Studi kasus ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas PKK Anak Semester IV
Disusun Oleh :
NAMA : Yustin Limbong Kamonto
NIM : P00320018098
KELAS : 2B
1. Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi
tertentu. Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang
telah dilemahkan/ dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin
adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat
imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh),
bukan menimbulkan penyakit.
2. Manfaat Imunisasi
a. Manfaat imunisasi adalah untuk:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Menurunkan angka kematian
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila
anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah.
Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah
3. Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
a. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
b. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
c. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
4. Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi
a. Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur.
Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari
kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari
berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun
dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat terjadi
pada otot pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati,
namun dapat dicegah dengan imunisasi.
b. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular
melalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada
tulang, meningitis atau radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh
organ lain pada tubuh manusia. Anak dapat menderita cacat atau terjadi
kematian.
c. Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang
selaput lendir dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan
pilek. Kemudian timbul kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke
leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh tubuh. Komplikasi yang dapat timbul
akibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak) dan Bronchopneumonia
(radang paru).
d. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae.
Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang
bila disentuh mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga
suara anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi kematian.
Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya
yang akan menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada
hari ke-14 anak dapat mati mendadak.
e. Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak
selama kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung
sekitar 7 – 14 hari kemudian diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali
tarikan nafas diikuti 10 – 20 kali batuk beruntun kemudian muntah. Jika tidak
diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-paru sehingga anak batuk
darah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang, pingsan, bahkan
terjadi kematian.
f. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-
tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini
menyerang semua usia dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci,
leher, tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan,
serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak
mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.
g. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit.
Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di
kemudian hari.
5. Jenis-JenisImunisasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 42 Tahun 2013, berdasarkan
sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib dan
imunisasi pilihan.
a. Imunisasi wajib
Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk
seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang
bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu.
Imunisasi wajib diberikan sesuai jadwal sebagaimana ditetapkan dalam
pedoman penyelenggaraan imunisasi. Imunisasi wajib terdiri atas:
1. Imunisasi rutin
Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara
terus menerus sesuai jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar
dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum
berusia 1 (satu) tahun. Jenis imunisasi dasar yaitu:
1. Bacillus Calmette Guerin(BCG)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer
atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi
BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC
pada selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru), atau TBC
tulang. Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penularan
Tuberkulosis (TBC) tuberkulosis disebabkan oleh sekelompok
bakteria bernama Mycobacterium tuberculosis complex. Imunisasi
BCG ini merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah
dilemahkan. Menurut Nufareni (2003), Imunisasi BCG tidak
mencegah infeksi TB tetapi mengurangi risiko TB berat seperti
meningitis TB atau TB miliar. Frekuensi pemberian imunisasi BCG
adalah 1 kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0 – 11
bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 – 3
bulan, kemudian cara pemberian imunisasi BCG melalui intradermal.
Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan
dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas. Untuk pemberian
kekebalan aktif terhadap tuberculosis.Cara pemberian dan dosis
imunisasi BCG :
a. Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu.
Melarutkan dengan menggunakan alat-alat suntik steril dan
menggunakan cairan pelarut (NacL 0,9 %) sebanyak 4cc
b. Dosis pemberian 0,05 ml sebanyak 1kali
c. Disuntikkan secara intracutan di daerah lengan kanan atas pada
insersio musculusdeltoideus
d. Vaksin harus digunakan sebelum lewat 3 jam dan Vaksin akan
rusak bila terkena sinar matahari langsung. Botol kemasan,
biasanya terbuat dari bahan yang berwarna gelap untuk
menghindari cahaya karena cahaya atau panas dapat merusak
vaksin BCG sedangkan pembekuan tidak merusak vaksin BCG.
Vaksin BCG di buat dalam vial, di mana kemasannya ada 1 cc dan
2cc.
e. Kontra indikasi : Uji Tuberculin > 5 mm, Sedang menderita HIV,
Gizi buruk, Demam tinggi, Infeksi kulit luas, dan Pernah
menderitaTBC
f. Efek samping
4. Polio
Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit
poliomyelitis. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Terdapat 2 macam vaksin polio:
1. Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus
ataucairan.
5. VaksinTifoid
Vaksin tifoid oral dibuat dari kuman Salmonella typhi galur non
patogen yang telah dilemahkan, menimbulkan respon imun sekretorik
IgA, mempunyai reaksi samping yang lebih rendah dibandingkan vaksin
parenteral. Kemasan dalam bentuk kapsul. Penyimpanan pada suhu 2 –
80C. Vaksin tifoid oral diberikan untuk anak usia ≥ 6 tah Kontra Indikasi:
1. Vaksin TifoidOral
a. Vaksin tidak boleh diberikan bersamaan dengan antibiotik,
sulfonamid atau antimalaria yang aktif terhadapSalmonella.
b. Pemberian vaksin polio oral sebaiknya ditunda dua minggu
setelah pemberian terakhir dari vaksin tifoid oral (karena vaksin
ini juga menimbulkan respon yang kuat dari interferonmukosa)
2. Vaksin tifoid polisakaridaparenteral
a. Alergi terhadap bahan-bahan dalamvaksin.
b. Pada saat demam, penyakit akut maupun penyakit kronik
progresif.
Dosis dan Jadwal:
1) Vaksin tifoidoral
a) Satu kapsul vaksin dimakan tiap hari, satu jam sebelum
makan dengan minuman yang tidak lebih dari 37 0C, pada
hari ke 1, 3 dan5.
b) Kapsul ke 4 diberikan pada hari ke 7 terutama bagituris.
c) Kapsul harus ditelan utuh dan tidak boleh dibuka karena
kuman dapat mati oleh asamlambung.
d) Imunisasi ulangan diberikan tiap 5 tahun. Namun pada
individu yang terus terekspose dengan infeksi Salmonella
sebaiknya diberikan 3–4 kapsul tiap beberapatahun.
e) Daya proteksi vaksin ini hanya 50%-80%, walaupun telah
mendapatkan imunisasi tetap dianjurkan untuk memilih
makanan dan minuman yanghigienis.
2) Vaksin tifoid polisakaridaparenteral
a) Dosis 0,5 ml suntikan secara intra muskular atau subkutan
pada daerah deltoid ataupaha
b) Imunisasi ulangan tiap 3tahun
c) Daya proteksi vaksin ini hanya 50%-80%, walaupun telah
mendapatkan imunisasi tetap dianjurkan untuk memilih
makanan dan minuman yanghigienis
6. Imunisasi HiB (Haemophilus influenza tipeB)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
influenza tipe B. Vaksin Hib adalah vaksin polisakarida konyugasi dalam bentuk
liquid, yang dapat diberikan tersendiri atau dikombinasikan dengan vaksin DPaT
(tetravalent) atau DpaT/HB (pentavalent) atau DpaT/HB/IPV (heksavalent).
Kontra Indikasi: Vaksin tidak boleh diberikan sebelum bayi berumur 2 bulan
karena bayi tersebut belum dapat membentuk antibodi
Dosis dan Jadwal:
1. Vaksin Hib diberikan sejak umur 2 bulan, diberikan sebanyak 3 kali dengan
jarak waktu 2 bulan.
2. Dosis ulangan umumnya diberikan 1 tahun setelah suntikan terakhir.
Imunisasi sebagai salah satu cara untuk menjadikan kebal pada bayi dan anak
dari berbagai penyakit, diharapkan bayi atau anak tetap tumbuh dalam keadaan
sehat. Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan secara sendiri agar
berbagai kuman yang masuk dapat dicegah, pertahan tubuh tersebut meliputi
pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik, proses mekanisme pertahanan
dalam tubuh pertama kali adalah pertahanan nonspesifik seperti complemen dan
makrofag dimana complemen dan makrofag ini yang pertama kali akan
memberikan peran ketika ada kuman yang masuk ke dalam tubuh. ang kedua yaitu
pertahanan tubuh spesifik terdiri dari system humoral dan seluler. System
pertahanan tersebut hanya bereaksi terhadap kuman yang mirip dengan bentuknya.
System pertahanan humoral akan menghasilkan zat yang disebut imonuglobulin
(IgA, IgM, IgG, IgE, IgD) dan system pertahanan seluler terdiri dari limfosit B
dan limfosit T, dalam pertahanan spesifik selanjutnya akan menghasilkan satu sel
yang disebut sel memori, sel ini akan berguna atau sangat cepat dalam bereaksi
apabila sudah pernah masuk ke dalam tubuh, kondisi ini yang digunakan dalam
prinsip imunisasi. Berdasarkan proses tersebut diatas maka imunisasi dibagi
menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
1. Imunisasi aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi
suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imonologi
spesifik yang menghasilkan respons seluler dan humoral serta sel memori,
sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat
merespons.
Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap
vaksinnya antara lain :
a. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau
mikrobaguna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli
sakarida,
toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
b. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kulturjaringan.
c. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untukmenhindari
tubuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
d. Adjuvant yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk
meningkatkan imonogenitasantigen.
2. Imunisasi pasif
Merupakan suatu proses meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara
pemberian zat imunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses
infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi
dari ibu melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang digunakan untuk
mengatasi mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.
6. Cara PemberiaanImunisasi
Berikut ini adalah cara pemberiaan dan waktu yang tepat untuk pemberian
imunisasi. Cara Pemberiaan Imunisasi Dasar. (Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
42 Tahun 2013)
Jenis Dosis Cara Pemberian Tempat
Vaksin
Hepatitis B 0,5 ml Intra Muskuler Paha
BCG 0,05 ml Intra Kutan Lengan kanan atas
Polio 2 tetes Oral Mulut
DPT-HB-Hib 0,5 ml Intra Muskuler Paha untuk bayi
Lengan kanan
untukbatita
Campak 0,5 ml Sub Kutan Lengan kiri atas
DT 0,5 ml Intra Muskuler Lengan kiri atas
Td 0,5 ml Intra Muskuler Lengan kiri atas
TT 0,5 ml Intra Muskuler Lengan kiri atas
Jarak minimal antar dua pemberian imunisasi yang sama adalah 4 (empat) minggu.
Tidak ada batas maksimal antar dua pemberian imunisasi.
7. Tempat Pelaksanaan Imunisasi
Imunisasi bisa didapatkan di:
a. Puskesmas
b. Posyandu
c. Rumah sakit atau rumah bersalin
d. Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis
8. Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur Jenis imunisasi
0-7 hari Hepatitis B1
< 2 bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo 1,Polio 2
3 bulan DPT Hb Combo 2,Polio 3
4 bulan DPT Hb Combo 3,Polio 4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)
Supartini, Yupi. 2004. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta :EGC
Wahab,samik. 2000. Ilmu kesehatan anak vol. 2. Jakarta : EGC
Direktorat Jenderal PPM dan PLP.2007. Pelaksanaan Imunisasi
ModulLatihanPetugasImunisasi. Jakarta.
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat.2008. Buku petunjuk Untuk Latihan
Kader.Jakarta.
FORMAT PENGKAJIAN DATA PADA ANAK
A. BIO DATA
1. IdentitasKlien
a. Nama/Nama Panggilan` :An.A
b. Tempat tanggal lahir/usia : Kendari, 24 Februari 2020 /2 bulan 20 hari
c. Jenis Kelamin :Perempuan
d. Agama :Islam
e. Pendidikan :-
f. Alamat :Desa Amonggedo Kec.Amonggedo
g. TanggalMasuk :Senin,17 Mei 2020
h. TanggalPengkajian :Senin,17 Mei 2020
i. DiagnosaMedik :Pemberian imunisasi DPT 1 dan Polio 2
j. RencanaTherapi :-
2. Identitas OrangTua
a. Ayah b. Ibu
1) Nama : Tn.J 1)Nama : Ny.R
2) Usia :46 tahun 2)Usia :40 tahun
3) Pendidikan :SMA 3)Pendidikan :SMA
4) Pekerjaan :petani 4)Pekerjaan :IRT
5) Agama : islam. 5)Agama : islam
6) Alamat :desa amonggedo 6)Alamat :desa Amonggedo
3. Identitas SaudaraKandung
No Nama Usia Hub. Status
keluarga Kesehatan
1 Almania resta 20 tahun Saudara kandung Baik
2 Sarah anatul mila 13 tahun Saudara kandung Baik
3 Adelia zam azizah 8 tahun Saudara kandung Baik
4 Iqramdha 5 tahun Saudara kandung Baik
B. KELUHAN UTAMA/ALASAN MASUK RUMAHSAKIT
Ibu klien mengatakan bahwa dia datang ke puskesmas di suruh bidan untuk melakukan
imunisasi padahal dia takut nanti anaknya mengalami masalah kesehatan lagi
C. RIWAYATKESEHATAN
1. Riwayat KesehatanSekarang
a) Waktutimbulnyapenyakit : Hari/tanggal………………jam…………………
b) awal munculnya keluhan : tiba-tiba Berangsur-angsur
c) Keadaan penyakit : membaik bertambahparah
sama dengan sebelumnya
d) Usaha yang dilakukan untukmengurangikeluhan : ……………………………
e) Kondisi saat dikaji :
P :………………...
Q :………………..
R :………………..
S : ………………..
T :………………..
b) Natal
1) Tempat melahirkan: √RS klinik rumah
2) Lamapersalinan :2Jam
Jenispersalinan :normal
Penolongpersalinan : bidan
Keterangan : Laki-laki
Perempuan
Klien
Meninggal
E. RIWAYAT TUMBUHKEMBANG
1. PertumbuhanFisik
a) Beratbadanlahir : 3000 gr
b) Panjangbadanlahir : 50 cm
c) Tinggibadansekarang :55 cm
2. Perkembangan TiapTahap
Usia anak saat:
a) Berguling............................................................................................Bulan
b) Duduk.................................................................................................Bulan
c) Merangkak..........................................................................................Bulan
d) Berdiri................................................................................................Bulan
e) Berjalan..............................................................................................Bulan
f) Senyum kepada orang lainpertama kali2 Bulan
g) Bicarapertamakali..............................................................................Bulan
h) Berpakaiantanpabantuan....................................................................Bulan
F. RIWAYATNUTRISI
1. PemberianASI
a) Pertamakali disusui : Setelah lahir
b) Waktu dancarapemberian :setelah menagis
c) Lamapemberian :jika bayi merasa kenyang
d) ASI diberikansampaiusia :
2. Pemberian SusuFormula
a) Alasanpemberian :jika ibu keluar
b) Jumlahpemberian :20 ml
c) Cara Pemberian : √ dot sendok
3. Pemberian MakananTambahan
a) Pertama kali diberikan usia : -
b) Jenis :-
4. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
….……….. ………………….... …………………………………
…………… …………………… ………………………………..
…………… …………………… ………………………………...
…………… …………………… …………………………………
G. RIWAYATPSIKOSOSIAL
Ibu klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik, orang sekitar baik, tenaga
kesehatan pun baik
H. RIWAYATSPIRITUAL
I. REAKSIHOSPITALISASI
klien merasa terjaga karena orang tua klien selalu menemani klien selama diRS
J. AKTIVITASSEHARI-HARI
1. Nutrisi
a) Seleramakan :……………………………
b) Menu makan dalam24jam :
c) Frekwensi makan dalam24jam :
d) Makananyangdisukai :……………………………
e) Makananpantang :……………………………
f) Pembatasanpolamakan :……………………………
g) Cara makanbersamakeluarga :……………………………
h) Ritual sebelummakan :……………………………
2. Cairan
a) Jenis minuman yang dikonsumsi dalam24jam : ASI
b) Frekuensiminum :± 9 kali
c) Kebutuhan cairan dalam24jam :…………….
7. Aktivitas/MobilitasFisik
Normal
8. Rekreasi
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.
K. PEMERIKSAANFISIK
1. Keadaan UmumKlien
a) Tanda-tandadandistress :-
b) Penampilan dihubungkandenganusia :baik
c) Ekspresi wajah,bicara,mood :baik
d) Berpakaian dankebersihanumum : baik
2. Tanda-TandaVital
a) Tekanandarah......................................mmHg
b) Suhu 36,60C
c) Nadi 132 x/menit
d) Pernapasan 40 x/menit
3. Antropometri
a) Panjang Badan :...............................cm
b) Beratbadan : 5 kg
c) Lingkarlenganatas :..........................
d) Lingkar kepala : ……………..
e) Lingkar dada :..........................
f) Lingkarperut :..........................
g) Skinfold :….......................
4. SistemPernapasan
a) Hidung : normal
b) Leher :normal
c) Dada :………………….
1) Bentuk dada (normal, barrel, pigeonchest)
2) Perbandingan ukuran anterior-posteriortranversal
3) Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah adaretraksi)
4) Keadaan proxsesusxipoideus
5) Apakah ada suara nafastambahan
d) Apakah ada clubbing finger
5. SistemCardiovaskuler
a) Conjunctiva : tidak anemis
b) Artericarotis : Normal
c) Tekananvenajugularis : tidak ada tekanan
d) Ukuranjantung : normal
e) Ictus cordis/apex :tidak terlihat
f) Suarajantug :normal
g) Capillaryrefillingtime :± 4 detik
6. SistemPencernaan
a) Sklera :tidak ikterik
b) Bibir :berwarna merah mudah
c) Mulut :normal
d) Gaster : tidak ada keluhan muntah mual
e) Abdomen :normal
f) Anus :normal
7. SistemIndra
a) Mata : normal
b) Hidung : normal
c) Telinga :normal
8. SistemSyaraf
a) Fungsi cerebral :normal
1) Statusmenta : normal
2) Kesadaran :normal
3) Bicara :normal
b) Fungsi cranial :normal
c) Fungsimotorik :normal
d) Fungsisensorik : normal
e) Fungsicerebellum :normal
f) Reflex : normal
g) Iritansi meningen : tidak ada keluhan
9. Sistem Muskuloskeletal
a) Kepala : bentuk kepala normal, tidak ada
luka dan benjolan
b) Vertebrae : tidak ada nyeri tekan atau
massa pada daerah vertebra
c) Pelvis : tidak ada keluhan
d) Lutut : tidak ada keluhan
e) Kaki : tidak ada keluhan
f) Bahu dantangan : ROM pada bahu dan tangan
tidak ada keluhan
10. SistemIntegumen
a) Rambut :bersih,bulat,tidak ada lesi,rambut tipis,warna hitam
b) Kulit :bersih,sawo matang
c) Kuku :pendek,bersih
11. SistemEndokrin
a) Kelenjarthyroid : tidak ada pembearan kelenjar tiroid
b) Percepatanpertumbuhan : tidak
c) Gejala creatinismeataugigantisme :tidak ada
d) Ekskresi urine berlebihan,polidypsi,polyphagi :tidak
e) Suhu tuhuh yang tidak seimbang, keringat berlebihan,leherkaku :ibu klien mengatakan
sering mengalami demam setelah imunisasi
f) Riwayat bekas air seni dikelilingi semut :tidak
12. SistemPerkemihan
a) Oedemapalpebra :tidak ada edema
b) Moonface :tidak terlihat
c) OdeMaanasarka :-
d) Keadaankandungkemih :tidak ada keluhan
e) Nocturia, dysuria,kencingbatu :-
13. SistemReproduksi
a) Wanita
tidak ada edema pada area perineum, tidak ada lessi atau massa
b) Laki-Laki
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
14. Sistem Imun:
Sistem imun klien baik
2. 6 Tahunkeatas
a) PerkembanganKognitif :……………………………….
b) PerkembanganPsikosexual :……………………………….
c) PerkembanganPsikososial :……………………………….
M. TESTDIAGNOSTIK
1. Laboratorium Tullis NilaiNormalnya
2. Ro Photo / Radiologi
3. CT Scan
4. USG, ECG,EKG
N. TERAPI SAAT INI (DITULIS DENGANRINCI)
......................................................................................................................................
......
......................................................................................................................................
......
