0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan18 halaman
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu seperti TBC, difteri, campak, dan hepatitis B melalui vaksinasi. Imunisasi diberikan kepada bayi, anak sekolah, dan ibu hamil untuk mencegah penyakit menular dan komplikasinya. Vaksinasi dapat diberikan secara suntikan atau tetes, dan dapat menimbulkan efek sementara seperti demam.
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu seperti TBC, difteri, campak, dan hepatitis B melalui vaksinasi. Imunisasi diberikan kepada bayi, anak sekolah, dan ibu hamil untuk mencegah penyakit menular dan komplikasinya. Vaksinasi dapat diberikan secara suntikan atau tetes, dan dapat menimbulkan efek sementara seperti demam.
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu seperti TBC, difteri, campak, dan hepatitis B melalui vaksinasi. Imunisasi diberikan kepada bayi, anak sekolah, dan ibu hamil untuk mencegah penyakit menular dan komplikasinya. Vaksinasi dapat diberikan secara suntikan atau tetes, dan dapat menimbulkan efek sementara seperti demam.
memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu. Tujuan dan Manfaat Imunisasi
Untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 1. Penyakit TBC 2. Penyakit Difteri 3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari 4. Penyakit Tetanus 5. Penyakit Polimielitis 6. Penyakit Campak 7. Hepatitis Virus B Apa Itu !!! 1. Penyakit TBC : Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam. Apa Itu !!! 2. Penyakit Difteri : Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang tenggorokan dan sistem pernapasan atas. Penyakit ini menyebabkan selaput jaringan mati menumpuk di tenggorokan dan amandel sehingga membuat sulit bernapas dan menelan. Difteri tergolong penyakit menular berbahaya dan berisiko mengancam jiwa. Apa Itu !!! 3. Penyakit Batuk Rejan / Pertusis : Merupakan batuk yang sangat menular akibat infeksi bakteri Bordetella pertussis di saluran pernapasan. Kondisi ini dapat berlangsung selama 4-8 minggu sehingga dikenal juga dengan sebutan batuk seratus hari. Mulanya batuk berlangsung ringan, tapi semakin bertambah parah dan dapat disertai beberapa gangguan kesehatan lainnya, seperti hidung tersumbat, mata berair, tenggorokan kering, dan demam. Pertusis dapat menular dengan cepat umumnya di antara anak-anak dan remaja dan berpotensi menimbulkan komplikasi atau dampak kesehatan yang berbahaya. Apa Itu !!! 4. Penyakit Tetanus : Tetanus merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani dan masuk ke dalam tubuh. Bakteri ini hidup di tanah, debu, usus hewan, dan kotoran hewan maupun manusia. Lalu, bakteri selanjutnya akan masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terbuka, bisa berupa luka tusuk atau sayat. Luka yang terinfeksi apabila tidak segera diobati akan menimbulkan keluhan dan rasa sakit pada otot rahang dan leher. Tetanus banyak diderita oleh bayi baru lahir dan para ibu yang tidak terlindungi vaksin. WHO mencatat 25.000 bayi baru lahir meninggal dunia karena kasus tetanus di tahun 2018. Penyakit ini sering terjadi di daerah padat penduduk dengan iklim panas dan udara lembab. Apa Itu !!! 5. Penyakit Polimielitis : Penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio. Polio atau poliomyelitis dapat dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita), terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Selain kelumpuhan permanen, polio juga bisa menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Kondisi ini menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas. Apa Itu !!! 6. Penyakit Campak : Penyakit Campak adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan yang ditandai dengan demam, batuk, mata merah, dan ruam bintik-bintik merah pada kulit. Campak pada bayi perlu mendapatkan perhatian khusus, karena pada kasus yang berat bisa menyebabkan kematian. Campak, juga dikenal sebagai rubeola, adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menyebar melalui kontak dengan lendir dan air liur yang terinfeksi. Batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi dapat melepaskan virus ke udara. Virus ini dapat hidup di permukaan benda-benda selama beberapa jam. Apa Itu !!! 7. Hepatitis Virus B : Hepatitis B adalah penyakit liver menular yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi akut dan infeksi kronis yang berkembang menjadi sirosis dan kanker hati. Penularan hepatitis B dapat berlangsung lewat kontak dengan cairan tubuh, seperti transfusi darah dan penggunaan jarum suntik. Pada beberapa kasus, virus ini juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual. D. Jenis-Jenis Imunisasi 1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC 2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus. 3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis. 4. Campak : memberi kekebalan pada penyakit campak. 5. H B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B 6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus 7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus. E. Sasaran Imunisasi
1. Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB,
dan campak. 2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT. 3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT. Cara Pemberian Imunisasi Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam mulut. 1. BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam. 2. POLIO : tetes per-oral 3. DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal paha. 4. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas. 5. HB : suntikan pada lengan. 6. DT / TT : suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan : 1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan panas tinggi. 2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang. 3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah. 4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.
1. terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul
bisul kecil dan menjadi luka parut. 2. menderita panas 3. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri. 4. panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah penyuntikan. Tempat Pelayanan Imunisasi Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada : 1. Posyandu 2. Puskesmas 3. Bidan / dokter praktek 4. Rumah bersalin 5. Rumah sakit ~SELESAI~ TERIMA KASIH