Anda di halaman 1dari 3

MATERI REFRESHING KADER TENTANG IMUNISASI

By. Tim Imunisasi UPT Puskesmas Air Gemuruh


Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit.
Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin yang bertujuan untuk membentuk
daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi rutin lengkap merupakan salah satu cara yang efektif dalam mencegah penyebaran
penyakit. Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi
lanjutan. Imunisasi ini diberikan sejak lahir dan dilanjutkan sesuai jadwal.

Tujuan Imunisasi
Imunisasi bertujuan untuk melindungi diri dari berbagai penyakit yang berbahaya atau berisiko
menyebabkan kematian. Imunisasi juga bisa menjadi cara untuk membentuk kekebalan
kelompok (herd immunity).
Jenis Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi :
NO. JENIS VAKSIN MANFAAT DAN KEGUNAAN
1. HEPATITIS B Melindungi dari Penyakit Hepatitis -B
2. BCG Melindungi dari Penyakit Tubercolosis
3. POLIO Melindungi dari Penyakit Polio
4. DPT HB Hib Melindungi dari Penyakit Diteri, batuk Rejan dan
Tetanus
5. IPV Melindungi dari Penyakit Polio
6. MEASLESS RUBELLA Melindungi dari Penyakit Campak dan rubella
7. DT Melindungi dari Penyakit Difteri Tetanus
8. Td Melindungi dari Penyakit Tetanus dan Difteri

Jadwal Imunisasi
Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Berikut adalah
rincian jadwal imunisasi rutin lengkap sesuai usia anak:

Imunisasi dasar

 Bayi baru lahir: hepatitis B


 Usia 1 bulan: BCG dosis 1 dan polio dosis 1
 Usia 2 bulan: DPT HB Hib dosis 1 dan polio 2
 Usia 3 bulan: DPT HB Hib dosis 2 dan polio 3
 Usia 4 bulan: DPT HB Hib dosis 3, polio 4 dan IPV
 Usia 9 bulan: MR dosis 1

Imunisasi lanjutan

 Usia 18–24 bulan: DPT HB Hib Booster dan Measless Rubella Bosster
 Kelas 1 SD: Measless Rubella Bosster dan DT (Difteri Tetanus)
 Kelas 2 dan 5 : Measless Rubella Bosster

Jenis dan Efek Samping Imunisasi


Ada beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan dalam program imunisasi wajib. Setiap jenis
vaksin tersebut bisa menimbulkan efek samping atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
Berikut adalah jenis-jenis vaksin serta KIPI yang ditimbulkan:

1. Hepatitis B
Vaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah penularan virus hepatitis B. KIPI yang dapat
terjadi pada vaksin hepatitis B adalah:

 Nyeri di area suntikan


 Mudah lelah
 Demam
 Kulit gatal-gatal dan kemerahan
 Wajah bengkak

2. Polio (OPV & IPV)


Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit polio. Reaksi KIPI polio antara lain:

 Demam
 Mudah lelah
 Ruam merah dan gatal-gatal di kulit
 Hilang nafsu makan

3. BCG
Vaksin BCG diberikan untuk melindungi tubuh dari penyakit tuberkulosis (TB). KIPI pada
vaksin BCG adalah:

 Ruam merah di area suntikan


 Demam
 Sakit ketika buang air kecil
 Sakit perut
 Muntah

4. DPT HB Hib
Vaksin DPT merupakan vaksin gabungan untuk mencegah penyakit difteri, batuk
rejan (pertusis), dan tetanus. Vaksin Hib bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus
influenza tipe B. Infeksi bakteri ini dapat memicu penyakit, seperti radang selaput otak
(meningitis), radang paru-paru (pneumonia), radang sendi (septic arthritis), dan radang pada
lapisan pelindung jantung (perikarditis). Pemberian DPT dapat menyebabkan KIPI, seperti:

 Bengkak atau kemerahan di bagian lengan yang disuntik


 Kelelahan
 Demam
 Hilang nafsu makan
 Muntah
 Mengantuk
 Nyeri di area suntikan

5. Campak Rubella
Imunisasi campak aman dan efektif untuk mencegah campak. Reaksi KIPI campak di antaranya:

 Nyeri atau bengkak di bagian lengan yang disuntik


 Ruam kemerahan
 Nyeri sendi
 Demam
Sebelum menjalani imunisasi, beri tahu dokter bila anak memiliki riwayat alergi, penyakit
autoimun, atau kanker. Selain itu, lakukan pemeriksaan anak ke dokter apabila muncul gejala
berat atau bila keluhannya memburuk setelah imunisasi, seperti:

 Gejala KIPI yang makin memberat atau tidak hilang


 Demam lebih dari 2 hari
 Gangguan pernapasan seperti sesak napas atau hilang indera penciuman (anosmia)
 Nyeri dada
 Detak jantung cepat (takikardia)
 Kejang
 Penurunan kesadaran

Penanganan Efek Samping Imunisasi


Imunisasi sudah dipastikan aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan akan muncul efek samping
atau KIPI seperti yang telah disebutkan di atas, karena KIPI dapat ditangani secara mandiri
sesuai gejalanya.

Beberapa cara mengobati efek samping imunisasi pada anak adalah:

 Memberikan kompres hangat dan obat penurun panas sesuai resep dokter
 Memberikan minum lebih banyak
 Mengganti baju anak dengan yang berbahan tipis dan jangan menyelimuti anak
 Memberikan ASI lebih sering
 Memberikan makanan bergizi

Pencatatan Pelayanan Imunisasi

 Buku KIA
 Buku Kohort Ibu/Bayi/Balita
 KMS
 Buku Rekam Medik

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai