Anda di halaman 1dari 45

Case Presentation

Otitis Media Akut


Identitas Pasien
 Nama : An. T
 Umur : 3 tahun 5 bulan
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : Lingkungan Warung
Buah 19/20, Karawang Kulon, Karawang
Barat
 Pendidikan : Belum bersekolah
 Suku bangsa : Sunda
 Agama : Islam
Anamnesis
 Diambil dari : Alloanamnesis dari ibu
pasien
 Tanggal : 30 Januari 2014
 Pukul : 20.00 WIB
 Keluhan utama : Nyeri telinga kiri
 Keluhan tambahan : Nyeri telinga kiri
sehingga tidak bisa tidur
Riwayat Penyakit Sekarang
 Os datang dengan keluhan nyeri telinga
sebelah kiri 2 hari SMRS. Os mengatakan
bahwa telinga kirinya nyeri sehingga Os
tidak bisa tidur. Pendengaran Os
dirasakan sedikit berkurang.
 4 hari SMRS, Os batuk pilek yag
kemudiannya disertai dengan demam.
• Keluar sekret dari telinga
• Telinga berdenging
• Riwayat kemasukan benda
asing dalam telinga
Disangkal • Rasa pusing berputar
• Kejang demam, kaku
kuduk
• Trauma kepala dan telinga
Riwayat Penyakit Dahulu
 Os sudah pernah mengalami keluhan
sama seperti ini ketika berusia 2 tahun.
Telinga kiri dirasakan nyeri, keluar sekret
cair berwarna jernih, sedikit berbau yang
diawali dengan demam.
Riwayat Penyakit Keluarga
 Tidak ada yang mengalami keluhan yang
sama
 Penyakit jantung (-)
 Asma (-)
 Keganasan (-)
 Diabetes Mellitus (-)
 Alergi (-)
Riwayat Pengobatan
 Tidak
ada riwayat pemakaian obat-
obatan ototoksik.
Riwayat Alergi
 Tidak memiliki riwayat alergi makanan,
obat-obatan, debu atau dingin untuk
saat ini.
 Tidak mempunyai riwayat asma.
 Tidak ada riwayat atopik
Riwayat Kebiasaan
 Sering mengorek telinga
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
(GCS E4M6V5)
• Berat badan : 15kg

• Nadi : 80x/menit
• Respirasi : 24x/menit
• Suhu : 37.8◦C
Status Generalis
Kepala
 Mata
- Konjungtiva : konjungtiva anemis -/-
- Sklera : sklera ikterik -/-
- Pupil : isokor
- Refleks pupil : langsung +/+, tidak
langsung +/+
 Telinga :
 Hidung :
 Rongga mulut :
 Tenggorokan : lihat status THT
 Maksilofasial :
 Leher :
Thoraks
Paru-paru
 Inspeksi : Pergerakan hemitoraks kanan
dan kiri simetris, tidak ada retraksi sela iga
 Palpasi : Fremitus simetris pada kedua
hemitoraks, massa/benjolan (-)
 Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
 Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+),
ronki (-/-) wheezing (-/-)
Thoraks
Jantung

 Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat


 Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis pada
garis midklavikula kiri setinggi sela iga IV
 Perkusi : batas jantung dalam batas
normal
 Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen
 Inspeksi : Datar, tidak ada lesi, tidak
ada sikatrik
 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
- Ascites : shifting dullness (-)
- Hepar : tidak teraba membesar
- Lien : tidak teraba membesar
 Perkusi : Timpani pada seluruh lapang
abdomen
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
+ +
 Refleks fisiologis
+ +

 Refleks patologis - -
- -

 Edema - -
- -

 Motorik +5 +5
+5 +5

 Parese - -
- -
STATUS THT
Telinga
AURIKULAR Dekstra Sinistra
Bentuk normotia normotia
Besar Simetris, Simetris,
normal normal
INSPEKSI
Fistel (-) (-)
Sikatriks (-) (-)
Nyeri tekan (-) (+)
PALPASI
Benjolan (-) (-)
Telinga
PRE-AURIKULAR Dekstra Sinistra

INSPEKSI Fistel (-) (-)

Sikatriks (-) (-)

PALPASI Nyeri tekan (-) (-)


tragus

Benjolan (-) (-)

PERKUSI Nyeri ketok (-) (-)


Telinga
RETROAURIKULER Dekstra Sinistra
INSPEKSI Kulit Normal, Normal,
hiperemis (-) hiperemis (-)
Fistel (-) (-)
Sikatriks (-) (-)
Abses (-) (-)
Massa (-) (-)
PALPASI Nyeri tekan (-) (-)
Benjolan (-) (-)
PERKUSI Nyeri ketok (-) (-)
mastoid
Canalis Acusticus Eksternus
Dekstra Sinistra

Kulit Normal, Hiperemis (+)


hiperemis (-)
Serumen (-) (-)
INSPEKSI
Sekret (-) (-)

Granulasi (-) (-)


Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (+)
Udema (-) (+)
Jaringan (-) (-)
granulasi
Corpus (-) (-)
alienum
PALPASI Nyeri tekan (-) (+)
PERKUSI Nyeri ketok (-) (-)
Membran timpani
Dekstra Sinistra

Refleks Cahaya (+) refleks cahaya (-)


arah jam 5

Perforasi (-) (-)

Kolesteatoma (-) (-)