Mengetahui,
CIINSTITUSI MAHASISIWA
KLASIFIKASI DATA
A. Data subjektif
B. Data objektif
1. klien sudah di imunisasi dpt 1 dan polio 2
2. Nampak ibu klien gelisah
3. Nampak ibu klien takut
4. Ibu sering bertanya
5. Suhu 36,60C
Analisa data
Risiko termoregulasi
tidak efektif
2. A.Data subjektif Program imunisasi Defisit
- Ibu klien mengatakan pengetahuan
bahwa dia datang ke
puskesmas di suruh
bidan untuk imunisasi
anaknya (tidak Ketidaktahuan
mengetahui jadwal menemukan sumber
imunisasi) informasi
- Ibu klien mengatakan
takut anaknya di
imunisasi karena takut
mengalami masalah
Kurang terpapar
kesehatan kepada
informasi
anaknya
B.Data objektif
- Nampak ibu klien gelisah
- Nampak ibu klien takut
- Ibu sering bertanya Defisit pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
P:intervensi
dihentikan
2. Rabu,20 mei Deficit - Mengidentifikasi S:
2020 pengetahuan(oran
g
kesiapan dan - Klien
09:00 mengatak
tua)berhubungan kemampuan menerima an sudah
dengan kurang
informasi mengetah
terpapar ui jadwal
informasi - Mengidentifikasi imunisasi
faktor-faktor yang - Klien
mengatak
dapat meningkatkan an
pengetah
dan menurunkan uanya
motivasi perilaku tentang
imunisasi
hidup sehat dan bersih sudah
bertamba
- Menyediakan materi h
dan pendidikan O:
kesehatan - Nampak
ibu klien
- Menjadwalkan sudah
tidak
pendidikan kesehatan
gelisah
sesuai kesepakatan - Nampak
ibu klien
- Memberikan sudah
kesempatan untuk tidak
takut lagi
bertanya
- Menjelaskan faktor A: masalah
sementara
risiko yang dapat teratasi
mempengaruhi
kesehatan P: intervensi di
hentikan
SAP TINDAKAN
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP) dpt dan polio
A. Latar Belakang
Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi yang diberikan untuk mencegah tiga penyakit, yakni
difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Difteri - infeksi bakteri yang dapat menyebabkan hambatan jalur napas di tenggorokan dan
mengakibatkan gangguan saluran pernapasan.
Pertusis - gangguan saluran pernapasan dengan gejala-gejala seperti batuk dan pilek,
terutama pada anak-anak ketika mengambil napas dalam-dalam. Penyakit ini dapat
menimbulkan komplikasi serius pada bayi usia di bawah setahun.
Tetanus - penyakit saraf yang menyerang segala usia akibat racun yang diproduksi bakteri.
Bakteri ini masuk melalui luka terbuka yang diderita oleh pasien.
Vaksin DPT bekerja dengan cara memasukkan bakteri difteri, pertusis, dan tetanus yang sudah
dilemahkan ke dalam tubuh. Kondisi ini akan memicu sistem kekebalantubuh manusia untuk
memproduksi antibodi dalam memerangi infeksi dari ketiga penyakit tersebut jika sewaktu-waktu
menyerang.
Virus Polio adalah Virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi
di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde),
strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae. Penyakit ini dapat
menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum
tulang belakang akibat infeksi virus.
Virus polio yang ditemukan dapat berupa virus polio vaksin/sabin, Virus polio liar/WPV (Wild
Poliovirus) dan VDPV (Vaccine Derived Poliovirus). VDVP merupakan virus polio vaksin/sabin
yang mengalami mutasi dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
VDPV diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu 1). Immunodeficient-related VDPV (iVDPV)
berasal dari pasien imunodefisiensi, 2). Circulating VDPV (cVDPV) ketika ada bukti transmisi
orang ke orang dalam masyarakat, dan 3). Ambiguous VDPV (aVDPV) apabila tidak dapat
diklasifikasikan sebagai cVDPV atau iVDPV. Penetapan jenis virus yang dimaksud, ditentukan
berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Identifikasi VDPV berdasarkan tingkat perbedaan dari
strain virus OPV. Virus polio dikategorikan sebagai VDPV apabila terdapat perbedaan lebih dari
1% (>10 perubahan nukleotida) untuk virus polio tipe 1 dan 3, sedangkan untuk virus polio tipe 2
apabila ada perbedaan lebih dari 0,6% (>6 perubahan nukleotida).
Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Terdapat 2 macam vaksin polio:
1. Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus polio yang telah
2. Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin Sabin), mengandung vaksin hidup yang telah
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami manfaat daripada imunisasi dpt dan polio yang dilakukan di puskesmas
Puwatu
b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti:
pengertian imunisasi dpt dan polio
Usia pemberian imunisasi dpt dan polio
Jumlah pemberian imunisasi dpt dan polio
Kontraindikasi imunisasi dpt dan polio
Efek Samping Imunisasi dpt dan polio
Kegiatan : ( 20 menit )
N Langkah- Wa Kegiatan
o langkah ktu
Penyuluhan sasaran