Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

IMUNISASI

Fitri Dian Kurniati, S.Kep., Ns., M.Kep

DisusunOleh :
Irma Wati
24.19.1406

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
2020

1
LAPORAN PENDAHULUAN

IMUNISASI

1. Latar Belakang

Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan utama dari
pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif
maupunaktif. Keduanya dapat diperoleh secara alami maupun buatan (Ranuh, 2008). Oleh
karena itu perlu dilakukannya imunisasi sebagai upaya pencegahan terhadap serangan
penyakit yang berpengaruh terhadap status gizi anakImunisasi telah terbukti sebagai salah
satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting.

Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan


merupakanusaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular (Depkes RI,
2003).Program ini merupakan intervensi kesehatan yang paling efektif, yang berhasil
meningkatkan angka harapan hidup (Ranuh, 2001). Sejak penetapan the Expanded
Programon Immunisation (EPI) oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak meningkat dari
5% hingga mendekati 80% di seluruh dunia. Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta kematian
akibat campak,tetanus neonatorum dan pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat polio yang
dapat dicegahsetiap tahunnya. Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah 2 direkomendasikan EPI
sebagaiimunisasi rutin di negara berkembang: BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B.
Banyak anggapan salah tentang imunisasi yang berkembang dalam masyarakat. Banyak pula
orang tua dan kalangan praktisi tertentu khawatir terhadap risiko dari beberapa
vaksin.Adapula media yang masih mempertanyakan manfaat imunisasi serta membesar-
besarkanrisiko beberapa vaksin.

A. Definisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh
denganmemasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi
tertentu. Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang

2
telah dilemahkan/dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin adalah
bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi,yang
menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan menimbulkan
penyakit.

B. ManfaatImunisasi
Manfaat imunisasi adalah untuk:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak

2. Menurunkan angka kematian

3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun


bilaanak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih
parah.Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.

4. Mengendalikan wabah

C. Sasaran Imunisasi

Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:

1. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun

2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap

3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)

D. Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi

1. Polio (Poliomyelitis) Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah
menular melalui air liur. Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan
menjadi rewel. Dua harikemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan kaki terasa
kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas dan lumpuh.
Walaupun dapatsembuh tetap akan cacat seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat
terjadi pada otot pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati,
namun dapat dicegah dengan imunisasi.

3
2. TBC (Tuberculosis)Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan
sangat menularmelalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis
TBC pada tulang, meningitis atau radang pada selaput otak dan dapat menyerang
seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak dapat menderita cacat atau terjadi
kematian.

3. Campak (Measles/ Morbili/ Rubella) Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya


adalah virus Morbili. Menyerang selaput lendir dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam
3– 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul kemerahan dimulai dari
belakang telinga, menjalar keleher, muka, dahi, dada dan ke seluruh tubuh.
Komplikasi yang dapat timbulakibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak)
dan Bronchopneumonia(radang paru).

4. Diphteri Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium


Dyphteriae. Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut ;

 Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat

 Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)

 Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang


biladisentuh mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara
anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi kematian. Selama
berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang
akan menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga padahari
ke-14 anak dapat mati mendadak.

5. Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella
Pertusis, yang menyerang anak-anakselama kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk
dan pilek yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari kemudian diikuti dengan batuk yang
sangat khas. Satu kalitarikan nafas diikuti 10– 20 kali batuk beruntun kemudian
muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-paru
sehingga anak batukdarah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang,
pingsan, bahkanterjadi kematian.

4
6. TetanusTetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup
bertahun-tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit
inimenyerang semua usia dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci,leher,
tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan,serta
anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak
maumenyusu lagi karena mulutnya kaku.

7. Hepatitis BCiri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning
pada kulit.Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker
hati dikemudian hari.

E. Jenis imunisasi

Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:

1. Imunisasi Polio

 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis

 Diberikan dengan cara diteteskan di mulut

Efek samping : Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping,


namunkadang anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.

2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)

 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)

 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas

Efek samping : 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan


pembengkakan kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan kadang-kadang
bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh sendiri. Jarang dijumpai efek
samping lain akibat imunisasi BCG, namun dapat juga terjadi pembengkakan pada
kelenjar getah bening yang akan sembuh sendiri padadaerah ketiak atau leher.

3. Imunisasi Campak

5
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak

 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas

Efek samping : Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahandan


gatal), dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin akandemam
setelah 4 – 10 hari penyuntikan. Berikan obat penurun panas selamaanak panas.

4. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)

 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus

 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas

Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasiDPT.


Namun panas tubuh akan turun dalam 1– 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan
bengkak pada daerah suntikan. Keadaan ini tidak berbahayakan akan sembuh
dengan sendirinya. Jika demam tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan
oleh petugas kesehatan.

5. Imunisasi Hepatitis B

 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B.

 Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas.

Efek samping : Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping yang
berarti.

F. Tempat Pelaksanaan Imunisasi

Imunisasi bisa didapatkan di:

1. Puskesmas

2. Posyandu

3. Rumah sakit atau rumah bersalin

6
4. Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis

G. Waktu Yang Tidak Diperbolehkan Imunisasi

Keadaan-keadaan dimana imunisasi tidak dianjurkan :

1. BCG tidak diberikan bila bayi sedang sakit TBC dan panas tinggi.

2. DPT tidak diberikan bila bayi panas dan kejang.

3. Polio tidak diberikan bila diare dan sakit parah.

4. Campak tidak boleh diberikan bila bayi mendadak panas tinggi.

H. Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi

1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiakanjurkan ke
puskesmas.

2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan
berikan kompres hangat.

3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

I. Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi

Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing masing imunisasi,
seperti yang diuraikan dibawah ini.

1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.

2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi
akan turun 1-2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit,walaupun
demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.

3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4-10 hari setelah
penyuntikan.

7
Daftar Pustaka

Supartini, Yupi. 2004. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta :EGCWahab,samik.
2000. Ilmu kesehatan anak vol. 2. Jakarta : EGCDirektorat Jenderal PPM dan PLP. 2007.

Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan

Petugas Imunisas

Jakarta.Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat. 2008.

Buku petunjuk Untuk Latihan Kader

.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai