Kelompok 3 Kelompok 3
1. Prima
1. Atika Atika Prima Hardani
Hardani 1611011032
( 1611011032)
2. Fuji Araswati
2. Fuji Araswati 1611011034
(1611011034)
3. Rahmatun
3. Fitra Fitra Rahmatun
Nisa’Nisa’ 1611011048
(1611011048)
4. Anggun 4. Anggun Pradita 1611011051
Pradita (1611011051)
Definisi
• Tanatologi berasal dari kata thanatos ( yang berhubungan
dengan kematian) dan logos (ilmu).
1.5
d. Pembusukan (decomposition,
putrefaction).
• Pembusukan adalah proses degradasi jaringanyang
terjadi akibat autolisis dan kerja bakteri. Autolisis
adalah pelunakan dan pencairan jaringan yang terjadi
dalam keadaan steril. Autolisis timbul akibat kerja
digestif oleh enzim yang dilepaskan sel pascamati dan
hanya dapat dicegah dengan pembekuan jaringan.
Setelah seseorang meninggal, bakteri yang normal
hidup dalam tubuh segera masuk ke jaringan.
• Darah merupakan media terbaik bagi bakteri tersebut
untuk bertumbuh. Sebagian besar bakteri berasal dari
usus dan yang terutama adalah Clostridium welchii.
Pada proses pembusukan ini terbentuk gas-gas alkana,
H2S dan HCN, serta asam amino dan asam lemak.
• Pembusukan baru tampak kira-kira 24 jam pasca
mati berupa warna kehijauan pada perut kanan
bawah, yaitu daerah sekum yang isinya lebih cair
dan penuh dengan bakteri serta terletak dekat
dinding perut. Warna kehijauan ini disebabkan
oleh terbentuknya sulf-met-hemo-globin. Secara
bertahap warna kehijauan ini akan menyebar ke
seluruh perut dan dada, dan bau busukpun mulai
tercium. Pembuluh darah bawah kulit akan
tampak seperti melebar dan berwarna hijau
kehitaman.
• Selanjutnya kulit ari akan terkelupas atau membentuk
gelembung berisi cairan kemerahan berbau busuk.
Pembentukan gas di dalam tubuh, dimulai di dalam
lambung dan usus, akan mengakibatkan tegangnya perut
dan keluarnya cairan kemerahan dari mulut dan hidung.
Gas yang terdapat di dalam jaringan dinding tubuh akan
mengakibatkan terabanya derik (krepitasi). Gas ini
menyebabkan pembengkakan tubuh yang menyeluruh,
tetapi ketegangan terbesar terdapat di daerah dengan
jaringan longgar, seperti skrotum dan payudara. Tubuh
berada dalam sikap seperti petinju (pugilistic attitude),
yaitu kedua lengan dan tungkai dalam sikap setengah fleksi
akibat terkumpulnya gas pembusukan di dalam rongga
sendi.
• Selanjutnya, rambut menjadi mudah dicabut
dan kuku mudah terlepas, wajah
menggembung dan berwarna ungu kehijauan,
kelopak mata membengkak, pipi tembem,
bibir tebal, lidah membengkak dan sering
terjulur diantara gigi. Keadaan seperti ini
sangat berbeda dengan wajah asli korban,
sehingga tidak dapat lagi dikenali oleh
keluarga.
• Jaringan cepat membusuk :
• Laring,Trakea,Otak (terutama anak),
Lambung,Usus halus, Hati,Limpa