Pembimbing:
dr. Sondang M. Lumbanbatu, Sp.A
Disusun Oleh:
Septa Istiana Siti Pajriyatul
Septi Rosalina Yandi Pirnata
Sisca Selvia Diana Zukri P
Siti Anita Hartiyah Dika Puspita D
APA ITU IMUNISASI?
• Imunisasi berasal dari kata
imun, kebal, resisten.
• Imunisasi berarti suatu cara
untuk meningkatkan
kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu
antigen, sehingga bila kelak
terpajan pada antigen yang
serupa, tidak terjadi
penyakit atau tidak terlalu
parah.
TUJUAN IMUNISASI
• mencegah terjadinya penyakit tertentu
pada seseorang
• menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat atau dunia.
• menurunkan angka kesakitan dan
kematian dari penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi
• memberikan kekebalan pada bayi
agar dapat mencegah penyakit dan
kematian bayi serta anak yang
disebabkan oleh penyakit yang sering
berjangkit.
MANFAAT IMUNISASI
• Untuk anak: mencegah penderitaan
yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
• Untuk keluarga:menghilangkan
kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga
apabila orang tua yakin bahwa
anaknya akan menjalani masa
kanak-kanak yang nyaman.
• Untuk negara: memperbaiki tingkat
kesehatan, menciptakan bangsa
yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara.
JENIS-JENIS IMUNISASI
IMUNISASI AKTIF IMUNISASI PASIF
• Pemberian suatu bibit penyakit • Proses meningkatkan kekebalan
tubuh dengan cara pemberian zat
yang telah dilemahakan imunoglobulin, yaitu zat yang
(vaksin) agar nantinya sistem dihasilkan melalui suatu proses
imun tubuh berespon spesifik infeksi yang dapat berasal dari
dan memberikan suatu ingatan plasma manusia, atau binatang
terhadap antigen, sehingga yang digunakan untuk mengatasi
ketika terpapar lagi tubuh mikroba yang sudah masuk dalam
tubuh yang terinfeksi.
dapat mengenali dan
• Contoh: penyuntikan ATS (Anti
meresponnya.
Tetanus Serum) pada orang yang
• Contoh: imunisasi polio dan mengalami luka kecelakaan.
campak.
MACAM-MACAM IMUNISASI
• Imunisasi Bacillus
Celmette-Guerin (BCG)
• Imunisasi DPT (Difteri,
Pertusis, dan Tetanus)
• Imunisasi campak
• Imunisasi polio
• Imunisasi hepatitis B
Polio
Polio merupakan penyakit yang
disebabkan virus polio yang tergolong
dalam Picornavirus. Suatu mikro
organisme berukuran kecil, namun
dapat melumpuhkan tubuh.
Imunisasi Polio
Adalah upaya untuk membuat seseorang
kebal terhadap virus polio (picornavirus),
dengan cara memasukkan vaksin polio
kedalam tubuh yang mengandung virus
yang telah dilemahkan.
Manfaat imunisasi
polio
Namun, virus ini dapat pula menyerang saraf otot lengan dan tangan. Ia bahkan
bisa menyerang bagian otak sehingga susah menelan waktu makan, mengalami
kesulitan bernapas, dan akhirnya menimbulkan kematian.
Cara pemberian imunisasi polio
Jadwal pemberian
OPV (Oral Poliovirus Vaccine)
diberikan secara oral atau
diteteskan langsung pada mulut
anak sebanyak 2 tetes.
IPV (Inactivated Poliovirus
Vaccine) Diberikan 4x dengan selang waktu minimal 4
diberikan melalui suntikan minggu.
Jadwal standarnya menurut IDAI yaitu usia :
0 bulan,2 bulan,4 bulan, dan 6 bulan
bersamaan dengan jadwal pemberian vaksin
DPT.
Pemberian vaksin
akan diulang saat
bayi usia 18-24 bulan
dan usia 5-6 tahun.
Efek samping
Biasanya tidak ada efek
samping yang berarti, sebagian
anak kecil setelah mendapat
imunisasi mengalami:
Pusing
Diare ringan
Nyeri otot
OBGYN
Imunisasi adalah suatu cara untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau sakit ringan
Imunisasi
Definisi
Aktif Pasif
Vaksin hepatitis B adalah vaksin
virus rekombinan yang telah
diinaktifkan dan bersifat
noninfeksius, berasal dari HBsAg
dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula
polymorphal) menggunakan
teknologi DNA rekombinan
Hepatitis B
Apa itu hepatitis B ??
