Anda di halaman 1dari 17

Penyakit yang dapat

dicegah dengan
imunisasi (PD3I)
Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Bayi, Balita dan Anak Prasekolah Dalam Kebidanan
Program Studi D IV Kebidanan Alih Jenjang
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Kelompok 2

01 02 03
Ai nuraidah Desti megawati Eni masyukah

04 05 06
Lusy kritlina Lutfhiah ridha Nevi seni
07 08 09
Rivqoh saidah Sri selvia Vinna milasari
10 11
Yunia herfin Neng Resi
imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan (Permenkes RI 12, 2017)
Tujuan imunisasi

Memberikan perlindungan terhadap Menurut Permenkes RI (2017),


penyakit yang dapat dicegah dengan program imunisasi di Indonesia
imunisasi memiliki tujuan umum untuk
menurunkan angka kesakitan,
kecacatan, dan kematian akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
Manfaat imunisasi

anak keluarga negara


Yaitu mencegah Yaitu menghilangkan kecemasan Yaitu memperbaiki tingkat
penderitaan yang dan biaya pengobatan bila anak kesehatan, menciptakan
disebabkan oleh penyakit sakit, mendorong pembentukan bangsa yang kuat dan berakal
dan kemungkinan cacat keluarga apabila orangtua yakin untuk melanjutkan
atau kematian bahwa anaknya akan menjalani pembangunan negara
masa kanak-kanak yang nyaman (Proverawati, 2010 : 5-6)
Jenis penyelenggaraan imunisasi Program

Imunisasi dasar Imunisasi Rutin Imunisasi Lanjutan

Merupakan jenis Imunisasi tertentu yang diberikan pada kelompok umur


Imunisasi tambahan tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai dengan kajian
epidemiologis pada periode waktu tertentu (Kemenkes RI, 2018)

Imunisasi khusus dilaksanakan untuk melindungi seseorang dan


Imunisasi khusus
masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu.
Jadwal pemberian imunisasi

0-24 jam 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan

Hepatitis B BCG DPT-HB-Hib 1 DPT-HB-Hib DPT-HB-Hib Campak


Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4
IPV

Interval Minimal untuk


Jenis Imunisasi Yang Sama

1 Bulan
Pelayanan Kesehatan imunisasi

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Non Upaya Kesehatan Bersumberdaya


Masyarakat (UKBM) Masyarakat (Non UKBM)

1. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 1.Rumah Sakit


2. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 2.Puskesmas
3. Pondok Bersalin Desa (Polindes) 3.Pustu
4.Dokter Praktek
5.Bidan Praktek
Jenis Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (pd3i)
tuberkulosis

penyebab gejala pengobatan


1. Sistem kekebalan tubuh penderita yang 1. Merasa tidak sehat, lemah, letih, dan lesu. Obat primer untuk TBC adalah isoniazid
lemah. 2. Hilang nafsu makan dan nafsu minum. (INH), Rifampisin, Etambutol,
2. Bakteri Mycobacterium tuberculosis 3. Batuk-batuk dengan dahak berwarna Streptomisin, dan Pirazinamid.
yang tumbuh menjadi agresif kekuningan atau kehijauan (awal TBC) Selain itu ada juga obat sekunder untuk
3. Lingkungan yang kotor sehingga dan dahak yang bercampur darah (TBC TBC yaitu Exionamid, Paraaminosalisilat,
kemungkinan penularan dan akut). Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan
penyebaranbakteri menjadi lebih besar. 4. Sakit otot. Kanamisin.
5. Napas tersengal/bernapas pendek-pendek.
6. Detak jantung yang cepat.
7. Turun berat badan drastis.
8. Demam dan berkeringat di malam hari
9. Sakit dada, sakit punggung, atau sakit ginjal, atau
sakit ketiganya.
poliomyelitis

penyebab gejala pengobatan


Penyakit polio disebabkan oleh polio Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, Belum ada pengobatan yang dapat
virus yang umumnya masuk melalui yaitu : menyembuhkan polio jika virus polio
makanan atau minuman yang 1. polio non-paralisis sudah menjangkiti seseorang.
terkontaminasi dengan tinja yang 2. polio paralisis Namun ada beberapa hal yang bisa
mengandung virus tersebut 3. sindrom pasca-polio. dilakukan sebagai perawatan
pendukung untuk mencegah komplikasi
dan membuat penderita merasa lebih
nyaman, seperti terapi fisik untuk
mencegah hilangnya fungsi otot, obat
pereda nyeri, pola makan yang
bernutrisi, istirahat yang cukup, dan
alat bantu pernapasan jika diperlukan.
difteri

