Anda di halaman 1dari 19

KONSEP

IMUNISASI

1
PENGERTIAN

 Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan “vaksin” sehingga
terjadi imunitas (kekebalan) terhadap penyakit tersebut
 Vaksin adalah jenis bakteri atau virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan guna
merangsang sistem imun (kekebalan) dengan membentuk zat antibodi di dalam tubuh
 Antibodi inilah yang melindungi tubuh di masa yang akan datang
 Imunisasi adalah proses pembentukan zat antibodi tubuh secara aktif atau buatan melalui
pemberian vaksin (bakteri dan virus yang sudah lemah) Imunisasi adalah proses membuat
seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit melalui pemberian vaksin yang
merangsang sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi supaya kebal terhadap penyakit
tertentu.

2
 Sejak dilahirkan, bayi sudah memiliki antibodi alami atau kekebalan pasif yang
diperoleh dari ibunya ketika masih dalam kandungan, namun kekebalannya tersebut
hanya mampu bertahan beberapa minggu atau bulan saja sehingga bayi menjadi
rentan terhadap serangan berbagai jenis penyakit berbahaya  kekebalan pasif
 Imunisasi penting karena terbukti mampu mencegah bayi dan anak-anak dari risiko
tertular dan terserang penyakitpenyakit infeksi menular berbahaya yang mengancam
dan dapat mengakibatkan kecacatan permanen dan kematian kekebalan aktif

3
TUJUAN IMUNISASI

 Mencegah terjadinya penyakit tertentupada seseorang, dan menghilangkan


penyakit tertentupada sekelompok masyarakat ( populasi ) atau menghilangkan
penyakit tertentu didunia
 Sejarah mencatat bahwa ada beberapa penyakit berhasil dimusnahkan dari
muka bumi melalui usaha vaksinasi, seperti cacar api (variola)serta sebagian
besar polio.
 Penyakit difteri, tetanus, polio serta hepatitis B juga sekarang sangat jarang
dijumpai, walaupun masih ada beberapa kejadian luar biasa pada daerahyang
tidak divaksinasi.

4
MANFAAT IMUNISASI BAGI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

 Bagi keluarga, imunisasi  menekan risiko pengeluaran biaya pengobatan anak-anak yang sakit. Imunisasi juga mengurangi dan
menghilangkan kecemasan anak tertular penyakit berbahaya,  orang tua dan keluarga merasa lebih yakin anak-anak akan
menjalani proses tumbuh kembangnya dengan sehat dan aman;
 Imunisasi  perlindungan secara cepat, aman dan sangat efektif (relatif murah atau cost effective). Sekali anak diimunisasi, masa
perlindungannya lama;
 Bagi masyarakat dan lingkungan wilayah yang mayoritas penduduknya telah diimunisasi, maka lingkungannya akan terhindar
dari risiko penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), meskipun ada kelompok atau sebagian anggota masyarakatnya
yang belum diimunisasi;
 Imunisasi juga mampu mencegah epidemi (wabah) penyakit menular tertentu;
 Bagi bangsa dan negara, keberhasilan imunisasi juga akan memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan
status kesehatan masyarakat, memperpanjang umur harapan hidup sehat dan produktif sehingga tercipta bangsa yang kuat untuk
melanjutkan pembangunan.

5
APA DAN BAGAIMANA
“HERD-IMMUNITY” ?

 Herd immunity atau kekebalan kelompok yaitu bentuk kekebalan tubuh yang terjadi ketika sebagian besar anggota
kelompok atau populasi di suatu wilayah melakukan vaksinasi (imunisasi) sehingga secara langsung juga dapat
memberikan perlindungan pada individu-individu yang belum atau tidak divaksinasi yang ada di wilayah tersebut
(individu yang tidak mengembangkan kekebalan tubuhnya).
 Herd immunity membantu menekan risiko pada setiap orang yang belum diimunisasi untuk tertular atau terinfeksi
penyakit tertentu karena adanya proteksi (perlindungan) yang dimiliki sebagian besar populasi (komunitas).
 Prinsip herd immunity yaitu ketika ada cukup orang yang terlindungi dengan vaksin, mereka membantu melindungi
sebagian orang yang rentan juga dengan mengurangi jangkauan penyebaran penyakit. Semakin banyak orang yang
divaksin di suatu wilayah, semakin sedikit kasus penyebaran penyakit, dan semakin sempit area penyebarannya sehingga
mereka yang tidak mendapatkan vaksin dapat terlindungi.

6
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI

 Hepatiti B•Poliomielitis•Tuberkulosis•Difteri, pertusis,


tetanus•Haemophilus influenza tipe
B•Pneumokokus•Rotavirus•Influenza•Measles, Mums,
Rubella•Tifoid•Hepatitis A•Human papilloma
virus•Rabies•Meningokokus•Japanese ensefalitis•Yellow
fever•Kolera•Dengue

7
8
PENCEGAHAN PENYAKIT PADA IMUNISASI DASAR

9
IMUNISASI LANJUTAN

10
IMUNISASI LANJUTAN

11
12
JENIS DAN EFEK SAMPING IMUNISASI

 Ada beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan dalam program imunisasi wajib. Setiap jenis vaksin tersebut bisa menimbulkan efek samping atau kejadian
ikutan pascaimunisasi (KIPI).
 Hepatitis B  Vaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah penularan virus hepatitis B. KIPI yang dapat terjadi pada vaksin hepatitis B adalah: Nyeri di area
suntikan, Mudah Lelah, Demam, Kulit gatal-gatal dan kemerahan, Wajah bengkak.
 Polio  Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit polio. Reaksi KIPI polio antara lain:, Demam, Mudah Lelah, Ruam merah dan gatal-gatal di kulit,
Hilang nafsu makan.
 BCG  Vaksin BCG diberikan untuk melindungi tubuh dari penyakit tuberkulosis (TB). KIPI pada vaksin BCG adalah:, Ruam merah di area suntikan, Demam,
Sakit ketika buang air kecil, Sakit perut, Muntah.
 DPT -- Vaksin DPT merupakan vaksin gabungan untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan (pertusis), dan tetanus. Pemberian DPT dapat menyebabkan KIPI,
seperti:, Kelelahan, Demam, Hilang nafsu makan, Muntah, Nyeri di area suntikan
 Hib  Vaksin Hib bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B. Infeksi bakteri ini dapat memicu penyakit, seperti radang selaput otak
(meningitis), radang paru-paru (pneumonia), radang sendi (septic arthritis), dan radang pada lapisan pelindung jantung (perikarditis). Reaksi KIPI Hib meliputi:,
Bengkak atau kemerahan di bagian lengan yang disuntik, Hilang nafsu makan, Mengantuk, Demam

13
JENIS DAN EFEK SAMPING IMUNISASI

 Campak Imunisasi campak aman dan efektif untuk mencegah campak. Reaksi KIPI campak di antaranya: Nyeri atau bengkak di bagian lengan
yang disuntik, Ruam kemerahan, Nyeri sendi, Demam
 MMR Vaksin MMR merupakan vaksin kombinasi untuk melindungi anak dari campak, gondongan, dan rubella. Ketiga kondisi ini dapat
menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti meningitis, pembengkakan otot, atau hilang pendengaran (tuli). Reaksi KIPI MMR adalah: Demam
selama 2–3 hari, Kulit gatal, Bengkak, merah, dan sakit di area bekas suntikan.
 PCV Vaksin PCV (pneumokokus) diberikan untuk mencegah pneumonia, meningitis, dan septikemia, yang disebabkan oleh
bakteri Streptococcus pneumoniae. Reaksi KIPI PCV antara lain: Bengkak dan kemerahan di area yang disuntik, Demam.
 RotavirusImunisasi ini diberikan untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus. Sama seperti vaksin lain, vaksin rotavirus juga bisa
menyebabkan KIPI, seperti: Gatal-gatal, Muntah, Diare, Mengi atau bengek, Jantung berdebar.
 Influenza Vaksin influenza diberikan untuk mencegah flu. Vaksin ini dapat menimbulkan reaksi KIPI, seperti: Demam, Batuk, Sakit
tenggorokan, Nyeri otot, Sakit kepala, Sakit di telinga, Sesak di dada