Hepatitis B penyakit hati yang disebabkan oleh
virus hepatitis B yang dapat menyebabkan peradangan
hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi
sirosis hati atau kanker hati
Gejala Hepatitis B
Tentukan
Tentukan jika:
jika:
Akut:
Akut: Jika
Jika gangguan
gangguan terjadi
terjadi selama
selama kurang
kurang dari
dari 6
6 bulan
bulan
Kronik:
Kronik: Jika
Jika gangguan
gangguan terjadi
terjadi selama
selama 6 6 bulan
bulan atau
atau lebih
lebih lama
lama adjusment
adjusment disorder
disorder dikode
dikode
berdasarkan
berdasarkan pada
pada sub
sub tipenya,
tipenya, yang
yang dipilih
dipilih berdasarkan
berdasarkan gejala
gejala yang
yang predominan.
predominan.
Stresor
Stresor yang
yang spesifik
spesifik dapat
dapat ditentukan
ditentukan dalam
dalam axis
axis IV
IV
309.0
309.0 With
With Depressed
Depressed Mood
Mood
309.24
309.24 With
With Anxiety
Anxiety
309.28
309.28 With
With Mixed
Mixed Anxiety
Anxiety and
and Depressed
Depressed MoodMood
309.3
309.3 With
With Disturbance
Disturbance ofof Conduct
Conduct
309.4
309.4 With
With Mixed
Mixed Disturbance
Disturbance ofof Emotions
Emotions and
and Conduct
Conduct
309.9
309.9 Unspecified
Unspecified
Penularan Hepatitis B
Sasaran vaksin hepatitis
B
•Semua anak yang baru lahir
•Semua orang yang pekerjaannya beresiko
terkena hepatitis
•Pasien cuci darah atau yang membutuhkan
transfusi berulang
•Individu yang serumah pengidap VHB atau
kontak akibat hubungan seksual
•Drug users
•Homosexual, dan heterosexual
Vaksin hepatitis B yang
tersedia
Bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B
(HBsAg positif) harus mendapat vaksin
hepatitis B dosis pertama sebelum usia 12 jam
ditambah imunoglobulin hepatitis B pada
saat yang sama pada paha yang berbeda
HBIg digunakan untuk
4 kondisi:
1. Anak yang baru lahir dari ibu pengidap hepatitis B
2. Orang yang terpapar jarum suntik yang terinfeksi
hepatitis B
3. Orang setelah melakukan hubungan seksual dengan
pasangan yang positif hepatitis B
4. Setelah transpantasi hati.
Jadwal pemberian vaksin Hep. B
●
● Vaksin rekombinan
0 bulan
Dokter / Puskesma
Bidan s
Rumah Rumah
Vaksin Hepatitis B
Disimpan pada suhu 2-8 oC
(tidak dibekukan)
Kontra indikasi pada orang yang
alergi komponen vaksin dan
pada orang infeksi berat dan
atau disertai kejang
Vaksin disuntik di daerah paha
atau bahu
IMUNISASI BCG
(Bacillus Calmette Guerin)
Kontra indikasi:
Batuk, pilek, demam, kelainan saraf, kejang,
asma dan eksim.
Efek samping:
Reaksi lokal sementara seperti bengkak, nyeri dan kemerahan pada lokasi
suntikan disertai demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus.
Kadang-kadang reaksi berat seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan
menangis dengan nada tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah
pemberian.
Penyimpanan:
Disimpan pada suhu antara 2°C - 8°C
(tidak boleh dibekukan).
Masa kadaluarsa 2 tahun.
Imunisasi DPT
●
Untuk pencegahan terhadap difteri,
Indikasi pertusis dan tetanus secara
simultan pada bayi dan anak-anak.
Kontraindik ●
Batuk, pilek, demam, kelainan saraf,
kejang, asma dan eksim.
asi
Efek samping
• PERTUSIS
Pertusis atau batuk rejan merupakan penyakit infeksi bakteri
yeng menyerang system pernapasan dan menyebabkan batuk
parah. Jika anak dibawah satu tahun terkena penyakit ini,
kemungkinan dapat mengalami pneumonia, kerusakan otak,
kejang, bahkan kematian.
