penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia,
kecuali tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.1
DHF terutama menyerang anak-anak dengan ciri demam tinggi mendadak, kadang
dengan sakit kepala berat, mialgia, artralgia disertai manifestasi perdarahan dan bertendensi
untuk menimbulkan renjatan dan kematian.2,3 dan bertendensi untuk menimbulkan renjatan dan
kematian.1 DD dan DBD disebabkan oleh 4 virus dengue yang mempunyai permukaan antigen
hampir sama.4 Infeksi oleh virus dengan serotipe yang sama menyebabkan imunitas yang cukup
Kasus DBD pertama kali dilaporkan di Surabaya tahun 1968. Dalam waktu relatif singkat
DBD dilaporkan di berbagai daerah di Indonesia, sehingga sampai tahun 1984 seluruh propinsi
di Indonesia telah terjangkit penyakit ini. Di seluruh dunia diasumsikan setiap tahun terdapat 50
– 100 juta penderita demam dengue (DD), 250 – 500.000 penderita demam berdarah dengue
(DBD).5,6,7 Infeksi oleh virus dengue dapat merupakan penyakit self limitting, tetapi perjalanan
klinis penyakitnya kadang – kadang tidak dapat diramalkan dan dapat menjadi berat. Manifestasi
klinis infeksi virus dengue bervariasi, mulai dari demam dengue (DD), demam berdarah dengue
(DBD) dan demam berdarah dengue dengan syok (sindrom syok dengue = SSD). 5,6,7 Saat ini
belum ada vaksin yang efektif terhadap virus ini, maka pemberantasan ditujukan pada manusia
dan tempat vektornya dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk DBD. 8 Pengobatan
DBD bersifat suportif. Tatalaksaana berdasar kelainan utama yang terjadi yaitu perembesan
plasma sebagai akibat dari peningkatan permeabilitas kapiler.8 Pada laporan kasus ini dibahas
seorang anak yang menderita demam berdarah dengue grade I, dirawat di Rumah Sakit Umum