Anda di halaman 1dari 38

IMUNISASI DASAR DAN

IMUNISASI LANJUTAN
Oleh: Izzatussa’diyah
IMUNISASI

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan


seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga
kelak jika terpapar penyakit tidak akan menderita penyakit
tersebut.
Menurut WHO, ada 1,5 juta anak mengalami kematian tiap
tahunnya oleh Penyakit yang sebetulnya bisa dicegah
dengan imunisasi.
PD3I
(Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)

TBC HEPATITIS B

DIFTERI Hib

PERTUSIS POLIO

TETANUS CAMPAK
TBC
TBC
 Disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis.

 Menular lewat bersin/batuk.

 Gejala penyakit  lemah badan, penurunan berat badan, demam,


dan keluar keringat pada malam hari.

 Gejala selanjutnya  batuk terus menerus, nyeri dada, dan


(mungkin) batuk darah.

 Selain paru-paru, bakteri ini juga menyerang selaput otak, tulang,


kelenjar getah bening, dan usus dan gejalanya tergantung pada
organ tubuh yang diserang.

 TBC dapat menyebabkan kelemahan dan kematian.


MICOBACTERIUM TUBERCULOSIS
PASIEN DG TBC
TBC
DIFTERI
 Disebabkan oleh Corynebacterium diptheriae.

 Menular lewat kontak fisik dan pernapasan.

 Bakteri ini menyerang tenggorokan, kotak suara dan saluran

udara menuju paru-paru.

 Gejala  radang tenggorokan, hilang nafsu makan, demam

ringan, dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiruan pada

tenggorokan dan tonsil.

 Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan

pernafasan yang berakibat kematian.


TBC DIPTHERIAE
CORYNEBACTERIUM
PERTUSIS
 Dikenal dengan batuk rejan/batuk 100 hari.

 Disebabkan oleh Bordotella Pertusis

 Menular melalui batuk/bersin penderita

 Pertusis ditandai dengan pilek, mata merah, bersin, demam,


batuk ringan yang lama kelamaan dapat menimbulkan batuk
menggigil yang cepat dan keras.

 Komplikasi pertusis berupa pneumonia bacterialis yang dapat


menyebabkan kematian.
BORDOTELLA PERTUSIS
PASIEN DG PERTUSIS
TETANUS
 Disebabkan Clostridium Tetani yang menghasilkan neurotoksin.

 Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang tetapi melalui

kotoran yang masuk ke dalam luka yang dalam.

 Gejala pada bayi ditandai tidak mau menetek antara 3-28 hari,

disertai kejang hebat dan tubuh menjadi kaku.

 Pada orang dewasa  kaku otot pada rahang, kaku leher, kesulitan

menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam.

 Komplikasi tetanus berupa patah tulang akibat kejang, pneumonia

dan infeksi lain yang dapat menyebabkan kematian.


CLOSTRIDIUM TETANI
PASIEN DG TETANUS
HEPATITIS B
 Disebabkan oleh virus Hepatitis B yang merusak hati

 Menular terutama melalui suntikan yang tidak aman, dari ibu

ke bayi selama proses persalinan, melalui hubungan seksual.

 Infeksi pada anak tidak menimbulkan gejala. Gejala pada

dewasa berupa lemah, gangguan perut, urin kuning seperti

teh, muka pucat bahkan warna kuning terlihat pd mata & kulit.

 Hepatitis ini dapat bersifat kronis dan menimbulkan Chirrosis

hepatis, kanker hati, dan kematian


VIRUS HEPATITIS B
PASIEN DG HEPATITIS B
HIB
 Disebabkan bakteri Haemophilus Influenza type B (Hib).

 Penularan melalui kontak dengan penderita Hib.

 Sebelum ditemukannya vaksin Hib, penyakit Hib merupakan

penyebab utama radang selaput otak (meningitis) pada anak di

bawah 5 tahun. Meningitis menyebabkan kerusakan otak dan

medulla spinalis. Hib juga menyebabkan pneumonia, infeksi

berat di tenggorokan, infeksi pada persendian, tulang dan

selaput jantung, bahkan kematian.


HAEMOPHILUS INFLUENZA TYPE B
PASIEN DG HIB
POLIO
 Lumpuh layuh akut pada anak dibawah 15 tahun.

 Disebabkan oleh virus Polio strain 1,2,3 yang menyerang

system syaraf pusat.

 Menular melalui tinja yang terkontaminasi virus Polio.

 Kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit, diawali dengan

demam dan nyeri otot.

 Kematian bisa terjadi jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan

tidak segera ditangani.


VIRUS POLIO
PASIEN DG POLIO
CAMPAK
 Disebabkan oleh virus measles melalui droplet bersin/batuk

penderita.

 Gejala awal  demam, bercak kemerahan, batuk, pilek dan

konjungtivitis. Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher,

kemudian menyebar ke tubuh, tangan dan kaki.

 Komplikasi campak berupa diare hebat, peradangan pada

telinga dan infeksi saluran nafas (pneumonia).


VIRUS MEASLES
PASIEN DG CAMPAK
VAKSIN

Vaksin adalah suatu produk biologis yang tebuat dari

kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah

dilemahkan atau dimatikan dan akan menimnulkan

kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu


VAKSIN HEPATITIS B

 Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap infeksi yang


disebabkan oleh virus Hepatitis B

 Kontraindikasi :

• Hipersensitif terhadap komponen vaksin

• Penderita infeksi berat yang disertai kejang

 Efeksamping : Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan


pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi bersifat
ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.
TBC BCG
VAKSIN
 Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap TBC

 Kontraindikasi :

• Adanya penyakit kulit yang berat dan menahun.

• Mereka yang sedang menderita TBC

 Efeksamping :

• Tidak menyebabkan demam

• Meninggalkan tanda parut di tempat suntikan

• Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar di leher dan atau


ketiak.
VAKSIN DPT-HB-HIB
 Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri,
pertusis, tetanus, Hepatitis B, dan Hib

 Kontraindikasi:

• Mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama

• Penderita infeksi berat yang disertai kejang

 Efek samping:

• Demam

• Bengkak / kemerahan ditempat suntikan


VAKSIN POLIO
 Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.

 Kontraindikasi:

• Penderita Immune deficiency

 Efek samping:

Pada umumnya tidak ada efek samping


VAKSIN CAMPAK
 Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak

 Kontraindikasi:

• Penderita Immune deficiency

 Efek samping:

Demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi


hari 8-12 hari setelah vaksinasi
IMUNISASI DASAR
IMUNISASI LANJUTAN

Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk


melengkapi imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak
Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS) termasuk
ibu hamil.

Imunisasi lanjutan ini tak kalah pentingnya untuk pencegahan


penyakit pada anak.
IMUNISASI LANJUTAN

Anda mungkin juga menyukai