA
O (onset) : ± 1 bulan
L (Location) : Kedua sisi wajah, dibawah kelopak mata
D (Duration) : Setiap Saat
C (Karakteristik) : Tampak bintil-bintil kemerahan sebesar kepala
Jarum pentul dan bagian tengah membentuk
cekungan
A (Aggravating) : Tidak ada
R (Radiasi) : Leher dan Badan
T (Time) : Setiap Saat
Keluhan Utama
Adanya bintil bintil yang tidak gatal atau nyeri, timbul setiap saat ,
dijumpai bintil bintil kemerahan yang menempel pada kulit sebesar kepala
jarum pentul dan bagian tengah membentuk cekungan yang terjadi pada
kedua sisi wajah dibawah kelopak mata . Ada penjalaran ke leher dan badan.
Hal ini alami sejak ± 1 bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan
Tidak ada
Riwayat Perjalanan Penyakit
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/m
RR : 20 x/m
T : 36,5 C
INSPEKSI
Kepala : dijumpai bintil bintil
kemerahan yang menempel
pada kulit sebesar kepala
jarum pentul dan bagian
tengah membentu cekungan
yang terjadi pada kedua sisi
wajah dibawah kelopak mata
Leher : dijumpai bintil bintil
kemerahan yang menempel
pada kulit sebesar kepala
jarum pentul dan bagian
tengah membentu cekungan
Dada : dijumpai bintil bintil
kemerahan yang menempel
pada kulit sebesar kepala
jarum pentul dan bagian
tengah membentu cekungan
Perut : DBN
Punggung : DBN
Ekstremitas
Superior : DBN
Inferior : DBN
PALPASI
Kepala (Wajah) : Teraba bintil bintil keras sebesar
kepala biji jagung di kedua sisi
wajah dibawah kelopak mataa
Leher : Teraba bintil bintil keras sebesar
kepala biji jagung
Dada : Teraba bintil bintil keras sebesar
kepala biji jagung
Perut : DBN
Punggung : DBN
Ekstremitas
Superior : DBN
Inferior : DBN
PERKUSI
Dada : DBN
AUSKULTASI
Dada : DBN
Perut : DBN
IV. STATUS DERMATOLOGI
Inspeksi Kulit
b. Distribusi : Regional
f. Ukuran : Milliar
g. Efloresensi
Primer : Papul
Sekunder :
Pemeriksaan Histopatologi
Didapatkan Kista keratinosa dan massa sel
embrional. Massa sel ini membentuk kista yang
berisi zat tanduk dan sel sel stratum basalis
bentuk kecil kecil dan matang
VII. DIAGNOSA SEMENTARA
Trikoepitelioma
Trikoepitelioma
Siringoma
Millia
Trikoepitelioma Siringoma
Millia
tumor jinak pada adneksia Milia terbentuk karena
kulit, tumor jinak adalah adenoma kelenjar minyak belum
hamartomatous dari folikel
pilosebaseus
jinak dari saluran terbentuk sempurna
Lesi biasanya berderet,
ekrin. Berukuran 1 -
bentuk papul atau nodul 2 mm, berwarna di superficial kulit,
dengan diameter 2 – 5 sesuai kulit atau uniform, warna putih
mm, konsistensi keras,
bagian tengah dapat sedikit kekuningan, mutiara sampai kuning
membentuk cekungan, muda, lesi membentuk
bilateral dan jarang merupakan papula
terjadi ulserasi. yang sering terjadi kubah dengan diameter
Lesi sewarna dengan pada kelopak mata antara 1-2mm.
kulit, tapi terkadang Efloresensi yang
dapat berwarna coklat, waanita mulai saat
kuning, merah jambu, pubertas dan ditemukan adalah
atau kebiru-biruan papula-papula milier,
dengan permukaan licin kemungkinan
bersifat genetic multiple kadang
berkelompok.
IX. PENATALAKSANAAN
9.1 Non Farmakologi
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Disusun oleh :
Chrisandi Omega Putra
102117059
Pembimbing :
dr. Hj. Hervina,Sp.KK
5.1 Anamnesa
Anamnesa
Pasien datang biasanya dengan keluhan kosmetik,
tidak gatal, tidak nyeri, tidak panas tapi hanya
merasa tidak nyaman.
5.2 PEMERIKSAAN
DERMATOLOGI
9.3 Edukasi
Disusun oleh :
Chrisandi Omega Putra
102117059
Pembimbing :
dr. Hj. Hervina,Sp.KK
5.1 Anamnesa
Anamnesa
Pasien datang biasanya dengan keluhan kosmetik,
tidak gatal, tidak nyeri, tidak panas tapi hanya
merasa tidak nyaman.
5.2 PEMERIKSAAN DERMATOLOGI
9.3 Edukasi
Menyampaikan kepada pasien walaupun
penyakit tersebut tidak berbahaya namun tetap
harus selalu menjaga kebersihan tubuh dan
lingkungan agar terhindar dari penyakit
kulit yang berisiko terhadap kesehatan.
10. KOMPLIKASI
Tidak ada komplikasi dari Siringoma, selain masalah
yang berkaitan dengan penampilan dan citra diri
11.PROGNOSIS
Disusun oleh :
Chrisandi Omega Putra
102117059
Pembimbing :
dr. Hj. Hervina,Sp.KK
5.1 Anamsesis
Milia sering asimptomatik. Efloresensi yang ditemukan
Pada anak-anak dan dewasa adalah papula-papula milier,
bisa muncul di area sekitar multiple kadang
mata. berkelompok.
Erupsi
milia biasanya onsetnya
lebih cepat bahkan dalam
beberapa minggu.
5.2 PEMERIKSAAN KULIT
5.3.1Pemeriksaan histologi
Tidak ada
6. PATOGENESIS
Keturunan
Kista epidermois
MILIA
MILIA MILIA
PRIME SEKU
R NDER
Menghasil akibat
kan folikel kerusakan
rambut pilosebaceu
vellus s
8. DIAGNOSIS BANDING
Trikoepitelioma
Siringoma
9. PENATALAKSANAAN
9.1 Nonfarmakologi
Bedah Listrik : aplikasi listrik
frekuensi tinggi, langsung pada
jaringan untuk menghancurkan lesi
jinak maupun ganas
9.2 Farmakologi Tidak ada terapi
topical maupun sistemik yang
efektif untuk milia primer dan
sekunder
A. Elektrodesikasi
Metode
Bedah
Listrik
B. Elektrofulgurasi
9. 3 EDUKASI
Menjaga kebersihan kulit
Usahakan tidak mengenakan pakaian kasar
Baik
12.PROFESIONALISME
Bisa sembuh, jika ada keluhan tambahan dapat
di rujuk ke spesialis kulit
FIBROMA MOLE
Disusun oleh :
Chrisandi Omega Putra
102117059
Pembimbing :
dr. Hj. Hervina,Sp.KK
9.2 Farmakologi
Tidak ada
9.3 Edukasi
Menjaga pola makan
10. KOMPLIKASI
Tidak ada komplikasi
11. PROGNOSIS
Baik
12. PROFESIONALISME
Bisa sembuh, jika ada keluhan tambahan
dirujuk ke spesialis kulit
Fibroepitelioma
Disusun oleh :
Chrisandi Omega Putra
102117059
Pembimbing :
dr. Hj. Hervina,Sp.KK
9.2 Farmakologi
Tidak Ada
9.3 Edukasi
Saat beraktivitas menggunakan pakaian pelindung
dari matahari
10. KOMPLIKASI
Tidak ada komplikasi
11. PROGNOSIS
Umumnya tumor tumbuh setempat dan
jarang sekali yang bermetastasis, tetapi
dapat sangat destruktif pada jaringan
sekitarnya.
12. PROFESIONALISME
Dilakukan rujukan ke spesialis kulit dan lainnya
yang berkompeten