Granulasi (-) (-)

Hiperemis (-) (+)


Hidung Luar
Dekstra Sinistra

INSPEKSI Bentuk simetris simetris

Deformitas (-) (-)

Udema (-) (-)

Massa (-) (-)

Perdarahan (-) (-)

PALPASI Nyeri tekan (-) (-)

Krepitasi (-) (-)


Rhinoskopi Anterior
Dekstra Sinistra

Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)

Konka inferior eutrofi eutrofi

Sekret (+) jernih, encer, (+) jernih, encer,


sedikit, tidak sedikit, tidak
berbau berbau
Pasase udara (+) (+)

Massa (-) (-)

Perdarahan (-) (-)


Krusta (-) (-)
Rhinoskopi posterior
 Tidak dapat dilakukan
Rongga mulut
 Oral hygiene : baik, halitosis (-)
 Mukosa bucogingiva : hiperemis (-), ulkus (-)
 Karies gigi : (-)
 Fraktur : gigi(-)
 Palatum : normal
Tonsil
Dekstra Sinistra

Ukuran T1 (tonsil masih T1 (tonsil masih


tidak melebihi tidak melebihi
pillar) pillar)
Hiperemis (-) (-)

Kripta Tidak melebar Tidak melebar

Detritus (-) (-)

Perlekatan (-) (-)


Lidah

 Bentuk : Normoglotis
 Warna : hiperemis (-)
 Gerakan : (+) normal
 Parese : (-)
 Massa : (-)
Orofaring
 Granula : (-)
 Post nasal drip : (-)
 Uvula : hiperemis (-), berada di
garis median
 Arcus faring : hiperemis (-), udema (-)
 Refleks muntah : (+)
Laring
 Laringoskopi indirek : Tidak dapat
dilakukan
Maksilo Fasial
Inspeksi
Dekstra Sinistra

Bentuk Normal, simetris Normal, simetris

Parese N.VII (-) (-)

Raccoon Eyes (-) (-)

Massa (-) (-)


Maksilo Fasial
Palpasi
Dekstra Sinistra

Krepitasi (-) (-)

Nyeri tekan (-) (-)

Parestesi (-) (-)

Benjolan (-) (-)

Maloklusi (-) (-)


Leher
Inspeksi
KGB Udema Hematom Luka
Submental -/- -/- -/- -/-

Submandibula -/- -/- -/- -/-

Upper Jugulare -/- -/- -/- -/-

Mid Jugulare -/- -/- -/- -/-

Lower Jugulare -/- -/- -/- -/-

Supraclavicula -/- -/- -/- -/-

Trigonum -/- -/- -/- -/-


Superior -/- -/- -/- -/-
Leher : Palpasi
Massa KGB
Submental -/- -/-
Submandibula -/- -/-
Upper jugulare -/- -/-
Mid jugulare -/- -/-
Lower jugulare -/- -/-
Supraclavivula -/- -/-
Trigonum -/- -/-
Superior -/- -/-
Tes Pendengaran
 Tidak dapat dilakukan karena :
i. Keterbatasan ruangan
ii. Pasien tidak kooperatif
Tes Transiluminasi
 Tidak dapat dilakukan
Resume
Anamnesis
 Seorang anak perempuan usia 4 tahun
datang dengan keluhan nyeri telinga kiri sejak
2 hari yang lalu sehingga tidak bisa tidur,
pendengaran dirasakan sedikit berkurang,
tidak keluar sebarang sekret dari telinga,
pasien tidak mengeluh gatal.
 Terdapat riwayat batuk pilek dan badan
panas 2 hari sebelumnya
 Riwayat penyakit dahulu : Otitis media akut
pada usia 2 tahun
Resume
Pemeriksaan Fisik THT
 Telinga
 Kanan : nyeri tekan auricula (+), pada
canalis acustikus eksternus ditemukan edema
(+), hiperemis (+), membran timpani sulit dinilai,
sekret (-)
 Kiri : dalam batas normal
 Hidung
• Kanan : sekret (+), encer (+), jernih (+), bau (-),
mukosa hiperemis (-), perdarahan (-)
• Kiri : sekret (+), encer (+), jernih (+), bau(-),
mukosa hiperemis(-), sekret (-), perdarahan (-)
 Tenggorok : Normal
 Leher : Pembesaran KGB (-)
Diagnosis
 OtitisMedia Akut Sinistra Stadium
Hiperemis
 Rhinitis simpleks
Diagnosis Banding
 Otitis
eksterna
 Corpus alienum
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Leukosit,
Trombosit, Eritrosit, Hitung Jenis)
 Play audiometry
Penatalaksanaan
 Medikamentosa :
a) Antibiotik - Amoxycillin 40mg/kgBB/hari
dibagi dalam 3 dosis selama 7 hari
b) Nasal decongestant - HCl Efedrin 0,5%
dalam NaCl
c) Analgetika - Asetaminofen 10-20
mg/kgBB/hari
Prognosis
 Quo Ad vitam : dubia ad bonam
 Quo Ad fungsionam : dubia ad bonam
 Quo Ad sanationam : dubia ad bonam
Saran dan Usulan
 Menghindari dari kemasukan air dalam
telinga saat mandi
 Tidak melakukan aktiviti berenang untuk
sementara waktu
 Pasien dilarang mengorek telinga dengan
memakai apa-apa alat sekali pun.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai