Oleh:
dr. Abdul Gafar Parinduri. SpF. MKed(For).
d l n
THANATOS LOGOS THANATOLOGI
Mati Molekuler
Mati suri
Mati serebral
Mati otak
Mati
somatis
Mati
seluler
Kematian organ atau jaringan tubuh yang
timbul beberapa saat setelah kematian
somatis
Mati
suri
Terhentinya ketiga sistem kehidupan ( pernafasan,
sirkulasi, ssp ) yang ditentukan dengan alat kedokteran
sederhana. Tetapi dengan peralatan kedokteran canggih
masih dapat dibuktikan bahwa ketiga sistem tersebut
masih berfungsi pada batas basal metabolik
Mati
otak
Mati
serebral
Kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversible,
kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kedua
sistem lainnya yaitu sistem pernapasan dan
kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan alat
Dalam kepustakaan ilmu kedokteran forensik dikenal
suatu metode untuk menentukan suatu kematian saat
kematian dalam kasus kejahatan yang disebut metode tri
klasik atau The Clasic Triad yang meliputi tiga metode
sebagai berikut :
kematian
HENTI RESPIRASI
HENTI SIRKULASI
HENTI INERVASI
• Test Magnus • Test bulu • Fungsi
• Test ayam motorik
diaphonus • Test cermin berhenti
• Test ujung • Test • Fungsi
Jari Winslow sensorik
• Pemotongan berhenti
arteri • Hilangnya
refleks
PERUBAHAN
P O S T MO RT E M
LEBAM MAYAT
KAKU MAYAT
PEMBUSUKAN
ADIPOSERE
MUMIFIKASI
PERUBAHAN
P O S T MO RT E M
2.Kultikula (Kulit ari). Kulit ari tidak rusak. Kulit ari rusak.
3.Lokasi. pada bagian tubuh yang letaknya rendah. Bisa tampak di mana saja dari
bagian tubuh
4..Gambaran Tidak Ada elevasi kulit Elevasi kulit ada ditandai dengan
bengkak krn resapan darah dan edema
5. Pinggiran Jelas Tidak Jelas
6.Warna Sama Bervariasi
Keadaan
Usia
Lingkungan
Cara
Kondisi otot
kematian
Perbedaan kaku mayat dengan
spasme cadaveric
Penilaian Kaku mayat Spasme cadaveric
3 Otot yang Semua otot, termasuk otot Biasanya terbatas pada satu
terkena volunter dan involunter. kelompok otot volunter.
4.Kaku otot Tidak jelas, dapat dilawan Sangat jelas, perlu tenaga yang
dengan sedikit tenaga. kuat untuk kekakuannya.
5.Kepentingan Untuk perkiraan saat Menunjukkan cara kematian
dari segi kematian. Yaitu bunuh diri,
medikolegal pembunuhan atau
kecelakaan.
Adiposere merupakan subtansi yang mirip seperti lilin yang lunak, licin
dan warnanya bervariasi mulai dari putih keruh sampai coklat tua yang
terjadi pada mayat yang tidak mengalami proses pembusukan biasa.
•Adiposere mengandung asam lemak bebas, yang dibentuk melalui
proses hidrolisa dan hidrogenasi setelah kematian disebut saponifikasi.
•Pembentukan Adiposere dimulai sekitar 1-3 minggu, dan pembentukan
akan berlangsung sampai 12 bulan.
Mumifikasi adalah mayat yang mengalami pengawetan akibat
proses pengeringan dan penyusutan bagian-bagian tubuh.
Mayat menjadi lebih tahan dari pembusukan sehingga masih
jelas menunjukkan ciri-ciri seseorang.
Fenomena ini terjadi pada daerah yang panas dan lembab, di
mana mayat dikuburkan tidak begitu dalam dan angin yang
panas selalu bertiup sehingga mempercepat penguapan
cairan tubuh.
Jangka waktu yang diperlukan sehingga terjadi mumifikasi
biasanya lama, bisa dalam waktu 3 bulan atau lebih,.
Keadaan hancurnya
jaringan mayat akibat
pembusukan sehingga
mayat hanya tinggal
tulang. Setelah proses
pembusukan, mayat
akan tinggal tulang dan
sisa-sisa ligamen yang
terlekat padanya.
Biasanya penulangan
mulai terjadi sekitar 4
minggu
Penentuan Lama Kematian
Setelah kematian suhu tubuh mayat masih hangat, otot masih
lemas seluruhnya, kornea mata bening, lebam
mayat belum nampak jelas
suhu tubuh mulai dingin (suhu rektal 34-350C),
Jam pertama kaku mayat di rahang dan beberapa di
beberapa persendian sudah ada, lebam mayat
tampak jelas tapi masih hilang pada
Jam 4-6 penekanan
suhu tubuh dingin (suhu sekitar 29-300C), kaku
mayat lengkap diseluruh tubuh(seperti papan),
Jam ke 10-12 lebam mayat sangat jelas dan tidak hilang
pada penekanan.
Jam ke 16-18 suhu tubuh dingin dan sudah sama dengan
suhu ruangan 28-290C, kaku mayat di
beberapa persendian telah berangsur
menghilang secara bertahap, mulai tampak
tanda-tanda pembusukan terutama di daerah
perut bagian kanan bawah tampak biru
kehijauan, lebam mayat meluas di seluruh
bagian terendah dari tubuh.
Penentuan Lama Kematian
Setelah kematian tubuh dingin, kaku mayat
hilang,pembusukan jelas, perut mulai tegang
oleh karena gas pembusuk, bau
pembusukan, darah pembusukan keluar dari
hidung dan mulut.
Jam ke 20-24 tubuh mayat semakin menggembung, muka
membengkak, bibir menebal, gas dan cairan
pembusuk keluar dari hidung dan mulut,
tampak garis pembuluh darah di permukaan
Jam ke 30-36 tubuh
tubuh mayat mengalami proses pelepuhan
dan pembengkakan total (efek dari
pembusukan) di seluruh tubuh, skrotum,
Jam ke 40-48 lidah membengkak dan mata menonjol
keluar. Sebagian lepuh dan gelembung
pecah, kulit menjadi mudah terkelupas.
Penentuan Lama Kematian
tubuh mayat mengalami proses
pembusukan lanjut, uterus bisa prolaps dan
keluar dari vagina.Saluran cerna bawah
Setelah kematian keluar sebagian melalui anus, mata semakin
menonjol keluar, muka sangat bengkak
kehitaman. Rambut dan kuku mudah
dicabut
Hari ke 3 tubuh mayat mulai mengempes, karena gas
pembusuk mendesak keluar dari celah
Hari ke 4-5 jaringan yang rusak/ hancur, sutura kepala
merenggang, otak mengalami perlunakan
menjadi seperti bubur
Hari ke 6-10 dan Jaringan lunak tubuh melembek dan lama-
seterusnya lama menjadi hancur, rongga dada dan
perut bisa terlihat karena sebagian otot
sudah hancur dan seterusnya hingga
akhirnya tinggal tulang belulang
KESIMPULAN