penyebab gejala pengobatan


1. Demam, suhu tubuh meningkat sampai 38,9°
Penyebab penyakit difteri pada celcius. Pengobatan difteri membutuhkan
dasarnya diakibatkan oleh bakteri yang 2. Batuk dan pilek yang ringan. antitoksin (ADS) dan antibiotik. ADS
diberi nama Corynebacterium 3. Sakit dan pembengkakan pada tenggorokan. dan antibiotik diberikan secara bersama
diphteriae 4. Mual, muntah, dan sakit kepala. karena ADS tidak dapat digunakan
5. Adanya pembentukan selaput di tenggorokan untuk eliminasi bakteri penyebab,
berwarna putih ke abu-abuan kotor. begitu juga sebaliknya, antibiotik tidak
6. Kaku leher. dapat menggantikan peran ADS untuk
menetralisasi toksin difteri.
Batuk rejan/partusis

penyebab gejala pengobatan


Penyebab penyakit pertusis pada 1. Minggu pertama
dasarnya diakibatkan oleh bakteri yang Pemberian eritomisin, klaritromisin,
a. Panas
diberi nama Bordettela pertusis. Bakteri atau azitromisin telah menjadi pilihan
b. Batuk ringan yang lalu semakin
ini merupakan Gram-negatif berbentuk pertama untuk pengobatan dan
meningkat frekuensinya
kokobasilus profilaksis
c. Pilek atau muncul cairan hidung
2. Minggu kedua
a. Batuk biasanya diakhiri dengan muntah
b. Nafas berat
c. Terjadi perdarahan pada selaput mata
3. Minggu ketiga
Batuk belum juga sembuh, Dapat terjadi
komplikasi yang menimbulkan radang
pada paru-paru dan otak
tetanus

penyebab gejala pengobatan


Penyakit tetanus disebabkan oleh Waktu selama 3 hari sampai 4 minggu setelah
1. Imunisasi Pasif
kuman masuk melalui luka, racun Clostridium
toksin kuman Clostridium tetani yang 2. Imunisasi Aktif
tetani akan merusak sistem saraf dan akan segera
bermanifestasi dengan kejang otot muncul gejala seperti kejang dan kekauan otot
rahang (lockjaw), postur badan kaku dan tidak
secara paroksimal dan diikuti kekauan dapat ditekuk karena kekauan otot leher dan
seluruh badan. Kekauan tonus otot punggung (opistottonus), dinding perut mengeras
seperti papan, gangguan menelan, muka seperti
selalu tampak pada otot masseter dan meringai/tertawa (risus sardonicus).
otot rangka.
campak

penyebab gejala pengobatan


Agent campak adalah measles virus
Penyakit campak terdiri dari 3 Untuk meredakan gejala campak,
yang termasuk dalam famili
berikut ini perawatan yang bisa
paramyxoviridae anggota genus stadium, yaitu: dilakukan:
morbilivirus. Virus campak sangat
1. Stadium kataral (prodormal) 1. Minum banyak air untuk mencegah
sensitif terhadap temperatur sehingga
dehidrasi.
virus ini menjadi tidak aktif pada suhu 2. Stadium erupsi 2. Banyak istirahat dan hindari sinar
37 derajat Celcius atau bila
3. Stadium konvalesensi matahari selama mata masih sensitif
dimasukkan ke dalam lemari es
terhadap cahaya.
selama beberapa jam. Dengan
3. Minum obat penurun demam dan
pembekuan lambat maka
obat pereda sakit serta nyeri.
infektivitasnya akan hilang.
Hepatitis b

penyebab gejala pengobatan


Virus Hepatitis B adalah virus Pada stadium prodromal sering ditemukan Obat-obat yang digunakan untuk
(Deoxyribo Nucleic Acid) DNA kemerahan kulit dan nyeri sendi, hilangnya menyembuhkan hepatitis antara lain
terkecil berasal dari genus nafsu makan, mual kadang disertai dengan obat antivirus, dan imunomulator. Yang
Orthohepadnavirus famili muntah, lemah, pusing, sakit perut terutama termasuk obat antivirus adalah
Hepadnaviridae berdiameter 40-42 disekeliling atau disekitar hati, urine berwarna interferon (INF).
nm (Hardjoeno, 2007). Masa inkubasi gelap, kulit dan mata berwarna kuning Sedangkan obat imunomodulator yang
berkisar antara 15-180 hari dengan (jaundice) nyeri sendi dan disertai dengan menekan atau merangsang sistem imun
rata-rata 60-90 hari (Sudoyo et al, demam dan akan sembuh dalam 2 minggu misalnya transfer faktor, immune RNA,
2009). Bagian luar dari virus ini namun dari hasil penelitian yang dilakukan dan imunosupresi.
adalah protein envelope lipoprotein, oleh para dokter ternyata hanya sedikit
sedangkan bagian dalam berupa penderita penyakit Hepatitis B yang menjadi
nukleokapsid atau core (Hardjoeno, ikterik
2007)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai