Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Topik

: Imunisasi Pentavalen

Hari / Tanggal

: Selasa 24 November 2016

Tempat

: Aula UPT Puskesmas Binangun

Waktu Pelaksanaan

: 08.00 sampai selesai

Peserta / Sasaran

: Ibu dan Anak

1. TUJUAN
A. Tujuan Umum Dengan diadakannya penyuluhan berupa Imunisasi Pentavalen
diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Imunisasi Pentavalen ,
serta mengerti apa manfaat dari Imunisasi Pentavalen.
B. Tujuan Khusus
a. Semua kalangan masyarakat dapat mengetahui bagaimana fungsi dan pentingnya
dari Imunisasi Pentavalen
b. Semua kalangan masyarakat dapat melaksanaka Imunisasi pentavalen
2. SUB TOPIK
a. Pengertian Imunisasi Pentavalen
b. Kandungan Pentavalen beserta manfaat dan efek samping
3. MEDIA
Leaflet
4. MATRIKS KEGIATAN
NO
Jenis Kegiatan
Waktu
Materi
1
Pembukaan
2 menit
Perkenalan
2
proses
15 menit
Penjelasan tentang vaksin pentavalen
3
Evaluasi
5 menit
Tanya jawab
4
Penutup
3 menit
Kesimpulan,salam penutup
5. EVALUASI
Seluruh kalangan masyarakat dapat mengerti mengenai Imunisasi Pentavalen dan dapat
menerapkan Imunisasi Pentavalen dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
6. PENGORGANISASIAN KEGIATAN PENYULUHAN
a. Penyaji :
b. Moderator :
c. Notulis :
d. fasilitator :

MATERI

A. Pengertian Imunisasi Pentavalen


Imunisasi pentavalen merupakan kombinasi dari 3 jenis vaksin, yaitu vaksin DPT,
HB, dan Hib. Vaksin pentavalen adalah kombinasi dari lima vaksin dalam satu: difteri,
tetanus, batuk rejan, hepatitis B dan Haemophilus influenza tipe b/Hib (bakteri yang

menyebabkan meningitis, pneumonia dan otitis). Lima antigen tersebut diberikan dalam satu
suntikan, sehingga memberikan kenyamanan bagi bayi yang mendapat imunisasi beserta
ibunya.
Saat ini program pemerintah terbaru terkait pemberian imunisai adalah penggunakaan
vaksin kombinasi yang dikenal sebagai Vaksin Pentavalen. Vaksin ini merupakan gabungan
vaksin DPT-HB ditambah Hib. Sebelumnya kombinasi ini hanya terdiri dari DPT dan HB
(kita kenal sebagai DPT Combo). Sesuai dengan kandungan vaksinnya, vaksin Pentavalen
mencegah berberapa jenis penyakit, antara lain Difteri, batuk rejan atau batuk 100 hari,
tetanus, hepatitis B, serta radang otak (meningitis) dan radang paru (pneumonia) yang
disebabkan oleh kuman Hib (Haemophylus influenzae tipe b . Vaksin Pentavalen diberikan
saat anak berusia 2, 3 dan 4 bulan. Kemudian dilanjutkan ketika anak berusia 1,5 tahun,
yang kita kenal sebagai imunisasi booster (lanjutan). Sebagaimana imunisasi lainnya,
Imunisasi Pentavalen bisa didapatkan secara gratis di semua Posyandu, Puskesmas atau
fasilitas kesehatan pemerintah lainnya.
B. Kandungan Pentavalen
1.
Vaksin DPT
Imunisasi DPT terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan dan bakteri
pertusis yang telah dimatikan.
a. Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria. Dapat
menyebar melalui kontak fisik dan pernafasan dengan gejala radang tenggorokan,
hilang nafsu mkn, demam ringan, dalam 2-3 hari timbul selaput putih kbiruan pd
tenggorokan & tonsil.
b. Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari) adalah penyakit yang disebabkan oleh
Bordetella pertussis. Penyebarannya dapat melalui batuk/bersin, dengan gejala pilek,
mata merah, bersin, demam, batuk ringan sampai batuk parah.
c. Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Penyebarannya
dapat melalui kotoran yg masuk ke luka yg dalam, dengan gejala kaku otot pd rahang,
leher, perut, sulit menelan, berkeringat dan demam, bayi jd berhenti menetek, kejang,
tubuh kaku.
Pemberian imunisasi DPT pada bayi umur 2 11 bulan, pemberian imunisasi 3 kali (DPT
1, 2, 3) selang waktu pemberiannya 4 minggu.
Manfaat :
Imunisasi DPT bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit difteri yang dapat
menyumbat saluran pernafasan, mencegah penularan penyakit batuk rejan ( Batuk 100
hari) serta penyakit tetanus. Untuk pemberian kekebalan terhadap difteri, pertusis dan
tetanus.
Efek samping :
Gejala gejala yang bersifat sementara seperti : lemas, demam, kemerahan pada tempat
suntikan. Kadang kadang terjadi gejala berat seperti demam tinggi iritasi dan
mengigau yang biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi.
2. Vaksin HB

Imunisasi hepatitis B adalah berasal dari virus yang telah dimatikan dan tidak
menginfeksi. Hepatitis B sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B
yg merusak hati Penularan penyakit ini hepatitis B umumnya terjadi melalui:
a. Melalui alat-alat kedokteran , darah, ataupun jaringan
b. Hubungan seksual
c. Dari ibu kepada bayinya, pada umumnya terjadi sekitar proses persalinan, ataupun
melalui ASI
d. Pernularan antar anak walaupun jarang terjadi Dengan gejala, merasa lemah,
gangguan perut, flu, mata/kulit/urine kuning, kotoran pucat.
Jadwal pemberian
a. Imunisasi awal diberikan sebanyak 3 kali. Jarak antara suntikan 1 dan 2 adalah 1-2
bulan, sedangkan untuk suntikan 3 diberikan dengan jarak 6 bulan dari suntikan 1.
b. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan anti-HbsAg pasca imunisasi setelah 3
bulan imunisasi terakhir
c. Pemberian pada usia 0 11 bulan dengan 2 kali pemberian (hepatitis B 1, 2, 3)
selang waktu 4 minggu untuk bayi yang lahir di RS atau puskesmas/ RB diberikan
dalam 24 jam pertama kelahiran
Manfaat :
Untuk pemberian perlindungan terhadap infeksi yang disebabakan oleh virus hepatitis B.
Efek samping : rasa sakit kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan.
Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.
3. Vaksin Hib
Imunisasi Hib adalah berasal dari Haemophilus Influenza type B (Hib). Hib biasa menyerang
anak di bawah 5 tahun. Anak-anak dapat tertular bakteri Hib dari anak lain yang sakit atau
orang dewasa yang membawa bakteri Hib, namun tidak sakit. Kuman tertular melalui kontak
dengan penderita Hib. Jika bakteri Hib berada di rongga hidung atau tenggorokan, mungkin
tidak menyebabkan sakit. Namun bakteri Hib dapat masuk ke paru-paru dan peredaran darah
dan menyebabkan penyakit serius. Sebelum ditemukannya vaksin Hib, penyakit Hib
merupakan penyebab utama radang selaput otak (meningitis) pada anak di bawah 5 tahun.
Meningitis menyebabkan kerusakan otak dan medullaspinalis. Hib juga menyebabkan
pneumonia, infeksi berat di tenggorokan, infeksi pada persendian, tulang dan selaput
jantung, bahkan kematian. Anak di atas 5 tahun tidak perlu mendapatkan vaksin Hib. Namun
dalam kondisi tertentu, vaksinasi Hib perlu diberikan, seperti penderita sickle cell, HIV,
pengangkatan limpa, transplantasi sumsum tulang atau penderita kanker yang sedang
menjalani kemoterapi.
Efek Samping
Vaksin Hib beresiko menimbulkan efek samping ringan. Berikut efek samping vaksinasi Hib
yang pernah dilaporkan: merah dan bengkak di tempat penyuntikan dan demam tinggi.
Keluhan tersebut biasanya hilang sendiri dalam 2-3 hari.

Anda mungkin juga menyukai