Anda di halaman 1dari 4

Efek Samping Pemberian Imunisasi

Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan vaksin betul-betul
bekerja secara tepat. Bagi bunda para orang tua yang memiliki anak bayi atau balita dan ingin mengimunisasi
anak bayi buah hati maka tidak perlu khawatir. Efek samping yang ditimbulkan setelah imunisasi tidak
berbahaya.

Selain itu tidak semua anak akan mengalami demam setelah imunisasi karena hal ini juga dipengaruhi oleh
daya tahan tubuh anak. Oleh karena itu, sebelum membawa anak anda untuk diimunisasi, pastikan terlebih
dahulu buah hati kita berada dalam kondisi yang sehat dan siap untuk diimunisasi.

Berikut beberapa efek dampak imunisasi yang umum terjadi antara lain adalah sebagai berikut :

 BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan,
seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.

 DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan turun
dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak
berbahaya dan akan sembuh sendiri.

 Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah penyuntikan.
Tips Cara Kiat Mengatasi Panas Demam Pada Anak Setelah Imunisasi

Penyebab panas demam pasca imunisasi pada bayi anak adalah Demam yang timbul pasca imunisasi
disebabkan oleh respon tubuh terhadap vaksin yang diberikan. Vaksin yang dilemahkan akan memicu sistem
kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi melalui serangkaian proses.

Salah satu proses tersebut melibatkan timbulnya respon peradangan yang dapat memicu timbul demam.
Namun demam pasca imunisasi bersifat ringan dan seringkali tidak membutuhkan penanganan khusus.

Demam pasca imunisasi adalah demam ringan yang timbul setelah anak mendapatkan imunisasi. Biasanya
demam yang timbul bersifat ringan dan tidak pernah mencapai suhu lebih dari 38,5 derajat celsius

Bagi para orang tua bunda berikut beberapa cara dan tips atasi demam efek dari pemberian imunisasi antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Apabila bayi anak demam, maka berikan obat penurun demam dengan dosis yang tepat sesuai
anjuran dokter agar suhu tubuh menjadi normal kembali.

2. Kompres bayi anak dengan air hangat untuk mengurangi resiko kejang-kejang dibandingkan dengan
menggunakan air dingin.

3. Kompres dengan air dingin bagian tubuh yang disuntik untuk mengurangi nyeri dan bengkak yang
timbul.

4. Apabila anak bunda masih bayi, berikan ASI sesering mungkin karena ASI memiliki zat yang dapat
mengurangi peningkatan suhu tubuh. Sedangkan apabila buah hati bunda sudah tidak dalam usia
menyusui, berikan banyak air putih untuk mengurangi demam.

5. Apabila buah hati menunjukkan gejala yang lebih serius tak lama setelah diimunisasi seperti sulit
bernapas, gatal dan bintik-bintik, jantung berdebar, atau hilang kesadaran, segera periksakan buah
hati ke dokter.

Manfaat fungsi pemberian imunisasi bagi kesehatan anak adalah penting untuk diketahui oleh para orang tua
yang tentunya menginginkan kesehatan serta pertumbuhan perkembangan buah hati anaknya berjalan dengan
baik serta optimal. Penting juga untuk mengenal akan manfaat vaksinasi imunisasi itu sendiri.

Imunisasi itu sendiri adalah merupakan suatu cara serta upaya yang dilakukan dengan sengaja dengan
memberikan kekebalan (imunisasi) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit-penyakit tertentu
sesuai dengan jenis macam imunisasi yang diberikannya tersebut.

Ada beberapa pengertian definisi dari imunisasi. Dan diantaranya adalah bahwa munisasi merupakan usaha
memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat
zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.

Serta juga Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara
memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh dengan
memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut, tubuh dapat menghasilkan zat anti bodi yang pada saatnya
digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit penyerang tubuh.

Jenis Macam Imunisasi Lengkap Bayi

Prinsip pemberian imunisasi dalam hal ini adalah memasukkan kuman yang telah dilemahkan ke dalam tubuh
yang fungsinya untuk menangkal penyakit. Cara tehnik pemberian imunisasi ini adalah melalui suntikan
(injeksi) ataupun oral (lewat mulut). Melalui imunisasi, beberapa penyakit bisa dilenyapkan seperti halnya
penyakit cacar di tahun 1970-an.

Saat ini, pembagian jenis imunisasi untuk bayi dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu imunisasi
wajib danimunisasi tambahan (dianjurkan). Untuk imunisasi wajib, pemerintah mewajibkan 5 jenis vaksinasi
bayi/anak, yaitu: BCG, Polio, Hepatitis B, DPT, dan Campak.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kelima jenis imunisasi tersebut diwajibkan karena dampak akibat
pengaruh dari penyakit tersebut dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian.

Sementara untuk jenis imunisasi tambahan dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap beberapa
jenis penyakit, di mana vaksinnya antara lain adalah Hib, Pneumokokus (PCV), Influenza, MMR, Tifoid,
Hepatitis A, Varisela, dan HPV

Berikut beberapa jenis vaksin imunisasi lengkap dan manfaat imunisasi yang diberikan antara lain adalah :

1. Imunisasi Hepatitis B

Pemberian vaksinasi hepatitis B ini berguna serta bermanfaat dalam rangka untuk mencegah virus Hepatitis B
yang dapat menyerang dan merusak hati dan bila hal itu terus terjadi sampai si anak dewasa akan bisa
menyebabkan timbulnya penyakit kanker hati.

2. Imunisasi BCG

Pemberian vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin) dan juga imunisasi BCG ini bermanfaat dan berguna
dalam rangka untuk mencegah timbulnya penyakit TBC. Dilakukan sekali pada bayi dengan sebelum usia 3
bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan.

Bila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka harus dilakukan uji
tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes
tuberkulin negatif.
3. Imunisasi DPT
Diberikan dalam rangka dan bermanfaat untuk pencegahan terjadinya penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan pernafasan, serta mengeluarkan racun
yang dapat melemahkan otot jantung. Penyakit Pertusis yang dalam kondisi berat bisa menyebabkan
terjadinya pneumonia.

Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit
bergerak dan bernafas. Kalau penyakit campak berat dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia),
diare atau bisa menyerang otak.

4. Imunisasi Polio
Ini adalah jenis vaksinasi yang pemberiannya melalui oral (mulut) dan manfaat imunisasi polio ini untuk
mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi diberikan
sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4 bulan.

5. Imunisasi Campak
Tujuan pemberian imunisasi campak ini adalah mencegah penyakit campak. Pemberiannya hanya sekali saja
yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk SD atau
mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai