Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap suatu
penyakit. Proses ini dilakukan melalui pemberian vaksin, biasanya dalam bentuk
suntikan. Imunisasi bisa diberikan pada bayi baru lahir, anak-anak, maupun orang
dewasa dan lansia.
Imunisasi rutin lengkap merupakan salah satu cara yang efektif dalam mencegah
penyebaran penyakit. Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar
dan imunisasi lanjutan.
Sebelum Imunisasi
Tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan oleh ibu dan anak sebelum imunisasi.
Meski demikian, ibu dianjurkan untuk membawa buku kesehatan ibu dan anak (buku
KIA), atau buku catatan imunisasi, serta identitas diri.
Ketika sampai di tempat imunisasi, beri tahu dokter tentang obat yang sedang
dikonsumsi, termasuk produk herbal dan suplemen. Selanjutnya, dokter mungkin akan
melakukan pemeriksaan fisik singkat sebelum memberikan imunisasi.
1. Hepatitis B
Vaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah penularan virus hepatitis B. KIPI yang
dapat terjadi pada vaksin hepatitis B adalah:
2. Polio
Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit polio. Reaksi KIPI imunisasi polio
antara lain:
Demam
Mudah lelah
Ruam merah dan gatal-gatal di kulit
Hilang nafsu makan
3. BCG
Vaksin BCG diberikan untuk melindungi tubuh dari penyakit tuberkulosis (TB). KIPI
pada vaksin BCG adalah:
4. DPT
Imunisasi DPT merupakan vaksin gabungan untuk mencegah penyakit difteri, batuk
rejan (pertusis), dan tetanus. Pemberian imunisasi DPT dapat menyebabkan KIPI,
seperti:
Lelah
Demam
Hilang nafsu makan
Muntah
Nyeri di area suntikan
5. Hib
Vaksin Hib bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B.
Infeksi bakteri ini dapat memicu penyakit, seperti radang selaput otak (meningitis),
radang paru-paru (pneumonia), radang sendi (septic arthritis), dan radang di lapisan
pelindung jantung (perikarditis).
Reaksi KIPI vaksin Hib meliputi:
6. Campak
Imunisasi campak aman dan efektif untuk mencegah campak. Reaksi KIPI imunisasi
campak di antaranya:
7. MMR
Vaksin MMR merupakan vaksin kombinasi untuk melindungi anak dari
campak, gondongan, dan rubella. Ketiga kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi
berbahaya, seperti meningitis, radang testis (orchitis), atau hilang pendengaran (tuli).
Reaksi KIPI vaksin MMR adalah:
8. PCV
Vaksin PCV (pneumokokus) diberikan untuk mencegah pneumonia, meningitis, dan
septikemia, yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Reaksi KIPI PCV
antara lain:
9. Rotavirus
Vaksinasi ini diberikan untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus. Sama seperti
vaksin lain, vaksin rotavirus juga bisa menyebabkan KIPI, seperti:
Gatal-gatal
Muntah atau mual
Diare
Mengi atau bengek
Jantung berdebar
10. Influenza
Vaksin influenza diberikan untuk mencegah flu. Vaksin ini dapat menimbulkan reaksi
KIPI, seperti:
Demam
Batuk
Sakit tenggorokan
Nyeri otot
Sakit kepala
Sakit di telinga
Sesak di dada
11. Tipes
Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit tipes, yaitu infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi. Reaksi KIPI vaksin tipes antara lain:
Gatal-gatal
Demam
Bengkak di wajah, bibir, atau lidah
Lengan yang disuntik terasa nyeri ketika ditekan
Sakit kepala
12. Hepatitis A
Sesuai namanya, imunisasi ini bertujuan untuk mencegah hepatitis A yang disebabkan
oleh infeksi virus hepatitis A. KIPI vaksinasi hepatitis A yang bisa terjadi meliputi:
Demam
Mual
Hilang nafsu makan
Sakit kepala
Sulit bernapas
Bengkak di wajah, bibir, atau lidah
Ruam kemerahan atau bengkak di area suntikan
13. Varisela
Imunisasi varisela diberikan untuk mencegah penyakit cacar air, yaitu infeksi yang
disebabkan oleh virus Varicella zoster. KIPI yang bisa terjadi meliputi:
14. HPV
Vaksin HPV diberikan kepada remaja perempuan untuk mencegah kanker serviks. KIPI
HPV dapat berupa:
Sakit kepala
Demam
Lengan yang disuntik kemerahan dan terasa nyeri
Pingsan
15. Japanese encephalitis
Japanese encephalitis (JE) adalah infeksi virus di otak yang menyebar melalui gigitan
nyamuk. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi JE. Beberapa KIPI
yang dapat muncul setelah vaksinasi tersebut adalah:
16. Dengue
Vaksinasi dengue dilakukan untuk mengurangi risiko terkena demam berdarah dan
mencegah gejala DBD menjadi parah. KIPI yang dapat terjadi setelah menjalani
vaksinasi ini antara lain:
Sakit kepala
Nyeri otot
Demam
Ruam kulit
17. COVID-19
Meski bukan termasuk dalam daftar imunisasi dasar untuk anak, vaksin COVID-19 juga
direkomendasikan untuk anak-anak usia 6–11 tahun. Vaksin COVID-19 bisa
menimbulkan beberapa reaksi KIPI berikut:
Demam
Mudah lelah
Pegal atau nyeri di sekitar area yang disuntik
Sakit kepala
Diare
Sendi atau otot pegal
Jadwal Imunisasi
Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Berikut
adalah rincian jadwal imunisasi rutin lengkap sesuai usia anak:
Imunisasi dasar
Imunisasi lanjutan
Usia 12–24 bulan: PCV, varisela, hepatitis B, polio, DTP, Hib, MR/MMR, hepatitis
A
Usia 2–3 tahun: JE
Usia 5–7 tahun: MR/MMR
Usia 9–14 tahun: HPV
Usia 9–16 tahun: Dengue
Setelah Imunisasi
Imunisasi sudah dipastikan aman. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan akan muncul
efek samping atau KIPI seperti yang telah disebutkan di atas. Namun, Anda tidak perlu
khawatir, karena KIPI dapat ditangani secara mandiri sesuai gejalanya.
Beberapa cara mengatasi efek samping imunisasi pada anak adalah:
Segera cari pertolongan dokter di IGD jika muncul gejala-gejala berikut setelah
imunisasi:
Reaksi anafilaksis, seperti sesak napas, keringat dingin, serta bengkak di mata,
bibir maupun lidah, hingga pingsan
Perut membesar, rewel, tidak dapat menyusu atau makan, tidak bisa buang air
besar dan buang angin
Memar yang meluas atau perdarahan di area yang disuntik
Bengkak dan timbul nanah pada bagian yang disuntik
Kejang