Anda di halaman 1dari 31

DERMATOSIS PADA KEHAMILAN

Disusun oleh :

dr. H. Hervina, Sp.KK


1. DEFINISI

• Dermatosis pada kehamilan merupakan sekelompok penyakit


peradangan pada kulit yang berhubungan dengan kehamilan
dan/atau postpartum serta jarang atau tidak pernah
didapatkan di luar kehamilan
2. KLASIFIKASI
• Cholestasis of Pregnancy (CP) • Pemphigoid Gestasionis/Herpes
Gestasionis (PG)
2. KLASIFIKASI
• Pruritic Urticarial Papules and
Plagues of Pregnancy (PUPPP) • Prurigo of Pregnancy (PP)
2. KLASIFIKASI
• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)
2. EPIDEMIOLOGI
• Cholestasis of Pregnancy (CP)
CP pada kehamilan ditemukan sebanyak 70% kasus dan dari 10.000 kehamilan terdapat sekitar 10 sampai
150 kasus. Dilaporkan di Amerika angka kejadian mencapai 70 kasus per 10.000 kehamilan.

• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)


Angka kejadian herpes gestationis sekitar 1 dalam 50 000 kehamilan. Umumnya onset terjadi antara bulan
keempat dan ketujuh kehamilan tetapi dapat terjadi pada trimester pertama dan periode post partum

• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)


Secara internasional, PUPPP terjadi 1 dari 160-240 kehamilan. PUPPP umumnya jarang terjadi pada orang-
orang kulit hitam. PUPPP terjadi selama masa mengandung karena dermatosis berhubungan dengan
kehamilan.
2. EPIDEMILOGI
• Prurigo of Pregnancy (PP)
Insidensi pada PP mencapai 1 per 300-450 wanita hamil dan terjadi pada
keseluruhan trimester pada kehamilan, atau hanya pada trimester kedua dan
ketiga kehamilan

• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)


PFP sangat jarang terjadi, dari penelitian yang telah dilakukan disebutkan
bahwa angka kejadian hanya mencapai 6-24 kasus, terjadi pada umur
kehamilan 4-9 bulan dan membaik secara spontan setelah melahirkan atau
masa postpartum. Tidak pernah dilaporkan dari penyakit ini bisa
menyebabkan kematian pada ibu dan janin
3. ETIOLOGI
• Cholestasis of Pregnancy (CP)
faktor hormonal dan faktor genetik

• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)


penyakit autoimun

• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)


distensi pada dinding abdomen

• Prurigo of Pregnancy (PP)


riwayat atopik penderita

• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)


erupsi akneiformis akibat steroid
4. FAKTOR RESIKO
• Cholestasis of Pregnancy (CP)
defesiensi vitamin K, misalnya perdarahan intrakranial dan perdarahan uterus.

• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)


Tidak ada
• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)
Tidak ada

• Prurigo of Pregnancy (PP)


Tidak ada

• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)


Tidak ada
5. PATOFISIOLOGI
• Cholestasis of Pregnancy (CP) • Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis
(PG)
Patofisiologi dari CP masih diperdebatkan dan belum jelas diketahui,
akan tetapi faktor hormonal dan faktor genetik dianggap merupakan Sebagian pasien menghasilkan antibodi-
faktor yang paling berpengaruh pada terjadinya CP. antibodi terhadap 2 protein hemidesmosomal,
Pada faktor hormonal, estrogen mengganggu difusi dari aliran yang
BP 180 (BPAG2, kolagen XVII) dan BP230 yang
melewati membran kanalikular dari hepatosit dan sekresi asam
seringkali lebih sedikit. Secara historis
empedu. Progestin menghambat hepatic glucoronyl-transferase, dan diketahui sebagai faktor gestasionis herpes,
menurunkan clearance estrogen serta meningkatkan efek progestin. antibodi-antibodi yang bersirkulasi ini memiliki
Jadi yang mempengaruhi terjadinya CP adalah adanya perubahan subklas-subklas G1 yang memiliki heat-stable
metabolisme estrogen di hati immunoglobulin. Keterikatan IgG dengan
Faktor genetik penyebab terjadinya CP didukung oleh hubungan
membran dasar memicu. Pemicu pada
keluarga dan geografis. Dari penelitian mengindikasikan kejadian
pengembangan autoantibodi di dalam PG
tertinggi CP pada ibu pasien dengan CP keturunan yang progresif atau bersifat elusif. Reaktivitas silang antara jaringan
CP kambuhan yang jinak. Pasien dengan CP keturunan progresif plasenta dan kulit telah diperkirakan berperan.
menunjukkan 3 macam mutasi gen dari 3 gen resisten multidrug yang sebenarnya semua pasien dengan riwayat PG
mengkode kanalikular phosphatidylcholine translocase. memiliki antibodi-anti HLA. Plasenta diketahui
menjadi sumber utama atas antibodi-antibodi
yang berlainan secara paternal
5. PATOFISIOLOGI
Pruritic Urticarial Papules and Prurigo of Pregnancy (PP)
Plagues of Pregnancy (PUPPP) Tidak ada
distensi pada dinding abdomen
pada primigravida menyebabkan
terjadinya kerusakan jaringan • Pruritic Folliculitis of Pregnancy
konektif pada stria dengan (PFP)
perubahan lanjut pada molekul Tidak ada
antigen ke antigen lainnya, yang
memicu terjadinya proses
inflamasi
6. DIAGNOSIS
6.1 PEMERIKSAAN FISIK
• Cholestasis of Pregnancy (CP)
Ciri-ciri yang bisa terlihat adalah pruritus yang merata dengan atau tanpa jaundice, sedang pada lesi primer kulit
tampak ekskoriasis atau bahkan tak tampak. Untuk menegakkan diagnosis CP pada riwayat penderita yang pernah
sakit hepatitis virus dan hepatotoksik disebabkan oleh obat harus disingkirkan.. Pruritus sekunder timbul bersamaan
dengan penyakit kulit lainnya atau timbul bersama dengan penyakit kulit spesifik pada kehamilan

• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)


PG memiliki manifestasi klinis bervariasi berupa papul, atau vesikel diatas dasar eritema dan edema, seperti urtikaria
atau plak didaerah abdominal dan tersering didaerah periumbilical dan dapat menyebar ke ekskremitas.

• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)


PUPPP klasik ditunjukkan dengan adanya papula dengan pembengkakan pembengkakan stria yang menonjol.
Ditemukan adanya papula dan plaque urtikaria eritematosa, vesikel pada permukaan badan dan ekstremitas ,
terutama pada daerah sekitar pusat yang khas. PUPPP biasanya tidak mengenai wajah, telapak tangan, dan telapak
kaki. Walaupun erupsi yang secara intens tersebut bersifat pruritik, namun ekskoriasi jarang ditemukan
6. DIAGNOSIS
6.1 PEMERIKSAAN FISIK
• Prurigo of Pregnancy (PP)
Terdapat papul eritem dan nodul pada permukaan ektremitas yang
ekstensor, bahkan kadang terdapat di daerah abdomen. Gambaran lesi
tersebut mempunyai kemiripan dengan gambaran lesi pada prurigo nodularis
yang terjadi pada wanita yang tidak hamil. Terdapat pula krusta atau
ekskoriasi. Keadaan ini biasanya berkelanjutan selama kehamilan sampai
beberapa minggu atau beberapa bulan postpartum

• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)


Gambaran lesi secara umum adalah folikuler papul dengan bagian eritema
6. DIAGNOSIS
6.2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Cholestasis of Pregnancy (CP)


CP berhubungan dengan peningkatan serum asam empedu (1.349 µg
per 100 ml), dominasi asam kolik dan abnormalitas ringan dari tes
fungsi hati, meliputi peningkatan kolesterol, trigliserid, fosfolipid,
alkalin fosfatase, 5-nukleotida dan lipoprotein x dapat menyebabkan
peningkatan bilirubin dari ringan ke moderat (2-5 mg/dl pada pasien
jaundice). Kadar serum dari asam empedu berhubungan dengan
keparahan dari pruritus. Pada biopsi kulit ditemukan secara non
spesifik perubahan dari kolestasis ringan yaitu pelebaran kanalikuli
empedu dan timbul pigmen-pigmen empedu pada parenkim dengan
inflamasi minimal.
6. DIAGNOSIS
• 6.2 PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)
penemuan histologis dari suatu proses bula subepidermal dan hasil-
hasil direct immunofluorescence (DIF) yang menunjukkan kumpulan
deposisi C3 linier dengan atau tanpa imunoglobulin G sepanjang
membran dasar dermal-epidermal
• Pemeriksaan imunopatologi menggunakan ELISA dapat menentukan
diagnosis herpes gestationis dengan adanya deposit autoantibodi IgG
pada area membran basalis
6. DIAGNOSIS
6.2 PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)
Pemeriksaan histologi ditemukan Spongiosis di bagian fokal dan parakeratosis terkadang dapat
ditemukan. Di dalam papilar dan dermis bagian tengah, ditemukan infiltrat limfohistiositik dengan
sejumlah variabel eosinofilis dan dermal edema

• Prurigo of Pregnancy (PP)


Hasil dari tes serologi pada PP ini biasanya normal, dan pada gambaran histopatologi tidak
menunjukkan suatu hal yang spesifik, hanya terdapat gambaran sel infiltrat pada radang yang kronis
di atas lapisan dermis, kadang disertai perubahan yang terjadi di lapisan epidermis.

• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)


Gambaran histopatologis terdapat folikulitis yang steril
7.DIAGNOSIS BANDING
Cholestasis of Pregnancy (CP)
• pedikulosis
• skabies
• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)
Pemphigoid bullosa
pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP)
Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)
Pemfigoid gestasionis
eritema multiforme
dermatitis kontak
erupsi obat
7. DIAGNOSIS BANDING
• Prurigo of Pregnancy (PP)
Tidak ada
• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)
• Microbial folliculitis
• dermatitis kontak Alergi pada wanita hamil
8.PENALAKSANAAN
NONFARMAKOLOGI
• Cholestasis of Pregnancy (CP)
tidak ada
• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)
Kompres dengan air hangat dapat membantu mengurangi pruritus
• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)
tidak ada
• Prurigo of Pregnancy (PP)
tidak ada
• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)
tidak ada
8.PENALAKSANAAN
FARMAKOLOGI
• Cholestasis of Pregnancy (CP)
Asam ursodeoxycholic diberikan secara oral dengan dosis 450-1200 mg ( 15 mg/kg per
hari ) selama 3 minggu dapat mengontrol pruritus and abnormalitas biokimia dan dapat
menurunkan resiko yang memiliki efek yang tidak diinginkan pada janin
• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)
steroid sistemik sering juga digunakan sebagai pilihan utama dalam terapi Prednison 20-
40 mg/hari, sedangkan penyakit yang lebih berat memerlukan dosis prednison 40–80
mg/hari. Prednison di-tappering off sampai dosis “maintenance” terendah
• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)
Kortikosteroid topikal dan antihistamin dapat diberikan untuk pengobatan PUPPP.
Kortikosteroid sistemik diperlukan untuk meringankan beberapa gejala namun harus
dengan pengawasan sistemik
8.PENALAKSANAAN
• Prurigo of Pregnancy (PP)
Terapi yang bisa diberikan adalah bertujuan untuk meringankan gejala
penyakit dengan pemberian topikal kortikosteroid menengah serta
dengan pemberian antihistamin
• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)
Walaupun sebenarnya erupsi pada penyakit ini membaik setelah
melahirkan atau pada masa postpartum, beberapa penulis
menyebutkan bahwa pemberian topikal kortikosteroid, benzoil
peroksida, atau terapi UVB dapat diiberikan
9.KOMPLIKASI
• Cholestasis of Pregnancy (CP)
pendarahan postpartum karena kekurangan vit k
fetal distress
BBLR
prematuritas
kematian janin
• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)
kematian janin
prematuritas
• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)
Tidak ada
• Prurigo of Pregnancy (PP)
Tidak ada
• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP)
Tidak ada
10.PROGNOSIS
• Cholestasis of Pregnancy (CP)
Penyakit ini mempunyai risiko terhadap pendarahan postpartum karena kekurangan vit k, fetal
distress BBLR, prematuritas, kematian janin diakibatkan penurunan eliminasi asam empedu toksik
fetus.
• Pemphigoid Gestasionis/Herpes Gestasionis (PG)
PG biasanya adalah self limited disease. PG bisa kambuh pada kelahiran berikutnya dan bisa
dipercepat melalui menstruasi dan melalui pemakaian kontrasepsi hormonal
• Pruritic Urticarial Papules and Plagues of Pregnancy (PUPPP)
PUPPP cenderung tidak kambuh di dalam kehamilan berikutnya dan tidak ditemukan hubungan
antara tentang penggunaan kontraseptif hormonal dengan tingkat kejadian PUPPP
• Prurigo of Pregnancy (PP)
Dapat sembuh spontan
• Pruritic Folliculitis of Pregnancy (PFP
Dapat sembuh spontan
11. EDUKASI DAN KOMUNIKASI

• Edukasi pasien terhadap akan adanya perubahan kulit dalam


kehamilan yaitu perubahan kulit pada kehamilan yang bersifat
fisiologis, dan dermatosis spesifik dalam kehamilan
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan saat hamil
• Jangan stress karena dapat mempengaruhi hormonal ibu saat
hamil
• Jangan menggaruk kulit jika gatal
12.PROFESSIONALISME
• Membantu mengontrol kesembuhan pasien dengan memberikan
obat dengan dosis yang tepat.
• Kontrol ulang, bila ada keadaan tidak membaik bisa di rujuk ke Dokter
Spesialis.

Anda mungkin juga menyukai