14
 Tipes Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit tipes, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Reaksi KIPI tipes
antara lain: Gatal-gatal, Demam, Bengkak di wajah, bibir, atau lidah, Lengan yang disuntik terasa nyeri ketika ditekan, Sakit kepala.
 Hepatitis A Sesuai namanya, imunisasi ini bertujuan untuk mencegah hepatitis A yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. KIPI yang
bisa terjadi adalah: Demam, Mual, Hilang nafsu makan, Sakit kepala, Sulit bernapas, Bengkak di wajah, bibir, atau lidah, Ruam kemerahan atau
bengkak di area suntikan.
 Varisela Imunisasi varisela diberikan untuk mencegah penyakit cacar air, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. KIPI
yang bisa terjadi meliputi: Sakit, kemerahan, dan bengkak di area bekas suntikan, Benjolan di bagian yang disuntik, Demam.
 HPV Vaksin HPV diberikan kepada remaja perempuan untuk mencegah kanker serviks. KIPI HPV dapat berupa: Sakit kepala, Demam, Lengan
yang disuntik kemerahan dan terasa nyeri, Pingsan
 Japanese encephalitis Japanese encephalitis (JE) adalah infeksi virus pada otak, yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini dapat
dicegah dengan pemberian imunisasi JE. Beberapa KIPI yang dapat muncul adalah: Area bekas suntikan kemerahan, bengkak atau nyeri saat
ditekan, Sakit kepala, Nyeri otot, Demam

15
 Dengue Imunisasi dengue dilakukan untuk mengurangi risiko demam berdarah. KIPI yang dapat terjadi adalah: Nyeri
di area yang disuntik, Muncul benjolan pada area bekas suntikan (hematoma), Sakit kepala, Muntah
 COVID-19  Meski bukan termasuk dalam daftar imunisasi dasar untuk anak, vaksin COVID-19 mulai
direkomendasikan untuk anak-anak usia 6–11 tahun. Vaksin COVID-19 bisa menimbulkan beberapa reaksi KIPI berikut:
Demam, Mudah Lelah, Pegal di sekitar area yang disuntik, Sakit kepala, Diare, Sendi atau otot pegal

16
KAPAN HARUS KE DOKTER/RS

 Sebelum menjalani imunisasi, beri tahu petugas bila anak memiliki riwayat alergi, penyakit autoimun, atau kanker. Selain itu,
lakukan pemeriksaan anak ke dokter apabila muncul gejala berat atau bila keluhannya memburuk setelah imunisasi, seperti:
• Gejala KIPI yang makin memberat atau tidak hilang
• Demam lebih dari 2 hari
• Gangguan pernapasan seperti sesak napas atau hilang indera penciuman (anosmia)
• Nyeri dada
• Detak jantung cepat (takikardia)
• Kejang
• Penurunan kesadaran

17
PENANGANAN EFEK SAMPING IMUNISASI

 Imunisasi sudah dipastikan aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan akan muncul efek samping atau KIPI seperti yang
telah disebutkan di atas. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena KIPI dapat ditangani secara mandiri sesuai gejalanya.
 Beberapa cara mengobati efek samping imunisasi pada anak adalah:

• Memberikan kompres hangat dan obat penurun panas sesuai resep dokter
• Memberikan minum lebih banyak
• Mengganti baju anak dengan yang berbahan tipis dan jangan menyelimuti anak
• Memberikan ASI lebih sering
• Memberikan makanan bergizi

18
IMUNISASI RUTIN LENGKAP (IRL)

 Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan, karena imunisasi
dasar saja tidak mencukupi sehingga diperlukan imunisasi lanjutan sebagai upaya mempertahankan
tingkat kekebalan tubuh secara optimal atau booster.
 Imunisasi lanjutan adalah imunisasi yang diberikan untuk “anak umur di bawah dua tahun” atau baduta
yaitu umur 18 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT/HB/HiB dan Campak (MR), untuk anak kelas
1 SD/Madrasah/sederajat mendapat imunisasi DT dan Campak (MR), serta kelas 2 & 5
SD/Madrasah/sederajat mendapat imunisasi Td
 Imunisasi Dasar bertujuan mendapatkan kekebalan awal secara aktif, sedangkan Imunisasi Lanjutan
lebih bertujuan mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan (booster)

19

Anda mungkin juga menyukai