PT
IMUNISASI D
Dosis yang diberikan yakni satu
kali suntikan setiap jadwal
imunisasi. Setelahnya, dianjurkan
untuk melakukan booster Tdap
(imunisasi ulang Tetanus Difteri
dan Pertusis) tiap 10 tahun
Efek samping imunisasi DPT
Demam ringan
Bengkak pada bagian suntikan
Kulit pada bagian suntikan menjadi
merah sakit
Anak terlihat lelah
Anak menjadi rewel
Tetanus
Apa sih ?
• Tetanus merupakan
gangguan neurologis yang
ditandai dengan
meningkatnya tonus otot dan
spasme, yang disebabkan
oleh Tetanospasmin.
• Tetanospasmin adalah suatu
toksin protein kuat yang
dihasilkan oleh Clostridium
tetani.
(Ismanoe. 2007).
Clostridium tetani
CLOSTRIDIUM
Tersebar di tanah (tahan lama), debu,
TETANI saluran pencernaan kuda
Toksin: tetanolisin (hemolisis darah),
tetanospasmin (spamus)
GRAM +
Rigiditas
atau
Kekakuan
Spasme Disfungsi
otot otonom
Klasifikasi Tetanus
Tetanus lokal
Manifestasi: Tetanus sefalik Tetanus Generalisata
kekakuan - Port d’entrée: luka tusuk dlm,
sekelompok otot Port d entri: kepala, furunkulosis, cabut gigi, dekubitus,
yang dekat dengan leher, mata, telinga, tusukan jarum tak steril, fraktura
tempat inokulasi pasca tonsilektomi komplikata (supuratif)
kuman, nyeri yang (jarang) - Seluruh otot kaku, iritabel,
terus menerus. Waktu inkubasi trismus, risus sardonikus, disfagia,
Tetanus ringan pendek, biasanya kaku kuduk, opistotonus, perut
Mortalitas 1% tidak lebih dari 1 atau papan, fotofobia, kejang akibat
2 hari rangsangan (suara, angin, cahaya,
Prognosa buruk dsb)
Tetanus Neonatorum
Terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang
tidak di imunisasi secara adequate, terutama setelah
perawatan bekas pemotongan tali pusat yang tidak
steril. Biasanya terjadi dalam bentuk generalisata.
Onset 2 minggu pertama kehidupan
Rigidities
Sulit menelan asi
Spasme
Tetanus Neonatorum
14%
WHO/ 1998
Pencegahan
I.M/S.C pada M.
deltoideus
TT
Melindungi bayi yang
baru lahir dari tetanus
neonatorum (BKKBN,
2005; Chin, 2000).
Melindungi ibu terhadap
kemungkinan tetanus
apabila terluka (Depkes
RI, 2000)
Jadwal Pemberian
TT DOSIS INTERVAL PERLINDUNGAN
I 0,5 ml - -
II 0,5 ml 4 minggu 3 tahun
III 0,5 ml 6 bulan 5 tahun
IV 0,5 ml 1 tahun 10 tahun
V 0,5 ml 1 tahun 25 tahun
Indikasi:
Untuk pencegahan terhadap penyakit haemophilus influenzae tipe B.
EPIDEMIOLOGI
Tahun 2002
8,13 juta penyakit serius dan Tahun 2008
sekitar 371.000 kematian per 199.000 kematian secara global
tahun.
Dari jumlah tersebut, sekitar 20-25 % kematian disebabkan oleh Hemophilus
influenzae tipe b (Hib). Penyakit Hib menyumbang sekitar 900.000 kasus, yang
mengakibatkan lebih dari 48.000 kematian pada tahun yang sama.
PENULARAN
●
Booter usia 5 tahun.
●
Virus campak Schwarz hidup dilemahkan dalam
●
Virus rubela Wistar dibiak pada sel deploid
manusia
Imunisasi MMR
Vaksin MMR digunakan untuk
●
●
Defisiensi imun
Imunisasi MMR
Cara pemberian dan dosis
DEFINISI
Mumps adalah infeksi yang disebabkan
oleh virus paramyxovirus dan menyebar
dari manusia ke manusia melaui kontak
langsung atau oleh droplet pernapasan.
Kadang-kadang disebut parotitis infeksius
dan terutama mempengaruhi kelenjar air
liur.
Masa inkubasi Mumps
biasanya 16-18 hari,
tetapi dapat berkisar 12-
25 hari.
EPIDEMIOLOGI
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu
berupa:
- nyeri tenggorokan
- hidung meler
- batuk
- nyeri otot
- demam
- mata merah
- fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau).
• 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian
dalam (bintik Koplik).
• Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari
setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula
(ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam
kemerahan yang menonjol).