Oleh :
Moh.faisal SY Intam
( 11.16.777.14.010)
Penyebab disentri :
1.Infeksi bakteri disentri basiler
2.Infeksi amuba disentri amuba
Fluid
15%
6bulan- Morbiditas
5tahun Prevalensi & Mortalitas
6,2% kematian
karena
disentri
basiler
Anemia merupakan penurunan jumlah masa eritrosit
ditandai penurunan kadar hemoglobin dalam darah yang
kurang dari normal yang berbeda untuk setiap kelompok
umur dan jenis kelamin.
Penyebab anemia:
Gangguan pembentukan eritrosit oleh sum-sum tulang
Perdarahan
Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum usia
sebelumnya
Anamnesis Makanan :
Anak meminum ASI sejak lahir sampai berumur 6 bulan. Saat anak memasuki
usia 7 bulan diberikan susu formula serta diberikan makanan tambahan sun
beras merah. Saat anak memasuki umur 1 tahun mulai diberikan makanan
padat seperti bubur kuah ikan & minum susu cap enak saat mulai usia 1 tahun
sampai sekarang. Kebiasaan sehari-hari anak kurang mendapatkan nutrisi yang
adekuat seperti kurangnya konsumsi makanan sayur (makanan seimbang),
sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan tidak mau makan nasi setelah
jajan.
Riwayat imunisasi :
1. BCG : 1 kali pemberian (1 bulan)
2. POLIO : 4 kali pemberian (lahir - 2 bulan 4 bulan -
6 bulan)
3. DTP : 3 kali pemberian (2 bulan - 4 bulan 6 bulan)
4. HEPATITIS B : 3 kali pemberian (lahir - 1 bulan 6 bulan)
5. CAMPAK : 1 kali pemberian (9 bulan)
2. Riwayat Keluarga :
Ayah, ibu dan keluarga pasien tidak
mempunyai keluhan yang serupa, tapi salah
satu kakaknya pernah dirawat dengan batuk
3.Keadaan Sosial, Ekonomi kebiasaan dan
lingkungan :
Anggota gerak :
Ekstremitas atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
MCV 75 73-89 fl
Pemeriksaan Fisik :
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, gizi
kurang ( z-skore (-2) (-3) ). Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan nadi 114 x/menit, reguler, kuat
angkat, respirasi 22 x/menit, suhu 38oC. Pada
pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis dan
peristaltik kesan meningkat (+).
Diagnosissementara :
1. Sindroma Disentri Tanpa Dehidrasi
Pengobatan :
IVFD KAEN3B 16 tpm
Oralit 200mg tiap kali buang air besar
L- Zink 20 mg 1 x 1 tab
Paracetamol syr 3x1cth
FOLLOW UP
Hari I (6 juni 2017 )
S O
BAB (+) 4 kali sehari berair, Tanda Vital
ampas (+), lendir(+), darah (+) Denyut Nadi : 90 kali/menit
tidak berbau, dan kehijauan, Respirasi : 24 kali/menit
tenesmus (+), panas (-) bebas Suhu : 36,50C
panas hari pertama, muntah Kesadaran : Compos Mentis
(-) , anoreksia (+). Pasien BAK
(+) lancar. Kulit : Pucat (-), ikterik (-) turgor < 2 detik
Kepala : konjungtiva anemis (+/+), sklera Ikterik (-/-)
mata cekung (-), bibir kering (+), lidah kotor (-). Tonsil
T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar limfe (-) Pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Thorax
Paru-paru : Simetris bilateral,Vokal fremitus sulit dinilai,
Bunyi vesikular (+/+). Ronki (-/-). Wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung
(-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) meningkat,
timpani (+), NT(-)
A P
Sindroma Disentri Diet nasi lauk 1500 kkal/hari
IVFD KAEN3B 16 tpm
Inj santagesic 150 mg/6 jam
L-zinc sirup 1 dd II cth
New diatab 3 dd cth
Masa Tunas 12-72 jam 24-48 jam 6-72jam 6-72jam 6-72jam 48-72 jam
Demam + + - + + -
Kadang- Tenesmus
Sakit perut Tenesmus Kolik (+) Tenesmus Kolik
kadang kolik
Sangat
Volume Sedang Menurun Banyak Menurun Menurun
banyak
Terus
Frekuensi >10x Sering Sering Sering Sering sekali
menerus
Konsistensi Berair Berair Berair Kental Kental Lendir
Mukus Jarang + + + Sering Flacks
Tidak
Warna Hijau kuning Hijau Hijau darah Hijau darah Putih keruh
berwarna
Leukosit +/- + - + + +
DISKUSI KASUS
Pada pasien ini didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
compos mentis. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan nadi 114
x/menit, reguler, kuat angkat, respirasi 22 x/menit, suhu 38oC dan derajat
dehidrasi menurut WHO menunjukan disentri basiler tanpa dehidrasi
sedangkan menurut skor dehidrasi modifikasi UNHAS mencapai angka 6 yang
menandakan bahwa pasien ini termasuk juga disentri basiler tanpa dehidrasi.
SKORE WHO
Dehidrasi Berat
Dehidrasi Ringan-Sedang
Penilaian Tanpa Dehidrasi (1 tanda * + 1 atau lebih tanda
(1 tanda * + 1 atau lebih tanda lain)
lain)
Keadaan umum Baik,sadar *Gelisah,rewel *Lesu,lunglai atau tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan Lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa tidak haus Haus,ingin minum banyak *Malas minum atau tidak bisa
minum
Turgor kulit Kembali cepat *Kembali Lambat *Kembali sangat lambat (>2
detik)
Hasil Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/sedang bila ada 2 Dehidrasi berat
pemeriksaan tanda atau lebih tanda lain Bila ada 2 tanda atau lebih
tanda lain
Terapi Rencana Terapi A Rencana Terapi B Rencana Terapi C
DISKUSI KASUS
SKORE UNHAS
Kriteria 1 2 3
Keadaan umum Baik Lemas Gelisah, lemas,
syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernapasan < 30 x/menit 30-40 x/menit > 40 x/menit
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi < 120 x/menit 120-140 x/menit > 140 x/menit
Interpretasi :
6 : Tidak dehidrasi
7-12 : Dehidrasi ringan-sedang
13 : Dehidrasi berat
Total : 6 yaitu tidak dehidrasi
DISKUSI KASUS
Pada kasus ini berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis, pemeriksaan laboratorium menunjukkan
penurunan kadar MCH, MCHC dan MCV dan pada pemeriksaan feses
ditemukan adanya eritrosit 8-10 serta pada pemeriksaan
antropometri didapatkan status gizi anak kurang, kemungkinan
anemia mikrositik hipokromik pada pasien disebabkan oleh intake
makanan yang kurang mengandung zat besi dan adanya perdarahan
pada saluran cerna.
Anak yang mendapat ASI Ekslusif, beri tambahan oralit dan air
matang
Anak yang tidak mendapat ASI ekslusif beri susu seperti biasa dia
minum, oralit atau cairan rumah tangga(kuah sayur, air tajin atau air
matang)
Oralit diberikan sampai diare berhenti, bila muntah tunggu 10 menit
dan lanjutkan sedikit-sedikit. Usia < 1 tahun : 50-100 ml tiap kali
buang air besar dan usia > 1 tahun : 100-200 ml tiap kali BAB
Mengajarkan ibu mencampur dan memberikan oralit.
DISKUSI KASUS
2. Tablet zinc selama 10 hari dengan dosis :
Pada kasus juga diberikan tablet zinc dengan dosis 20mg 1x1 selama
10 hari. Hal ini sesuai dengan teori bahwa zink berfungsi menurunkan
lama dan beratnya diare, menurunkan insiden diare, mengembalikan
nafsu makan, sebagai antioksidan, meningkatkan sistem imun
terutama limfosit T, dan menjaga keutuhan epitel usus.